Minggu, 29 November 2015

Malam



Bulan Desember sudah datang, banyak pernak – pernik natal serta segala sesuatu telah dipersiapkan oleh umat Kristen di seluruh dunia. Yang menjadi pertanyaan buat setiap kita adalah sudahkah kita menyiapkan diri kita? Menyiapkan hati dan pikiran kita? Menyiapkan hidup kita agar semakin baik dan berkenan di hadapan-Nya? Banyak orang memprediksikan bahwa tahun depan belum tentu lebih baik daripada tahun sekarang karena hari-hari ini mulai jahat. Oleh sebab itu, siapkan diri kita menghadapi tahun 2016 karena banyak kabar yang kita dengar hari-hari ini semakin tidak baik. Apapun keadaan dunia saat ini, ada kekuatan yang kita dapat di dalam setiap kebenaran Firman Tuhan. Teruslah dekat dengan Tuhan agar setiap kita bisa bertahan di dalam keadaan dunia yang tidak baik ini.
“Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya. Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.” Roma 13:11-14. Mari kita bangun dari tidur kita dan tinggalkan manusia malam kita. Manusia malam berbicara tentang hawa nafsu, pesta pora, percabulan, iri hati, dan segala yang jahat, oleh sebab itu tinggalkan manusia malam kita dan kenakan manusia siang kita. Di akhir tahun ini, mari kita cek hidup kita. Kegelapan malam dalam Roma 13:11-14 mempunya beberapa arti yang perlu kita pelajari:
1.       Hidup di Dalam Dosa
“Pada suatu kali, ketika Simson pergi ke Gaza, dilihatnya di sana seorang perempuan sundal, lalu menghampiri dia. Ketika diberitahukan kepada orang-orang Gaza: "Simson telah datang ke sini," maka mereka mengepung tempat itu dan siap menghadang dia semalam-malaman itu di pintu gerbang kota, tetapi semalam-malaman itu mereka tidak berbuat apa-apa, karena pikirnya: "Nanti pada waktu fajar kita akan membunuh dia."…” Kisah Simson dalam Hakim-Hakim 16:1-3, mengajarkan kita agar setiap kita tidak tinggal dalam manusia malam kita. Janganlah setiap kita hidup di dalam dosa tetapi tinggalkanlah dosa yang mengikat setiap kita. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan hidup kita ke depan tetapi selagi masih ada kesempatan mari kita tinggalkan manusia malam kita. Setiap kita tidak kebal dengan yang namanya dosa, oleh sebab itu terus jaga hidup kita dengan kebenaran Firman Tuhan dan tinggalkanlah manusia malam kita.
2.       Hukuman Tuhan
“Berkatalah Musa: "Beginilah firman TUHAN: Pada waktu tengah malam Aku akan berjalan dari tengah-tengah Mesir. Maka tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir akan mati, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung budak perempuan yang menghadapi batu kilangan, juga segala anak sulung hewan.” Dalam Kitab keluaran 11:4-5 kegelapan malam memiliki arti hukuman Tuhan kepada Firaun dan Mesir. Firaun mengeraskan hati saat bangsa pilihan Tuhan ingin kembali ke tanah yang dijanjikan Tuhan Allah, oleh sebab itu Allah memberikan tulah kepada bangsa Mesir. Tulah pertama sampai kelima terjadi karena Firaun mengeraskan hati kepada Tuhan, tetapi tulah keenam sampai kesepuluh terjadi karena Tuhan mengeraskan hati buat Firaun dan bangsa Mesir. Kegelapan ini mengambarkan hukuman Tuhan, Tuhan Allah adalah Tuhan yang penuh kasih, Tuhan yang menginginkan setiap umat-Nya yang tersesat untuk kembali, Tuhan ingin tidak ada manusia yang jauh dari Tuhan dan menyimpang ke kanan dan ke kiri. Tetapi saat kita mengeraskan hati dan tidak meninggalkan manusia malam kita, ada waktunya Tuhan akan mengeraskan hati dan memberikan hukumanNya kepada setiap kita. Kita tidak tahu apa yang terjadi di dalam kehidupan ini, semua ada batasnya, lakukan apa yang terbaik yang bisa kita lakukan, baik di dalam keluarga, di dalam pelayanan, di dalam pekerjaan dan studi dan jangan keraskan hati kita saat Tuhan sudah berbicara. Karena terkadang setiap manusia tahu apa yang benar tetapi mereka mengeraskan hati dan melakukan apa yang menurut manusia itu baik di matanya. Tinggalkan manusia lama kita dan ingat bahwa akan ada waktu dimana penghakiman akan terjadi.
3.         Berseru Kepada Tuhan
“Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.” Kisah Para Rasul 16: 25-26. Tengah malam berbicara tentang berseru kepada Tuhan, saat dalam kesesakan dan pergumulan Paulus dan Silas berdoa kepada Tuhan dan sorga tidak tahan mendengar seruan mereka berdua. Sehingga terjadilah gempa yang dahsyat dan pintu-pintu serta belengu yang ada terbuka. Saat ada pergumulan berserulah kepada Tuhan karena Tuhan akan membukakan pintu-pintu yang tertutup.
“Ya TUHAN, berilah kiranya keselamatan! Ya TUHAN, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama TUHAN! Kami memberkati kamu dari dalam rumah TUHAN.” Mazmur 118: 8-9. Saat kita datang kepada Tuhan maka pintu-pintu berkat dan pintu-pintu mujizat akan Tuhan bukakan kepada setiap kita. Tuhan kita adalah Sahabat kita, oleh sebab itu datanglah kepada Tuhan karena ia adalah Sahabat yang baik. Apapun belenggu yang membelenggu setiap kita dan apapun pintu yang ingin kita buka berserulah kepada Tuhan lewat setiap doa-doa kita. Karena lewat seruan doa dan iman kita maka setiap pintu yang tertutup akan Tuhan bukakan. Mungkin manusia tidak bisa menolong setiap pergumulan kita, mungkin manusia bertaka tidak mungkin tetapi berserulah kepada Tuhan dan pasti Tuhan akan turun tangan menolong setiap kita.
4.         Kedatangan Tuhan
Bulan Desember kita memperingati kedatangan Tuhan ke dunia sebagai bayi mungil yang membawa kabar gembira dan kabar keselamatan buat setiap kita. Tetapi kita harus ingat bahwa Tuhan Allah akan datang sekali lagi untuk mengadili setiap kita. Malam disini menggambarkan kedatangan Tuhan yang kedua, sebelum malam itu datang bersiaplah dan berjaga-jagalah. Dunia semakin tidak menentu, pemanasan global sudah terjadi, penggunaan tanda setan sudah mulai bermunculan, tanda-tanda kedatangan Tuhan sudah nyata, oleh sebabh itu hiduplah dalam kebenaran dan kekudusan. Hiduplah sopan dan tinggalkan dosa – dosa kita.

Rabu, 25 November 2015

Bekerja adalah Ibadah



“Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!” 2 Timotius 3:1-5
Ibadah adalah perjumpaan Allah dengan manusia yang di dalamnya terdapat pernyataan bakti, rasa hormat dan tunduk kepada Tuhan. Tetapi di akhir zaman ini kebanyakan manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang bukan tunduk kepada Tuhan. Yang menjadi pertanyaan buat setiap kita adalah apa yang menjadi tujuan kita hari-hari ini? Kebanyakan manusia ingin mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya dengan harapan bisa memiliki masa depan yang baik dan bisa melakukan apapun dengan uang yang banyak. Kebanyakan manusia akan cinta uang dan menyombongkan diri dengan apa yang ia punya. Karena cinta uang, manusia akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang, mereka memfitnah, tidak mempedulikan agama, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dan memungkiri kekuatan ibadah (2 Timotius 3:1-5). Mereka lebih suka mengandalkan kekuatan sendiri untuk mendapatkan uang. Ingat bahwa akar kejahatan adalah cinta uang.
Jangan pernah memungkiri kekuatan ibadah dalam pekerjaan kita. “TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.” Kejadian 2:15. Setelah manusia diciptakan Allah, mereka ditempatkan Allah di taman Eden. Tugas utama manusia adalah mengusahakan ‘abda’ yang memiliki arti bekerja di taman Eden. Bekerja adalah ibadah. Kata menempatkan ‘yanak’ memiliki arti supaya manusia tenang. Saat seorang manusia tidak memiliki pekerjaan maka hidupnya akan kacau. Pekerjaan Tuhan beri kepada setiap manusia agar hidup manusia menjadi tenang.  
Bekerja adalah ibadah saat kita melakukan pekerjaan kita dan bertujuan untuk kemuliaan Tuhan. Tetapi saat pekerjaan kita bertujuan untuk memuaskan diri kita, maka apa yang kita lakukan bukan merupakan ibadah. Allah kita adalah Allah yang suka bekerja. Sampai hari ini Allah tetap bekerja dan Ia adalah adalah rekan kerja setiap kita. Oleh sebab itu kita harus rajin dalam setiap pekerjaan kita karena sahabat pemalas adalah perusak.
Bekerja adalah inisiatif Allah. Sebelum manusia jatuh di dalam dosa bekerja adalah untuk memuliakan Allah. Saat manusia jatuh di dalam dosa, manusia mulai bekerja untuk diri mereka sendiri. Hari-hari ini Negara besar mulai mengalami kegoncangan, seperti halnya Negara Jepang yang mengalami kegoncangan dalam pasar dunia. Fokuskan pekerjaan kita untuk Tuhan karena tujuan Tuhan Allah menciptakan manusia adalah untuk bekerja. Tuhan menciptakan manusia dan menempatkan di taman Eden untuk bekerja dan mengusahakan taman Eden. Tuhan menginginkan kita untuk bekerja. Mujizat bukan tujuan Tuhan, tetapi bekerja adalah tujuan Tuhan. Mujizat itu sifatnya person karena mujizat yang dibutuhkan  orang sakit lumpuh berbeda dengan mujizat yang dibutuhkan oleh orang sakit pilek. Mujizat setiap orang takarannya berbeda-beda.
 “Tujuh hari lamanya harus engkau mengadakan perayaan bagi TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih TUHAN; sebab TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala hasil tanahmu dan dalam segala usahamu, sehingga engkau dapat bersukaria dengan sungguh-sungguh.” Ulangan 16:15. Saat kita taat dengan ibadah kita, Tuhan akan memberkati kita lewat pekerjaan kita. Tujuan Tuhan untuk setiap kita adalah bekerja. Saat setiap anak-anak Tuhan mengerti hal ini maka tidak ada usaha anak-anak Tuhan yang mengalami kebangkrutan. Bekerja adalah cara Tuhan memberkati kita. “Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:” Kejadian 3:17. Bekerja adalah cara Tuhan membebaskan kita dari kutuk. Setiap anak Tuhan harus rajin bekerja karena Tuhan tidak memberkati orang yang malas bekerja. Setiap kita harus rajin agar berkat Tuhan terus tercurah. Terus bekerja untuk kemuliaan Tuhan. Begitu juga dengan gereja Tuhan, geraja Tuhan tidak boleh menganggur tetapi gereja Tuhan harus rajin bekerja mencari jiwa.

Orang Kaya Sukar Masuk Kerajaan Surga



            Setiap orang beragama percaya ada kehidupan setelah kematian. Dalam Markus 10 : 17-27, dikisahkan ada seorang kaya yang datang kepada Yesus dan bertanya tentang hidup yang kekal. Di dalam injil sinoptis lainnya dikisahkan bahwa orang kaya ini ada seorang pemuda (injil Matius) dan seorang pemimpin (Injil Lukas).
            Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja.” Markus 10:17-18. Ada maksud tertentu mengapa pemuda kaya ini menyebut Yesus baik, ia ingin memperoleh kebaikan dari Yesus karena ia mau bertanya sesuatu kepada Yesus dan ia ingin mendapatkan pujian.
            Pemuda kaya tersebut bertanya apa syarat untuk mendapatkan hidup yang kekal? Pemuda kaya ini tahu apa yang menjadi tujuan hidupnya tetapi tidak tahu caranya, berbeda dengan murid-murid Yesus yang sudah melakukan caranya tetapi tidak tahu tujuannya. “Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." Matius 19:17. Syarat hidup kekal adalah mentaati perintah Allah. “Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Matius 19:18-19. Pemuda kaya ini bertanya perintah Allah yang mana yang belum ia taati karena semasa mudanya pemuda ini telah melakukan dan mempertahankan seluruh perintah Allah. Sepuluh perintah Allah adalah standar yang diberikan Allah kepada manusia untuk mencapai hidup yang kekal. Mungkin kelihatan mudah tetapi standar ini sulit dilakukan dan dicapai manusia, oleh sebab itu Yesus turun ke dalam dunia untuk menebus setiap kita. Bukan untuk menurunkan standart Allah tetapi Yesus membawa setiap kita naik sesuai standart Allah.
            Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Markus 10:21. Untuk mengikut Yesus dan masuk di dalam kerajaan surga kita harus mau memikul salib Kristus. “Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.” Markus 10:22. Pemuda kaya ini sedih bukan karena memikul salib tetapi ia sedih saat disuruh meninggalkan hartanya. Banyak oran Kristen hari-hari ini tidak takut dengan penganiayaan dan pengucilan, mereka kuat saat harus menanggung salib Kristus, tetapi kebanyakan orang Kristen tidak kuat dan takut kehilangan harta mereka. Bagi pemuda kaya ini memikul salib adalah hal yang tidak susah disbanding dengan meninggalkan segala hartanya.
            Saat Yesus berjalan dari satu tempat ke tempat yang lain, Yesus tidak berjalan sendiri tetapi Yesus berjalan dengan murid-murid-Nya dan pengikutnya. Pemuda kaya yang hidupnya selalu menjaga perintah Tuhan ini datang kepada Yesus dengan harapan mendapat pujian dari Tuhan. Oleh sebab itu ia bertanya apa yang kurang dan belum ia lakukan di dalam hidupnya.
Yang menjadi bahan pembahasan kita kali ini adalah apakah benar orang yang kaya sukar untuk masuk ke dalam kerajaan surga? Perlu kita ketahui yang menjadi point utama hal ini adalah bukan masalah kekayaannya tetapi apa yang mengikat dia. Tokoh-tokoh Alkitab seperti bapa Abraham, Ishak, Yakub, Daud, Salomo, Ayub, dan yang lain adalah orang-orang yang kaya raya tetapi hati mereka tidak terikat dengan harta kekayaan mereka. Hati mereka tetap terpaut dengan Allah berbeda dengan pemuda kaya yang bertanya kepada Yesus ini. Kekayaan terkadang dan sering mengikat setiap manusia. Hampir 90% orang di dunia terikat dengan uang dan menjadi hamba uang. Hal seperti inilah yang membuat setiap kita sukar masuk ke dalam kerajaan surga.
Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Markus 10:24. Murid-murid Yesus tercengang mendengar perkataan Yesus dan Yesus melanjutkan pernyataannya itu “Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah." Markus 10:25-27. Yesus mengetahui bahwa ini tidak mungkin, standart Allah sungguh tinggi tetapi ada Roh Kudus yang membantu setiap kita untuk percaya kepada Yesus.
Yesus tidak suka kita datang kepadanya dengan sikap hati yang sombong seperti pemuda yang kaya ini. Karena sebaik apa dan sesempurna kita manusia tidak dapat mendekati standart Allah. Datanglah kepada Yesus dengan sikap yang rendah hati. Keselamatan itu gratis tetapi saat kita sudah mendapatkannya kita dituntut untuk memberikan segalanya kepada Tuhan. Sebuah ilustrasi, seorang pengemis yang diangkat oleh raja tidak selamanya akan dibiarkan mengemis dan memakai pakaian yang kotor tetapi ia akan diubah dan diproses untuk menjadi putra kerajaan, demikian juga hidup kita manusia, Tuhan sudah mengangkat setiap kita, maka bersiaplah dengan proses Tuhan yang akan memurnikan setiap kita.
Tuhan Yesus tidak sensi dengan orang kaya, tetapi Tuhan Yesus tidak suka kepada orang kaya yang terikat dengan kekayaannya yang setiap hari sibuk dengan pekerjaan dan melupakan datang kepada Tuhan.
Perbedaan yang jelas terlihat dari kisah pemuda kaya yang datang bertanya kepada Yesus dengan Lazarus pemungut cukai yang ingin bertemu Yesus dan memanjat pohon ara. Mereka berdua sama-sama orang kaya tetapi Zakheus tidak dihormati dan Pemuda kaya ini adalah seorang pemimpin yang terhormat. Zakheus melihat dari jauh siapa Yesus ditengah-tengah kerumunan orang banyak karena ia merasa ia tidak layak karena ia orang yang berdosa sedangkan pemuda ini datang dengan bangga dan bertanya hukum apa yang belum ia lakukan kepada Yesus. Zakheus tidak bertanya apa yang ia harus lakukan tetapi saat Yesus datang ke rumahnya ia dijamah Tuhan dan Zakheus mengembalikan apa yang ia rampas dan mengembalikannya empat kali lipat, tetapi pemuda kaya ini bertanya kepada Yesus apa yang belum ia lakukan, saat Yesus menyuruh memberikan hartanya kepada orang miskin hatinya sedih dan ia tidak melakukan itu. Zakheus diterima Yesus beserta keluarganya diselamatkan tetapi pemuda ini kecewa dan meninggalkan Yesus.

Bahagia Menurut Kerajaan Allah



            Semua yang kita miliki sekarang tidak akan kita bawa saat kita meninggalkan dunia ini. Kebahagiaan menurut dunia adalah saat segala kebutuhan kita ada dan terpenuhi, kita punya banyak materi dan bisa membeli apapun serta pergi kemanapun sesuai keinginan kita. Tetapi perlu kita ingat bahwa apa yang kita punya di dunia tidak akan kita bawa setelah kita meninggal. Apakah arti bahagia menurut kerajaan Allah? “Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!” Mazmur 32:1-2. Itulah standar bahagia menurut kerajaan Allah. Kita boleh mempunyai banyak materi tetapi saat kita tidak takut akan Tuhan maka kita tidak termasuk orang yang berbahagia menurut kerajaan Allah. Apa yang kita punya sekarang investasikan untuk kerajaan Allah. Suatu saat kita semua akan mati, yang menjadi pertanyaan buat setiap kita adalah sudahkah kita menginvestasikan waktu kita, harta kita untuk kerajaan Allah? Standar kerajaan kebahagiaan menurut kerajaan Allah berbeda dengan standar dunia.
            Standar kebahagiaan menurut kerajaan Allah adalah saat pelanggaran kita diampuni oleh Tuhan. Saat mobil kita rusak kita pasti datang ke bengkel untuk memperbaiki mobil tersebut. Saat televisi kita rusak kita pasti datang ke tukang televisi untuk memperbaiki nya. Begitu juga dengan hidup kita, saat kehidupan manusia rusak penuh dengan pelanggaran, datanglah kepada Tuhan maka Tuhan akan mengampuni seluruh kehidupan kita. Saat ada pengampunan dari Tuhan maka akan ada sukacita dari Tuhan yang besar di dalam kehidupan kita. Standar kebahagiaan menurut kerajaan Allah adalah saat dosa-dosa kita diampuni oleh Tuhan. Mengapa saat dosa kita diampuni Tuhan, kita disebut orang yang berbahagia?
1.      Kita Telah Diampuni dan Diselamatkan
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 3:16. Setiap kita telah diselamatkan lewat penebusan Kristus di kayu salib. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,” Roma 3:23. Setiap kita adalah orang berdosa. Saat manusia pertama jatuh ke dalam dosa, kemuliaan Tuhan hilang di dalam kehidupan manusia. Manusia dicipatkan dari debu tanah dan saat berbuat dosa laki-laki dikutuk untuk bekerja keras mengolah tanah dan manusia adalah makanan empuk iblis karena ular dikutuk memakan debu tanah. Tetapi Yesus datang untuk mengembalikan kemuliaan Tuhan di dalam kehidupan manusia dan mengembalikan hubungan manusia dengan Allah. Karena kematian Yesus kita tidak lagi menjadi makanan iblis tetapi kita diberi kuasa oleh Tuhan untuk menginjak iblis di kaki kita. Oleh sebab itu kita harus berbahagia karena dosa kita telah diampuni dan kita telah diselamatkan Yesus.
2.      Roh Kudus Ada Di Dalam Hidup Kita
“Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.” 1 Yohanes 4:4. Saat kita sudah diselamatkan Tuhan maka Roh kudus akan tinggal di dalam kehidupan kita. Terkadang Roh Kudus tidak bisa masuk ke dalam hidup kita karena ada dosa dan akar pahit di dalam hidup kita. Saat hati kita belum beres maka Roh Kudus tidak akan masuk ke dalam hidup kita. Buang jauh-jauh akar pahit dan tinggalkan dosa kita maka Roh Kudus akan tinggal di dalam kita. Saat Roh Kudus ada di dalam hidup kita maka akan ada sukacita dan damai sejahtera dalam kehidupan kita. Saat ada Roh kudus di dalam hidup kita maka kita disebut orang-orang yang bahagia karena kita tidak dikuasai oleh dosa dan iblis. Apapun yang terjadi di dalam hidup kita teruslah bahagia karena ada Roh Kudus yang memampukan setiap kita. Hidup kita tidak tergantung dengan keadaan yang terjadi, terus andalkan Tuhan pasti Tuhan akan memampukan dan mencukupkan segala kebutuhan kita.
3.      Kita Adalah Anak-Anak Allah
Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.” 1 Yohanes 3:1. Kita adalah anak-anak Allah. Praktekan Firman Tuhan di dalam kehidupan kita maka apapun yang kita butuhkan akan Tuhan cukupkan. Jangan kita khawatir akan apa yang kita butuhkan hari-hari ini, karena kita adalah anak-anak Allah pencipta langit dan bumi. Apapun yang kita butuhkan pasti akan Tuhan beri di dalam kehidupan kita.