Kamis, 26 Maret 2015

Dari Mentalitas Lokal Menuju Mentalitas Global

Ketika Yesus terangkat ke Surga dan Roh Kudus datang, Yesus ingin mengubah mentalitas murid-murid-Nya yang memiliki mentalitas lokal menjadi mentalitas global. Sepanjang Yesus mengajar murid-murid-Nya, Ia berusaha mengubah mental mereka. Tetapi saat Yesus terangkat dan Roh Kudus di curahkan ke atas mereka hidup mereka berubah secara luar biasa. “Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" Kisah Para Rasul 1:6. Murid-Murid hanya memikirkan Israel sebelum Roh Kudus tercurah dalam hidup mereka. Mereka punya hati hanya untuk daerah lokal mereka saja. “Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Kisah Para Rasul 1:7-8. Tidak gampang mengubah mental seseorang. Begitu juga yang di alami oleh Yesus dengan murid-muridNya. Selama mengikut Yesus murid-murid masih memiliki mental lokal dan tidak mau keluar dari zona mereka. Tetapi saat Yesus terangkat ke surga dan Roh Kudus turun ke atas murid-muridnya, Roh Kudus merubah mental para murid. Mental – mental lokal berubah menjadi mental global.
Tuhan memberkati kita itu tidak sulit, tetapi yang sulit adalah mengubah mental setiap kita saat kita memperoleh berkat dari Tuhan. Jangan gunakan mental Galilea tetapi gunakan mental global. Kuasa Roh Kudus itu ‘dunamos’, untuk mengubah seseorang perlu adanya kuasa yang dinamis. Saat Roh Kudus hadir ada tiga perubahan yang dialami murid-murid Tuhan.
1.       Keluar dari Wilayah Geografis
Kehadiran Roh Kudus membuat murid-murid Yesus keluar dari Zona mereka, mereka keluar dari Galilea dan memberitakan injil ke seluruh penjuru bumi. Kalau kita memiliki pikiran seperti Tuhan maka kita harus memiliki pikiran yang global. Ubahlah mental kita agar kita bisa bergerak bersama Tuhan. Ini adalah saat untuk setiap anak-anak Tuhan keluar dari zona mereka dan mengerjakan pekerjaan yang Tuhan sudah suruh buat setiap kita. Roh Allah adalah Roh yang global yang memikirkan seluruh umat di dunia. Murid-Murid Yesus mulai berani keluar saat Roh Allah hinggap dalam hidup mereka dan keluar menjadi saksi Tuhan di seluruh dunia.
2.       Kemampuan Berkomunikasi
Saat kita memiliki mental global maka Tuhan akan melengkapi kita dengan kemampuan berkomunikasi secara global. Murid-murid Tuhan diperlengkapi Tuhan dengan berbagai bahasa yang ada di dunia. Saat mental kita diubah, tidak hanya kita keluar meninggalkan wilayah geografis kita tetapi kita juga akan diberi kemampuan dalam berkomunikasi secara global. Ketika orang Kristen dihinggapi oleh Roh Kudus maka akan terjadi perubahan dalam hidup mereka. Siapaun kita yang percaya dengan Yesus pasti akan disiapkan Tuhan untuk bergerak secara global. Roh Kudus akan mengubah hidup kita dan mentalitas kita.
3.       Perubahan Radikal dalam Menghadapi Orang
Sebelum dihinggapi Roh Kudus, mental murid-murid Yesus adalah mental pecundang. Seperti halnya Petrus yang takut saat seorang perempuan bertanya kepadanya apakah ia adalah murid Yesus orang yang ditangkap itu. Ia tidak berani menjawab dan berkata bhawa ia tidak mengenal Yesus. Tetapi saat Roh Kudus ada dalam hidup Petrus maka ia berubah secara radikal dalam hidupnya. “Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati--bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--,namun ia telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." Kisah Para Rasul 4:8-12. Mental Petrus berubah saat ada Roh Kudus dalam hidupnya.

Kamis, 12 Maret 2015

“Berakar“



“Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.” Kolose 2:7. Berakar sangat diperlukan oleh setiap kita. Selain akar dalam struktur tanaman terdapat juga batang, daun, bunga dan buah. Tetapi perlu diingat bahwa batang, daun, bunga dan buah tergantung pada keadaan akar tanaman tersebut. Alkitab banyak bicara mengenai akar dan juga tanaman karena Tuhan menggunakan perumpamaan kepada bangsa Israel yang pekerjaannya bertani dan beternak. Akar adalah bagian paling penting dalam tanaman.
Ada tiga fungsi akar dalam suatu tanaman:
·         Absorbsi (penyerapan) unsur hara dan air.
·         Tempat menyimpan cadangan makanan hasil fotosintesis. Biasanya terdapat pada tanaman ubi-ubian: wortel, kentang, dll)
·         Sebagai jangkar yang membantu tanaman berdiri kokoh di atas tanah. Akar berfungsi menentukan kokohnya tanaman.

Bagaimana supaya kita berakar di dalam Tuhan?
1.       Absorbsi (Penyerapan)
“Akarku mencapai air, dan embun bermalam di atas ranting-rantingku.” Ayub 29:19. (Akar: sheh’-resh memiliki arti berakar dalam-dalam dan permanen. Air: mayim). Untuk berakar kita harus menyerap sesuatu? Ada dua hal yang perlu kita serap untuk memiliki akar yang kuat:
a.       Firman Tuhan
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” 2 Timotius 3:16-17. Seraplah kebenaran Firman Tuhan agar setiap kita memiliki akar yang kuat. Kebanyakan setiap kita menyerap hal-hal yang berasal dari dunia bukan dari Firman. Seraplah Firman Tuhan karena Firman Tuhan mengajarkan kita banyak hal, Firman Tuhan mengajar peran seorang ayah, peran ibu dan juga peran anak, selain itu Firman Tuhan juga berfungsi untuk menegur kesalahan setiap kita. Jadikanlah Firman Tuhan di posisi tertinggi dalam hidup kita (Mazmur 138:2). Firman Tuhan merupakan susu untuk pertumbuhan iman setiap kita (1 Petrus 2:2), Firman Tuhan merupakan makanan rohani kita yang membawa ke dalam kekekalan (Matius 4:4), Firman Tuhan adalah kebenaran dalam kehidupan kita (Yohanes 17:14, 17), Firman Tuhan juga membawa setiap kita ke adalam kekekalan hidup (1 Petrus 1:25), Firman Tuhan merupakan sumber kebahagiaan hidup setiap kita (Mazmur 119:162 dan Mazmur 1:1-3), dan juga Firman Tuhan merupakan pelita kehidupan kita yang mengarahkan langkah hidup setiap kita (Mazmur 119:105). Oleh sebab itu seraplah Firman Tuhan dalam kehidupan kita.
b.      Air Hidup
“tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." Yohanes 4:14. Yesus adalah mata air yang terus memancar sampai kehidupan kekal kita. Ketika kita menyerap air kehidupan yang berasal dari  Yesus maka air itu akan membawa kita ke dalam keselamatan, “Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.” Yesaya 12:3. Kita perlu memiliki hubungan yang terus menerus dengan Tuhan agar setiap kita memiliki akar yang kuat, saat hubungan kita dengan Tuhan kuat maka akar kita pun akan kuat, “Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yohanes 7:37-38. Minum dalam bahasa yunani berasal dari kata ‘pineto’ yang memiliki arti suatu tindakan yang berkesinambungan yang dilakukan terus menerus. Terus seraplah air kehidupan dalam hidup kita, Yohanes 7:38, 2 Petrus 2:17).
2.       Tetap Kokoh
“Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi akar orang benar tidak akan goncang.” Amsal 12:3. Saat kita memiliki akar yang kuat maka kita tidak tergoncangkan, tidak kuatir akan hidup dan sanggup bertahan apapun masalah dan pergumulan kita. “janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu.” Roma 11:18. Salah satu fungsi akar dalam hidup kita adalah sebagai penopang hidup ‘bastozo’. Bastozo memiliki arti memikul, menderita, mengandung dan menunjang. Jangan bangga dengan cabang-cabang kehidupan kita tetapi perhatikan akar kehidupan kita dan periksalah sudahkan kita memiliki akar hidup yang kuat.
3.       Berhasil
“Orang fasik mengingini jala orang jahat, tetapi akar orang benar mendatangkan hasil.” Amsal 12:12. Kata berhasil, ‘nathan’ memiliki arti memberikan, menyerahkan, membuat dan menambahkan. Saat kita memiliki akar yang kuat maka kita akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. “Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.” Yeremia 17:8. Dalam nats tersebut kata berhasil memakai kata aw-saw yang artinya memproduksi, menghasilkan. Jika kita memiliki akar yang kuat maka kita akan terus menghasilkan buah-buah yang matang dalam kehidupan kita. “Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” Mazmur 1:3. Menghasilkan dalam Mazmur 1:3 memakai kata tsaw-lakh yang memiliki arti beruntung, berkuasa, berguna dan menyenangkan. Saat kita memiliki akar yang kuat kita akan berhasil dan memiliki buah yang matang, tetap dan menyenangkan dalam kehidupan kita.
Terus berakar di dalam Tuhan, seraplah kebenaran Firman Tuhan dan Air Kehidupan, tetap kokoh dan saat kita sudah berakar dengan benar maka keberhasilan akan Tuhan beri buat setiap kita. “sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.” Efesus 3:17.