Selasa, 21 Januari 2014

Bersyukur di Tengah Kesesakan

                Mazmur 138 adalah nyanyian Raja Daud saat ia mengalami kesesakan. “Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku; terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku.” Mazmur 138:7. Ada kesesakan yang di alami oleh raja Daud. Mengapa perlu ada suatu kesesakan, karena lewat setiap kesesakan kita Allah akan menyatakan kemuliaan-Nya. Kesesakan adalah suatu keadaan terhimpit. Seperti keadaan seseorang yang berada di dalam lorong yang sempit, ia tidak bisa bergerak ke kanan, ke kiri, ke depan atapun ke belakang. Tetapi ingatlah saat mengalami kesesakan ada tangan Tuhan yang menolong setiap kita. Seperti halnya raja Daud yang mengalami pertolongan Tuhan di saat kesesakannya.
Ada tiga pertanyaan yang muncul dalam nyanyian raja Daud di Mazmur 138 ini:
1.       Mengapa raja Daud berseru dan bersyukur kepada Allah?
Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu.” Mazmur 138:1. Mengapa raja Daud bersyukur di dalam kesesakannya? ada dua alasan mengapa raja Daud bisa bersyukur di dalam kesesakannya.
a.       Tuhan menjawab apa yang menjadi doa raja Daud
“Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku,…” Mazmur 138:3a. Raja Daud bersyukur karena ia tahu bahwa Tuhan menjawab seruan raja Daud di tengah kesesakannya. Ia bersyukur karena saat ia berseru Tuhan sudah memberi jawaban kepada raja Daud. Ada tiga jawaban yang Tuhan berikan buat setiap kita saat kita berseru. Ya, Tuhan akan langsung memberi apa yang ia serukan. Tidak, Tuhan tidak memberikan apa yang kita serukan tetapi ia akan memberikan apa yang terbaik dari pada apa yang kita minta karena Ia tau apa yang baik buat setiap kita. Tunggu, Tuhan sudah menjawab doa kita dan kita tunggulah waktu untuk Tuhan memberi itu semua karena waktu Tuhan adalah waktu yang terbaik buat setiap kita. Raja Daud bersyukur karena ia tahu yang terbaik pasti ia akan terima. Ia tahu cara Tuhan sungguh luar biasa bahkan setiap kita tidak bisa menyelami apa yang Tuhan kerjakan.
Mungkin setiap kita bertanya, Apa sih susahnya untuk Tuhan memberikan langsung apa yang kita serukan? Tapi ingat seperti halnya penciptaan alam semesta yang membutuhkan waktu enam hari berdasarkan waktu Tuhan, begitu juga Tuhan menjawab doa dan seruan kita. Tuhan bisa menciptakan segala sesuatu secara cepat tetapi Tuhan kita menyukai proses. Tuhan mengajarkan setiap kita untuk melalui  proses, menikmati proses Tuhan dan terus berdoa saat proses itu datang.
b.      Tuhan memikul beban raja Daud
“…Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku. “ Mazmur 138:3b. Tuhan memberi kekuatan untuk setiap kita mengangkat beban dan masalah hidup kita. Jangan minta kepada Tuhan beban yang ringan tetapi mintalah bahu yang kuat agar kita bisa memikul beban tersebut. 
2.       Apa yang menjadi alasan raja Daud berseru kepada Allah?
“TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh.” Mazmur 138:6. Apa yang menjadi alasan raja Daud berseru kepada Allah? Ada dua alasan mengapa raja Daud harus berseru kepada Allah.
a.       Dia merasa tidak mampu menyelesaikan sendiri
“Dia yang mengingat kita dalam kerendahan kita; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” Mazmur 136:23. Raja Daud merendahkan diri dan ia merasa tidak mampu menyelesaikan setiap kesesakan jika Tuhan Allah tidak menolongnya. Ia memiliki kerendahan hati dan tidak menyelesaikan setiap kesesakan dengan kekuatannya sendiri. Ia tahu ia bisa berdiri bukan karena kuat dan gagahnya tetapi karena Allah yang selalu menopangnya.
b.      Raja Daud percaya Allah sanggup menolongnya.
“Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.” Mazmur 138:2. Raja Daud yakin kalau pribadi yang ia minta tolongi adalah pribadi yang sanggup menolongnya. Ia tahu kalau Allah Bapanya penuh kasih dan sayang kepada anak-anak-Nya. Ia juga Allah yang setia. Raja Daud yakin akan janji Allah dalam hidupnya. Nama kita berhubungan dengan janji yang Tuhan dan Tuhan tidak pernah ingkar janji. “Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah.” 2 Korintus 1:20.
3.       Syukur yang bagaimana yang dimiliki oleh raja Daud
Syukur yang bagaimanakah yang dimiliki oleh raja Daud? Ada dua macam syukur yang dimiliki raja Daud.
a.       Syukur dengan segenap hatinya
“Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu.” Mazmur 138:1.Raja Daud bersyukur dengan segenap hatinya di tengah kesesakan yang ada.
b.      Syukur yang terbuka dan yang menjadi kesaksian buat sekitarnya
Raja Daud bersaksi buat setiap kita saat ia dalam kesesakan dan Tuhan menolong setiap kesesakannya. Terus miliki gaya hidup bersaksi buat sekitar kita. Apapun yang kita alami dan hadapi saat ini ingatlah ada tangan kanan Tuhan yang siap menolong setiap kita. Kekuatan dari Syukur itu luar biasa.

Orang yang bisa berlutut di hadapan Tuhan akan Tuhan buat ia berdiri untuk menyatakan kebaikan Tuhan yang ia alami. Tetapi orang yang terus berdiri dan tidak mau berlutut di hadapan Tuhan akan Tuhan paksa agar ia mau berlutut dan berserah.  

Confidant Of God

                “Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.” 1 Korintus 4:1-2. Kita adalah orang-orang kepercayaan Tuhan. Salah satu tokoh dalam Alkitab yang bisa menjaga kepercayaan Tuhan adalah Yusuf. “Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya: "Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?" Kata Firaun kepada Yusuf: "Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau.” Kejadian 41:38-39. Menjadi orang kepercayaan Allah harus dimulai dengan dipenuhi Roh Allah.
                Sebelum menjadi orang kepercayaan, Yusuf banyak mengalami proses dalam hidupnya. Ia dibuang dan dijual oleh saudara-saudaranya. Tetapi dalam Kejadian 50:20 ia berkata, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.” Apa yang dialami oleh Yusuf seakan-akan kebetulan, tetapi semua sudah direncanakan Tuhan dari semula.
                Roh Allah ada pada diri seorang Yusuf sehingga ia bisa mengambil respon dengan baik saat menghadapi masalah atau proses. Di rumah Potifar pun, Yusuf dipercayakan untuk mengatur segala sesuatu yang ada. Tetapi tidak berhenti sampai situ, Saat ada kepercayaan yang sudah diberi, pasti ada godaan yang akan kita alami. Begitu juga halnya dengan Yusuf yang digoda oleh istri Potifar. Di tahun 2014 ini, godaan pasti selalu ada dalam hidup kita. Tetapi bukan masalah godaannya tetapi bagaimana respon kita saat kita menghadapi godaan itu. Saat dihadapkan dengan godaan, respon Yusuf adalah menolak godaan itu (Kejadian 39:8-9) dan ia lari meninggalkan dosa itu. Beranilah berkata tidak untuk dosa. Pegang apa yang Tuhan percayakan buat setiap kita. Walaupun Yusuf akhirnya dipenjara karena difitna oleh Istri Potifar. Bersama Tuhan Yusuf akhirnya dibebaskan. Saat Roh Tuhan ada bersama-sama kita, tidak ada ikatan yang tidak bisa dilepaskan oleh Tuhan.
                “Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawab aku dengan memberi kelegaan. TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku? TUHAN di pihakku, menolong aku; aku akan memandang rendah mereka yang membenci aku. Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia. Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada para bangsawan. ….. Aku ditolak dengan hebat sampai jatuh, tetapi TUHAN menolong aku. TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi keselamatanku. Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: "Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan, tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!" Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN.” Mazmur 118:5-9, 13-17. Jangan berharap pada manusia tetapi teruslah berharap pada Tuhan. Kalau Tuhan terus bersama dengan kita, ada tangan kanan TUHAN yang melakukan keperkasaan, ada tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan setiap kita. Saat Tuhan sudah meninggikan setiap kita, jangan lupa untuk menyaksikan perbuatan-perbuatan Tuhan kepada sekitar kita. (Mazmur 118:17). Kita adalah anak-anak Tuhan yang menerima tanda dari Tuhan, kita memiliki tanda untuk menerima warisan kerajaan Allah. Tanda itu diberikan buat setiap kita bukan karena kehebatan setiap kita tetapi semua karena ada Roh Allah dalam hidup kita.
                Kalau Yusuf tidak memiliki integritas yang tinggi, ia akan jatuh saat digoda oleh istri Potifar, karena saat itu tidak ada orang yang berada di rumah Potifar. Terus miliki integritas dalam hidup ini. Tidak usah banyak omong, tetapi biarlah orang melihat dan memandang sendiri dan percaya kalau setiap kita adalah hamba yang bisa dipercaya. Ujian boleh terus terjadi, bahkan seperti seorang Daud yang mengalami titik nol saat berada di Ziklag. Tetapi saat ia berseru kepada Tuhan dan mendengar apa yang Tuhan perintahkan, maka ada pemulihan dalam hidup Daud.

                Promosi Tuhan juga akan datang kepada setiap kita saat kita pegang perintah Tuhan. Tetapi saat kita sudah dipromosikan oleh Tuhan, jangan sampai kita lengah akan promosi itu. Terus mata kita terpaut dengan Tuhan. Hati-hati melangkah di tahun ini dan jangan sia-sia kan kepercayaan yang Tuhan sudah berikan buat setiap kita di tahun 2014 ini. Jangan main-main dengan pergaulan kita, jangan main-main dengan hidup kita, jangan main-main dengan pekerjaan kita, keluarga kita dan semua hal yang sudah Tuhaan percayakan dalam hidup setiap kita. Saat kita bisa menjaga kepercayaan Tuhan maka ada hal yang besar yang akan Tuhan beri buat setiap kita.

Selasa, 07 Januari 2014

Daud dan Mefiboset

                Yesus yang berasal dari surga rela turun ke bumi hanya untuk setiap kita. Ia datang ke dunia untuk menyelamatakan setiap kita anak-anakNya. Tetapi terkadang setiap kita tidak mengerti akan hal ini. Tuhan datang untuk memulihkan keadaan setiap kita. Menyembuhkan yang sakit, memberkati setiap kita dan menyelamatkan kita. Tuhan datang ke bumi untuk mengembalikan posisi kita seperti saat manusia pertama diciptakan. Itulah Tuhan kita Yesus Kristus yang sungguh baik buat setiap kita.
                Dalam kisah 2 Samuel 9:1-13. Kita akan belajar tokoh-tokoh yang ada dalam kisah tersebut. Dalam 2 Samuel 9 ini kita akan belajar tentang Daud dan Mefiboset. Saat Saul di dapati tidak berkenan di hadapan Allah. Kita menemukan tokoh Daud yang menggantikannya sebagai raja. Saat Samuel datang ke tempat Isai, orang tua Daud, banyak kakak-kakak Daud yang menurut pemandangan manusia baik dan layak. Tetapi saat Samuel bertanya kepada Allah, mereka semua tidak di pilih Allah. Allah justru memilih Daud daripada kakak-kakaknya. Bukan apa yang dilihat manusia baik yang dipilih Allah. Allah jauh melihat ke dalam hati setiap manusia. Kenapa Daud dipilih Allah? Daud dipilih Allah karena Daud memiliki hati yang benar. Mungkin banyak orang tidak melihat kita dan memandang kita sebelah mata, tetapi ingat ada Tuhan yang terus memperhatikanmu. Terus jaga hati kita dari segala kewaspadaan karena Allah melihat hati kita bukan paras kita. Waktu Daud hanya di suruh mengembalakan kambing domba yang Cuma dua tiga ekor oleh orang tuanya, ia melakukannya dengan senang hati tanpa iri dengan kakak-kakaknya yang biasa tampil di medan perang.
                Daud selalu mengucap syukur buat setiap hal yang terjadi dalam hidupnya. Apapun yang di hadapi Daud, ia selalu bersyukur dan tetap memuji Tuhan. Hingga akhirnya Daud di urapi menjadi raja. Tetapi dalam kisah Daud, ia tidak langsung diurapi menjadi raja. Ada proses besar yang harus di hadapi Daud. Daud harus melawan Goliath sebelum ia di urapi menjadi seorang raja. Saat menghadapi Goliath, Daud tidak takut. Ia memiliki iman yang kuat dan yakin Tuhan akan menolong dan membelanya. Daud tidak menyerah menghadapi itu semua. Mungkin banyak masalah atau proses yang diijinkan Tuhan untuk setiap kita alami, saat kita percaya pada Tuhan Yesus maka tidak ada alasan untuk setiap kita menyerah dalam proses hidup kita. Seperti halnya Daud yang mengenal Allahnya dengan benar. Saat Goliath menghina Allah orang srael, Daud maju melawan Goliath. Ia tidak ‘sok-sokan’ saat melawan Goliath. Ia mendatangi Goliath dengan nama Tuhan dan apa yang ada padanya yaitu pengalia-alianya. Singkat cerita Daud bisa mengalahkan Goliath dan Ia Bisa mengatasi dan melewati proses yang Tuhan berikan.
                Dalam 1 Samuel 18, kita menemukan tokoh Yonatan anak Saul yang merupakan sahabat dari Daud. Mereka saling mengasihi seperti saudara sendiri. Sampai-sampai pada 1 Samuel Pasal 20 terjadi perjanjian antara Daud dan Yonatan. 2 Samuel 9: 1. “Berkatalah Daud: "Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan." Daud masih mengingat janjinya dengan Yonatan. Saat Yonatan mati pun Daud juga bersedih hati. 2 Samuel 1:25-26. Saat Yonathan bertemu dengan Daud, umur Yonatan 30 Tahun dan Daud berumur 18 Tahun. Sedangkan saat itu umur Mefiboset, anak Yonatan adalah 5 Tahun. Saat Saul dan Yonatan mati, Mefiboset diasuh oleh inang pengasuhnya dan mefiboset pernah jatuh sehingga ia menjadi cacat tidak bisa berjalan. Tetapi Daud masih ingat perjanjiannya dengan Yonatan sehingga ia mencari keturunan Saul yang masih hidup. Akhirnya ditemukan juga Mefiboset.
                Saat Yonatan mati, Mefiboset tinggal di Lodebar. Ia bersama pengasuhnya melarikan diri ke lodebar dan tinggal dalam kemiskinan. Kata Lodebar memiliki arti ‘Tidak ada Tuhan’. Berbeda dengan kota Yerusalem yang memiliki arti ‘Kota Damai’. Saat dipanggil oleh Daud, Mefiboset merasa hina dan tidak pantas. Tetapi tuhan masih memberikan kasih karunia kepada Mefiboset. Daud mengajak kembali Mefiboset untuk makan sehidangan dengan raja. Lewat Daud terjadi pemulihan hidup Mefiboset. Siapapun kita dan bagaimanapun keadaan kita hari ini, terus mengucap syukur karena kasih karunia Allah masih ada buat setiap kita seperti halnya kasih karunia yang diterim oleh Mefiboset. Saat diundang Raja, Mefiboset tidak sombong dan mengakui siapa dirinya. Hari-hari ini respon hati ang benarlah yang lagi di cari Tuhan. Saat kita bisa rendah hati dan bergantung pada Tuhan, tuhan akan terus mencuraghkan berkatnya buat setiap kita.

                “Sampai dicurahkan kepada kita Roh dari atas: Maka padang gurun akan menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan. Di padang gurun selalu akan berlaku keadilan dan di kebun buah-buahan akan tetap ada kebenaran. Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya. Bangsaku akan diam di tempat yang damai, di tempat tinggal yang tenteram di tempat peristirahatan yang aman. Hutan akan runtuh seluruhnya dan kota akan direndahkan serendah-rendahnya Berbahagialah kamu yang boleh menabur di segala tempat di mana terdapat air, yang dapat membiarkan sapi dan keledainya pergi ke mana-mana!” Yesaya 32:15-20. Harapkanlah Roh Kudus turun atas setiap kita. Maka kita akan merasakan damai sejahtera dan ketenangan. Ada waktunya Tuhan memulihkan keadaan setiap kita. Apapun masalah yang kita hadapi hari-hari ini, ada Tuhan yang terus menyertai kita. Terus andalkan Tuhan dalam hidupmu. 

Berhala dalam Hati Manusia

                Berapa banyak diantara setiap kita yang rindu Tuhan mengubah keadaan kita? Mengubah kondisi ekonomi kita, mengubah padang gurun dalam hidup kita. Itulah yang banyak diminta setiap kita kepada Tuhan. Tetapi, pernahkan kita meminta Tuhan mengubah hati setiap kita? Seberapa banyak diantara kita juga rindu diberkati oleh Tuhan. Tetapi berapa banyak diantara kita yang rindu Tuhan membebaskan setiap kita dari keterikatan kita?
                “Yakub menghampiri Rahel juga, malah ia lebih cinta kepada Rahel dari pada kepada Lea. Demikianlah ia bekerja pula pada Laban tujuh tahun lagi. Ketika TUHAN melihat, bahwa Lea tidak dicintai, dibuka-Nyalah kandungannya, tetapi Rahel mandul.” Kejadian 29:30-31. Tuhan memperhatikan orang-orang yang tidak memiliki pembelaan dan orang-orang yang tidak mendapat kasih di dunia ini. Dari awal Lea mengetahui kalau ia tidak dicintai oleh Yakub. Ia meratapi nasibnya dan Tuhan memperhatikan keadaan Lea. Maka dibukalah kandungan Lea tetapi Rachel mandul.  Tuhan membuat Lea mengandung dan lahirlah Ruben. “Lea mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ruben, sebab katanya: "Sesungguhnya TUHAN telah memperhatikan kesengsaraanku; sekarang tentulah aku akan dicintai oleh suamiku." Kejadian 29:32. Saat Lea melahirkan Ruben, ia bersaksi tentang kebaikan TUHAN, tetapi di akhir kesaksiannya ia mulai mengandalkan apa yang ia punya. Ia mengandalkan Ruben agar Yakub bisa mencintainya. Mata Lea tertuju pada berkat yang Tuhan kasih yaitu Ruben. Saat Lea tidak punya apa-apa ia mengandalkan Tuhan tetapi saat Tuhan sudah mencurahkan berkat buatnya ia mulai lupa akan Tuhan. Berbeda dengan kisah Petrus yang disuruh Tuhan untuk kembali ke tengah danau dan menebar jalanya, walau Petrus sempat membantah tetapi ia melakukan apa yang Tuhan katakan. Akhirnya Petrus mendapatkan ikan yang berlebih. Saat Tuhan memberkati Petrus, mata Petrus tidak tertuju kepada berkat yang sudah Tuhan beri, matanya tertuju pada Yesus dan ia semakin percaya kalau Yesus adalah Tuhan.
                “Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: "Sesungguhnya, TUHAN telah mendengar, bahwa aku tidak dicintai, lalu diberikan-Nya pula anak ini kepadaku." Maka ia menamai anak itu Simeon. Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: "Sekali ini suamiku akan lebih erat kepadaku, karena aku telah melahirkan tiga anak laki-laki baginya." Itulah sebabnya ia menamai anak itu Lewi.” Kejadian 29:33-34. Seringkali kita minta kepada Tuhan sesuatu dan berpikir hidup kita akan bahagia saat kita mendapatkan apa yang kita minta dan doakan itu. Tanpa kita sadari, sesuatu itu akan menjadi berhala dalam hidup kita. Seperti halnya Lea yang matanya tertuju dengan berkat yang diberi oleh Tuhan kepadanya. Kalau berkat yang diberikan Tuhan membuat mata kita tidak tertuju kepada Tuhan maka berkat itu akan menjadi berhala buat setiap kita. Apapun yang kita andalkan dalam hidup kita selain Tuhan itu namanya berhala. Andalkan terus Tuhan dalam hidup kita. Terkadang setiap kita saat ditanya apakah kita mau dipakai oleh Tuhan? Kita mengangkat tangan kita karena kita mau dipakai oleh Tuhan. Tetapi kenyataannya kitalah yang memakai Tuhan untuk mengabulakan setiap keinginan kita lewat doa-doa kita. Setiap kita pasti mengalami kompetisi dalam hidup ini, tetapi saat kita mengijinkan kompetisi itu masuk ke dalam hati kita, itu akan membuat berhala buat setiap kita. Karena saat kompetisi itu masuk ke hati kita, itu akan membuat setiap kita mau lebih, lebih dan lebih lagi akan kompetisi itu. Demikian juga yang dialami oleh Lea, ia berkompetisi merebut hati Yakub dengan Rahel. Saat Tuhan sudah memberinya anak, ia meminta lebih dan lebih lagi. Begitu juga lah yang akan kita alami saat kita diberkati Tuhan akan sesuatu. Kita pasti tidak akan puas dan terus minta dan minta lagi agar diberkati. Tetapi yang menjadi pertanyaan, apakah yang akan kita lakukan saat kita sudah diberkati Tuhan? Apakah mata kita tertuju pada berkat Tuhan? Apakah dengan berkat itu kita mau dunia melihat kita? Jangan lupa bersyukur kepada Tuhan dan apapun berkat yang sudah kita terima hendaknya mata kita terus tertuju pada Tuhan dan kita semakin cinta dengan Tuhan saat kita diberkati. Saat mata kita tertuju pada berkat Tuhan maka berkat itu akan menjadi berhala buat setiap kita.
                “Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: "Sekali ini aku akan bersyukur kepada TUHAN." Itulah sebabnya ia menamai anak itu Yehuda. Sesudah itu ia tidak melahirkan lagi.” Kejadian 29:35. Akhirnya Lea bersyukur kepada Tuhan. Ia mengalami pertobatan dalam hatinya. Setiap dosa dimulai dari berhala yang muncul dalam hati manusia. Arti nama Yehuda adalah Praise, pujian kepada Tuhan. Lea mengalami metanoya. Ia bersyukur sehingga damai sejahtera itu turun kepadanya, hatinya penuh dalam Tuhan. Ia tidak cemburu lagi pada Rahel karena Tuhan sudah baik akan dia. Tetapi saat Lea bertobat dan berhenti meminta anak agar Yakub semakin cinta. Rahel menjadi cemburu melihat kakaknya. Akhirnya ia memberikan budaknya Bilha sehingga lahirlah Dan dan Naftali. Rahel puas saat lahir Dan dan Naftali. Ia sangat puas karena hatinya dipenuhi kecemburuan dan penyembahan berhala. Kejadian 30:6-8. Ketika melihat hal itu maka Lea pun jatuh kembali kepada penyembahan berhala. Ia juga menyerahkan budaknya perempuan kepada Yakub, yaitu Zilpa maka lahirlah Gad dan Asyer. Setelah itu pun Lea mengandung lagi dan melahirkan Isakhar dan Zebulon. Dan akhirnya ia berhenti mengandung setelah ia melahirkan Dina anak perempuannya. Lea pun akhirnya jatuh pada lubang yang sama saat ia tidak menjaga hatinya. Saat lahir Dina, itu membuat aib buat Lea. Saat seseorang tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah Tuhan kasih maka ia akan mendapatkan aib dari apa yang ia minta. Ia terus mengejar dan ia tidak pernah berhasil mengambil hati Yakub karena matanya tertuju kepada berkat bukan kepada Tuhan.

                Apa yang terjadi dalam hidup Lea, itu bisa terjadi dalam hidup kita semua. Jangan tertuju kepada berkat yang Tuhan kasih tetapi biarlah mata kita tertuju pada Tuhan karena Yesuslah yang memberi arti dalam hidup kita. Yesus datang ke dunia untuk mengubah hati setiap kita.

Akulah Terang Dunia

                Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." Yohanes 8:12. Yesus berkata: Akulah terang dunia. Dalam Bahasa aslinya memakai kata ‘Egoposcosmos’, ‘ego’ memiliki arti aku, ‘pos’ memiliki arti terang dan ‘cosmos’ adalah dunia. Dunia yang dimaksud dari ayat ini adalah manusia yang mendiami dunia. Jadi maksud dari perkataan Yesus “Akulah terang dunia,” memiliki arti bahwa Yesus datang untuk menerangi manusia dalam kegelapan.  Kita adalah anak Tuhan maka kita harus menjadi terang buat sekitar kita seperti Yesus yang adalah terang dunia. Hal ini ditegaskan lagi dalam Injil Matius 5:13-16.
                Seperti kita ketahui kota Samarinda mendapat sebutan Kota Tepian, kota Balikpapan disebut Kota Beriman, Kota Manado disebut Kota Bersehati, Kota Malang disebut Kota Atlas, dan banyak lagi sebutan tentang kota. Saat kita datang ke Betlehem kita akan membaca sebuat kalimat di kota itu yang berbunyi ‘Light Of The World’ yang berarti terang bagi dunia setiap orang menantikan terang itu. Setiap orang menantikan datangnya Raja Damai yaitu Yesus Kristus. Saat kita membaca Yohanes 8:12, kita akan menemukan kalimat ‘Maka Yesus berkata pula ……’ Ini adalah kedua kalinya Yesus mengatakan hal tersebut. Yohanes 8:1-11, Yesus berjumpa dengan perempuan yang berzinah dan Yesus menerangi wanita ini dalam hidupnya. Yahanes 8:32, “dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Orang akan merdeka dari dosanya saat Yesus menjadi terang dalam hidupnya dan Firman Allah ada dalam hidupnya. Tidak ada seorang pun yang bisa mengubah hati manusia kecuali Tuhan. Oleh karena itu Yesus berkata, Akulah terang dunia. Terang tidak hanya berbicara menerangi seseorang dalam kegelapan tetapi terang juga berbicara menyembuhkan setiap sakit penyakit yang kita derita, memberi keberanian pada orang-orang yang mengalami ketakutan dan kebebasan buat setiap orang yang terikat.
                Bagaimanakah peran kita sebagai orang Kristen di tengah-tengah dunia ini? Ada tiga peran yang harus kita lakukan dalam hidup ini:
1.       Hidup Penuh Hikmat dan Kebijaksanaan
“Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.” Matius 5:13. Garam yang dimaksud dalam Matius 5:13 berbeda dengan garam yang ada di dapur kita. Garam yang di maksud adalah garam versi Yahudi dan Rabi-rabi Israel. Garam yang bisa menjadi tawar saat garam tersebut habis digunakan. Garam disini berbicara tentang hikmat dan kebijaksanaan setiap kita anak Allah yang harus menerangi sekitar kita. “Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.” Kolose 4:6. Hendaklah kata-kata kita jangan hambar seperti garam yang hambar, karena saat kita tidak mempunyai hikmat dan kebijaksanaan dalam berkata-kata maka kita akan menjadi batu sandungan dan tidak menjadi terang buat sekitar kita. Milikilah perkataan yang penuh hikmat dan kebijaksanaan untuk menerangi orang-orang disekitar kita. Perkataan berkuasa untuk merobek dan menjahit hati manusia. Seperti halnya Tuhan Yesus yang mempunyai banyak pengikut-Nya, banyak orang mengikut Yesus karena pengajaran Yesus yang berbeda, penuh hikmat dan kuasa. Kata Rasul Paulus dalam Roma 2:19, “dan yakin, bahwa engkau adalah penuntun orang buta dan terang bagi mereka yang di dalam kegelapan,” Dunia lagi menunggu anak-anak Allah untuk menerangi dunia.
2.       Hidup Harus Berbagi
“Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.” Matius 5:14-15. Kota Israel adalah kota yang terletak di gunung dan Israel memiliki 418 gunung dan bukit. Sebagai umat pilihan Allah yang diberkati Tuhan kita harus hidup berbagi dengan sesama. Seperti halnya Yesus datang ke dunia untuk berbagi kehidupan dengan setiap kita. Hari-hari ini roh akhir jaman sedang menguasai setiap manusia, roh cinta diri mengusai manusia dan banyak manusia yang mementingkan diri mereka sendiri. Kita harus bisa hidup berbagi jangan hidup untuk diri kita sendiri.
Dalam Alkitab Yesus pernah mengutuki pohon ara, mengapa hal itu terjadi? Hal itu terjadi karena Tuhan mau memberi pelajaran untuk setiap kita agar mau berbagi dengan yang lain. Kita harus berbuah dan buah itu bisa dinikmati oleh orang-orang disekitar kita. Hikmat dan kepintaran ada agar setiap kita bisa berbagi dengan sekitar. Begitu juga halnya dengan kekayaan, kekayaan ada agar kita juga bisa berbagi buat orang-orang disekitar kita. Yesus datang ke dunia untuk berbagi. Ia tidak bertanya kepada kita apakah kita mau menyembah dan mengikuti Dia saat Ia mati di kayu salib, tapi ia dengan tulus mau berbagi hidup buat setiap kita.
3.       Mengetahui Tujuan Kita Di Dunia

“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." Matius 5:16. Kita ada untuk memuliakan Tuhan kita. Apapun yang kita lakukan semua untuk kemuliaan Tuhan. Kemuliaan tidak hanya saat kita digereja bertepuk tangan memberi kemuliaan bagi Tuhan, tetapi kemuliaan berbicara tentang menghormati setiap pekerjaan yang sudah ditanggung jawabkan ke kita. Kemuliaan yang dimaksud adalah hasil kerja kita di dunia ini. Apakah kita nisa menyelesaikan setiap pekerjaan kita dengan baik atau tidak? Apakah hasil kerja atau apapun yang kita lakukan di dunia ini bisa jadi terang buat sekitar kita.

Roda Kehidupan

                “Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.” Lukas 1:14. Ini adalah kisah tentang Yohanes Pembabtis. Kelahiran tokoh ini ditunggu dan dinanti-nantikan oleh orang banyak. Siapakah Yohanes Pembaptis, sehingga ia dinanti-nantikan orang? Yohanes Pembaptis adalah pembuka jalan bagi Yesus. Kelahiran Yohanes Pembaptis mengawali sebuah roda kehidupan. Banyak orang-orang yang menantikan kelahirannya? Kelahiran diambil dari kata ‘genesis’ yang artinya roda kehidupan. Saat Yohanes Pembaptis lahir maka roda kehidupan manusia yang sempat berhenti karena kesalahan manusia pertama, mulai bergulir kembali. Mari kita sejenak memeriksa apakah roda kehidupan kita masih berputar, berhenti atau malah berputar di tempat?
                Roda kehidupan Yohanes pembaptis berputar cepat dan makin cepat. Matius 3:3. “Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya." Kelahiran Yohanes pembaptis sudah dinubuatkan jauh-jauh hari untuk menyiapkan jalan bagi Yesus. Dalam Matius 3:3. Kata ‘jalan’ dalam kalimat ‘persiapkan jalan bagi Tuhan’ mengunakan kata ‘hodos’ sedangkan kata ‘jalan’ dalam kalimat ‘luruskan jalan bagi-Nya’ menggunakan kata ‘Tribos’ yang memiliki arti yaitu trauma masa lalu. Kalau kita mau berjalan bagi Tuhan maka kita harus meluruskan jalan hidup kita dari sagala macam, trauma hidup kita. Kita harus membereskan trauma-trauma masa lalu kita. Setiap kita pasti memiliki trauma, bahkan seorang Abraham Lincoln saja memiliki trauma / ketakutan jika ia mengalami mati premature. Ia takut mati sebelum waktunya. Oleh karena itu, ia pernah berpesan jika ia sudah meninggal maka secepatnya ia minta dikuburkan karena ia takut bangkit lagi dari kematian.
                Ada sesuatu yang harus kita bebaskan agar roda kehidupan kita bisa berputar.  Ada tiga trauma yang biasanya mengikat setiap manusia yang harus dilepaskan:
1.       Trauma Miskin
Trauma yang pertama adalah ‘Trau’ yang artinya trauma yang paling menindas hidup manusia, yaitu trauma akan miskin. Miskin tidak berbicara tentang banyak tidaknya uang yang kita punya, tetapi miskin berbicara tentang mental seorang manusia mengenai keadaan dirinya. Terkadang banyak orang yang punya uang tetapi ia bilang tidak punya uang agar setiap orang kasihan kepadanya. Ada juga orang yang tidak punya banyak uang tetapi ia suka memberi untuk pekerjaan Tuhan dan juga memberi untuk sekitarnya. "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; …” Lukas 4:18. Tuhan datang ke dunia untuk menyampaikan kabar baik kepada orang miskin. Tuhan mau membebaskan kita dari trauma tersebut. Apakah kita trauma dengan kemiskinan? Kabar baiknya yaitu saat kita berjalan bersama Tuhan maka kita akan kaya dalam Tuhan. Bukan saat kita tidak punya uang kita disebut miskin tetapi miskin berbicara tentang mental. Apakah kita mau memberi dan berbagi dengan sekitar atau tidak.
“Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” Yohanes 10:10. Kelimpahan dalam ayat tersebut memakai kata ‘perisos’ yang artinya kita diberkati sampai kita tidak butuh lagi. Tuhan datang agar kita memperoleh kelimpahan. Agar kita diberkati Tuhan sampai kita tidak butuh lagi dan membagi berkat itu buat sesama kita seperti kejadian saat Petrus dan murid-murid Yesus memperoleh ikan yang banyak sampai mereka memanggil orang disekitar mereka karena ikan yang ia dapat banyak sekali. Beranilah memberi dan lepaskan trauma kemiskinan sehingga roda kehidupan kita bisa berputar.
2.       Trauma Menjadi ‘Kambing Hitam’
Trauma yang kedua adalah ‘Tribos’ yang artinya jalan setapak/kambing janta (tragos). Seberapa banyak kehidupan kita seperti kambing jantan? “Demikianlah kambing jantan itu harus mengangkut segala kesalahan Israel ke tanah yang tandus, dan kambing itu harus dilepaskan di padang gurun.” Imamat 16:22. Dalam tradisi bangsa Yahudi, pada bulan-bulan tertentu mereka mempersembahkan kambing jantan untuk menghapuskan segala dosa mereka. Terkadang setiap kita trauma karena sering dijadikan kambing hitam. Tetapi saat kita berjalan bersama Tuhan maka Tuhan akan membebaskan kita dari trauma tersebut. Jika kita ‘SALAH’ dan kita ‘DISALAHKAN’ itu namanya ‘LUMRAH”. Jika kita ‘BENAR’ dan kita ‘DIPUJI’ itu namanya ‘UPAH’. Tetapi jika kita ‘BENAR’ dan kita ‘DISALAHKAN’ itu namanya ‘PROSES’. Banyak orang yang tidak mau disalahkan dan mencari kambing hitam agar ia tidak salah. Hal inipun sering kita jumpai di dalam sebuah keluarga dimana ayah menyalahkan istri, istri menyalakan anak dan anak menyalahkan orang tuanya. Hal ini bisa mengakibatkan luka hati dan membuat roda kehidupkan setiap kita berhenti. Buang setiap akar pahit dan lihat pribadi Yesus yang dikambing hitamkan karena dosa-dosa kita. Yesus tidak mengeluh karena Ia tau itu semua adalah proses yang harus dijalani. Jangan sampai trauma ini menghentikan roda kehidupanmu.
3.       Trauma akan Keterikatan yang sulit Dilepaskan

Trauma yang ketiga adalah ‘Triso’ yang artinya menangis dengan suara nyaring. Trauma yang membuat tangisan kita tidak berhenti. Apa yang membuat kita sampai menangis? “Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat." Markus 9:18. Trauma yang dimaksud adalah trauma akan keterikatan kita akan sesuatu. Roh keterikatan yang membuat kita terbanting dan merobek-robek hidup kita. Jenis trauma seperti ini hanya bisa di usir dengan DOA. Seperti halnya keterikatan dengan rokok, judi, zinah dan hal yang jahat lainnya. Roh-roh seperti itu hanya bisa dikalahkan dengan doa. Saat kita berdoa, Tuhan akan melepaskan itu semua sehingga roda kehidupan setiap kita akan berjalan.

SAMA-SAMA MENDAPAT UPAH

                Setiap kita pasti merindukan perubahan besar dalam hidup kita. Banyak hal dan segudang harapan yang kita inginkan ditahun 2014 ini. Setiap kita rindu tahun ini kita mendapat upah. Tetapi berapa banyak upah yang kita dapat dan seperti apa upah yang kita dapat? Upah bisa bicara promosi dari Tuhan, kesehatan dari Tuhan dan juga upah yang lainnya. Upah biasanya diterima saat seseorang telah bekerja atau sudah bekerja. Ada upah jangka panjang ada juga upah jangka pendek. Upah adalah hak yang diterima seseorang yang sudah bekerja.
                “Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri. Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.” 1 Korintus 3:8-9. Setiap orang pasti menerima upah mereka masing-masing. Upah akan diberikan kepada masing-masing yang bekerja. Matius 10:41, “Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.” Jika kita menyambut orang benar atau kita menyambut seorang nabi maka kita akan menerima upah orang benar dan nabi tersebut.
                Ada 5 Jenis Upah yang ada di dunia ini. Upah dari hati yang mengampuni adalah diampuni. Tuhan akan mengampuni dosa-dosa kita saat kita bisa mengampuni orang yang bersalah pada kita. Upah dari pendoa adalah kita didoakan. mungkin setiap kita bertanya-tanya siapakah yang akan berdoa buat kita yang suka berdoa padahal apa yang dilakukan oleh pendoa tidak pernah dilihat oleh siapapun. Tetapi kita harus ingat Tuhanlah yang akan terus mendoakan setiap kita dimanapun kita berada. Upah dari melayani adalah dihormati oleh Bapa disurga. Ingat apapun yang kita lakukan untuk melayani Tuhan, Tuhan memperhitungkan itu semua. Upah dari memberi adalah diberi. Karena Tuhan berkata siapa yang menabur dia akan menuai. Upah dari kesetiaan adalah memperoleh mahkota kehidupan. Teruslah setia kepada Tuhan sampai kita memperoleh mahkota dari Tuhan.
                Setiap kita pasti mendapatkan upah dari Tuhan sesuai dengan pekerjaan kita masing-masing. Tuhan mengetahui berapa upah yang harus kita terima daripada setiap kita. Penabur atau penuai sama-sama akan mendapatkan upah dari Tuhan. “Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.” Yohanes 4:36-37.
                Ada beberapa sebutan untuk orang-orang yang menerima upah dari Tuhan.
1.       Kawan Sekerja Allah
Yang dimaksud dengan kawan sekerja Allah adalah kita akan menjadi orang-orang yang diberitahu rahasia oleh Allah sebelum orang lain mengetahui hal tersebut. Yang namanya kawan sekerja Allah adalah kita menjadi sahabat yang bisa dipercaya oleh Tuhan. Kita mengerti apa yang Tuhan mau dalam hidup kita dan kita melakukan apa yang Tuhan mau itu. Saat kita menjadi kawan sekerja Allah Tuhan akan melindungi setiap kita karena seperti halnya seorang sahabat yang membela sahabat baiknya. Orang-orang yang bisa menjadi kawan sekerja Allah lah yang akan mendapat upah di tahun ini. Apa yang ada pada kita sekarang lakukan semuanya untu kemuliaan nama Tuhan.
2.       Ladang Allah
Selain disebut sebagai kawan sekerja Allah kita juga disebut Ladang Allah. Sebuah ladang biasanya sebelum ditanami oleh tanaman, ladang tersebut diolah terlebih dahulu, kemudian didiamkan sebentar lalu kemudian ditanami tanaman, dijaga, dirawat baru setelah itu menghasilkan tuaian. Banyak orang yang mau tuaian saja tetapi tidak mau diolah atau diproses Tuhan. Namanya sebuah ladang kita harus melewati proses pengolahan dulu baru bisa menghasilkan tuaian. Kalau bicara soal ladang erat kaitannya dengan tanah. Ada berbagai jenis tanah, begitu juga halnya dengan hati manusia. Ladang berbicara tentang apa yang ada di dalam hati manusia yang mau dipakai untuk Tuhan. Keberhasilan seseorang hanya akan tercapai tidak hanya dengan kemampuan kita tetapi kita juga butuh yang namanya kairos Tuhan. Saat kemampuan kita bertemu dengan kairos Tuhan maka kita akan mengalami keberhasilan. Tetapi keberhasilan kita tidak akan bertahan lama jika kita tidak memiliki karakter Kristus saat kita ada di puncak kesuksesan kita. Terus dekat dengan Tuhan sehingga kita memperoleh upah di tahun ini.
3.       Bangunan Allah

Bangunan Allah erat kaitannya dengan sebuah pondasi yang kuat. “Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,” 1 Korintus 3:12. Apakah pengenalan kita akan Tuhan benar-benar kuat. Apakah kita mau menyerahkan hidup kita untuk Kristus sebagai dasar dari segala sesuatu. Seperti halnya bangunan yang kuat kita harus tahan uji agar bisa menjadi bangunan Allah yang kuat. Seberapa kuat bangunan itu akan diuji dari dalam dan juga dari luar bagunan. Saat bangunan itu kuat berdiri kokoh maka kita akan mendapat upah berupa pujian dari Tuhan. Terus jaga hidup kita, apapun yang kita alami hari-hari ini tetaplah kuat, memang akan banyak ujian dari dalam dan luar, dari orang terdekat ataupun orang yang jauh dari kita tetapi tetaplah berdiri kuat. Karena ada Tuhan bersama kita.