Selasa, 15 April 2014

Kuasa Allah yang Maha Besar

Kita sering mengenal Allah kita dengan berbagai macam sebutan dan gelar seperti Allah yang Maha Kasih, Maha Penyayang, Maha Mulia, dan masih banyak sebutan Allah yang lainnya. Kita juga sering menjumpai hari-hari ini ajaran-ajaran yang tidak sehat di sekitar kita. Ada yang mengatakan bahwa Yesus bukan Tuhan, ada juga paham yang mengajarkan penyebutan nama Allah dengan nama YHWH, dan masih banyak lagi yang lain. Apapun ajaran-ajaran yang bermunculan hari-hari ini, tetap teguhkan iman kepercayaan kita bahwa Yesus yang kita sembah adalah Tuhan. Raja segala raja dan Tuhan di atas segala tuhan.
Saat Yesus hadir maka semua ciptaan-Nya akan meresponi Dia. Seperti halnya saat Yesus berada di perahu bersama murid-muridNya, saat angin datang Yesus meyuruh angin tersebut berhenti dan angin itu meresponi apa yang dikatakan Yesus. Begitu juga dalam hidup kita. Hadirkan Yesus dalam setiap aspek kehidupan kita, hadirkan Yesus di tengah-tengah keluarga kita, hadirkan Yesus di dalam setiap pekerjaan kita, hadirkan Yesus juga dalam setiap studi dan perkuliahan kita. Saat ada Yesus dalam kehidupan kita maka ada kuasa Allah yang akan kita terima dalam hidup kita. Kuasa Allah yang besar terjadi saat kita menghadirkan Yesus dalam setiap aspek kehidupan kita.  Yang menjadi pertanyaan adalah, dimanakah kuasa Allah yang besar itu?
1.       Ada di dalam diri kita
“Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.” 2 Korintus 13:5. Tuhan Yesus ada di dalam diri setiap kita orang yang percaya pada-Nya. Seperti yang kita tahu bahwa Roh yang ada di dalam diri kita lebih besar dari roh-roh yang ada di dunia. Karena Roh yang ada di dalam diri kita adalah Roh Kudus yang memampukan setiap kita untuk tetap berdiri di setiap badai. Jangan takut dengan kuasa-kuasa jahat di sekitar kita karena ada kuasa Allah dalam diri kita. Saat ada kuasa Allah yang besar dalam diri kita maka segala kuasa yang ada di bumi akan tunduk kepada Dia. Dibutuhkan satu kesatuan antara kita dengan Allah untuk menghadirkan kuasa Allah yang besar itu. Kuasa Allah yang ada dalam diri setiap kita membuat kita Mampu dalam menghadapi ujian iman.  Setiap orang pasti mengalami ujian dan proses hidup. Ujian ada supaya iman setiap kita naik level. Baik orang yang mengenal Yesus ataupun mereka yang belum mengenal Yesus, setiap kita pasti mengalami masalah dan proses hidup tetapi yang membedakan adalah Orang yang mengenal Yesus dengan baik akan diberi kekuatan dan jalan keluar untuk mengatasi setiap masalah yang kita hadapi. Apapun yang kita alami, sekalipun kita berada di padang gurun, bersama Tuhan kita bisa menjadikan padang gurun itu menjadi tempat yang indah dimana Tuhan Allah berkuasa atasnya. Selain itu, kuasa Allah yang ada di dalam diri setiap kita membuat kita Mampu untuk melakukan kebenaran. Orang yang berbuat baik itu banyak tetapi orang yang berbuat baik atas dasar kasih Kristus itu jarang, orang yang suka memberi itu banyak tetapi orang yang memberi dengan ketulusan hati itu jarang. Saat ada kuasa Allah dalam diri kita kita mampu untuk melakukan kebenaran. Kita mampu memaafkan orang yang bersalah kepada kita karena ada kuasa Allah dalam diri kita. saat ada kuasa Allah kita mampu melakukan kebenaran sekecil apapun itu. Teruslah melakukan kebenaran  dan teruslah mengucap syukur dalam segala hal karena ada tangan-tangan yang tidak terlihat yang memampukan kita menghadapi ujian dan mlakukan kebenaran di dalam hidup ini.
2.       Ada di tengah-tengah kita
“Karena kamu ingin suatu bukti, bahwa Kristus berkata-kata dengan perantaraan aku, dan Ia tidak lemah terhadap kamu, melainkan berkuasa di tengah-tengah kamu.” 2 Korintus 13:3. Kuasa Allah itu ada di tengah-tengah setiap kita. “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." Matius 18:20. Dimana ada kesepakatan diantara beberapa orang maka kuasa Allah ada ditengah-tengah mereka kuasa yang dapat mengalahkan segala kuasa jahat di dunia ini. Yang dilakukan Yesus ditengah-tengah kita adalah Menguatkan setiap kita yang lemah. Saat ada kuasa Allah di tengah-tengah kita maka ada kekuatan yang diberikan oleh Allah. Selain menguatkan setiap kita kuasa Allah yang bekerja ditengah-tengah kita mampu Mengubah pandangan kita terhadap Yesus. Lukas 24:21-35. Saat ada dua orang berjalan ke Emaus dan mereka mulai ragu tentang siapa Yesus, saat Yesus hadir di tengah-tengah mereka, pandangan mereka mulai diubahkan.  Saat ada kuasa Allah ditengah kita, kita semakin mengenal siapa itu Yesus, kita memiliki iman yang terus bergerak dalam hidup ini. Yesus ada di tengah-tengah kita agar kita saling membuat orang lain berhasil.
3.       Ada di dalam gereja Tuhan

“Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Yohanes 17:20-21. Kuasa Allah juga terdapat dalam gereja Tuhan. Saat ada kesepakatan antara gereja-gereja Tuhan maka kuasa Allah akan nyata dalam hidup setiap kita. Kuasa Allah akan nyata dalam bangsa kita saat ada persatuan antara gereja-gereja yang ada. Saat ada komunitas gereja yang bersatu maka Negara kita akan diubahkan karena dimana ada kesepakatan maka Tuhan akan membuat perkara yang besar buat setiap kita dan bangsa dimana kita berada. 

Keajaiban Tuhan

Rancangan Allah buat setiap kita adalah rancangan damai sejahtera bukan rancangan malapetaka. Allah selalu merancangkan kebaikan buat setiap kita. Begitu juga seperti yang dialami oleh bangsa Israel saat keluar dari Mesir menuju ke tanah perjanjian. Dalam perjalanan bangsa Israel, Tuhan terus menyertai dan menyediakan apa yang mereka perlukan. Mulai dari makanan yang turun dari surga, pakaian dan alas kaki yang mereka pakai tidak pernah rusak, tiang awan dan tiang api yang terus menyertai mereka dan banyak lagi penyertaan Tuhan dalam perjalanan mereka. Keajaiban dan mujizat terus mereka alami dalam perjalanannya ke tanah perjanjian. Dalam perjalananya ke tanah perjanjian, Tuhan mencari orang-orang yang bisa dipercaya untuk menjadi pemimpin seribu orang, seratus orang, lima puluh orang dan sepuluh orang. Begitu juga hari-hari ini, Tuhan lagi mencari orang-orang yang bisa dipercaya untuk menjadi pemimpin. Baik memimpin keluarga, komunitasnya, sukunya atau bangsa ini. Orang seperti apa yang dicari Tuhan seperti Keluaran 18:21-25. Mereka adalah orang-orang yang memiliki ciri-ciri berikut:
1.       Mengenal Allah dan mengerti Tujuan Allah
“Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang.” Keluaran 18:21. Dalam bahasa Ibrani kata ‘kau cari’ memakai kata ‘kasa’ yang artinya visi Tuhan. Musa disuruh Imam Yitro untuk mencari orang-orang yang mengenal Allah dan mengerti Visi Tuhan. Mengerti akan di bawa kemana bangsa Israel. Ciri pertama orang yang bisa dipercaya adalah mengenal Allah dengan benar dan mengerti visi Tuhan. Tujuan Tuhan dalam hidup ini adalah hari depan yang penuh harapan buat setiap kita. Saat kita mempercayai kalau Tuhan kita baik dan rancangan-Nya adalah yang terbaik buat setiap kita maka kita akan melihat keajaiban dan mujizat Tuhan dalam kehidupan kita.
“apa yang tidak kumengerti, ajarkanlah kepadaku; jikalau aku telah berbuat curang, maka aku tidak akan berbuat lagi,” Ayub 34:32. Orang yang tidak mengenal Allahnya dengan benar maka ia akan senantiasa berbuat curang dalam kehidupannya. Tetapi orang yang mengenal Tuhan akan membawa kabar yang menyegarkan buat sekitarnya bukan kabar yang busuk. ‘Kasa’ tidak hanya berbicara tentang visi tetapi juga berbicara tentang utusan rahasia Tuhan. Orang-orang kepercayaan Allah akan diangkat menjadi agen rahasianya Tuhan. Tuhan tidak mengangkat orang yang sembarangan tetapi ia mencari orang-orang yang bisa Ia percayai. Tuhan mencari orang-orang yang mengenal Pribadi-Nya dengan benar. Seperti kisah 12 pengintai, karena mengenal Allahnya dengan benar, Yosua dan Kaleb menyampaikan kabar yang menyegarkan buat bangsa Israel saat mereka selesai mengintai tanah yang dijanjikan Tuhan. Mereka melihat janji Tuhan dan tidak melihat rintangan yang akan dihadapi di depan. Mereka percaya sebesar apapun rintangan di depan asal Tuhan sudah berjanji, itu semua akan ditepati Tuhan dan Tuhan akan menolong setiap kita menghadapi rintangan tersebut.  Yosua dan Kaleb memiliki ‘hadommayim’ tumpuan yang benar dalam hidup mereka.  Saat kita memiliki tumpuan yang benar dan dasar yang benar maka kita akan menerima apa yang Tuhan janjikan seperti Yosua dan Kaleb. Tuhan mencari orang-orang yang bisa dipercaya dan memberikan mujizat kpeda orang-orang yang bisa dipercaya dan mengenal Tuhan dengan benar.
2.       Memiliki hati pejuang, cakap, memiliki kemampuan dan kesanggupan.
Selain orang-orang yang mengenal Allah dan mengerti visi Allah. Tuhan juga mencari orang-orang yang cakap ‘kayil’ orang yang memiliki kemampuan dan kesanggupan.  Bukan yang mahir dan dapat menyelesaikan sesuatu dengan cepat. Tetapi Tuhan mencari orang-orang yang cakap yang semakin hari semakin kuat di dalam Tuhan. “Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion.” Mazmur 84:7. Kehidupan Kristen biarlah semakin hari semakin kuat di dalam kuat. Roh kita makin hari makin diperbaruhi dan menjadi kuat di dalam-Nya. Jadilah orang yang bergaul dengan Tuhan dan berpaut pada Tuhan. Karena diperlukan orang yang ‘kayil’ untuk berdiri buat generasi ini.
3.       Takut akan Allah
Ciri yang ketiga adalah takut akan Tuhan. Yang dimaksud takut akan Tuhan ‘yahre’ atau ‘meguno’ adalah semakin hari hidupnya bertumbuh di dalam Tuhan. “TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.” Mazmur 25:14. Tuhan akan memberitahukan rahasianya kepada orang-orang yang takut akan Tuhan. Respeklah saat Tuhan berbicara kepada setiap kita. Saat Tuhan berbicara buat setiap kita berarti Tuhan akan membuat perkara buat setiap kita. Suatu perkara yang besar dan juga baik buat setiap kita. Orang yang takut akan Tuhan akan diberkati Tuhan dan tidak mengalami kerugian. “Diberikan-Nya rezeki kepada orang-orang yang takut akan Dia. Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya.” Mazmur 111:5. “Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia!” Mazmur 34:9. Orang yang takut akan Tuhan tidak akan mengalami kekurangan dan Tuhan memelihara kehidupan anak cucu mereka tidak akan meminta-minta.
4.       Memiliki Iman

Banyak perkara dan keajaiban yang dialami bangsa Israel dan Mujizat demi mujizat Tuhan datang dalam perjalanannya ke tanah perjanjian. Selain mengenal visi Tuhan, cakap dan memiliki kemampuan dan kesanggupan serta takut akan Tuhan, Tuhan juga mencari orang-orang yang memiliki iman, orang-orang yang ‘emesh’ murni. Saat hidup kita murni dan kita memiliki iman kepada Tuhan Yesus. Maka Tuhan akan menjamin hidup kita aman di dalam Tuhan. Ada jaminan saat kita memiliki iman dalam hidup ini.  Tuhan menjawab doa kita bukan karena kita butuh, Tuhan menjawab doa kita bukan juga karena kita baik, tetapi Tuhan menjawab doa kita karena kita memiliki iman. 

Menghitung Berkat / Berkat Yang Tak Terhitung

Dalam sebuah gereja terdapat bermacam-macam orang dengan kepribadian yang berbeda-beda. Untuk menilai banyaknya orang tersebut kita bisa menilai seseorang dari apa yang ia katakan / ucapkan. Cara yang lebih baik dari itu adalah kita bisa menilai seseorang dari apa yang ia lakukan / kerjakan. Cara yang terbaik dari semuanya itu adalah kita bisa menilai seseorang dari apa yang ia berikan kepada Tuhan.
Bangsa Israel adalah bangsa yang dipilih Tuhan untuk menjadi saluran berkat bagi dunia ini. Tetapi saat Yesus datang, Yesus membuat perjanjian baru dan lewat Yesus setiap kita bisa menerima berkat Abraham, Ishak dan Yakub. Ada dua hal yang berhubungan dengan menghitung berkat / berkat tak terhitung:
1.       Memberi Untuk Pekerjaan Tuhan
“Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya? Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” Roma 11:35-36. Kita ada dan dipercayakan Tuhan untuk mengelolah segala sesuatu yang ada. Segala sesuatu yang kita punya adalah dari Tuhan dan biarlah semua kita gunakan untuk hormat kemuliaan Tuhan. Saat kita memberi milikilah motivasi yang benar, kita memberi bukan agar kita diberkati tetapi kita memberi karena Tuhan sudah memberi buat setiap kita.
Hidup kita adalah seperti pipa air yang terus mengalirkan air ke rumah-rumah. Kita ada untuk menjadi saluran berkat buat orang sekitar kita. Seperti halnya sebuah pipa air, ia menyalurkan air ke rumah-rumah penduduk. Demikian juga hidup kita. Jangan jadi pipa air yang tersumbat sehingga tidak bisa menyalurkan air dengan baik. Semua yang ada pada kita, baik kekayaan, kedudukan, kepintaran itu semua adalah kepercayaan yang Tuhan beri buat setiap kita. Yang menjadi pertanyaannya adalah apakah setiap kita bisa bertanggung jawab akan kepercayaan itu dan bisa menjadi saluran berkat dengan setiap hal yang sudah dipercayakan kepada setiap kita.Hidup kita bukan milik kita lagi, semua hanya untuk Dia.
Mengapa berkat yang tak terhitung itu bisa bertahan dalam hidup setiap kita yang percaya, padahal kita sudah salurkan ke sekitar kita? Berkat itu bisa bertahan karena kita bisa dipercaya untuk mengalirkan berkat. Jika pipa itu lancar mengalirkan air ke rumah-rumah maka pipa itu akan terus dipakai dan terus ada air yang mengalir dalam pipa itu. Tetapi jika pipa itu tersumbat dan tidak bisa mengalirkan air ke rumah-rumah maka pipa itu tidak akan dipakai dan tidak dialiri air karena air tidak bisa sampai ke rumah-rumah yang ada. Mungkin segala sesuatu yang kita dapat sepertinya mustahil, tetapi itulah cara Tuhan. Tuhan punya cara yang ajaib untuk memberkati kita karena kita sudah bisa dipercaya untuk menjadi saluran berkat-Nya.
Tanyalah kepada Tuhan apa yang harus kita lakukan dengan segala uang dan kekayaan yang kita punya. Jika hati kita di surga maka harta kita juga akan di surga, kita akan senang memberi pekerjaan Tuhan, tetapi jika hati kita di bumi maka harta kita ada di bumi yang fana ini, fokus kita hanya pada dunia dan diri kita sendiri.
Teruslah berbuat baik dan senanglah memberi untuk pekerjaan Tuhan. Karena orang yang benar dan senang memberi hidupnya tidak akan meminta-minta karena Tuhan menjaga dan memelihara orang yang benar di mata-Nya. Orang yang sering melihat tangan Tuhan  akan memberikan hartanya kepada Tuhan. Ia berani memberi karena ia tahu kalau tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menolong segala sesuatu dalam hidupnya. Kita adalah tangan-tanggan dan kaki-kaki-Nya Tuhan. Kita ada untuk menjadi saluran berkat Tuhan. Jangan pernah hitung-hitungan dengan Tuhan.
2.       Memberikan Diri Di Atas Mezbah
“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” Roma 12:1. Saat tubuh, jiwa dan roh kita, kita serahkan kepada Tuhan maka hidup kita bukan milik kita lagi tetapi apa yang kita punya semua milik Tuhan. Waktu yang kita punya adalah milik Tuhan. serahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan karena di dalam Tuhan ada masa depan yang penuh dengan harapan.
Mempersembahkan hidup berarti mengorbankan hidup kita atau menyembelih kedagingan kita. Segala sesuatu harus dipotong dan dipersembahkan kepada Tuhan. Serahkan hidup kita kepada Tuhan agar kuasa Tuhan sempurna dalam hidup kita. Mezbah adalah tempat korban sembelihan, saat hidup kita sudah dikorbankan dan kedagingan kita mati maka apa pun yang Tuhan mau lakukan dalam hidup kita kita tidak bisa memberontak.
Kalau engkau mengakui kalau Yesus adalah jalan, mengapa engkau tidak mengikuti-Nya? Kalau engkau mengakui kalau Yesus adalah terang dunia, mengapa Engkau tidak melihat-Nya? Kalau engkau mengakui Yesus adalah kebenaran, mengapakah engkau tidak percaya pada-Nya?

Saat hidup kita ada di atas mezbah maka apapun akan kita berikan kepada Tuhan. Memberi adalah ujian hati, memberi kepada Tuhan berarti kita menaklukan ketamakan. Memberi tidak dinilai dari apa yang kita keluarkan tetapi memberi dinilai dari apa yang sisa pada kita. 

Pentingnya Pikiran Yang Diperbarui

“Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,” Efesus 4:23. Rasul Paulus memberikan nasehat kepada jemaat di Efesus untuk memperbarui roh dan pikiran mereka. setiap kita pasti memiliki pikiran. Mengapa Rasul Paulus memberi nasehat buat setiap kita agar kita memperbarui pikiran kita? Karena memperbarui pikiran sangat penting buat setiap kita. Tujuan pikiran diperbarui adalah agar pikiran kita tetap suci dan bersih dari pikiran-pikiran yang tidak berguna dan tidak bermanfaat. Dampak dari pikiran yang diperbaruhi adalah membuat hidup kita lebih baik, maju dan berkembang. Terkadang setiap kita tidak berhasil dan tidak berkembang karena kita tidak memperbarui pikiran kita. Setiap kita akan memiliki perubahan dan perkembangan saat setiap kita memiliki kemampuan untuk mengelolah pikiran kita. Bukan salah Tuhan jika kita tidak bisa berubah, berhasil dalam hidup kita, itu semua disebabkan oleh setiap kita yang tidak bisa mengelolah pikiran kita.
Berhasil tidaknya hidup kita tergantung pada kita sendiri. Seperti tokoh Thomas Alfa Edison, saat sekolah beliau termasuk ke dalam hitungan anak-anak yang tidak pintar. Walau tidak pintar ia berusaha untuk mengembangkan pikirannya. Sehingga dari orang yang biasa berubah menjadi luar biasa dan akhirnya ia berhasil menemukan bola lampu. Walau ia mengalami kegagalan demi kegagalan ia terus bangkit dan belajar dari setiap kegagalannya. Hampir 10.000 percobaan yang sudah ia lakukan gagal tetapi tetap semangat dan akhirnya pun ia berhasil menemukan bola lampu. Berbeda dengan setiap kita, saat kita gagal dalam melakukan sesuatu kebanyakan setiap kita menyerah dengan keadaan kita, oleh karena itu jangan pernah menyerah dalam hidup ini. Orang yang biasa-biasa saat ia mau mengembangkan pikirannya akan menjadi orang yang luar biasa. Itu juga dialami oleh Bill Gates yang menemukan Microsoft. Tidak ada orang yang bodoh dalam dunia ini, yang ada hanyalah orang yang tidak mau memperbarui pikirannya. Demikian juga halnya dengan Billy Graham, seorang penginjil yang memiliki pendapat bahwa beruntung tidaknya seseorang tidak tergantung pada kemampuan pikiran kita, Tetapi ia meyakini bahwa melayani Tuhan adalah suatu keberuntungan.
Bagaimana caranya agar pikiran kita maju, berkembang dan bermanfaat?
1.       Menjaga Otak Agar Berfungsi Dengan Baik
Pusat pikiran adalah otak kita. Oleh sebab itu jagalah otak kita. Kalau otak kita mengalami gangguan maka tidak mungkin hidup kita berkembang. Otak kita terdiri dari saraf-saraf otak yang sangat kecil. Jagalah otak kita, jangan mengkonsumsi obat-obat penenang ataupun narkoba. Saat hidup kita mengalami kesaskan jangan sekali-kali berpikir obat-obat penenang dan narkoba adalah jalan keluar untuk setiap masalah dan pergumulan kita. Saat kita mengkonsumsi obat-obat terlarang itu maka itu akan mengganggu kinerja otak kita. Begitu juga halnya dengan minum-minuman yang mengandung alcohol yang bisa merusak pikiran kita. Mungkin sesaat kita akan lupa dengan setiap masalah dan pergumulan kita tetapi saat kita sadar masalah dan pergumulan itu masih tetap ada. Selain obat-obatan penenang dan alcohol jauhkan juga pikiran dan otak kita dari benda-benda tumpul, yang dimaksud benda-benda tumpul disini adalah dinding dan benda keras lainnya. Saat ada masalah jangan menyiksa diri dengan menghantam kepala kita ke dinding atau ke yang lain.
Jangan lakukan hal-hal yang mengganggu otak dan pikiran kita. Orang yang pikirannya terganggu bisa menyebabkan stress, memiliki perilaku yang aneh dan tidak tau malu seperti halnya orang gila. Orang yang pikirannya terganggu menganggap racun seperti susu. Banyak orang yang rela minum obat pembasmi nyamuk, spiritus, dll karena otak mereka sudah terganggu dan mengambil jalan yang salah dalam menyelesaikan masalah mereka. Oleh karena itu untuk menjaga pikiran kita agar berkembang dan bermanfaat adalah dengan cara menjaga otak kita.
2.       Menjaga Hati Dari Segala Kewaspadaan
“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” Amsal 4:23. Langkah yang kedua adalah menjaga hati dari segala kewaspadaan. Yang bisa merusak hidup kita adalh hati yang jahat. Mengapa hati harus dijaga? Karena pikiran adalah budak dari hati. Saat mkita jengkel pasti pikiran kita penuh dengan kejahatan. Jangan sampai hati kita rusak dan jahat. Hati yang jahat akan menghasilkan pikiran yang jahat tetapi hati yang baik akan menghasilkan pikiran yang baik juga. Ingatlah bahwa pikiran adalah budak dari hati. Biarkan Yesus yang ada dalam hati kita. Saat Yesus ada di dalam hati kita maka pikiran kita akan sama dengan pikiran Yesus.


“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” filipi 4:8. Biarlah itu semua ada di dalam pikiran kita. Berpikir positif akan mengurangi stress dalam hidup kita. Saat kita bisa berpikir positif maka akan ada damai sejahtera dan sukacita. Banyak hal yang baik saat kita bisa berpikir positif dalam hidup ini. Tetapi pikiran yang negatif akan membuat setiap mkita gelisa dan bisa mengganggu hubunagn baik kita dengan sesama kita. Hal-hal yang mendatangkan dosa jangan ijinkan masuk dalam pikiran kita. Menjaga dan memelihara pikiran bukan suatu keharusan tetapi merupakan suatu kebutuhan dalam hidup kita. Mengembangkan pikiran akan membuat hidup kita jauh lebih baik. Berkati pikiran kita lewat setiap doa-doa kita.