Selasa, 05 Mei 2015

Memperbesar Kapasitas

“Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula." Markus 2:22. Anggur baru sudah Tuhan sediakan buat setiap kita orang yang percaya kepada Tuhan. Anggur yang baru berbicara tentang promosi buat setiap kita. Hal yang besar akan Tuhan sediakan buat setiap kita, damai sejahtera, bahkan berkat yang besar akan Tuhan sediakan buat setiap kita. Kerinduan Tuhan adalah membawa setiap kita untuk menikmati janji-Nya dan menikmati masa depan yang penuh harapan yang Tuhan telah sediakan buat setiap kita. Tuhan menginginkan setiap kita berhasil disetiap aspek kehidupan kita, menjadi mahasiswa yang berhasil dalam studi, menjadi pengusaha yang berhasil dalam setiap usahanya, dan apapun yang kita lakukan sekarang Tuhan rindu agar setiap kita berhasil. Tuhan sedang melakukan bagian-Nya untuk menggenapi rancangan-Nya yang luar biasa, Tuhan juga ingin agar setiap kita melakukan bagian kita. Terus perbesar kapasitas kita agar kita bisa menerima anggur baru dari Tuhan. Setiap orang yang siap diperbesar kapasitasnya berarti siap dipercayakan dengan hal yang besar dalam hidup mereka. Bagaimana kita bisa memperbesar kapasitas kita? Ada tiga hal yang harus kita lakukan agar kapasitas kita diperbesar oleh Tuhan.
1.      Hidup Kita Harus Berubah
“Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula." Markus 2:22. Anggur yang baru harus disimpan pada kantong yang baru juga. Hal ini berarti kita tidak bisa hidup dengan cara kita yang lama tetapi kita harus berubah. Tanpa perubahan kita tidak bisa menerima berkat Tuhan yang Tuhan akan curahkan buat setiap kita. Jika kita tidak memperbesar kapasitas kita maka saat anggur yang baru Tuhan curahkan maka anggur itu akan mengoyakan kehidupan kita. Buka hati kita, singkirkan hidup lama kita dan kenakan manusia baru dalam hidup kita.
Perubahan harus diawali dari hati setiap kita. Hati adalah pusat kehidupan kita, oleh karena itu jagalah hatimu dari segala kewaspadaan karena dari hati kita lah terpancar kehidupan. Singkirkan sakit hati, akar pahit, dendam di hati setiap kita karena hal itulah yang menjadi penghalang untuk setiap kita menerima berkat dari Tuhan. Kita harus siap diubah oleh Tuhan agar kita mengalami mujizat dari Tuhan dalam hidup kita. Saat hidup kita berubah, karakter kita juga akan diubah oleh Tuhan. Karakter itulah yang menentukan setiap kita untuk menerima berkat Tuhan yang luar biasa. Dimanapun kita ditaruh oleh Tuhan, saat kita memiliki karakter yang benar maka kita akan bisa terus survive dan berada dipuncak.
2.      Berani Berinvestasi
“Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.” Matius 25:16. Dalam ayat tersebut dikatakan hamba itu menjalankan talenta itu. Kapasitas kita akan diperbesar saat kita berani berinvestasi, baik berinvestasi waktu, tenaga, ataupun uang kita. Hamba yang menerima 2 dan 5 talenta itu menjalankan dan menginvetasikan uang mereka sehingga mereka mendapat seratus kali lipat dari hasil investasinya.
“Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” 1 Korintus 15:58. Hukum kerajaan Allah mengajarkan apa yang kita tabur itu yang akan tuai dalam hidup kita. Saat kita menabur dalam roh kita akan memperioleh kehidupan tetapi saat kita menabur dalam daging kita akan menerima kebinasaan. Tidak hanya kekekalan yang akan kita terima saat kita menabur dalam roh tetapi berkat yang besar Tuhan sudah sediakan buat setiap kita. Ibadah kita adalah salah satu bentuk investisi kita. Ibadah kita mengandung janji di dalam setiap kehidupan kita, janji hidup kekal dan juga janji berkat yang berkelimpahan Tuhan akan berikan buat setiap kita. Pelayanan kita juga merupakan investasi buat setiap kita, tidak hanya pelayanan kita di greja saja tetapi pelayan kita di luar pun merupakan investasi dalam hidup kita, dipekerjaan, distudy, dan dimanapun kita berada lakukan yang terbaik karena itu semua merupakan investasi kita.  
3.      Membangun Hubungan Yang Benar Dengan Tuhan
“Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya. Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.” Daniel 6:4,11. Kapasitas Daniel diperbesar oleh Tuhan karena ia memiliki Roh yang luar biasa. Tiga kali sehari Daniel berdoa kepada Allahnya. Jika hubungan kita dengan Tuhan benar maka hubungan kita dengan sesama akan benar juga. Jika kita bisa mengasihi Tuhan lebih lagi pasti hidup kita juga akan lebih lagi mengasihi sesama kita. Saat setiap kita memiliki hubungan intim dengan Tuhan maka Tuhan akan mempromosikan hidup setiap kita. Saat hubungan kita dengan Tuhan benar maka kita tidak perlu kuatir dengan segala kebutuhan kita karena Tuhan akan mencukupkan kebutuhan setiap kita. Saat kita memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan maka kita juga akan memiliki iman yang besar dalam Tuhan. Apa yang mustahil bagi dunia tidak mustahil bagi Tuhan. Saat kita dekat dengan Tuhan pasti selalu ada harapan yang pasti yang Tuhan berikan buat setiap kita. Bahaya terbesar dalam hidup ini adalah saat seseorang telah kehilangan harapannya. Ingatlah bahwa setiap kita memiliki pengharapan yang sejati. Yesus adalah pengharapan yang sejati dalam hidup kita.

Ditolong Oleh Tuhan



Salah satu tujuan Alkitab adalah agar setiap kita bisa melakukan apa yang tidak bisa orang lain lakukan. Contoh: Dunia mengatakan hemat pangkal kaya, tetapi Alkitab mengajarkan banyak menabur banyak menuai. Orang dunia tidak bisa melakukan prinsip menabur untuk memperoleh berkat, tetapi mereka menghemat sehemat mungkin agar bisa menyimpan kekayaan mereka. Alkitab mengatakan Tuhan menyediakan masa depan yang penuh harapan buat setiap kita, jadi miliki mimpi yang besar karena tujuan Allah dalam hidup setiap kita besar. Bahkan dalam Matius 14:22-33 dikatakan, Petrus bisa berjalan di atas air saat ada angin sakal. Tidak ada orang dunia yang bisa melakukan hal ini kecuali Petrus. Pesawat terbang diciptakan karena ada orang yang memiliki mimpi yang besar, begitu juga halnya dengan segala penemuan yang luar biasa terjadi dan berhasil karena ada orang-orang yang mempunyai mimpi besar. Jangan terfokus dengan mata jasmani kita tetapi miliki mimpi yang besar dan lihatlah itu semua dengan mata rohani kita.
Ada tiga perkataan Yesus yang diucapkan sehingga Petrus melakukan hal yang tidak bisa dilakukan orang lain.
1.      "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
“Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Matius 14:26-27. Kata “Tenanglah” dalam Alkitab terjemahan lama diartikan “Tetapkanlah hatimu!” dan dalam Alkitab terjemahan baru diartikan “Kuatkanlah hatimu!” Mungkin angin sakal sedang menerjang setiap kehidupan kita, tetapi ingat kata Yesus, “Tenanglah, Tetapkanlah dan Kuatkanlah hatimu.” Jangan hati kita bimbang dan putus asa. Tetapkanlah dan kuatkanlah hati kita saat ada angin sakal menerjang sehingga kita bisa berjalan di atas kemustahilan.
Seperti kisah Bartimeus yang berteriak saat Yesus datang, hatinya tetap dan kuat sehingga menarik perhatian Yesus dan membuat Yesus berhenti dan ia pun ditolong dan disembuhkan Yesus. Seorang perempuan pendaraan pun saat ia menetapkan hati dan percaya saat ia menjamah jumbai jubah Yesus ia akan mendapat kesembuhan, ia pun akhirnya sembuh. Begitu juga dengan hidup kita, apapun angin sakal yang kita hadapi sekarang ini, kita harus kuat dan menetapkan hati kita. Ingatlah doa orang benar besar kuasanya, saat hati kita kuat dan tetap maka kita akan berjalan di atas kemustahilan saat ada angin sakal. Jangan berhenti berharap dan berdoa kepada Tuhan karena Tuhan kita adalah Tuhan yang Imanuel. Tuhan menyertai kita bukan sekedar janji Tuhan kepada setiap kita tetapi itu adalah sebuah kenyataan bahwa Tuhan selalu menyertai kita.
2.      "Datanglah!"
“Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.” Matius 14:28-29. Sebenarnya Petrus tidak berjalan di atas air tetapi ia berjalan di atas kebenaran Firman Tuhan. Kalau tidak ada kata Yesus “Datanglah!” maka saat Petrus jalan di atas air maka ia akan jatuh. Firman Tuhan adalah dasar buat setiap kita jalan di atas kemustahilan. Terus hidup dan berjalan di atas dasar kebenaran Firman Tuhan, saat kita berjalan di atas dasar kebenaran Firman Tuhan maka hidup kita akan berhasil dan beruntung.
Terus hidup percaya kepada Yesus. Percaya kepada janji Tuhan itu tidak mudah, karena manusia kebanyakan mengunakan mata jasmani mereka dari pada mata rohani mereka. Segala sesuatu yang tidak mungkin dilakukan manusia itu mungkin bagi Tuhan. Saat Tuhan sudah berfirman maka semuanya jadi.
3.      "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
“Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" Matius 14:30-31. Kita harus memiliki visi yang jelas dalam Tuhan. Kita harus tahu tujuan kita melakukan segala sesuatu. Tujuan kita melayani, tujuan kita bekerja, tujuan kita berkeluarga, tujuan kita pacaran dan tujuan kita dalam melakukan segala sesuatu. Jangan bimbang dan tawar hati saat melakukan segala sesuatu. Jangan percaya setengah-setengah kepada Tuhan. Kenapa Petrus setelah berjalan di atas air ia tenggelam, karena disitulah batas kepercayaan Petrus. Kita harus percaya penuh kepada Tuhan Yesus. Apapun angin sakal yang kita alami hari-hari ini miliki percaya penuh kepada Tuhan, Faithfull. Saat kita sudah tidak mampu jangan bimbang tetapi angkatlah tanganmu dan Tuhan pasti akan turun tangan menolong setiap kita.

Minggu, 03 Mei 2015

It Is Not Too Good To Be True



Beriman kepada Kristus itu tidak ngotot. Tuhan Yesus saat ada di bumi mengajarkan setiap kita sebuah doa yang biasa disebut dengan doa Bapa kami, dalam doa Bapa kami terdapat bagian “….jadilah kehendak-Mu… “ Matius 6:10, Kita boleh berusaha sekuat tenaga dalam hidup ini, tetapi kita harus berserah kepada kedaulatan Tuhan. Bukan kehendak kita tetapi kehendak Tuhanlah yang terjadi. Sebab semua bergantung kepada Tuhan, sengotot-ngototnya kita mencari dan menambah berkat semua bergantung kepada Tuhan. Lakukan bagian kita sebaik mungkin dan selebihnya Tuhan akan melakukan bagian-Nya. Tidak ada yang mustahil saat kita jalan besama Tuhan.
Dalam Lukas 15 dikisahkan tiga cerita yang parallel dan berkesinambungan yang ujungnya happy ending. Tiga kisah itu adalah perumpamaan tentang domba yang hilang, perumpamaan tentang dirham yang hilang dan perumpamaan tentang anak yang hilang. Tiga persamaan cerita tersebut adalah ada sesuatu yang hilang dan akhirnya ditemukan kembali.
Lukas 15:1, “Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.” Orang-orang berdosa (baik itu PSK, Koruptor, Pencuri, dan orang berdosa lainnya) suka berkumpul bersama Tuhan Yesus. Ada sesuatu yang mereka suka dengan pribadi Yesus.  Dalam Lukas 15:1 dikatakan “…biasanya…” Kata biasanya berarti sesuatu kegiatan yang dilakukan terus menerus dan sering dilakukan. Orang-orang berdosa sering berkumpul bersama Yesus karena senang dekat dengan Yesus. Begitu juga dengan pemungut cukai, pemungut cukai masuk dalam golongan orang berdosa karena mereka suka memungut lebih dari seharusnya. Bagi orang Israel pemungut cukai sama halnya dengan orang berdosa dan juga mereka tidak mau membayar pajak kepada para pemungut cukai. Orang Israel merasa mereka tidak harus membayar pajak kepada pemerintah yang ada. Oleh sebab itu mereka menyebut para pemungut cukai sebagai orang berdosa. Ada bebarap alasan para pemungut cukai dan orang berdosa senang berkumpul dengan Yesus,
1.       Yesus Tidak Menghakimi Mereka
Kenapa para pemungut cukai dan orang berdosa senang berkumpul dengan Yesus? Karena saat dekat dengan Yesus, mereka merasa tidak dihakimi oleh Yesus dengan setiap kesalahan mereka. Yesus bersama dengan kumpulan orang berdosa tetapi ia tidak melakukan hal yang sama dengan mereka. Yesus tidak menghakimi mereka karena kesalahan mereka tetapi Yesus selalu menegur mereka dengan penuh kasih sehingga para pemungut cukai dan orang berdosa senang bersama Yesus. Seperti halnya orang yang kedapatan berzinah yang seharusnya di rajam batu tetapi Yesus menyuruhnya pulang dan jangan berbuat dosa lagi. Kasih Yesus membuat orang-orang berdosa senang dekat dengan Yesus. Demikian juga dengan hidup kita. Sudahkah kita seperti Yesus? Sudahkah kita terapkan kasih itu dalam hidup setiap kita? Jangan membenci seseorang karena tingkah laku atau perbuatannya yang jahat tetapi bencilah perbuatannya jangan orangnya.
2.       Untuk Mendengar Yesus
Dalam Lukas 15:1, dikatakan bahwa mereka berkumpul dan dekat dengan Yesus untuk mendengarkan pengajaran dari Yesus. Mereka benar-benar memperhatikan apa yang Yesus katakan. Mereka kagum dengan setiap pengajaran Yesus. Matius 7:28-29, “Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.” Ajaran yang Yesus ajarkan membuat merberkati kehidupan mereka. Oleh sebab itu, mereka senang berkumpul dengan Yesus. Ajaran yang Yesus ajarkan berbeda dengan ahli-ahli Taurat yang ada.
3.        Respon
“Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." Lukas 19:9-10. Keselamatan terjadi di rumah Zakheus karena Zakheus memiliki respon yang benar. “Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Lukas 19:8. Semua kisah orang berdosa yang bertobat di awali dengan respon yang benar. Keselamatan memang anugerah tetapi kita harus menunjukan keselamatan yang kita terima. Kisah wanita pendarahan bisa disembuhkan karena ia berkata, “…kalau Engkau mau…” ia tidak memaksa Tuhan tetapi ia menyerahkan sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan. Tetapi perlu diingat, di dalam Tuhan tidak ada sesuatu yang terlalu indah untuk menjadi kenyataan.

Hidup Menyerahkan Diri Kepada Tuhan



“Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham. Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: "Olehmu segala bangsa akan diberkati." Galatia 3:6-9
Siapakah Abraham? Abraham adalah orang Ibrani. Ibrani ‘ibric’ memiliki arti sesuatu dari luar. Orang Ibrani adalah orang asing dan bangsa Israel menggunakan bahasa Ibrani dalam negaranya. Orang dunia tahu bahwa orang Israel adalah bangsa yang tidak memiliki daerah dan tanah buat mereka, tetapi bangsa ini berperang dan merebut tanah dari Negara orang lain. Dalam Firman Tuhan memang bangsa Ini tidak memiliki tanah tetapi Tuhan Allah menjanjikan tanah perjanjian kepada bangsa ini. Sebagai bangsa asing pasti selalu ditekan oleh bangsa-bangsa disekitarnya. Demikian juga hidup kita, kita bukan berasal dari dunia ini tetapi kita berasal dari Allah. Kita adalah warga kerajaan Allah dan dunia bukan rumah kita. Mungkin banyak orang sekitar menekan hidup setiap kita, tetapi terus hidup menyerahkan diri kepada Tuhan. Seperti Tuhan Allah menyertai bangsa Israel, Tuhan Allah pun akan menyertai setiap kita yang hidup meyerahkan diri kepada Tuhan. Begitu juga halnya dengan Abraham, Abraham adalah orang biasa yang hidup menyerahkan diri kepada Allah. Manusia kita memiliki keterbatasan, tetapi saat kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan maka kapasitas kita akan diperbesar Tuhan. Bagaimana agar kapasitas kita diperbesar Tuhan? Kita bisa meneladani sikap bapa Abraham agar kapasitas kita diperbesar oleh Tuhan.
1.       Dipisahkan Dari Tera
“Kata Imam Besar: "Benarkah demikian?" Jawab Stefanus: "Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran, dan berfirman kepadanya: Keluarlah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. Maka keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan setelah ayahnya meninggal, Allah menyuruh dia pindah dari situ ke tanah ini, tempat kamu diam sekarang;” Lukas  7:1-4.  Untuk memperbesar kapasitasnya akhirnya Abraham dipisahkan dari bapanya Tera. Mengapa Abraham dipisahkan dari Tera? Tera adalah zona nyaman buat Abraham. Saat Firman Tuhan datang kepada Abraham, Abraham selalu berharap kepada Tera dan Terapun mengerjakannya. Abraham tidak taat kepada Firman Allah yang datang kepadanya. Ia merasa nyaman saat bersama bapanya. Tuhan tidak bisa memperbesar kapasitas kita saat kita masih tinggal dalam zona nyaman. Tuhan mengijinkan persoalan demi persoalan untuk kita alami agar kita keluar dari zona nyaman kita dan terus hidup menyerahkan diri dan berharap kepada Tuhan.  Dalam perjalanan Abraham pun, Tuhan ingin membawa dia dari Mesopotamia ke tanah perjanjian. Tetapi di tengah jalan ia singgah di Haran selama 15 tahun. Ketidaktaatan Abraham menyebabkan berkat Allah tertunda dalam hidupnya. Tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi ketidaktaatan kita kepada Allah bisa membuat penderitaan orang lain disekitar kita. Ketidaktaatan Abraham membuat Tera meninggal, Firman Tuhan yang Abraham terima adalah keluar dari negeri dan sanak saudaramu, tetapi Abraham membawa keluarganya. Selain Tera meninggal, ketidaktaatan Abraham membuat binasa seluruh keluarga Lot.
2.       Dipisahkan Dari Lot
Kata Lot ‘loti’ memiliki arti penutup, tirai, orang yang berjalan dengan mata jasmani bukan dengan mata rohaninya. Lot berjalan dengan mata jasmaninya, saat memilih padang untuk mengembalakan dombanya pun ia memilih padang yang secara jasmani kelihatan subur dan hijau. Tetapi akhirnya daerah yang dipilih Lot itu dibinasakan oleh Tuhan. Karena orang-orang yang tinggal ditempat itu tidak hidup menurut jalannya Tuhan. Lot adalah lambang jasmaniah, melihat segala sesuatu dengan mata jasmani. Belajarlah melihat dengan mata rohani kita. Jangan melihat janji dan pertolongan Tuhan dengan mata yang terbatas. Lihatlah janji Tuhan dengan mata rohani kita.
3.       Dipisahkan Dari Hagar dan Ismail
Hagar dan Ismail adalah gambaran dari inisiatif Abraham dan Sara untuk menolong rencana Tuhan. Mereka berpikir dengan akal mereka dan berusaha membantu Allah agar Abraham memiliki keturunan dan menjadi bangsa yang besar. Cara yang dilakukan Abraham ini adalah cara yang salah dan tidak benar di mata Tuhan. Menolong Tuhan itu baik tetapi tidak benar, Tuhanlah yang akan menolong setiap kita bukan kita yang menolong Tuhan.
"Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.” Yohanes 15:1-3. Kita adalah ranting dari pokok anggur. Ranting tidak akan berbuah jika tidak tinggal dalam pokok anggur. Ranting tidak mungkin bisa menolong pokok anggur, jangan hidup menyalahi kodrat setiap kita.  Kita akan berfungsi maksimal saat kita tahu kodrat kita. Ikan akan bergerak dengan baik saat ikan itu ada di dalam air, begitu juga burung akan bergerak dengan baik saat ada di udara. Burung tidak mungkin bisa bergerak bebas saat ada di dalam air, begitu juga dengan ikan yang tidak mungkin bisa bergerak bebas saat ada di udara. Petinju akan menghasilkan piala saat ia bertinju di atas ring, perenang akan berprestasi saat ia berenang di dalam kolam renang. Tidak mungkin petinju akan juara dalam kolam renang atau seorang perenang juara di atas ring tinju. Saat kita tahu posisi kita, kita akan menerima segala janji-janji Tuhan.