Kamis, 21 November 2013

PENYERTAAN TUHAN



                Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu. Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya. Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil. Kejadian 39 : 21 – 23. Penyertaan Tuhan nyata dalam hidup Yusuf. Penyertaan Tuhan sungguh sangat penting dan luar biasa. Karena penyertaan Tuhan, Yusuf selalu berhasil dalam segala hal. Makna penyertaan Tuhan bukan Tuhan ada di samping kita, bukan juga Tuhan ada di belakang atau di depan kita, tetapi makna penyertaan Tuhan adalah Tuhan ada di dalam setip kita. Saat tuhan ada di dalam kita maka apapun yang kita lakukan akan berhasil. Permasalahannya adalah bagaimana kita tahu kalau Tuhan ada di dalam kita?

1.       Penyertaan Tuhan merupakan bentuk kasih setia dan kasih sayang.
Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.” Kejadian 39 : 21. Penyertaan Tuhan merupakan bentuk kasih setia dan kasih sayang-Nya. Kasih Setia tuhan berbicara tentang pemeliharaan Tuhan dalam hidup Yusuf dan kita semua. Yusuf dipenjara bukan karena kesalahannya tetapi dalam penjara pun Tuhan terus menyertainya. Kasih setia berbicara tentang tindakan nyata yang Tuhan lakukan untuk Yusuf. Tuhan tidak pernah meninggalkan Yusuf kemanapun ia pergi. Begitu juga dalam hidup kita, apapun masalah dan pergumulan yang kita hadapi, Tuhan ada buat setiap kita.
Selain kasih setia, pemeliharaan Tuhan berbicara tentang kasih sayang Tuhan. Kasih sayang muncul dari hati Allah. Bukan karena kebaikan kita tetapi semua karena anugerah dari Tuhan. Pemeliharaan Tuhan nyata buat setiap kita karena Ia memiliki kasih setia dan kasih sayang untuk setiap kita. Allah tidak pernah meninggalkan kita walaupun seakan-akan kita merasa kalau Allah jauh dari kita. ia terus ada untuk setiap kita.

2.       Penyertaan itu nyata dalam pribadi orang yang menjauhi jalan orang fasik.
Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku, bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?" Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia. Kejadian 39 : 7 – 10. Kalau kita mengatakan Tuhan ada di dalam kita dan Tuhan menyertai kita, maka hal itu akan terefleksi dalam sikap hidup kita yang menjauhi jalan orang fasik seperti yang dilakukan Yusuf. Hidup kita akan menjauhi dosa saat Tuhan menyertai kita. Seperti “kucing yang diberi ikan asin”, begitulah dosa mendatangi setiap kita. Tetapi semua kembali ke kita. seperti halnya Yusuf yang menjauhi dan tidak menanggapi istri Potifar saat datang menggoda. Begitu juga dengan hidup kita. Jika ada Tuhan di hidup kita maka kita akan menjauhi jalan orang fasik.

3.       Orang yang disertai Tuhan adalah orang yang cerdas.
Orang yang cerdas adalah orang yang berhasil dalam hidupnya. Ada tiga macam kecerdasan. Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan Spiritual (SQ). Keberhasilan seseorang tidak ditentukan oleh IQ yang tinggi. Dalam kisah Yusuf, ia memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi. Kejadian 45 : 5,  Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu. Kecerdasan rohani adalah kemampuan menangkap kemauan Tuhan dalam hidup kita. Dalam ayat tersebut, terdapat kalimat “kamu menjual aku ke sini”. Hal itu berbicara tentang kejahatan-kejahatan saudara Yusuf terhadapnya. Selain kalimat itu terdapat juga kalimat “Allah menyuruh aku mendahului kamu.” Yusuf dapat memahami kemauan Tuhan dalam hidupnya dan ia tahu mengapa ia harus melewati setiap proses yang ia alami selama ini. Orang yang cerdas adalah orang yang mampu memahami kehendak Tuhan dalam hidupnya.
Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. Kejadian 50 : 20. Karena penyertaan Allah, Yusuf mengerti maksud Tuhan dalam hidupnya. Ijinkan tangan Allah terulur untuk setiap kita Supaya Allah bisa menganyam dan merenda hidup kita. Karena orang pintar tau kalau Tuhan menyertai hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar