Senin, 10 Maret 2014

Never Give Up

“Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.” Dalam Kisah Para Rasul 20:24, Rasul Paulus tau apa yang menjadi tujuan hidupnya. Harapkanlah perkara-perkara besar dari Tuhan dan lakukan perkara-perkara besar bagi Tuhan. Milikilah kualitas hidup seperti Rasul Paulus. Sudahkah kita menjadi pelayan-pelayan Tuhan yang berkualitas? Atau kita hanya melayani pekerjaan Tuhan dan tidak benar-benar menjadi pelayan Tuhan yang memiliki kualitas hidup yang luar biasa.
Hidup kita adalah anugerah Tuhan. Rancangan Tuhan dalam hidup kita tidak pernah gagal. Pertanyaannya apakah setiap kita mengalami mujizat dari Tuhan setiap hari? Terkadang setiap kita susah mengucap syukur dengan keadaan kita setiap harinya, padahal banyak hal dan kebaikan yang Tuhan beri buat setiap kita setiap harinya. Sudahkah kita mengucap syukur hari ini? Apakah mulut kita senantiasa menceritakan kebaikan Tuhan dalam hidup ini? Kebanyakan setiap kita tidak menyadari kebaikan Tuhan setiap harinya. Padahal kita bisa hidup dan menghirup nafas sampai sekarang itu semua karena kebaikan Tuhan.
Dalam hidup ini kita sering menjumpai seseorang yang selalu menyerah dengan keadaan, prustasi dan mengambil jalan yang salah saat masalah datang. Tetapi ada juga orang-orang yang terus bertahan, mereka tidak menyerah dalam menjalani hidup ini meskipun masalah yang ia hadapi lebih besar. Mengapa ada perbedaan tersebut? Semua tergantung pada setiap kita. Apapun yang sudah kita alami, kita memiliki dua pilihan: menyerah dengan keadaan atau kita tetap semangat dan tidak menyerah dengan keadaan.
“Apakah mereka pelayan Kristus? --aku berkata seperti orang gila--aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, ….. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat.” 2 Korintus 11:23-28. Dibandingkan dengan apa yang kita alami sekarang, apa yang dialami oleh Rasul Paulus lebih berat dan ia banyak mengalami bahaya dari sekitar. Tetapi ia rela melakukan itu semua untuk para jemaat. Rasul Paulus memberi teladan buat setiap kita agar tidak pernah menyerah dalam pelayanan kita maupun dalam hidup kita. Apa yang menjadi Rahasia Rasul Paulus sehingga ia kuat dan tidak menyerah dengan keadaan?“ Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.” 2 Korintus 4:7-9. Apapun masalah kita, ingatlah kita tidak pernah sendiri. Setiap kita pasti pernah mengalami masa-masa sulit. Tetapi ada tiga hal yang bisa kita pelajari dari Rasul Paulus dalam 2 Korintus 4:7-9:
1.      Menyadari keterbatasan diri sendiri. Tanpa Tuhan kita tidak ada apa-apa. Hidup kita seperti bejana tanah liat yang rapuh dan tidak berdaya.
2.      Meletakan diri kita yang rapuh di dalam tangan Tuhan yang kuat. Saat kita meletakan hidup kita ke dalam tangan Tuhan maka ada kekuatan Tuhan yang melimpah-limpah dari Allah.
3.      Memiliki hati yang elastis dan kreatifitas yang tinggi terhadap masalah-masalah. Tuhan hanya sejauh doa, apapun yang terjadi Tuhan tidak pernah membiarkan diri kita dan Dia selalu ada buat setiap kita.

Ada ilustrasi tentang 4 buah lilin yang menyala di tengah kegelapan. Adalah 4 buah Lilin yg sedang menyala, namun sedikit demi sedikit mereka terus meleleh. Dalam kesunyian, terdengar percakapan mereka : Lilin I : "Aku adalah DAMAI, tapi manusia tidak mengingatku dan seperti tidak memerlukanku lagi, aku tak lagi berguna, lebih baik aku matikan saja diriku". Lalu sang lilin "mematikan dirinya". Lilin II : "Aku adalah IMAN, aku juga sepertinya tidak diperlukan lagi bagi manusia, mereka tidak pernah mengingatku lagi, lebih baik aku tidak menyala saja !!
Lalu "tiupan angin" mematikan lilin ke II. Lilin III: "Aku adalah cinta, tapi aku juga seperti tak berguna bagi manusia, karena mereka selalu saling membenci, bahkan membenci orang yang dicintainya atau yang mencintainya, jadi lebih baik aku matikan saja diriku.." Maka lilin III pun mati juga. Tiba-tiba seorang anak kecil masuk ke dalam ruangan itu. Karena "menghadapi kegelapan" anak itu berteriak : "Kenapa kalian mati ? Aku takut kegelapan".. katanya sambil menangis tersedu-sedu.? Lalu lilin IV berkata : "Anak kecil.. jangan menangis , selama masih ada aku! Mari kita nyalakan ke-3 lilin itu !!" Lalu sang anak mengambil lilin IV. Dengan lilin itu dinyalakanlah ke-3 lilin yang sudah mati tersebut, sehingga ruangan menjadi terang kembali, lebih terang dari sebelumnya. Dan nama lilin IV itu adalah HARAPAN. Selama Harapan masih ada dalam diri kita, ke-3 lilin dalam diri kita yang hampir atau bahkan sudah padam, dapat kita nyalakan lagi.
“Hidup berjalan karena ada harapan dan harapan akan membuat kamu tetap hidup”.
Seseorang masih bertahan hidup meski 40hari tanpa makan. Seseorang masih bertahan hidup meski 4hari tanpa minum, dan seseorang masih bertahan hidup meski 4menit tidak menghirup oksigen. Tetapi tidak seorangpun mampu bertahan hidup meskipun hanya 4detik tanpa harapan. Apapun masalah yang kita hadapi, milikilah harapan dalam hidup ini. Jangan menyerah menghadapi hidup ini. Apapun masalah kita milikilah harapan di dalam Kristus. Jadilah anak kecil yang menghidupkan kembali damai, iman, cinta dengan harapannya. Kunci Never Give Up adalah Do Anything With Jesus.
1.      Sadari keterbatasan diri kita, kerapuhan dan ketidakberdayaan kita.
2.      Taruh diri kita yang rapuh ini ke dalam tangan Tuhan yang kuat.
3.      Pasanglah hati yang elastis dan pikiran kreatif terhadap masalah-masalah yang ada.
4.      Jangan kehilangan harapan.

5.      Hidupkan kembali damai, iman dan cinta dengan harapan kita kepada Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar