Senin, 01 Juli 2013

Titik Balik Pemutar Keadaan




                Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN. Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya. Ia mempunyai kumpulan kambing domba dan lembu sapi serta banyak anak buah, sehingga orang Filistin itu cemburu kepadanya.” Kejadian 26 : 12 – 14. Dalam hidup ini kita pasti mengalami perubahan dari keadaan satu ke keadaan yang lain. Dari keadaan yang kurang baik berubah menjadi keadaan yang lebih baik. Masa-masa dimana kita mengalami perubahan adalah suatu masa yang disebut masa transisi / peralihan. Dimasa inilah kita sebagai anak-anak Allah harus memiliki respon yang baik dan benar. Titik dimana kita mengalami perubahan keadaan inilah yang disebut titik balik pemutar keadaan. Demikian juga seperti halnya Ishak dalam kejadian 26 : 1 – 14. Ishak mengalami masa kelaparan dan ia ingin pergi ke Mesir karena pikirnya di Mesir ada harapan. Tetapi saat di Gerar, Tuhan berfirman kepada Ishak agar ia tidak pergi ke Mesir. Ishak taat dan di Gerarlah Tuhan mengubah keadaan Ishak.
                Gerar adalah tempat persinggahan Ishak sebelum ia ke Mesir.  Gerar adalah tempat transisi yang bisa menentukan keadaan dan memutar balikan keadaan Ishak. Dan di Gerarlah Ishak disebut orang yang kaya, kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi amat kaya. Ishak mengalami titik balik pemutar keadaan. Begitu juga dengan hidup kita hari-hari ini. Kita pasti akan mengalami hal yang sama seperti yang di alami Ishak. Allah selalu memelihara dan memperhatikan hidup kita seperti halnya Ia memelihara dan memperhatikan Ishak. Allah mengubah keadaan hidup Ishak karena Allah melihat beberapa hal yang dilakukan Ishak saat masa transisi.  Hal apakah yang dilihat Allah saat berada dimasa transisi dan apa yang harus kita lakukan?
1.       Adakah KETAATAN atas perintah, hukum dan ketetapan Allah dalam hidup kita.
Lalu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: "Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu.” Kejadian 26 : 2. Apakah kita masih taat pada masa transisi? Belajarlah dari Ishak. Allah melihat ketaatan Ishak akan FirmanNya. Ishak berharap ada harapan di Mesir dan ia mau pergi ke Mesir, tetapi saat di Gerar Tuhan melarangnya untuk pergi ke Mesir. Ishak mengalami dilemma pada saat itu. Tetapi pada Kejadian 26 : 6. “Jadi tinggallah Ishak di Gerar.” Ishak taat dengan Firman Tuhan. Bagaimanakah hidup kita saat dihadapakan dengan keadaan seperti ini? Masihkan kita memiliki ketaatan akan Firamn Allah. Taatlah dengan Firman Tuhan agar kita melihat kemuliaan yang telah Allah sediakan buat setiap kita.
2.       Masih adakah IMAN PERCAYA kita kepada Tuhan saat masa transisi.
Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu.” Kejadian 26 : 3. Sering kali kita tidak sabaran dan tidak percaya akan janji Allah. Jadilah seperti Ishak yang terus percaya dengan Allah saat kelaparan melanda bangsanya. Terus percaya akan janji Allah. Masihkan kita percaya akan janji-janji Tuhan. Semuanya tergantung sikap hati kita. Kalau kita percaya janji Tuhan buat setiap kita maka hal itu akan terjadi. Karena janji Tuhan ya dan amin. Tetapi kalau kita sendiri tidak percaya akan janji Tuhan maka hal itu juga yang tidak akan terjadi. Iman berbicara tentang percaya tanpa melihat. “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Ibrani 11 : 1.
3.       Sudah adakah PEMBERESAN dalam hidup kita dengan sesama kita.
Tetapi Abimelekh berkata: "Apakah juga yang telah kauperbuat ini terhadap kami? Mudah sekali terjadi, salah seorang dari bangsa ini tidur dengan isterimu, sehingga dengan demikian engkau mendatangkan kesalahan atas kami." Kejadian 26 : 10. Saat itu Ishak berbohong kepada Abimelekh kerena ia tidak mengaku kalau Ribka adalah isterinya, ia mengaku kalau Ribka adalah saudaranya. Belum ada pemberesan yang dilakukan Ishak. Akhirnya Ishak pun melakukan pemberesan. Begitu juga halnya dengan hidup setiap kita. Sudahkan kita melakukan pemberesan dengan saudara kita atau dengan orang yang pernah menyakiti hati kita? Jangan ijinkan amarah, dendam terlalu lama ada di hati kita. Lakukanlah pemberesan. Sekalipun posisi kita benar tetapi lakukanlah pemberesan dengan sekitar kita kerena itu akan membuka pintu berkat buat setiap kita.
4.       Sudahkan kita MENABUR di lading Tuhan dalam setiap keadaan.
Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN.” Kejadian 26 : 12. Sudahkah kita menabur di ladang Tuhan? Menabur tidak harus dalam keadaan kelimpahan. Ikutilah teladan Ishak yang berani menabur di saat keadaan kesusahan. Akhirnya Tuhan memberkati apa yang sudah Ishak lakukan. Ada 2 hal tentang menabur:
               a.       Rajin bekerja / tidak malas.
Setelah Ishak menabur, Ishak tidak diam saja tetapi ia terus bekerja dean mengolahnya sampai ia mendapatkan hasilnya. “Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.” 2 Tesalonika 3 : 10.
                b.      Menabung / investasi.
Saat kita menabur berarti kita sedang melakukan investasi. Investasi adalah hal yang akan kita dapat di kemudian hari karena apa yang sudah kita lakukan sekarang. Taburlah maka suatu saat kita akan menuai. Taburlah hal yang baik maka kita akan menuai hal yang lebih baik. tetapi saat kita menabur hal yang jahat maka kita juga akan menuai hal yang lebih jahat.


Ringkasan Khotbah
Pdt. Ir. E. Rudiyanto, M.Th
30 Juni 2013