Senin, 10 Maret 2014

Hati Anak

                “Dan siapakah yang Ia murkai empat puluh tahun lamanya? Bukankah mereka yang berbuat dosa dan yang mayatnya bergelimpangan di padang gurun? Dan siapakah yang telah Ia sumpahi, bahwa mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Nya? Bukankah mereka yang tidak taat?” Ibrani 3:17-18. Mengapa hanya ada dua orang dari bangsa Israel yang bisa masuk ke tanah perjanjian? Bangsa Israel tidak masuk ke tanah perjanjian karena mereka tidak taat kepada Allah. Tanah perjanjian yang dimaksud bukan berbicara tentang keselamatan. Tetapi tanah perjanjian yang dimaksud adalah warisan. Selama 40 tahun Tuhan memelihara bangsa Israel. Mereka disediakan makan setiap hari, mereka tidak terkena sakit penyakit, pakaian mereka tidak rusak, penyertaan Tuhan nyata dalam hidup mereka, tiang awan dan tiang api selalu menyertai mereka, itu semua bukti bahwa Tuhan memelihara Bangsa Israel. Mengapa mereka berputar-putar selama 40 tahun? Mereka berputar-putar selama 40 tahun karena mereka tidak punya tujuan hidup. Mereka hidup tanpa progress yang jelas dan tidak punya tujuan. Mereka di bawa Tuhan keluar dari tanah Mesir karena Tuhan mau memberi warisan kepada mereka. Hanya ada dua orang saja yang masuk ke tanah perjanjian karena mereka memiliki roh yang berbeda dari yang lain. Mereka adalah Yosua dan Kaleb. “Demikianlah kita lihat, bahwa mereka tidak dapat masuk oleh karena ketidakpercayaan mereka.” Ibrani 3:19. Saat di padang gurun, bangsa Israel melihat mana yang datang dari surga, mereka juga melihat laut terbelah, tetapi walaupun mereka melihat mujizat Tuhan dan kedasyatan Tuhan tetapi mereka tidak percaya. Hati Bapa sungguh sangat mengasihi mereka, tetapi apa yang mereka lakukan? Mereka tidak percaya dan meragukan kebaikan Tuhan Allah.
                “Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.” Maleakhi 4:6. Semua tentang hati Bapa dan hati kita sebagai anak-Nya. Seperti kisah bangsa Israel, Tuhan mengasihi bangsa Israel. Hati Bapa sungguh luar biasa melakukan pembelaan bagi bangsa Israel, saat Firaun tidak mau membebaskan bangsa Israel maka Tuhan memberi tulah kepada bangsa Mesir sampai tulah yang ke-10 yaitu kematian anak sulung. Hanya rumah orang mesir yang pada tiangnya dibubuhi darah anak domba yang luput dari tulah itu. Tuhan tidak pernah main-main untuk menyelamatkan umat kepunyaan-Nya. Israel adalah anak sulung Tuhan. Tuhan membayar mahal untuk kebebasan bangsa Israel. Tuhan Allah Bapa membayar dengan darah Putera-Nya yang dilambangkan dengan darah anak domba yang dibubuhkan pada tiang pintu tersebut. Yang nantinya akan digenapi saat kematian Yesus di atas kayu salib. Mengapa Tuhan Allah Bapa melakukan itu semua? Karena Bapa sangat mengasihi bangsa Israel. Begitu juga dengan hidup setiap kita, Bapa sangat mengasihi kita karena kita sudah diangkat menjadi anak-Nya.
                Tuhan sangat mengasihi bangsa Israel. Hati Bapa ada buat bangsa Israel. Tetapi bangsa Israel selalu bersungut-sungut dan menggerutu kepada Tuhan.  Tuhan disakiti karena omelan bangsa Israel. Mengapa Tuhan bisa disakiti? Karena Tuhan sudah cinta dan sayang kepada bangsa Israel. Mengapa Bangsa Israel tidak bisa percaya kepada Tuhan padahal mereka melihat kedasyatan pekerjaan Tuhan dalam pembebasan mereka dari tanah Mesisr? Itu semua disebabkan karena bangsa Israel tidak memiliki mental seorang anak, mereka memiliki mental budak dan selalu merasa dikambing hitamkan. Mereka trauma menjadi budak selama 400 tahun di Mesir. Begitu juga dengan hidup kita, hati Bapa ada buat setiap kita. Tuhan mengasihi kita dan mengangkat setiap kita menjadi anak-Nya. Tetapi apakah setiap kita memiliki hati seorang Anak? Sebagian besar anak Tuhan tidak mengalami berkat Tuhan karena mereka tidak memiliki hati seorang anak.  Terus milikilah rasa percaya kepada Tuhan sebab Dia adalah Bapa yang baik buat setiap kita. Siapa yang ingin menikmati kerajaan surga dan menerima berkat dari Tuhan harus bisa membereskan masa lalunya. Buang semua akar pahit dan beri pengampunan kepada setiap orang yang menyakiti kita. Kita adalah anak Allah, jangan memiliki mental sebagai budak.
                Mengapa bangsa Israel tidak bisa masuk ke dalam tanah perjanjian? Karena mereka gagal percaya. Janji Tuhan harus diambil dengan iman. Seperti kisah anak sulung dan bungsu. Mereka sama-sama terhilang. Si bungsu terhilang dan keluar dari rumah, dia minta warisan karena ia tidak percaya kalau bapanya akan memberikan warisan kepada mereka masing-masing, sedangkan si sulung masih berada di rumah tetapi tidak mengerti tentang kasih karunia, si sulung tinggal di dalam rumah tetapi tidak pernah merasakan kebaikan Tuhan. “Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.” Lukas 15:29. “Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.” Lukas 15:31. Mereka berdua sama-sama tidak percaya  akan kebaikan bapanya. Sebagian anak Tuhan sering terjebak dan memiliki mental sebagai pegawai Tuhan. Sebagai seorang pegawai, jika kerja ia akan mendapat upah tetapi jika tidak kerja maka ia tidak akan mendapat upah. Tetapi milikilah mental sebagai anak Tuhan, jika kita bekerja maka kita akan mendapat upah, tetapi jika tidak belerja kita tidak dapat upah tetapi kita akan dipelihara Tuhan karena kita adalah anak-Nya.
                Bangsa Israel tidak percaya kalau Bapanya baik, mereka tidak memiliki hati seorang anak yang terus percaya kepada Bapanya. Bagaimana perasaan seorang Bapa jika anak-Nya tidak percaya sama Dia? Bapa sudah baik kepada anak-Nya, tetapi bangsa Israel selalu bersungut-sungut dan berkata Tuhan tidak baik kepada mereka. Hati Tuhan tersakiti karena orang yang Ia kasihi tidak pernah menganggap setiap kebaikan-Nya. Tuhan sangat mengasihi setiap kita dan sudah menggangkat setiap kita menjadi anak-Nya. “Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"” Roma 8:15.

                Anak adalah seorang yang dicintai oleh Bapanya bukan karena anak itu hebat tetapi karena dia adalah anak. Bagian yang Tuhan mau adalah agar setiap kita percaya kalau Tuhan Allah Bapa kita adalah Tuhan yang baik. Tetapi sebagian orang tidak percaya kalau Tuhan itu baik. Banyak orang yang berpikir kalau Tuhan itu kadang baik kadang tidak. Tetapi yang namanya Hati Anak adalah selalu percaya Bapanya baik.  Seperti kisah Abraham yang akan mengorbankan Ishak. Lewat kejadian itu, Tuhan Allah ingin curhat kepada Abraham bagaimana persaan seorang Bapa yang ingin mengorbankan anak-Nya. Sedih dan sungguh sangat berat melakukannya. Tetapi Allah sungguh kagum akan iman seorang Abraham, saat Ishak bertanya kepadanya mana korban bakarannya? Abraham menjawab nanti Tuhan akan sediakan. Dan peajaran yang kita dapat dari Ishak adalah, ia percaya kepada Abraham, bapanya. Begitu juga halnya dengan Yesus, Ia taat kepada Bapa-Nya dan mau mati di kayu salib. Ia percaya apa yang Ia alami semua untuk kebaikan. Hati seorang anak adalah Patuh dan Percaya kalau Bapa selalu memberi yang terbaik buat hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar