Senin, 21 Oktober 2019

Memahami Rasa Aman Di Dalam Keluarga


Menjadikan Keluarga yang berprinsip Kerajaan Allah berbicara tentang rasa aman di tengah-tengah keluarga yang bisa dirasakan oleh setiap anggota keluarga. Keluarga Kristen diharapkan merupakan gambaran keluarga yang senantiasa direkatkan oleh adanya jalinan cinta kasih yang tulus antar anggotanya dan juga ada rasa aman, tentram dan damai sejahtera antar anggota keluarga.
Saat ini, banyak keluarga yang tidak merasa aman berada di tengah-tengah keluarga mereka, baik suami dengan istri maupun orangtua dengan anak-anak. Banyak masalah yang Tuhan ijinkan dialami oleh setiap keluarga Kristen. "Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga." Mazmur 127:1. Ada 2 Hal yang bias kita terapkan di tengah Keluarga agar rasa aman boleh tercipta di tengah-tengah keluarga Kristen.

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Bagimana Rasa Aman Bisa Tercipta di tengah-tengah Anggota Keluarga Kristen?
1.      Tuhan yang Membangun.
Kata membangun dalam Mazmur 127:1 memakai kata “banah” yang memiliki arti mendirikan, membangun dan memperkuat. Seperti halnya kekuatan sebuah bangunan yang ditentukan oleh pondasi bangunan tersebut, demikian juga dengan keluarga. Dasar yang membangun sebuah keluarga Kristen harus benar dan kuat, yang menjadi pertanyaan adalah apa yang kita jadikan dasar saat kita membangun sebuah keluarga?  Saat dasar itu kuat maka apapun badai kehidupan yang terjadi bangunan itu akan kokoh berdiri.
Kebanyakan dari kita berpikir bahwa dengan hanya menghadiri lebih banyak seminar pernikahan atau membaca buku tentang pernikahan, maka pernikahan dan keluarga kita akan terasa aman. Walaupun hal-hal ini penting, tanpa suatu kesadaran untuk bergantung sepenuhnya kepada Tuhan sang empunya langit dan bumi, semua usaha baik yang kita lakukan tidak akan berguna dan rumah tangga kita akan berakhir runtuh dalam kehancuran, seperti banyak dialami banyak pernikahan Kristen pada umumnya. Ijinkanlah Tuhan yang membangun kehidupan pernikahan dan keluarga kita maka rasa aman di dalam keluarga akan kita rasakan.

2.      Tuhan yang Mengawal dan Menjaga.
Kata mengawal dalam Mazmur 127:1 memakai kata “shamar” yang memiliki arti memelihara, merawat, melindungi dengan setia. Saat Tuhan yang menjadi dasar sebuah keluarga Kristen dan hidup kita bergantung sepenuhnya kepada Tuhan maka keluarga kita akan dipelihara dan dijaga Tuhan sehingga rasa aman tercipta di tengah keluarga kita. Karena hanya Tuhan sendirilah yang dapat "membangun" dan "berjaga-jaga" atas pernikahan dan keluarga kita. Satu-satunya cara kita dapat sungguh-sungguh merefleksikan citra Allah dalam pernikahan kita adalah dengan membangun suatu hubungan iman dengan Dia dan dengan anggota keluarga lainnya. Dengan itu rasa aman akan kita rasakan di tengah keluarga sebab ada pemeliharaan dan perlindungan dari Tuhan.


Kesimpulan. Rasa aman di dalam keluarga akan tercipta saat Tuhan yang menjadi dasar pernikahan dan dasar keluarga Kristen, sebab saat ada mezbah di tengtah-tengah keluarga Kristen maka aka nada pemeliharaan dan penjagaan dari Tuhan.