Senin, 17 Maret 2014

Menjadi Maksimal Bagi Tuhan



“Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.” Mazmur 139:13. Terkadang setiap kita menyesal dengan keberadaan kita. Ada yang menyesal karena kondisi fisik, ada juga setiap kita yang menyesal karena kita dilahirkan dalam sebuah keluarga yang tidak kita inginkan. Setiap kita tidak bisa memilih lahir dari suku atau bangsa yang kita inginkan, kita pun tidak bisa memilih warna kulit, bentuk rambut buat setiap kita. Tetapi di samping itu semua kita dilahirkan spesial karena kejadian kita dahsyat dan ajaib. “Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.” Mazmur 139:14. Tuhan tahu dan mengenal siapa kita, sehingga Ia juga pasti tau apa yang terbaik, kondisi fisik yang terbaik juga keluarga yang terbaik untuk setiap kita saat kita dilahirkan ke dunia. Tuhan menenun kita saat kita berada dalam kandungan. Bahkan Tuhan tahu jumlah rambut kita. Jangan pernah menyesal dengan keberadaan kita. Karena kita adalah hasil karyanya yang luar biasa, bahkan bagian terkecil dari kita Ia tahu dan Ia yang menenun itu semua.
Sebelum sesuatu ada Tuhan sudah ada. Bagaimana pun keadaan kita Tuhan punya rencana yang indah buat setiap kita. Seburuk apapun masa lalu kita, di dalam Tuhan, Ia bisa memperbaiki hidup kita. Karena semua yang ada pada kita Tuhan mengetahui itu semua.Waktu menciptakan kita, Tuhan sudah punya rencana yang indah buat setiap kita. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara kita agar hidup kita menjadi maksimal bagi Tuhan. Ada tigal hal yang membuat hidup menjadi maksimal bagi Tuhan.

1.       Jadi Diri Sendiri
“Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.” Mazmur 139:14. Mengapa banyak orang yang mempunyai idola? Semua karena mereka ingin seperti idola mereka. Ketika seseorang bebas mengerjakan sesuka mereka, maka mereka akan meniru satu dengan yang lain. Setiap orang pasti ingin seperti idola mereka. Tetapi biarlah yang menjadi idola kita adalah Tuhan Yesus. Saat kita mengidolakan Tuhan Yesus maka setiap hari kita akan ingin semakin serupa dengan Dia.
Kejadian kita dahsyat dan ajaib. Siapapun kita, bagaimana pun keadaan fisik kita, kita adalah ciptaan Tuhan yang istimewah dan special di mata-Nya. Syukuri apa yang ada pada diri kita. Kebanyakan orang lahir secara orisinil tetapi mereka mati sebagai tiruan. Kebanyakan orang melakukan banyak cara untuk mempercantik atau memperbaiki penampilan mereka. Mereka selalu ingin lebih dalam segi penampilan fisik. Banyak juga kita jumpai demi sebuah penampilan seseorang melakukan operasi plastik. Tuhan Yesus membentuk kita sesuai dengan pekerjaan tuhan dalam hidup kita. Tuhan punya rencana yang indah buat setiap kita lewat keberadaan kita. Syukuri itu semua karena setiap kita memiliki ciri sendiri.
“Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain.” Galatia 6:4. Alkitab mengajarkan setiap kita agar tidak membandingkan dengan orang lain. Karena ada dua kemungkinan saat kita membandingkan diri kita dengan orang lain. Pertama kita bisa menjadi sombong jika kita mendapati kalau diri kita lebih dari orang lain tersebut. Kedua kita akan menjadi minder saat mendapati bahwa kita memiliki banyak kekurangan dari dapa orang lain tersebut. Tetapi supaya kita bisa rendah hati ukurlah hidupmu dengan berpusat pada Tuhan Yesus yang Sempurna. Jadilah diri sendiri karena hanya kita yang bisa mengerjakan pekerjaan yang Tuhan sudah tetapkan buat setiap kita.  

2.       Berada Di Tempat Yang Benar
“lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” Mazmur 139:24. Kalau setiap kita ingin melihat matahari terbit, janganlah mengarahkan pandangan kita ke Barat karena matahari terbit di sebelah Timur. Terkadang setiap kita berada di tempat yang tidak sesuai dan hal itu menjadi pergumulan buat setiap kita. Contoh yang mudah adalah saat kita berada di sebuah mal maka uang dua puluh ribu terasa kecil buat setiap kita untuk belanja di sebuah mal. Tetapi saat berada dalam gereja uang dua puluh ribu terasa besar buat setiap kita untuk memberikan dalam kantong persembahan. Kita memberi Tuhan karena Tuhan terlebih dahulu memberi buat setiap kita. Apa yang sudah Tuhan beri adalah bibit berkat buat setiap kita. Kalau kita tidak mau menabur bibit tersebut dalam pekerjaan Tuhan maka tidak ada tuaian yang bisa kita dapat. “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” Roma 11:36. Dimana kita berada itu menentukan sikap setiap kita. Jangan sampai kita berada di tempat yang salah, karena saat kita berada dalam tempat yang salah kita akan merasakan kekhawatiran dan kita tidak bisa menjadi maksimal dalam hidup ini. Kenali diri kita dan jadilah maksimal dan jangan sampai salah tempat.

3.       Menghadapi Tantangan Dengan Cara Tuhan
“mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.” Mazmur 139:16. “Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.” Mazmur 139:14. Kejadian setiap kita dahsyat dan ajaib. Setiap kita dikhusukan dan dibedakan Tuhan dengan sekitar kita. Seperti kisah Daud yang mengalahkan Goliath dengan pengali-aliannya. Begitu juga dalam hidup kita. Tuhan punya cara sendiri untuk menolong setiap kita menghadapi tantangan hidup kita. Masalah ada karena setiap manusia selalu mencari jalan yang termudah untuk melewati setiap masalahnya. Kenapa manusia dan sungai itu berbelok? Karena baik manusia dan sungai selalu mencari jalan yang termudah untuk dilewati. Apapun tantangan hidup kita, saat kita berjalan dengan Tuhan  kita bisa melakukan perkara yang luar biasa. Apapun masalah kita jangan pernah menyerah dan siaplah untuk menghadapi masalah itu.

Merenungkan Firman Tuhan



Banyak janji Tuhan buat setiap kita orang yang percaya kepada Tuhan. Tuhan menjanjikan perjalanan kita berhasil dan beruntung. “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” Yosua 1:8. Tuhan menjanjikan penyertaan dan keberhasilan kepada Yosua. Tetapi yang harus kita ingat adalah, perjalanan kita akan berhasil dan beruntung saat kita tidak lupa memperkatakan dan merenungkan Firman Tuhan siang dan malam. Janganlah setiap kita beralih dan beranjak dari Firman Tuhan. Saat kita memperkatakan dan merenungkan Firman Tuhan maka ada janji yang besar yang Tuhan sudah sediakan buat setiap kita. Perkatakanlah Firman Tuhan itu sampai kita memperoleh janji Allah.
Sebagai orang percaya kita tidak boleh lupa memperkatakan Firman Tuhan dan merenungkannya. Saat kita merenungkan Firman Tuhan kita akan mengerti apa yang menjadi kemauan Tuhan. Saat kita memperkatakan Firman itu berkali-kali maka aka nada kuasa dari Firman itu lewat setiap perkataan kita.
“Lama sekali Israel tanpa Allah yang benar, tanpa ajaran dari pada imam dan tanpa hukum. Tetapi dalam kesesakan mereka berbalik kepada TUHAN, Allah orang Israel. Mereka mencari-Nya, dan Ia berkenan ditemui oleh mereka. Pada zaman itu tidak dapat orang pergi dan pulang dengan selamat, karena terdapat kekacauan yang besar di antara segenap penduduk daerah-daerah.” 2 Tawarikh 15:3-5. Bangsa Israel adalah bangsa yang sudah sejak lama mengenal hukum-Nya Tuhan lewat Firman Tuhan. Saat setiap kita lupa merenungkan dan memperkatakan Firman Tuhan maka kita akan mengalami kekacauan dalam hidup kita. Jadikanlah Firman Tuhan sebagai kesukaan kita. “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.” Mazmur 1:1-2.
Saat kita hidup memperkatakan Firman Tuhan maka hidup kita tidak akan mengalami kekacauan, baik di dalam keluarga, studi, ataupun dalam pekerjaan kita. Jika kita senang memperkatakan Firman Tuhan maka janji Tuhan buat setiap kita sungguh luar biasa. “Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” Mazmur 1:3. Jika kesukaan kita adalah Firman Tuhan maka dikatakan setiap kita tidak akan layu dan apapun yang kita kerjakan akan dibuat Tuhan berhasil. Tidak Cuma merenungkan tetapi juga memperkatakannya. Oleh karena itu jangan lupa merenungkan dan memperkatakan Firman Tuhan siang dan malam. Dalam bahasa aslinya kata siang memakai kata “yogman” yang artinya disaat kita bekerja dan malam memakai kata “layil” yang maknanya sama dengan “luv” dimana disetiap rumah orang Yahudi ada tangga yang digunakan untuk menuju ke lantai atas dimana orang Yahudi sering merenungkan Firman Tuhan disitu. Setiap hari orang Yahudi merenungkan Firman Tuhan dan memperkatakannya. Belajarlah untuk memperkatakan Firman Tuhan setiap harinya. Perkatakan firman Tuhan sehingga perjalanan hidup kita berhasil dan beruntung.
Orang yang tidak merenungkan Firman Tuhan adalah orang yang tidak mengenal Allah dengan benar. “Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi. Samuelpun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata: "Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali." Samuel belum mengenal TUHAN; firman TUHAN belum pernah dinyatakan kepadanya.” ! Samuel 3:6-7. Samuel belum mengenal Tuhan karena ia belum merenungkan dan memperkatakan Firman Tuhan. Sehingga ia tidak tahu saat Tuhan memanggilnya. Kalau kita tidak merenungkan Firman Tuhan kita tidak bisa mengenal siapa Allah kita. Jangan sampai kita beranjak tanpa merenungkan Firman Tuhan.
“TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu.” Keluaran 13:21-22. Saat kita merenungkan Firman Tuhan maka aka nada penyertaan Tuhan berupa tiang awan dan tiang apai dalam hidup kita. Jangan sampai setiap kita berhenti untuk merenungkan Firman Tuhan. Orang yang selalu merenungkan Firman Tuhan maka Allah akan memihaknya.
Kenapa muncul Taurat? Taurat muncul bermula dari kata “yahra” bahasa Ibrani yang memiliki arti dihempaskan. Supaya tidak dihempaskan Tuhan memberi hukumnya yaitu Taurat kepada bangsa Israel. Seperti halnya Firman Tuhan, Taurat selalu direnungkan oleh Bangsa Israel dalam kesehariannya. Kata merenungkan diambil dari kata “haga” yang memiliki arti menggeram. “Sebab beginilah firman TUHAN kepadaku: Seperti seekor singa atau singa muda menggeram untuk mempertahankan mangsanya, dan tidak terkejut mendengar teriakan seluruh pasukan gembala yang dikerahkan melawan dia, dan tidak mengalah terhadap keributan mereka, demikianlah TUHAN semesta alam akan turun berperang untuk mempertahankan gunung Sion dan bukitnya.” Yesaya 31:4. Merenungkan yang dimaksud adalah seperti seekor singa yang menangkap mangsanya dan apapun yang terjadi singa tersebut tidak akan melepaskan mangsanya. Apapun yang terjadi janganlah setiap kita melepaskan Firman Tuhan dalam hidup kita. Saat kita merenungkan Firman Tuhan maka hidup kita akan diberkati Tuhan. “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.” Kejadian 12:2. Jika kita merenungkan Firman Tuhan maka Tuhan akan membuat kita berhasil  “gadal”. Kita akan menjadi kaya dan kekayaan itu tidak bisa  kita pikul. Berkat Tuhan yang luar biasa pasti akan tercurah dalam hidup kita. Berkat Tuhan yang tidak bisa dipikul seperti kisah Ishak yang menggali sumur dan menjadi berkat buat orang sekitar. Tetapi saat Ishak pergi ke kota lain, ia tidak membawa berkat tersebut dan menutup sumur itu tetapi ia meninggalkannya dan bisa menjadi berkat buat setiap orang yang ada disekitar situ.
Berkat Tuhan adalah berkat yang melimpah-limpah sampai setiap kita sudah tidak membutuhkan lagi berkat tersebut karena kita sudah merasa cukup menerima berkat tersebut. Hal yang sama juga saat murid-murid Yesus mendapat banyak sekali ikan. Saat berkat itu datang berlimpah maka mereka tidak butuh lagi dan membagi-bagikan ke teman-temannya. Rahasia memperoleh berkat Tuhan berlebih adalah merenungkan Firman Tuhan siang dan malam.

Waktunya Sudah Dekat



            Rata-rata hidup manusia kurang lebih 70 tahun. Kalau kita memperhatikan hidup kita, maka kita akan menyadari jarak kita dengan maut hanya beberapa langkah lagi setiap harinya. Setiap kita tidak mengetahui kapan kita akan dipanggil Tuhan. Setiap kita menunggu giliran untuk dipanggil Tuhan. Dunia ini bukan milik kita maka cepat atau lambat kita akan pergi meninggalkan dunia ini. Tetapi yang menjadi pertanyaan buat setiap  kita, kemanakah kita akan pergi saat mau menjemput kita? Pilihannya hanya ada dua surga atau neraka. Sebagai orang yang percaya Kristus, Surgalah yang menjadi tempat kita setelah maut menjemput setiap kita. Tetapi tidak semua orang Kristen masuk surga. Tidak sekedar percaya Tuhan tetapi harus bersih di hadapan Tuhan. Karena Hanya orang-orang yang bersih di hadapan Tuhan yang akan menerima surga. Pastikan diri mu bersih di hadapan Tuhan.
            Surga itu nyata dan neraka itu ada. Kemanakah kita setelah maut menjemput? Surga dan neraka tidak ditentukan saat kita sudah meninggal tetapi apa yang kita lakukan sekarang itulah yang menentukan kita akan ke surga atau neraka. Apa yang kita miliki sekarang gunakanlah untuk membangun rumah kita yang ada di surga. Bagaimana caranya? Gunakan apa yang kita punya, uang yang kita punya untuk membantu sesama kita. Berhentilah hanya memikirkan diri sendiri tetapi mulailah peduli dengan sekitar. Pedulilah dengan sekitar kita dan miliki motivasi yang benar saat kita peduli dengan sekitar. Bukan untuk kita tetapi untuk Tuhan. apapun yang kita lakukan untuk sekitar biarlah itu semua untuk hormat dan kemuliaan Tuhan. Saatnya sekarang untuk setiap kita peduli dan tidak mementingkan diri kita sendiri. Itulah cara setiap kita untuk membangun rumah kita yang ada di surga. Tentukan pilihan kita sekarang, maukah kita kaya di dunia tetpi masuk neraka atau miskin di dunia tapi masuk surga? Yang pasti setiap kita berharap kita kaya di dunia dan masuk surga. Oleh karena itu, gunakan kekayaan yang Tuhan sudah beri dengan penuh tanggung jawab dan peduli dengan sekitar.
            Dahulu hubungan manusia dengan Allah terpisah karena dosa. Tetapi karena Kristus kita diselamatkan dan hubungan kita dengan Allah kembali lagi. Seperti halnya Kristus yang mati di salib untuk setiap kita. Marilah setiap kta memikul salib Tuhan dalam hidup ini. Mungkin tidak mudah untuk setiap kita tetapi ada Tuhan yang senantiasa ada buat setiap kita. Seberat apapun salib yang kita pikul jangan sampai kita memotong salib itu. Terus ingat bahwa kita tidak memikul salib itu sendirian. Pikullah salib Kristus karena penderitaan yang kita alami sekarang tidak sebanding dengan apa yang kita akan dapat saat kita sudah di panggil Tuhan. Surga atau neraka?
            “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 3:16. Jangan sia-siakan pengorbanan Tuhan. Kita diselamatkan karena kasih karunia. Tuhan datang untuk mencari setiap kita yang terhilang. Mencari setiap orang yang kehilangan harapan, putus asa dan tidak ada semangat hidup. Mencari orang-orang yang terbelenggu dalam dosa dan menyelamatkan mereka. Siapapun kita, apapun masa lalu kita, Tuhan datang untuk menebus setiap kita. Surga sudah diberikan buat setiap kita dan pastikan surga itu tidak hilang dan lepas dari hidup kita. Jaga baik-baik dan lakukan apa yang menjadi kesukaan Tuhan dan milikilah ketaatan.
            Walaupun kita sering jatuh dalam dosa, Tuhan masih mencari dan menunggu setiap kita untuk bertobat. Keluarlah dari tempat persembunyian kita dan terbukalah dengan Tuhan. Saat kita terbuka maka Tuhan akan mengampuni pelanggaran setiap kita. Sampai sekarang Tuhan masih menunggu setiap kita. Apa yang kita lakukan sekarang itu yang akan kita pertanggungjawabkan saat bertemu dengan Tuhan nanti. “Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.” Roma 14:12.  Masing-masing kita akan mempertanggungjawabkan apa yang sudah kita lakukan di bumi. Marilah kita sungguh-sungguh melayani Tuhan karena ada masanya Tuhan meminta pertanggung jawaban kepada setiap kita. “Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.” Yohanes 12 : 48. Percayalah sama Tuhan dan lakukan apa yang Tuhan perintahkan buat setiap kita. “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.” 2 Korintus 5:10. Lakukan apa yang baik dan jangan melakukan apa yang jahat. Karena saat kita melakukan kejahatan maka kita akan mengalami kebinasaan. Karena Tuhan memperhitungkan semua yang kita lakukan di dunia.
            Ingatlah bahwa hidup kita sudah singkat. Setiap hari kita mendekati kematian. Setiap jalan kehidupan kita mendekati maut. Karena semua orang pasti mengalami kematian. Kematian pasti datang tetapi pastikan bahwa kita mati di dalam Kristus. Hidup untuk Kristus dan mati dalam kristus. Tuhan sangat mengasihi kita dan Tuhan masih menunggu untuk setiap kita bertobat dan berbalik ke jalan yang benar. Apapun yang kita alami sekarng itu membuat kita menjadi dewasa. Lewat setiap gesekan, lewat proses dan lewat pergumulan hidup yang diijinkan Tuhan. Rugi jika setiap kita keluar dari jalan Tuhan karena masalah gesekan dengan sesama kita. Ingatlah bahwa diluar Kristus tidak ada surga.” kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Markus 1:15. Waktunya sudah dekat. Jangan hidup berfokus pada uang dan segala materi. Sebab dunia ini akan dibinasakan oleh Allah. “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” Matius 16:26. “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.” Matius 24:35. “Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” Matius 24:13. Setiap kita yang setia dengan Allah itulah yang akan menerima surga.  

Senin, 10 Maret 2014

Never Give Up

“Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.” Dalam Kisah Para Rasul 20:24, Rasul Paulus tau apa yang menjadi tujuan hidupnya. Harapkanlah perkara-perkara besar dari Tuhan dan lakukan perkara-perkara besar bagi Tuhan. Milikilah kualitas hidup seperti Rasul Paulus. Sudahkah kita menjadi pelayan-pelayan Tuhan yang berkualitas? Atau kita hanya melayani pekerjaan Tuhan dan tidak benar-benar menjadi pelayan Tuhan yang memiliki kualitas hidup yang luar biasa.
Hidup kita adalah anugerah Tuhan. Rancangan Tuhan dalam hidup kita tidak pernah gagal. Pertanyaannya apakah setiap kita mengalami mujizat dari Tuhan setiap hari? Terkadang setiap kita susah mengucap syukur dengan keadaan kita setiap harinya, padahal banyak hal dan kebaikan yang Tuhan beri buat setiap kita setiap harinya. Sudahkah kita mengucap syukur hari ini? Apakah mulut kita senantiasa menceritakan kebaikan Tuhan dalam hidup ini? Kebanyakan setiap kita tidak menyadari kebaikan Tuhan setiap harinya. Padahal kita bisa hidup dan menghirup nafas sampai sekarang itu semua karena kebaikan Tuhan.
Dalam hidup ini kita sering menjumpai seseorang yang selalu menyerah dengan keadaan, prustasi dan mengambil jalan yang salah saat masalah datang. Tetapi ada juga orang-orang yang terus bertahan, mereka tidak menyerah dalam menjalani hidup ini meskipun masalah yang ia hadapi lebih besar. Mengapa ada perbedaan tersebut? Semua tergantung pada setiap kita. Apapun yang sudah kita alami, kita memiliki dua pilihan: menyerah dengan keadaan atau kita tetap semangat dan tidak menyerah dengan keadaan.
“Apakah mereka pelayan Kristus? --aku berkata seperti orang gila--aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, ….. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat.” 2 Korintus 11:23-28. Dibandingkan dengan apa yang kita alami sekarang, apa yang dialami oleh Rasul Paulus lebih berat dan ia banyak mengalami bahaya dari sekitar. Tetapi ia rela melakukan itu semua untuk para jemaat. Rasul Paulus memberi teladan buat setiap kita agar tidak pernah menyerah dalam pelayanan kita maupun dalam hidup kita. Apa yang menjadi Rahasia Rasul Paulus sehingga ia kuat dan tidak menyerah dengan keadaan?“ Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.” 2 Korintus 4:7-9. Apapun masalah kita, ingatlah kita tidak pernah sendiri. Setiap kita pasti pernah mengalami masa-masa sulit. Tetapi ada tiga hal yang bisa kita pelajari dari Rasul Paulus dalam 2 Korintus 4:7-9:
1.      Menyadari keterbatasan diri sendiri. Tanpa Tuhan kita tidak ada apa-apa. Hidup kita seperti bejana tanah liat yang rapuh dan tidak berdaya.
2.      Meletakan diri kita yang rapuh di dalam tangan Tuhan yang kuat. Saat kita meletakan hidup kita ke dalam tangan Tuhan maka ada kekuatan Tuhan yang melimpah-limpah dari Allah.
3.      Memiliki hati yang elastis dan kreatifitas yang tinggi terhadap masalah-masalah. Tuhan hanya sejauh doa, apapun yang terjadi Tuhan tidak pernah membiarkan diri kita dan Dia selalu ada buat setiap kita.

Ada ilustrasi tentang 4 buah lilin yang menyala di tengah kegelapan. Adalah 4 buah Lilin yg sedang menyala, namun sedikit demi sedikit mereka terus meleleh. Dalam kesunyian, terdengar percakapan mereka : Lilin I : "Aku adalah DAMAI, tapi manusia tidak mengingatku dan seperti tidak memerlukanku lagi, aku tak lagi berguna, lebih baik aku matikan saja diriku". Lalu sang lilin "mematikan dirinya". Lilin II : "Aku adalah IMAN, aku juga sepertinya tidak diperlukan lagi bagi manusia, mereka tidak pernah mengingatku lagi, lebih baik aku tidak menyala saja !!
Lalu "tiupan angin" mematikan lilin ke II. Lilin III: "Aku adalah cinta, tapi aku juga seperti tak berguna bagi manusia, karena mereka selalu saling membenci, bahkan membenci orang yang dicintainya atau yang mencintainya, jadi lebih baik aku matikan saja diriku.." Maka lilin III pun mati juga. Tiba-tiba seorang anak kecil masuk ke dalam ruangan itu. Karena "menghadapi kegelapan" anak itu berteriak : "Kenapa kalian mati ? Aku takut kegelapan".. katanya sambil menangis tersedu-sedu.? Lalu lilin IV berkata : "Anak kecil.. jangan menangis , selama masih ada aku! Mari kita nyalakan ke-3 lilin itu !!" Lalu sang anak mengambil lilin IV. Dengan lilin itu dinyalakanlah ke-3 lilin yang sudah mati tersebut, sehingga ruangan menjadi terang kembali, lebih terang dari sebelumnya. Dan nama lilin IV itu adalah HARAPAN. Selama Harapan masih ada dalam diri kita, ke-3 lilin dalam diri kita yang hampir atau bahkan sudah padam, dapat kita nyalakan lagi.
“Hidup berjalan karena ada harapan dan harapan akan membuat kamu tetap hidup”.
Seseorang masih bertahan hidup meski 40hari tanpa makan. Seseorang masih bertahan hidup meski 4hari tanpa minum, dan seseorang masih bertahan hidup meski 4menit tidak menghirup oksigen. Tetapi tidak seorangpun mampu bertahan hidup meskipun hanya 4detik tanpa harapan. Apapun masalah yang kita hadapi, milikilah harapan dalam hidup ini. Jangan menyerah menghadapi hidup ini. Apapun masalah kita milikilah harapan di dalam Kristus. Jadilah anak kecil yang menghidupkan kembali damai, iman, cinta dengan harapannya. Kunci Never Give Up adalah Do Anything With Jesus.
1.      Sadari keterbatasan diri kita, kerapuhan dan ketidakberdayaan kita.
2.      Taruh diri kita yang rapuh ini ke dalam tangan Tuhan yang kuat.
3.      Pasanglah hati yang elastis dan pikiran kreatif terhadap masalah-masalah yang ada.
4.      Jangan kehilangan harapan.

5.      Hidupkan kembali damai, iman dan cinta dengan harapan kita kepada Tuhan.

Hati Anak

                “Dan siapakah yang Ia murkai empat puluh tahun lamanya? Bukankah mereka yang berbuat dosa dan yang mayatnya bergelimpangan di padang gurun? Dan siapakah yang telah Ia sumpahi, bahwa mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Nya? Bukankah mereka yang tidak taat?” Ibrani 3:17-18. Mengapa hanya ada dua orang dari bangsa Israel yang bisa masuk ke tanah perjanjian? Bangsa Israel tidak masuk ke tanah perjanjian karena mereka tidak taat kepada Allah. Tanah perjanjian yang dimaksud bukan berbicara tentang keselamatan. Tetapi tanah perjanjian yang dimaksud adalah warisan. Selama 40 tahun Tuhan memelihara bangsa Israel. Mereka disediakan makan setiap hari, mereka tidak terkena sakit penyakit, pakaian mereka tidak rusak, penyertaan Tuhan nyata dalam hidup mereka, tiang awan dan tiang api selalu menyertai mereka, itu semua bukti bahwa Tuhan memelihara Bangsa Israel. Mengapa mereka berputar-putar selama 40 tahun? Mereka berputar-putar selama 40 tahun karena mereka tidak punya tujuan hidup. Mereka hidup tanpa progress yang jelas dan tidak punya tujuan. Mereka di bawa Tuhan keluar dari tanah Mesir karena Tuhan mau memberi warisan kepada mereka. Hanya ada dua orang saja yang masuk ke tanah perjanjian karena mereka memiliki roh yang berbeda dari yang lain. Mereka adalah Yosua dan Kaleb. “Demikianlah kita lihat, bahwa mereka tidak dapat masuk oleh karena ketidakpercayaan mereka.” Ibrani 3:19. Saat di padang gurun, bangsa Israel melihat mana yang datang dari surga, mereka juga melihat laut terbelah, tetapi walaupun mereka melihat mujizat Tuhan dan kedasyatan Tuhan tetapi mereka tidak percaya. Hati Bapa sungguh sangat mengasihi mereka, tetapi apa yang mereka lakukan? Mereka tidak percaya dan meragukan kebaikan Tuhan Allah.
                “Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.” Maleakhi 4:6. Semua tentang hati Bapa dan hati kita sebagai anak-Nya. Seperti kisah bangsa Israel, Tuhan mengasihi bangsa Israel. Hati Bapa sungguh luar biasa melakukan pembelaan bagi bangsa Israel, saat Firaun tidak mau membebaskan bangsa Israel maka Tuhan memberi tulah kepada bangsa Mesir sampai tulah yang ke-10 yaitu kematian anak sulung. Hanya rumah orang mesir yang pada tiangnya dibubuhi darah anak domba yang luput dari tulah itu. Tuhan tidak pernah main-main untuk menyelamatkan umat kepunyaan-Nya. Israel adalah anak sulung Tuhan. Tuhan membayar mahal untuk kebebasan bangsa Israel. Tuhan Allah Bapa membayar dengan darah Putera-Nya yang dilambangkan dengan darah anak domba yang dibubuhkan pada tiang pintu tersebut. Yang nantinya akan digenapi saat kematian Yesus di atas kayu salib. Mengapa Tuhan Allah Bapa melakukan itu semua? Karena Bapa sangat mengasihi bangsa Israel. Begitu juga dengan hidup setiap kita, Bapa sangat mengasihi kita karena kita sudah diangkat menjadi anak-Nya.
                Tuhan sangat mengasihi bangsa Israel. Hati Bapa ada buat bangsa Israel. Tetapi bangsa Israel selalu bersungut-sungut dan menggerutu kepada Tuhan.  Tuhan disakiti karena omelan bangsa Israel. Mengapa Tuhan bisa disakiti? Karena Tuhan sudah cinta dan sayang kepada bangsa Israel. Mengapa Bangsa Israel tidak bisa percaya kepada Tuhan padahal mereka melihat kedasyatan pekerjaan Tuhan dalam pembebasan mereka dari tanah Mesisr? Itu semua disebabkan karena bangsa Israel tidak memiliki mental seorang anak, mereka memiliki mental budak dan selalu merasa dikambing hitamkan. Mereka trauma menjadi budak selama 400 tahun di Mesir. Begitu juga dengan hidup kita, hati Bapa ada buat setiap kita. Tuhan mengasihi kita dan mengangkat setiap kita menjadi anak-Nya. Tetapi apakah setiap kita memiliki hati seorang Anak? Sebagian besar anak Tuhan tidak mengalami berkat Tuhan karena mereka tidak memiliki hati seorang anak.  Terus milikilah rasa percaya kepada Tuhan sebab Dia adalah Bapa yang baik buat setiap kita. Siapa yang ingin menikmati kerajaan surga dan menerima berkat dari Tuhan harus bisa membereskan masa lalunya. Buang semua akar pahit dan beri pengampunan kepada setiap orang yang menyakiti kita. Kita adalah anak Allah, jangan memiliki mental sebagai budak.
                Mengapa bangsa Israel tidak bisa masuk ke dalam tanah perjanjian? Karena mereka gagal percaya. Janji Tuhan harus diambil dengan iman. Seperti kisah anak sulung dan bungsu. Mereka sama-sama terhilang. Si bungsu terhilang dan keluar dari rumah, dia minta warisan karena ia tidak percaya kalau bapanya akan memberikan warisan kepada mereka masing-masing, sedangkan si sulung masih berada di rumah tetapi tidak mengerti tentang kasih karunia, si sulung tinggal di dalam rumah tetapi tidak pernah merasakan kebaikan Tuhan. “Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.” Lukas 15:29. “Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.” Lukas 15:31. Mereka berdua sama-sama tidak percaya  akan kebaikan bapanya. Sebagian anak Tuhan sering terjebak dan memiliki mental sebagai pegawai Tuhan. Sebagai seorang pegawai, jika kerja ia akan mendapat upah tetapi jika tidak kerja maka ia tidak akan mendapat upah. Tetapi milikilah mental sebagai anak Tuhan, jika kita bekerja maka kita akan mendapat upah, tetapi jika tidak belerja kita tidak dapat upah tetapi kita akan dipelihara Tuhan karena kita adalah anak-Nya.
                Bangsa Israel tidak percaya kalau Bapanya baik, mereka tidak memiliki hati seorang anak yang terus percaya kepada Bapanya. Bagaimana perasaan seorang Bapa jika anak-Nya tidak percaya sama Dia? Bapa sudah baik kepada anak-Nya, tetapi bangsa Israel selalu bersungut-sungut dan berkata Tuhan tidak baik kepada mereka. Hati Tuhan tersakiti karena orang yang Ia kasihi tidak pernah menganggap setiap kebaikan-Nya. Tuhan sangat mengasihi setiap kita dan sudah menggangkat setiap kita menjadi anak-Nya. “Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"” Roma 8:15.

                Anak adalah seorang yang dicintai oleh Bapanya bukan karena anak itu hebat tetapi karena dia adalah anak. Bagian yang Tuhan mau adalah agar setiap kita percaya kalau Tuhan Allah Bapa kita adalah Tuhan yang baik. Tetapi sebagian orang tidak percaya kalau Tuhan itu baik. Banyak orang yang berpikir kalau Tuhan itu kadang baik kadang tidak. Tetapi yang namanya Hati Anak adalah selalu percaya Bapanya baik.  Seperti kisah Abraham yang akan mengorbankan Ishak. Lewat kejadian itu, Tuhan Allah ingin curhat kepada Abraham bagaimana persaan seorang Bapa yang ingin mengorbankan anak-Nya. Sedih dan sungguh sangat berat melakukannya. Tetapi Allah sungguh kagum akan iman seorang Abraham, saat Ishak bertanya kepadanya mana korban bakarannya? Abraham menjawab nanti Tuhan akan sediakan. Dan peajaran yang kita dapat dari Ishak adalah, ia percaya kepada Abraham, bapanya. Begitu juga halnya dengan Yesus, Ia taat kepada Bapa-Nya dan mau mati di kayu salib. Ia percaya apa yang Ia alami semua untuk kebaikan. Hati seorang anak adalah Patuh dan Percaya kalau Bapa selalu memberi yang terbaik buat hidupnya.