Senin, 21 Oktober 2019

Memahami Rasa Aman Di Dalam Keluarga


Menjadikan Keluarga yang berprinsip Kerajaan Allah berbicara tentang rasa aman di tengah-tengah keluarga yang bisa dirasakan oleh setiap anggota keluarga. Keluarga Kristen diharapkan merupakan gambaran keluarga yang senantiasa direkatkan oleh adanya jalinan cinta kasih yang tulus antar anggotanya dan juga ada rasa aman, tentram dan damai sejahtera antar anggota keluarga.
Saat ini, banyak keluarga yang tidak merasa aman berada di tengah-tengah keluarga mereka, baik suami dengan istri maupun orangtua dengan anak-anak. Banyak masalah yang Tuhan ijinkan dialami oleh setiap keluarga Kristen. "Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga." Mazmur 127:1. Ada 2 Hal yang bias kita terapkan di tengah Keluarga agar rasa aman boleh tercipta di tengah-tengah keluarga Kristen.

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Bagimana Rasa Aman Bisa Tercipta di tengah-tengah Anggota Keluarga Kristen?
1.      Tuhan yang Membangun.
Kata membangun dalam Mazmur 127:1 memakai kata “banah” yang memiliki arti mendirikan, membangun dan memperkuat. Seperti halnya kekuatan sebuah bangunan yang ditentukan oleh pondasi bangunan tersebut, demikian juga dengan keluarga. Dasar yang membangun sebuah keluarga Kristen harus benar dan kuat, yang menjadi pertanyaan adalah apa yang kita jadikan dasar saat kita membangun sebuah keluarga?  Saat dasar itu kuat maka apapun badai kehidupan yang terjadi bangunan itu akan kokoh berdiri.
Kebanyakan dari kita berpikir bahwa dengan hanya menghadiri lebih banyak seminar pernikahan atau membaca buku tentang pernikahan, maka pernikahan dan keluarga kita akan terasa aman. Walaupun hal-hal ini penting, tanpa suatu kesadaran untuk bergantung sepenuhnya kepada Tuhan sang empunya langit dan bumi, semua usaha baik yang kita lakukan tidak akan berguna dan rumah tangga kita akan berakhir runtuh dalam kehancuran, seperti banyak dialami banyak pernikahan Kristen pada umumnya. Ijinkanlah Tuhan yang membangun kehidupan pernikahan dan keluarga kita maka rasa aman di dalam keluarga akan kita rasakan.

2.      Tuhan yang Mengawal dan Menjaga.
Kata mengawal dalam Mazmur 127:1 memakai kata “shamar” yang memiliki arti memelihara, merawat, melindungi dengan setia. Saat Tuhan yang menjadi dasar sebuah keluarga Kristen dan hidup kita bergantung sepenuhnya kepada Tuhan maka keluarga kita akan dipelihara dan dijaga Tuhan sehingga rasa aman tercipta di tengah keluarga kita. Karena hanya Tuhan sendirilah yang dapat "membangun" dan "berjaga-jaga" atas pernikahan dan keluarga kita. Satu-satunya cara kita dapat sungguh-sungguh merefleksikan citra Allah dalam pernikahan kita adalah dengan membangun suatu hubungan iman dengan Dia dan dengan anggota keluarga lainnya. Dengan itu rasa aman akan kita rasakan di tengah keluarga sebab ada pemeliharaan dan perlindungan dari Tuhan.


Kesimpulan. Rasa aman di dalam keluarga akan tercipta saat Tuhan yang menjadi dasar pernikahan dan dasar keluarga Kristen, sebab saat ada mezbah di tengtah-tengah keluarga Kristen maka aka nada pemeliharaan dan penjagaan dari Tuhan.

Selasa, 29 Mei 2018

HARAPAN YANG PASTI


Hari ini kita akan belajar dari Janji Firman Tuhan yang diambil dari Surat Rasul Paulus untuk Jemaat di Roma.
Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
KJV  Romans 8:28 And we know that all things work together for good to them that love God, to them who are the called according to his purpose. (Rom 8:28 KJV)
Latar Belakang
Surat Roma ini  merupakan surat Paulus yang Paling Panjang, paling teologis dan berpengaruh. Surat ini ditulis agar jemaat di Roma tahu bagaimana seharusnya bersikap terhadap keadaan mereka dan bagaimana sikap mereka kepada pemerintah. Surat ini ditujukan kepada orang bukanYahudi. Surat ini ditulis Paulus saat berada di Korintus di rumah Gayus.

Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Roma 8:18.
Pada saat itu ada sebuah penderitaan yang dialami Jemaat di Roma. Begitu juga dengan apa yang terjadi ditengah-tengah kita saat ini. Banyak penderitaan zaman Now yang kita alami sebab Firman Tuhan berkata semakin hari dunia bukan semakin baik tetapi semakin jahat. Dan pastinya banyak penderitaan yang terjadi. Baik keadaan ekonomi yang tidak stabil, cuaca ekstrim, kelaparan, perang, pemberontakan dan lain sebagainya. Baik penderitaan di bangsa kita, kota kita, gereja kita ataupun ditengah keluarga kita.
Kita ada sampai sekarang bukan berarti bebas dari penderitaan tetapi kita semua sama mengalami penderitaan dan pergumulan hidup masing-masing. Tetapi yang saya mau katakana apapun masalah dan penderitaan kita, Rasul Paulus mengajarkan kita untuk berharap dan melihat kemuliaan yang akan kita terima nanti. Sebab saat kita hidup dalam perjanjian dengan Tuhan apapun masalah yang kita alami ada penyertaan Tuhan yang ada buat kita. (Kisah Bangsa Israel)  Ada Perjanjian Tuhan – Saat Hidup dalam Perjanjian maka aka nada Penyertaan) Dan Apapun masalah dan pergumulan kita masih ada harapan di dalam Tuhan.
Kenapa ayat ini muncul? karena ada penderitaan yang Terjadi dan sudah dijelaskan di ayat ke-18.

Roma 8:28
Dan Kita Tahu sekarang, and we Know
εἰδῶ eido {i-do'} or οἴδα oida {oy'-da} yang memili arti melihat/mengetahui
Meaning:  to experience any state or condition  
(Tense – Perfect). Rasul Paulus tahu dan mengetahui serta pernah mengalami kondisi ditengah setiap penderitaannya ia melihat Pertolongan dan pekerjaan tangan Tuhan. Sehingga ia terus percaya dan berharap sama Tuhan. Begitu juga dengan kehidupan kita, mari kita flashback kebelakang, kita ada sampai sekarang semua karena pertolongan Tuhan dalam kehidupan kita. Kita Punya Tuhan yang ImanueL.

Rasul Paulus memberi nasihat ke Jemaat di Roma sebab ia pernah dan telah mengalami segala penderitaan. 2 Korintus 11:23-25 Apakah mereka pelayan Kristus?   --aku berkata seperti orang gila--aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah;  lebih sering di dalam penjara;  didera di luar batas;   kerap kali dalam bahaya maut.  Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh   kurang satu pukulan,  tiga kali aku didera,  satu kali aku dilempari dengan batu,  tiga kali mengalami karam kapal,   sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut.  Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi  dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota,  bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat;  kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa,  kedinginan dan tanpa pakaian
KARENA IA PERNAH MENGALAMI MAKA IA MENASEHATI.

Banyak Hal telah Rasul Paulus alami oleh sebab itu ia menasehati Jemaat di Roma dan Menasehati kita yang ada disini untuk terus hidup dalam pengharapan. Sebab kita memiliki harapan yang Pasti. Mengapa kita harus terus berharap?

1.      Allah Turut Bekerja
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja, work together
 συνεργέω sunergeo {soon-erg-eh'-o} Bekerja bersama-sama, menjadi patner
Meaning: to work together, help in work, be partner in labour  (Tense – Present - Active – Indicative). Rasul Paulus bekerja bersama Tuhan dalam setiap hal di dalam pelayanannya. Sebab Mujizat Tuhan terjadi saat kita melakukan bagian kita. Bekerja Bersama-sama bukan berarti kita kerja sendiri atau Tuhan kerja sendiri tetapi Lakukan apa yang menjadi bagian kita, masalah berkat, mujizat itu adalah urusannya Tuhan. Tugas kita adalah melakukan bagian kita. Kata ini berbentuk Present yang berarti sekarang kita lakukan bukan nunggu nanti atau dulu. Sekarang kita harus bekerja sama dengan Tuhan. Menjadi Partner juga bicara harus memiliki kesepakatan, kalau tidak sepakat tidak mungkin bisa kerja sama. Kita harus memiliki pikiran yang sama dengan pikiran Tuhan, hati yang sama dengan Hati Tuhan.
Jadi apapun yang kita alamai sekarang, apapun pergumulan dan penderitaan yang kita alami sekarang ingatlah bahwa Allah bekerja bersama kita sekarang. Begitu juga dengan kita, kita harus bekerja sama dengan Tuhan bukan mengandalkan kekuatan kita sendiri. Terkadang banyak orang merasa hebat, mereka berusaha mencari jalan keluar dengan caranya sendiri. Sakit dibaah kedokter, tetapi ada saatnya Tuhan membawa kita ke dalam suatu keadaan dimana hanya Tuhan yang bisa membantu. Oleh sebab itu mulailah bekerjasama dengan Tuhan.

Rasul Petrus mengalami mujizat saat menangkap ikan di danau Genesaret sebab ia melakukan bagiannya. Ia bertolak ke tempat yang dalam dan menebarkan jala. Saat kita taat melakukan bagian kita maka Tuhan akan turut bekerja di dalam segala sesuatu.

2.      Allah Turut Bekerja Dalam Segala Hal
Dalam segala hal ini berarti disetiap aspek kehidupan. Rasul Paulus percaya bahwa apapun yang ia alami baik suka maupun duka ada tangan Tuhan yang bekerja merancangkan kebaikan di dalam kehidupannya. Kisah Yusuf merupakan suatu contoh bahwa Allah turut bekerja di dalam segala hal. Banyak hal yang Yusuf alami, dikhianati, dijual, difitnah, dipenjara, tapi apapun yang ia alami ia tetap melihat janji Tuhan. Ia tidak kehilangan pengharapan dan terus melakukan bagiannya dengan baik. Dimanapun Tuhan menempatkan kita kita harus tahu bagian kita.

Mungkin mudah kita hidup dalam pengharapan saat situasinya serba baik, tetapi apapun keadaannya, bahkan dalam keadaan duka cita dan lembah kekelamanpun tetaplah hidup dalam pengharapan.  Jangan lihat prosesnya tapi lihatlah Janji Tuhan. Jangan fokus dengan prosesnya tetapi lihatlah masa depan yang Tuhan sudah sediakan saat kita sudah melewati setiap proses, pergumulan dan penderitaan kita. Seorang pendaki gunung akan menikmati keindahan saat ia berada di puncak bukan saat ia memanjat tebing demi tebing. Kalau kita melihat dan fokus dengan proses kita akan capek dan mungkin akan menyerah. Tetapi jadikan keindahan di atas gunung saat kita mau mendaki sebagai Tujuan akhir. (Naik Bukit Biru). Selesaikan proses yang Tuhan ijinkan untuk kita lewati jangan berhenti di tengah jalan untuk melihat keindahan yang Tuhan sediakan buat kita. Setiap kita baru bisa melihat pelanggi setelah hujan datang.

3.       Allah Turut Bekerja DAlam Segala Hal untuk Mendatangkan Kebaikan.
Kebaikan yang sepeti apa, good?
Pastinya Kebaikan sesuai dengan kehendak Tuhan. Sebab apa yang baik bagi Tuhan itu adalah yang Terbaik bagi kita. Sebab apa yang terbaik menurut kita belum tentu itu baik untuk Tuhan dan sekeliling kita.
 ἀγαθός agathos {ag-ath-os'} Berguna, bermanfaat, baik, menyenangkan, mendatangkan kebahagiaan, sesuatu yang mulia dan terhormat.
Sesuatu yang bermanfaat akan kita dapatkan saat kita bekerjasama dengan Tuhan. Kisah Yusuf dalam kitab Kejadian mengajarkan kita bahwa saat kita tahu siapa diri kita dan apa bagian kita maka sesuatu yang berguna dan bermanfaat akan kita terima. Tidak hanya bermanfaat untu diri kita tetapi bermanfaat untuk orang lain juga.  Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.” Kejadian 50:20. Yusuf tahu apapun yang ia alami ada Tuhan yang bekerja mendatangkan kebaikan buat dia dan orang banyak. Ada suatu Kebaikan yang bisa dinikmati orang banyak saat kita terus hidup dalam pengharapan. Kalau Yusuf menyerah dan ikut terpengaruh keadaan saya yakin hidupnya tidak akan bisa berguna buat orang lain. Hidupnya tidak bisa menjadi berkat unuk bangsa-bangsa.
Apapun yang kita alami Terus hidup dalam pengharapan. Percaya dan beriman Bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan Kebaikan.

Tapi perlu kita ketahui bahwa Janji ini hanya di dapat oleh orang-orang yang mengasihi Tuhan dan terpanggil sesuai rencanaNya.
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
1.      Bagi mereka yang Mengasihi Dia, love
 ἀγαπάω agapao {ag-ap-ah'-o} Kasih yang sempurna.
Terus hidup dalam kasih agar kita mnerima janji Tuhan. Mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Sebab kasih sudah menjadi produk yang langka kaena tidak banyak orang yang menawarkan kasih di dalam setiap kehidupan dan permasalahan mereka.

Hamba-hamba Tuhan sering mengingatkan kita bahwa kesempurnaan bukan berbicara kita hidp tak bercacat, meskipun kita harus mengusahakan untuk hidup sempurna tetapi lebih dari itu kesempurnaan berbicara tentang Kasih. Kesempurnaan kasih. Sudahkan kita hidup mengasihi. Mari setiap kita kroscek dalam kehidupan kita. Sudahkan kita hidup di dalam kasih sebelum kita masuk ke tahun Perjanjian – Convenant. Kasih yang seperti apa?  1 Korintus 3:1-13. Sebab tanpa kasih semua tidak berguna. Kasih yang sempurna. Dalam Natal Remaja dan Pemuda pun yang menggangkat tema Baper, membawa perubahan kita perlu memberi teladan buat dunia ini, lewat apa Perkataan, Tingkah Laku, KASIH, kesetiaan dan kesucian. Kasih adalah puncak dari pekerjaan Allah (Yoh 3:16).
Sebab Firman Tuhan dalam Roma 8:28 hanya berlaku bagi kita yang mengasihi Tuhan. Mngasihi Tuhan berarti mengasihi sesama, mengasihi sesama berarti mengasihi dan mengampuni musuh kita. Saat kita bisa melakukan hal itu maka segala sesuatu yang kita alami akan mendatangkan kebaikan. Kejarlah kasih itu ( 1 Korintus 14:1)

2.      Bagi mereka yangTerpanggil, called
κλητός kletos {klay-tos'} menerima keselamatn yang Tuhan beri.
Meaning:  called, invited (to a banquet), to obtain eternal salvation in the kingdom through Christ. Janji ini hanya diterima oleh orang-orang yang percaya Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat. Saat kita mengasihi Tuhan dan terpanggil maka kebaikan akan menjadi bagian kita. Kebaikan seperti apa? Sesuatu yang Mulia …

Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya. Roma 8:29-30

Rabu, 15 Februari 2017

Pemuda yang Kaya

Ada seorang pemuda kaya yang merupakan orang Yahudi yang selalu melakukan Hukum Taurat selama hidupnya. Pemuda ini merupakan golongan Farisi yang percaya kehidupan kekal. Sekilas pemuda ini kelihatan sempurna dan mempunyai kerinduan untk memperoleh kehidupan kekal. Saat pemuda ini bertanya tentang kehidupan kekal keada Yesus. “Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Matius 19:21. Mendengar apa yang dikatakan Yesus, pemuda kaya ini gagal disempurnakan. Mengapa pemuda ini gagal? APa penyebab pemuda ini gagal disempurnakan?
1.    Tidak Melakukan Hukum Kasih
Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Matius 19:21. Pemuda ini tidak mau membuat oang lain keadaannya jauh lebih baik dari sebelumnya dan tidak rela menolong orang miskin. Respon pemuda ini setelah mendengar perkataan Yesus adalah pergi dan sedih sebab banyak hartanya.Pemuda ini belum mengerti tentang hukum kasih. Tuhan hendak mendidik pemuda ini, saat ia sudah menerima segala kebaikan Tuhan dalam hidupnya seharusnya ia menjadi alat untuk menjadi berkat buat sekitar. Itulah yang disebut sempurna. Sayangnya ia tidak mengerti apa yang Yesus kehendaki. Tuhan mengajarkan hukum kasih kepadanya, tetapi ia takut kekurangan saat menyerahkan semua hartanya. Kasih itu murah hati dan orang yang murah hati adala orang yang suka memberi. Orang yang sempurna adalah mereka yang mengerti hukum kasih dan melakukannya.
“Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.” 1 Korintus 13:1-3. Tanpa kasih semua yang kita lakukan tidak ada faedahnya. Belajarlah untuk dapat melakuka kasih dan jadilah penyalur berkatNya Tuhan. Sebab kasih adalah tindakan nyata untuk sesame kita. Allah mau agar setiap kita mentransferkan kasih Allah dalam hidup kita.
2.    Tidak Melakukan Kehendak Allah
“Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.” Matius 19:22. Pemuda ini gagal karena tidak mau mengambil resiko untuk melakukan kehendak Allah. Injil lain mengatakan baha pemuda ini kecea saat mendengar perkataan Yesus. Apa yang Tuhan perintahkan tidak seperti apa yang ia bayangkan. Pemuda ini masih terikat dengan hartanya, sebab yang ia andalkan selama hidupnya bukan Tuhan tetapi harta yang ia miliki. Ini adalah ujian yang berat buat pemuda kaya ini, ia belum percaya penyertaan Tuhan yang sempurna saat semua hartanya dijual dan dibagi-bagikan. Kita adalah pengelolah berkatnya Tuhan, apa yang ada pada kita adalah milik Tuhan jadi apa pun yang Tuhan perintahkan dalam kehidupan kita lakukanlah. Sebab Tuhan tidak akan membiarkan kita anak-anaknya yang selalu melakukan kehendakNya terus di dalam pergumulan dan permasalahan hidup. Orang yang sempurna adalah orang yang mau ngikut kehendak Tuhan. Jangan pakai kehendak kita tapi pakailah kehendak Tuhan dalam kehidupan kita.
3.    Tidak Mengakhiri dengan Baik
“Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Matius 19:23-24. Pemuda ini bisa memulai dengan baik tetapi tidak mengakhirnya dengan baik pula. Sejak masa mudanya pemuda ini hidup baik dihadapan Allah, tetapi akhir hidupnya setelah bertemu Yesus ia kecewa dan sedih dan pergi meninggalkan Yesus. Mari kita periksa kehidupan kita masing-masing, masih adakah kasih mula-mula itu dalam kehidupan kita atau kasih itu sudah pudar. Karakteristik orang yang sempurna adalah kasih. Biarlah kasih itu tetap ada di dalam kehidupan kita an hidup kita bisa menjadi berkat untuk sekitar kita.


Rabu, 08 Februari 2017

Firman Tuhan itu Sempurna (Mazmur 19:8-14)

Mazmur ini ditulis oleh Raja Daud, seseorang yang berkenan dihadapan Allah. Raja Daud berkenan karena ia memiliki sikap hati yang benar dihadapan Allah. Tema tahun ini adalah Kesempurnaan, "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” Matius 5:17. Yesus datang untuk menggenapi Hukum Taurat. Yesus datang untuk menunjukan sesuatu yang benar dari Fiman Tuhan sebab Yesus datang untuk menyempurnakan Rencana Allah. “Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.” Mazmur 19:8 berkata baha Taurat Tuhan itu sempurna. Mengapa Taurat Tuhan itu disebut sempurna?
1.    Menyegarkan Jiwa
“Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.” Mazmur 19:8. Firman Tuhan itu memberi kita kekuatan yang baru dan menyegarkan setiap jia kita. Titah Tuhan itu memberi kekuatan buat setiap kita, apapun masalah kita Firman Tuhan akan member kekuatan buat seiap kita. “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman." Roma 1:16-17. Firman Tuhan adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap kita. Saat kita rajin membaca Alkitab berarti kita sedang memasukan Firman Allah dalam hidup kita. “Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." Matius 4:4. Makanan rohani orang percaya adalah Firman Tuhan. Senangi membaca Firman Tuhan sebab Firman Tuhanlah yang member kita kekuatan.
2.    Memberi Hikmat
“Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.” Mazmur 19:8. Firman Tuhan member hikmat kepada orang pecaya. Ada lima kecerdasan manusia, IQ: Intellegensi Quotient adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara logis, terarah, serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah secara logis. EQ: Emosinal Quotient, Kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan baik, dan berhubungan dengan orang lain, kemampuan untuk mengendalikan emosi. CQ: Creativity Quotient adalah potensi seseorang untuk memunculkan sesuatu  yang merupakan penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi serta semua bidang dalam usaha lainnya, kemampuan untuk menciptakan ide-ide baru. SQ: Spiritual Quotient yaitu sesuatu yang berhubungan dengan kepercayaan kepada Tuhan. Orang yang memiliki SQ yang tinggi mampu memanai kehidupan. AQ: Adversity Qountient adalah kemampuan / kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan menghadapi kesulitan-kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup. Yusuf adalah contoh tokoh Alkitb yang memiliki Hikmat dan kecerdasan yang tinggi, apapun masalah yang ada ia tetap percaya baha Tuhan mereka-rekakan yang baik buat kehidupannya, apapun masalahnya ia mampu mengatasi segala tantangan yang ada. Rajinlah membaca Alktab sebab Firman Tuhan membua kita berhimat dalam menghadapi pergumulan hidup kita.
3.    Menyukakan Hati
Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.” Matius 19:9. Firman Tuhan itu menyukakan hati kita. Salah satu tujuan Alkitab ditulis adalah agar kita berbahagia. Injil adalah kabar baik. Sediakan waktu kita untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebab firman Tuhan menyukakan hati setiap kita. Dalam Mazmur 1:1-3, “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” Firman Tuhan itu membuat kita bahagia. Yang menjadi bahan penungan setiap kita adalah adakah kebahagiaan saat kita mendengar Firman Tuhan? Terkadang umat Tuhan bosan dan tidak suka saat Fiman Tuhan disampaikan saat ibadah, ada yang mengobrol dengan rekan sebelanya atau main Hp sendiri. Mari kita cek pribadi kita, sudahkah kita berhagia saat mendengar Firman Tuhan sebab Firman Tuhan itu menyukakan hati kita.
4.    Manis

lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.” Mazmur 19:11. Firman Tuhan itu manis. Apapun kepahitan hidup kita, bacalah Firman Tuhan karena Firman Tuhan itu manis dan akan menghilangkan segala kepahitan hidup kita. Firman Tuhan lebih berharga dari apapun yang ada di dunia ini.

Kamis, 26 Januari 2017

The Year of Perfection



“Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." Matius 5:48. Tahun ini Tuhan akan membawa setiap kita masuk kedalam kesempurnaan. Kesempurnaan ‘teleios’ memiliki arti sempurna, deawas, matang, tidak bercacat cela, tidak rusak, terpelihara sampai kedatangan Tuhan. Sebagai gereja Tuhan tidak hanya kita disempurnakan Tuhan tahun ini tetapi kita juga akan menyempurnakan sesama kita, orang-orang yang sudah tempatkan disekitar kita. Akan ada pemurnian yang akan Tuhan lakukan di dalam kehidupan gereja Tuhan. Dalam Penanggalan Yahudi tahun 2017 adalah tahun kesempurnaan ‘The Year of Perfection’. Tahun 2017 adalah tahun Yobel ke-10 dalam penanggalan Yahudi. Revival Tuhan akan terjadi pada umatnya di tahun ini, pembebasan akan terjadi dalam kehidupan anak Tuhan yang masih dalam keterikatan. Akan ada pemulihan yang terjadi kota dan banga kita, baik bidang ekonomi, bidang social, bidang politik dan setiap bidang akan Tuhan pulihkan. Tahun Yobel akan terjadi dalam umat Tuhan dan kita akan membebaskan orang-orang yang terikat bukan dengan kekuatan kita tetapi dengan kekuatan Tuhan. Bagaimana kita bisa membebaskan setiap orang yang terikat dan menyempurnakan orang lain?
1.       Hidup dalam Pujian, Penyembahan, Doa dan Firman
Sebagai anak Tuhan kita harus senantiasa hidup di dalam pujian dan penyembahan. Ini adalah hal yang dasar yang harus kita hidupi. Yosua 6:2-9, menceritakan kisah Yosua dan bangsa Israel merobohkan tembok Yerikho dengan pujian dan penyembahan yang dinaikan oleh para imam. Bukan dengan kekuatan Yosua dan bangsa Israel tetapi tembok itu roboh karena ada tangan kuat Tuhan yang menyertai mereka. Apapun masalah kita hari-hari ini datanglah kepada Tuhan dan minta pertolongan-Nya. Jika kita ingin mebebaskan dan menyempurnakan sesame kita, terus hidup dalam pujian dan penyembahan serta doa dan Firman Tuhan. Minta hati yang penuh belas kasih dengan jiwa-jiwa dan terus hidup di dalam kasih. “Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN." Yeheskiel 37:14. Tuhan akan membangkitkan tulang-tulang kering yang di alami oleh setiap umat Tuhan saat mereka terus berharap kepada Tuhan. Jangan kehilangan harapan dan putus hubungan dengan Tuhan tetapi miliki pengharapan di dalam Tuhan dan terus miliki hubungan yang intim dengan Tuhan. Jangan sampai kematian rohani terjadi di dalam kehidupan kita sebab Tuhan tidak menginginkan umatnya binasa. Tangan Tuhan selalu terbuka buat setiap kita dan setiap melepaskan apapun yang mengikat hidup kita maupun sesame kita.
2.       Hidup dalam Panggilan Kita
“Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!" Yesaya 6:8. Setiap kita memiliki panggilan masing-masing dari Tuhan. Sebab dari kandungan Tuhan sudah memanggil setiap kita. Tuhan sedang mencari anak-anak Tuhan yag siap dipakai untuk membebaskan orang-orang yang terikat dan menyempurnakannya. Saat kita meresponi panggilan Tuhan di dalam hidup kita, ada penyertaan yang Tuhan berikan menyertai setiap perjalanan hidup kita.
“"Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." Yeremia 1:5. Segala sesuatu Tuhan ciptakan ada tujuannya. “Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya." Matius 3:1-3. Yohanes dipanggil untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Begitu juga di dalam kehidupan kita, siapapun orang yang sudah Tuhan tetapkan ada disisi kita, persiapkan mereka sebelum kedatangan Tuhan. Sempurnakan mereka sebab kita ada untuk membebaskan setiap orang yang terikat. Sebagai orang yang disempurnakan pasti fokus kita bukan diri kita sendiri tetapi biarlah kita memiliki hati buat jiwa-jiwa dan membawa mereka untuk mengenal Tuhan lebih lagi dan disempurnakan Tuhan.