Jumat, 07 Februari 2014

Ucapan Syukur

            Hiduplah dalam ucapan syukur senantiasa. Melihat fenomena-fenomena yang terjadi hari-hari ini, jangan melihat itu semua dari sisi negatifnya tetapi lihatlah makna yang dapat kita pelajari dari setiap kejadian yang terjadi hari-hari ini di bangsa kita. Dari fenomena-fenomena yang terjadi kita tahu bahwa hari Tuhan sudah dekat. Jangan main-main dengan hidup kita. Apakah setiap kejadian dan fenomena-fenomena yang ada merupakan suatu kebetulan? Semua sudah dirancang dan Tuhan mengijinkan itu semua. Tahun ini kita harus hidup dalam penguasaan diri. Dalam 2 Korintus 1:3-11, kita diajarkan untuk hidup dalam ucapan syukur. Saat ada berkat mungkin buat setiap kita bisa dengan mudah mengucap syukur, tetapi saat ada goncangan masihkah kita bisa mengucap syukur? Tetapi biarlah setiap kita belajar untuk mengucap syukur dalam segala hal. Ada tiga pembelajaran yang kita dapat dari 2 Korintus 1:3-11. Ada tiga hal yang akan kita dapat saat kita mengalami goncangan dan pergumulan dalam hidup kita.

1.      Mengenal Allah Lebih Dekat
“Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan,” 2 Korintus 1:3. Goncangan ada agar kita lebih mengenal lagi Allah yang kita sembah. Biarlah setiap kita tidak hanya mengenal Allah sebagai Sang pencipta langit dan bumi saja tetapi kita akan lebih mengenal setiap kebaikan Allah dalam goncangan dan kesesakan yang kita alami. Goncangan dan kesesakan diijinkan Tuhan ada agar setiap kita melihat kemuliaan Tuhan. Apapun yang terjadi tetaplah percaya Yesus sanggup menolong dan memberikan mujizat buat setiap kita. Mujizat Tuhan berlaku sampai sekarang. Allah yang kita sembah bukan Allah yang tinggal dalam sejarah, tetapi Allah yang hidup dan berkuasa dulu, sekarang dan selamanya. Seperti halnya mujizat pertama yang dilakukan Yesus di tengah-tengah sebuah keluarga di Kana, begitu juga saat ini, mujizat Tuhan Yesus masih ada di tengah-tengah keluarga kita. Apapun pergumulan kita di tengah-tengah keluarga kita yakinlah ada mujizat Allah yang bekerja di keluarga kita. Saat kita yakin dan percaya dengan Tuhan dan melibatkan Tuhan dalam segala sesuatu, kita pasti melihat dan mengalami mujizat demi mujizat setiap harinya. Apapun masalah dan pergumulan kita, ingatlah selalu Allah Bapa kita adalah sumber penghiburan.

2.      Menjadi Lebih Dewasa
“yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.” 2 Korintus 1:4. Saat setiap kita mengalami kesesakan dan pergumulan, seberapa banyak setiap kita bertanya mengapa kita perlu menderita? Mengapa setiap kita harus mengalami kesesakan? Ada tiga hal mengapa kita menderita dan mengalami setiap kesesakan.
a.      Karena kesalahan kita sendiri
Tatalah diri kita! Selaraskan hidup kita dengan Tuhan. Banyak hal yang kita alami biasanya terjadi karena kesalahan kita sendiri. Seperti halnya Simson yang lahir dengan luar biasa, seorang yang dipilih Allah, tetapi karena kesalahannya sendiri dan hidup seenaknya sendiri akhirnya hidupnya hancur dan dipermalukan oleh banyak orang. Simson salah mencari pasangan hidup. Carilah istri yang takut akan Tuhan dan tidak membiarkan pelitanya padam. Contoh lainnya adalah Gehazi yang serakah mengambil persembahan dari Naaman dan akhirnya ia kena kusta yang diderita oleh Naaman. Jangan sampai kita terbawa oleh dunia ini dan terus minta pertolongan Tuhan untuk setiap kita menjalani hidup kita.
b.      Karena orang lain
Seperti halnya Yusuf yang penuh hikmat dan penuh dengan Roh Allah. Ia menjadi orang kepercayaan raja dan Allah saat ia hidup. Tetapi sebelum menerima itu semua, proses yang besar telah Yusuf lewati sebelum ia menjadi orang kepercayaan Tuhan dan raja. Saudara-saudara Yusuf iri melihat Yusuf dan merancang sebuah rencana untuk mencelakaan Yusuf. Tetapi saat yusuf tetap kuat dan beriman kepada Allah. Manusia boleh mereka-rekakan yang jahat buat setiap kita tetapi Allah mereka-rekakan kebaikan buat setiap kita. Begitu juga halnya dengan Daud yang dikejar oleh mertuanya tetapi pembelaan Allah terus ada dalam hidup Daud. Terus miliki hubungan yang baik dengan Allah dan percaya ada Allah di pihak kita.
c.       Karena diijinkan oleh Tuhan
Hal ini dialami oleh Paulus dan Ayub. Mereka dibuat dalam keadaan nol oleh Tuhan dan Tuhan mengijinkan masalah dan pergumulan datang kepeda mereka. Tetapi Paulus berkata di dalam penderitaan ia mengalami Allah. Di dalam setiap penderitaan Allah membuatnya semakin dewasa dalam Tuhan. Apapun yang terjadi teruslah hidup dalam penguasaan diri.

3.      Menjadi Berkat Bagi Orang Lain
“Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga.” 2 Korintus 1:6. Tujuan dari penderitaan yang kita alami adalah untuk menjadi berkat dan kekuatan bagi orang lain lewat kesaksian hidup kita. Setiap kita bisa merasakan penderitaan orang lain saat kita sudah terlebih dahulu merasakan hal itu. “karena kamu juga turut membantu mendoakan kami, supaya banyak orang mengucap syukur atas karunia yang kami peroleh berkat banyaknya doa mereka untuk kami.” 2 Korintus 1:11. Kita tidak sendiri, banyak orang yang berdoa buat setiap kita. Teruslah mengucap syukur apapun yang kita alami. Jangkaulah mereka yang belum terjangkau. Tolonglah mereka yang belum tertolong. Terus belajar memberkati dan menguatkan orang lain dan hadapi tahun 2014 dengan penuh ucapan syukur.