Senin, 17 Maret 2014

Menjadi Maksimal Bagi Tuhan



“Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.” Mazmur 139:13. Terkadang setiap kita menyesal dengan keberadaan kita. Ada yang menyesal karena kondisi fisik, ada juga setiap kita yang menyesal karena kita dilahirkan dalam sebuah keluarga yang tidak kita inginkan. Setiap kita tidak bisa memilih lahir dari suku atau bangsa yang kita inginkan, kita pun tidak bisa memilih warna kulit, bentuk rambut buat setiap kita. Tetapi di samping itu semua kita dilahirkan spesial karena kejadian kita dahsyat dan ajaib. “Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.” Mazmur 139:14. Tuhan tahu dan mengenal siapa kita, sehingga Ia juga pasti tau apa yang terbaik, kondisi fisik yang terbaik juga keluarga yang terbaik untuk setiap kita saat kita dilahirkan ke dunia. Tuhan menenun kita saat kita berada dalam kandungan. Bahkan Tuhan tahu jumlah rambut kita. Jangan pernah menyesal dengan keberadaan kita. Karena kita adalah hasil karyanya yang luar biasa, bahkan bagian terkecil dari kita Ia tahu dan Ia yang menenun itu semua.
Sebelum sesuatu ada Tuhan sudah ada. Bagaimana pun keadaan kita Tuhan punya rencana yang indah buat setiap kita. Seburuk apapun masa lalu kita, di dalam Tuhan, Ia bisa memperbaiki hidup kita. Karena semua yang ada pada kita Tuhan mengetahui itu semua.Waktu menciptakan kita, Tuhan sudah punya rencana yang indah buat setiap kita. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara kita agar hidup kita menjadi maksimal bagi Tuhan. Ada tigal hal yang membuat hidup menjadi maksimal bagi Tuhan.

1.       Jadi Diri Sendiri
“Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.” Mazmur 139:14. Mengapa banyak orang yang mempunyai idola? Semua karena mereka ingin seperti idola mereka. Ketika seseorang bebas mengerjakan sesuka mereka, maka mereka akan meniru satu dengan yang lain. Setiap orang pasti ingin seperti idola mereka. Tetapi biarlah yang menjadi idola kita adalah Tuhan Yesus. Saat kita mengidolakan Tuhan Yesus maka setiap hari kita akan ingin semakin serupa dengan Dia.
Kejadian kita dahsyat dan ajaib. Siapapun kita, bagaimana pun keadaan fisik kita, kita adalah ciptaan Tuhan yang istimewah dan special di mata-Nya. Syukuri apa yang ada pada diri kita. Kebanyakan orang lahir secara orisinil tetapi mereka mati sebagai tiruan. Kebanyakan orang melakukan banyak cara untuk mempercantik atau memperbaiki penampilan mereka. Mereka selalu ingin lebih dalam segi penampilan fisik. Banyak juga kita jumpai demi sebuah penampilan seseorang melakukan operasi plastik. Tuhan Yesus membentuk kita sesuai dengan pekerjaan tuhan dalam hidup kita. Tuhan punya rencana yang indah buat setiap kita lewat keberadaan kita. Syukuri itu semua karena setiap kita memiliki ciri sendiri.
“Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain.” Galatia 6:4. Alkitab mengajarkan setiap kita agar tidak membandingkan dengan orang lain. Karena ada dua kemungkinan saat kita membandingkan diri kita dengan orang lain. Pertama kita bisa menjadi sombong jika kita mendapati kalau diri kita lebih dari orang lain tersebut. Kedua kita akan menjadi minder saat mendapati bahwa kita memiliki banyak kekurangan dari dapa orang lain tersebut. Tetapi supaya kita bisa rendah hati ukurlah hidupmu dengan berpusat pada Tuhan Yesus yang Sempurna. Jadilah diri sendiri karena hanya kita yang bisa mengerjakan pekerjaan yang Tuhan sudah tetapkan buat setiap kita.  

2.       Berada Di Tempat Yang Benar
“lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” Mazmur 139:24. Kalau setiap kita ingin melihat matahari terbit, janganlah mengarahkan pandangan kita ke Barat karena matahari terbit di sebelah Timur. Terkadang setiap kita berada di tempat yang tidak sesuai dan hal itu menjadi pergumulan buat setiap kita. Contoh yang mudah adalah saat kita berada di sebuah mal maka uang dua puluh ribu terasa kecil buat setiap kita untuk belanja di sebuah mal. Tetapi saat berada dalam gereja uang dua puluh ribu terasa besar buat setiap kita untuk memberikan dalam kantong persembahan. Kita memberi Tuhan karena Tuhan terlebih dahulu memberi buat setiap kita. Apa yang sudah Tuhan beri adalah bibit berkat buat setiap kita. Kalau kita tidak mau menabur bibit tersebut dalam pekerjaan Tuhan maka tidak ada tuaian yang bisa kita dapat. “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” Roma 11:36. Dimana kita berada itu menentukan sikap setiap kita. Jangan sampai kita berada di tempat yang salah, karena saat kita berada dalam tempat yang salah kita akan merasakan kekhawatiran dan kita tidak bisa menjadi maksimal dalam hidup ini. Kenali diri kita dan jadilah maksimal dan jangan sampai salah tempat.

3.       Menghadapi Tantangan Dengan Cara Tuhan
“mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.” Mazmur 139:16. “Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.” Mazmur 139:14. Kejadian setiap kita dahsyat dan ajaib. Setiap kita dikhusukan dan dibedakan Tuhan dengan sekitar kita. Seperti kisah Daud yang mengalahkan Goliath dengan pengali-aliannya. Begitu juga dalam hidup kita. Tuhan punya cara sendiri untuk menolong setiap kita menghadapi tantangan hidup kita. Masalah ada karena setiap manusia selalu mencari jalan yang termudah untuk melewati setiap masalahnya. Kenapa manusia dan sungai itu berbelok? Karena baik manusia dan sungai selalu mencari jalan yang termudah untuk dilewati. Apapun tantangan hidup kita, saat kita berjalan dengan Tuhan  kita bisa melakukan perkara yang luar biasa. Apapun masalah kita jangan pernah menyerah dan siaplah untuk menghadapi masalah itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar