Dalam sebuah gereja terdapat bermacam-macam orang
dengan kepribadian yang berbeda-beda. Untuk menilai banyaknya orang tersebut
kita bisa menilai seseorang dari apa yang ia katakan / ucapkan. Cara yang lebih
baik dari itu adalah kita bisa menilai seseorang dari apa yang ia lakukan /
kerjakan. Cara yang terbaik dari semuanya itu adalah kita bisa menilai
seseorang dari apa yang ia berikan kepada Tuhan.
Bangsa Israel adalah bangsa yang dipilih Tuhan
untuk menjadi saluran berkat bagi dunia ini. Tetapi saat Yesus datang, Yesus
membuat perjanjian baru dan lewat Yesus setiap kita bisa menerima berkat
Abraham, Ishak dan Yakub. Ada dua hal yang berhubungan dengan menghitung berkat
/ berkat tak terhitung:
1. Memberi Untuk Pekerjaan Tuhan
“Atau siapakah yang pernah memberikan
sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya? Sebab segala sesuatu
adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai
selama-lamanya!” Roma 11:35-36. Kita ada dan dipercayakan Tuhan untuk
mengelolah segala sesuatu yang ada. Segala sesuatu yang kita punya adalah dari
Tuhan dan biarlah semua kita gunakan untuk hormat kemuliaan Tuhan. Saat kita
memberi milikilah motivasi yang benar, kita memberi bukan agar kita diberkati
tetapi kita memberi karena Tuhan sudah memberi buat setiap kita.
Hidup kita adalah seperti pipa air yang
terus mengalirkan air ke rumah-rumah. Kita ada untuk menjadi saluran berkat
buat orang sekitar kita. Seperti halnya sebuah pipa air, ia menyalurkan air ke
rumah-rumah penduduk. Demikian juga hidup kita. Jangan jadi pipa air yang
tersumbat sehingga tidak bisa menyalurkan air dengan baik. Semua yang ada pada
kita, baik kekayaan, kedudukan, kepintaran itu semua adalah kepercayaan yang Tuhan
beri buat setiap kita. Yang menjadi pertanyaannya adalah apakah setiap kita
bisa bertanggung jawab akan kepercayaan itu dan bisa menjadi saluran berkat
dengan setiap hal yang sudah dipercayakan kepada setiap kita.Hidup kita bukan
milik kita lagi, semua hanya untuk Dia.
Mengapa berkat yang tak terhitung itu
bisa bertahan dalam hidup setiap kita yang percaya, padahal kita sudah salurkan
ke sekitar kita? Berkat itu bisa bertahan karena kita bisa dipercaya untuk
mengalirkan berkat. Jika pipa itu lancar mengalirkan air ke rumah-rumah maka
pipa itu akan terus dipakai dan terus ada air yang mengalir dalam pipa itu.
Tetapi jika pipa itu tersumbat dan tidak bisa mengalirkan air ke rumah-rumah
maka pipa itu tidak akan dipakai dan tidak dialiri air karena air tidak bisa
sampai ke rumah-rumah yang ada. Mungkin segala sesuatu yang kita dapat
sepertinya mustahil, tetapi itulah cara Tuhan. Tuhan punya cara yang ajaib
untuk memberkati kita karena kita sudah bisa dipercaya untuk menjadi saluran
berkat-Nya.
Tanyalah kepada Tuhan apa yang harus
kita lakukan dengan segala uang dan kekayaan yang kita punya. Jika hati kita di
surga maka harta kita juga akan di surga, kita akan senang memberi pekerjaan
Tuhan, tetapi jika hati kita di bumi maka harta kita ada di bumi yang fana ini,
fokus kita hanya pada dunia dan diri kita sendiri.
Teruslah berbuat baik dan senanglah
memberi untuk pekerjaan Tuhan. Karena orang yang benar dan senang memberi
hidupnya tidak akan meminta-minta karena Tuhan menjaga dan memelihara orang
yang benar di mata-Nya. Orang yang sering melihat tangan Tuhan akan memberikan hartanya kepada Tuhan. Ia
berani memberi karena ia tahu kalau tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk
menolong segala sesuatu dalam hidupnya. Kita adalah tangan-tanggan dan
kaki-kaki-Nya Tuhan. Kita ada untuk menjadi saluran berkat Tuhan. Jangan pernah
hitung-hitungan dengan Tuhan.
2. Memberikan Diri Di Atas Mezbah
“Karena itu, saudara-saudara, demi
kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu
sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu
adalah ibadahmu yang sejati.” Roma 12:1. Saat tubuh, jiwa dan roh kita, kita
serahkan kepada Tuhan maka hidup kita bukan milik kita lagi tetapi apa yang
kita punya semua milik Tuhan. Waktu yang kita punya adalah milik Tuhan.
serahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan karena di dalam Tuhan ada masa
depan yang penuh dengan harapan.
Mempersembahkan hidup berarti
mengorbankan hidup kita atau menyembelih kedagingan kita. Segala sesuatu harus
dipotong dan dipersembahkan kepada Tuhan. Serahkan hidup kita kepada Tuhan agar
kuasa Tuhan sempurna dalam hidup kita. Mezbah adalah tempat korban sembelihan,
saat hidup kita sudah dikorbankan dan kedagingan kita mati maka apa pun yang
Tuhan mau lakukan dalam hidup kita kita tidak bisa memberontak.
Kalau engkau mengakui kalau Yesus adalah
jalan, mengapa engkau tidak mengikuti-Nya? Kalau engkau mengakui kalau Yesus
adalah terang dunia, mengapa Engkau tidak melihat-Nya? Kalau engkau mengakui
Yesus adalah kebenaran, mengapakah engkau tidak percaya pada-Nya?
Saat hidup kita ada di atas mezbah maka
apapun akan kita berikan kepada Tuhan. Memberi adalah ujian hati, memberi
kepada Tuhan berarti kita menaklukan ketamakan. Memberi tidak dinilai dari apa
yang kita keluarkan tetapi memberi dinilai dari apa yang sisa pada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar