Senin, 14 Desember 2015

RAHAB



Siapakah Rahab? “…..Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab …..” Yosua 2:1. Tuhan Allah tahu kehidupan setiap manusia. Siapa yang diselamatkan, siapa yang mengeraskan hati, Tuhan tahu semuanya itu. Rahab adalah seorang perempuan sundal, tapi Tuhan tahu ada hati yang rindu untuk menerima keslematan di dalam hidup Rahab. Nama Rahab pun disebutkan di dalam silsilah Yesus dalam injil Matius. Ada lima nama wanita yang disebutkan dalam silsilah Yesus Kristus, Tamar yang menipu Yehuda yang merupakan ayah menantunya, Rahab perempuan sundal yang menikah dengan Salmon salah satu dari dua pengintai yang dikirim Yosua, Rut seorang kafir yang menikah dengan Boas, Betzeba istri Daud yang merupakan mantan istri Uria, dan Maria Ibu Yesus. Dari lima wanita tercatat dalam silsilah Yesus hanya Maria saja yang terdidik dengan benar sedangkan empat lainnya memiliki masalalu tidak baik. Allah tidak melihat masa lalu setiap kita tetapi Allah melihat hati kita yang mau diselamatkan dan bertobat.
                “dan berkata kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu. Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas. Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.” Yosua 2:9-11. Iman timbul dari pendengaran akan Firman Tuhan. Baptis berbicara tentang ketaatan kita dengan Tuhan tetapi percaya dan mengaku Yesus dengan mulut kita itu adalah iman. Rahab mengenal Tuhan bukan karena diinjili oleh seseorang tetapi ia mengenal dan percaya Allah karena ia telah mendengar kabar yang beredar di masayakat waktu itu. Banyak diantara orang Kristen yang sudah sering mendengar Firman Tuhan tetapi masih belum punya iman dan percaya akan setiap Firman yang di dengar. Bukankah Tuhan menjanjikan masa depan yang penuh harapan, bukankah Tuhan menjanjikan bahwa Ia selalu menyertai kita, banyak janji yang Tuhan beri buat kita tetapi kita kurang percaya dan sering kuatir dalam hidup ini. Tetapi berbeda dengan Rahab, lewat perkataan orang-orang sekitar saja ia langsung percaya dengan Allah orang Israel.
“Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan." Roma 10:10-11, “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” Roma 10:17. Rahab percaya pada Allah orang Israel dan ia juga meminta agar keluarganya juga diselamatkan, “Maka sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya, bahwa kamu akan membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan semua orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut." Yosua 2:12-13. Tuhan menginginkan setiap orang diselamatkan. Rahab rindu agar nyawa keluarganya juga diselamatkan, keluarga adalah harta yang berharga bagi Rahab dan setiap kita.  Setiap kita rindu agar keluarga kita diselamatkan, keluarga kita melayani Tuhan dan juga keluarga kita diberkati Tuhan untuk menjadi berkat buat sekitar. “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Matius 6:33. Carilah keraan Allah dan kebenarannya maka semua akan ditambahkan kepada setiap kita. Berkat adalah bonus dari Tuhan saat kita mencari kerajaan Allah dan kebenarannya.
Jangan tinggal dalam dosa masa lalu, tinggalkan semua itu dan semakin maju ke depan. Beranilah melawan arus dunia, melawan baal-baal dan berhala akhir zaman yang membuat kita tidak memprioritaskan Tuhan dalam hidup kita. Hiduplah terus diperbarui dalam Tuhan. “Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka). Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;” Kolose 3:5-10. Masuk lebih dalam lagi dalam pengenalan akan Allah. Saat hati kita benar dihadapan Allah maka marah, geram, kejahatan, fitnah, percabulan, kenajisan, hawa nafsu,keserakahan tidak aka nada di dalam hidup kita. Matikan semua itu dan terus hidup diperbarui dalam Tuhan. Berdirilah sebagai keluarga Allah yang membawa perubahan. Keluarga yang membawa perubahan bagi sekitar kita.

Menjadi Satu Dengan Firman



“Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya." Yesaya 40:8. Segala sesuatu bisa berubah tetapi Firman Tuhan kekal sampai selamanya. Dalam Yohanes 15:1-8. Teruslah hidup di dalam pokok anggur yang benar dan hiduplah dalam Firman Tuhan. Hari ini pergerakan Tuhan sungguh luar biasa terjadi dalam setiap generasi. Tidak hanya lawatan Tuhan tetapi juga pergumulan yang manusia alami hari-hari ini semakin berat. Banyak orang mencari pegangan hidup agar mereka kuat menghadapi setiap pergumulan yang semakin berat. “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” Yohanes 15:4. Terus jadikan Yesus pegangan hidup kita karena jika kita diluar Tuhan kita tidak dapat apa-apa fdi dalam hidup kita. Tuhan tidak mencari greja yang kanak-kanak tetapi Tuhan mencari greja yang sudah dewasa karena hari-hari ini sudah semakin mendekati akhir zaman. Kita harus kuat dan menjadi greja yang dewasa di akhir-akhir zaman ini.
“… tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.” Daniel 11:32. Umat yang mengenal Allahnya akan kuat. Kebanyakan orang tidak kuat menghadapi gejolak dunia ini karena mereka tidak mengenal Allahnya dengan benar. Hikmat Allah berbeda dengan hikmat dunia, mungkin hikmat dunia seakan-akan benar dimata kita tetapi saat kita kenal dan dekat dengan Allah maka hikmat Allah akan mencelikan kita dan menunjukan mana yang benar dan mana yang tidak benar. Terkadang kita merasa seperti Nabi Elia yang sudah melakukan banyak mujizat dan setelah itu terintimidasi oleh Izebel. Setiap kita terkadang merasa tidak ada pertolongan Tuhan di dalam kehidupan kita, kita terintimidasi dengan keadaan sehingga kita merasa tidak mampu menghadapi gejolak dunia. Dalam kisah Nabi Elia, Malaikat Tuhan datang dan memberi makan kepada Elia agar Elia mendapat kekuatan untuk melanjutkan perjalannya. Begitu juga dalam hidup kita, Firman Tuhan adalah makanan roh kita. Kita tidak bisa melangkah dengan kekuatan kita sendiri tetapi kita butuh pertolongan Tuhan. Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dalam Yohanes 15.
1.       Tuhan Menginginkan Kita Menjadi Satu Dengan Tuhan
“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” Yohanes 15:4. Tuhan ingin kita jadi satu dengan Tuhan. “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Yohanes 1:1. Bagaimana kita bisa menjadi satu dan Firman itu menjadi daging dalam hidup kita? Sama halnya dengan Yesus, kita juga anak-anak Allah saat kita melakukan apa yang ada pada Firman. Yesus dan Bapa adalah satu, begitu juga dengan hidup kita, biarlah kita manunggal dengan dengan Yesus. Teruslah bertumbuh dan berakar dalam Tuhan. Jadilah pelaku Firman Tuhan karena bobot orang Kristen ditentukan oleh seberapa banyak Firman yang kita tahu dan kita lakukan dalam kehidupan.
2.       Tuhan Menginginkan Hidup Kita Terus Dibersihkan Oleh Firman
“Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.” Yohanes 15:3. “Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. … Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.” Yakobus 1:19-23. Firman Tuhan adalah cermin dalam kehidupan kita yang berfungsi mengoreksi setiap aspek kehidupan kita. Firman Tuhan memberitahukan kepada setiap kita apa yang perlu kita dandani dalam hidup kita. Saat kita rajin baca Firman maka hidup kita akan semakin dibersihkan. Senagilah membaca Firman Tuhan karena dalam Firman Tuhan terdapat isi hati Tuhan. “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.” Yakobus 1:22. Kalau kita anak-anak Tuhan kita akan melakukan apa yang menjadi perintah Tuhan dalam hidup kita. Roh kudus akan membantu dan mengingatkan setiap kita. Bukan seberapa banyak kita ke gereja yang dilihat Tuhan tetapi seberapa banyak Firman yang sudah kita lakukan di dalam hidup kitalah yang Tuhan lihat. Hiduplah dalam Firman agar hidup kita semakin dibersihkan Tuhan.
3.       Tuhan Menginginkan Kita Kuat dan Kokoh Menyelesaikan Panggilan Hidup Kita
"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya." Matius 7:24-27. Gereja Tuhan yang kuat adalah gereja Tuhan yang di bangun di atas dasar Firman Tuhan. Saat gereja Tuhan atau hidup kita tidak dibangun di atas Firman Tuhan maka saat badai datang kita akan gampang diombang-ambing gejolak dunia. Dunia membutruhkan orang-orang yang kuat di dalam Tuhan. Saat kita kuat kita bisa jadi berkat buat sekitar kita. “dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,” Efesus 6:17. Firman Tuhan adalah senjata rohani setiap kita untuk melawan tipu muslihat iblis. Kita perlu Firman Tuhan untuk memagari hidup kita. Pakailah ketopong keselamatan agar pikiran kita sama dengan pikiran Yesus. Gereja Tuhan harus menjadi greja yang memiliki kuasa, oleh sebab itu jadilah satu dengan Firman Tuhan.

Minggu, 29 November 2015

Malam



Bulan Desember sudah datang, banyak pernak – pernik natal serta segala sesuatu telah dipersiapkan oleh umat Kristen di seluruh dunia. Yang menjadi pertanyaan buat setiap kita adalah sudahkah kita menyiapkan diri kita? Menyiapkan hati dan pikiran kita? Menyiapkan hidup kita agar semakin baik dan berkenan di hadapan-Nya? Banyak orang memprediksikan bahwa tahun depan belum tentu lebih baik daripada tahun sekarang karena hari-hari ini mulai jahat. Oleh sebab itu, siapkan diri kita menghadapi tahun 2016 karena banyak kabar yang kita dengar hari-hari ini semakin tidak baik. Apapun keadaan dunia saat ini, ada kekuatan yang kita dapat di dalam setiap kebenaran Firman Tuhan. Teruslah dekat dengan Tuhan agar setiap kita bisa bertahan di dalam keadaan dunia yang tidak baik ini.
“Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya. Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.” Roma 13:11-14. Mari kita bangun dari tidur kita dan tinggalkan manusia malam kita. Manusia malam berbicara tentang hawa nafsu, pesta pora, percabulan, iri hati, dan segala yang jahat, oleh sebab itu tinggalkan manusia malam kita dan kenakan manusia siang kita. Di akhir tahun ini, mari kita cek hidup kita. Kegelapan malam dalam Roma 13:11-14 mempunya beberapa arti yang perlu kita pelajari:
1.       Hidup di Dalam Dosa
“Pada suatu kali, ketika Simson pergi ke Gaza, dilihatnya di sana seorang perempuan sundal, lalu menghampiri dia. Ketika diberitahukan kepada orang-orang Gaza: "Simson telah datang ke sini," maka mereka mengepung tempat itu dan siap menghadang dia semalam-malaman itu di pintu gerbang kota, tetapi semalam-malaman itu mereka tidak berbuat apa-apa, karena pikirnya: "Nanti pada waktu fajar kita akan membunuh dia."…” Kisah Simson dalam Hakim-Hakim 16:1-3, mengajarkan kita agar setiap kita tidak tinggal dalam manusia malam kita. Janganlah setiap kita hidup di dalam dosa tetapi tinggalkanlah dosa yang mengikat setiap kita. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan hidup kita ke depan tetapi selagi masih ada kesempatan mari kita tinggalkan manusia malam kita. Setiap kita tidak kebal dengan yang namanya dosa, oleh sebab itu terus jaga hidup kita dengan kebenaran Firman Tuhan dan tinggalkanlah manusia malam kita.
2.       Hukuman Tuhan
“Berkatalah Musa: "Beginilah firman TUHAN: Pada waktu tengah malam Aku akan berjalan dari tengah-tengah Mesir. Maka tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir akan mati, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung budak perempuan yang menghadapi batu kilangan, juga segala anak sulung hewan.” Dalam Kitab keluaran 11:4-5 kegelapan malam memiliki arti hukuman Tuhan kepada Firaun dan Mesir. Firaun mengeraskan hati saat bangsa pilihan Tuhan ingin kembali ke tanah yang dijanjikan Tuhan Allah, oleh sebab itu Allah memberikan tulah kepada bangsa Mesir. Tulah pertama sampai kelima terjadi karena Firaun mengeraskan hati kepada Tuhan, tetapi tulah keenam sampai kesepuluh terjadi karena Tuhan mengeraskan hati buat Firaun dan bangsa Mesir. Kegelapan ini mengambarkan hukuman Tuhan, Tuhan Allah adalah Tuhan yang penuh kasih, Tuhan yang menginginkan setiap umat-Nya yang tersesat untuk kembali, Tuhan ingin tidak ada manusia yang jauh dari Tuhan dan menyimpang ke kanan dan ke kiri. Tetapi saat kita mengeraskan hati dan tidak meninggalkan manusia malam kita, ada waktunya Tuhan akan mengeraskan hati dan memberikan hukumanNya kepada setiap kita. Kita tidak tahu apa yang terjadi di dalam kehidupan ini, semua ada batasnya, lakukan apa yang terbaik yang bisa kita lakukan, baik di dalam keluarga, di dalam pelayanan, di dalam pekerjaan dan studi dan jangan keraskan hati kita saat Tuhan sudah berbicara. Karena terkadang setiap manusia tahu apa yang benar tetapi mereka mengeraskan hati dan melakukan apa yang menurut manusia itu baik di matanya. Tinggalkan manusia lama kita dan ingat bahwa akan ada waktu dimana penghakiman akan terjadi.
3.         Berseru Kepada Tuhan
“Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.” Kisah Para Rasul 16: 25-26. Tengah malam berbicara tentang berseru kepada Tuhan, saat dalam kesesakan dan pergumulan Paulus dan Silas berdoa kepada Tuhan dan sorga tidak tahan mendengar seruan mereka berdua. Sehingga terjadilah gempa yang dahsyat dan pintu-pintu serta belengu yang ada terbuka. Saat ada pergumulan berserulah kepada Tuhan karena Tuhan akan membukakan pintu-pintu yang tertutup.
“Ya TUHAN, berilah kiranya keselamatan! Ya TUHAN, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama TUHAN! Kami memberkati kamu dari dalam rumah TUHAN.” Mazmur 118: 8-9. Saat kita datang kepada Tuhan maka pintu-pintu berkat dan pintu-pintu mujizat akan Tuhan bukakan kepada setiap kita. Tuhan kita adalah Sahabat kita, oleh sebab itu datanglah kepada Tuhan karena ia adalah Sahabat yang baik. Apapun belenggu yang membelenggu setiap kita dan apapun pintu yang ingin kita buka berserulah kepada Tuhan lewat setiap doa-doa kita. Karena lewat seruan doa dan iman kita maka setiap pintu yang tertutup akan Tuhan bukakan. Mungkin manusia tidak bisa menolong setiap pergumulan kita, mungkin manusia bertaka tidak mungkin tetapi berserulah kepada Tuhan dan pasti Tuhan akan turun tangan menolong setiap kita.
4.         Kedatangan Tuhan
Bulan Desember kita memperingati kedatangan Tuhan ke dunia sebagai bayi mungil yang membawa kabar gembira dan kabar keselamatan buat setiap kita. Tetapi kita harus ingat bahwa Tuhan Allah akan datang sekali lagi untuk mengadili setiap kita. Malam disini menggambarkan kedatangan Tuhan yang kedua, sebelum malam itu datang bersiaplah dan berjaga-jagalah. Dunia semakin tidak menentu, pemanasan global sudah terjadi, penggunaan tanda setan sudah mulai bermunculan, tanda-tanda kedatangan Tuhan sudah nyata, oleh sebabh itu hiduplah dalam kebenaran dan kekudusan. Hiduplah sopan dan tinggalkan dosa – dosa kita.

Rabu, 25 November 2015

Bekerja adalah Ibadah



“Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!” 2 Timotius 3:1-5
Ibadah adalah perjumpaan Allah dengan manusia yang di dalamnya terdapat pernyataan bakti, rasa hormat dan tunduk kepada Tuhan. Tetapi di akhir zaman ini kebanyakan manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang bukan tunduk kepada Tuhan. Yang menjadi pertanyaan buat setiap kita adalah apa yang menjadi tujuan kita hari-hari ini? Kebanyakan manusia ingin mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya dengan harapan bisa memiliki masa depan yang baik dan bisa melakukan apapun dengan uang yang banyak. Kebanyakan manusia akan cinta uang dan menyombongkan diri dengan apa yang ia punya. Karena cinta uang, manusia akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang, mereka memfitnah, tidak mempedulikan agama, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dan memungkiri kekuatan ibadah (2 Timotius 3:1-5). Mereka lebih suka mengandalkan kekuatan sendiri untuk mendapatkan uang. Ingat bahwa akar kejahatan adalah cinta uang.
Jangan pernah memungkiri kekuatan ibadah dalam pekerjaan kita. “TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.” Kejadian 2:15. Setelah manusia diciptakan Allah, mereka ditempatkan Allah di taman Eden. Tugas utama manusia adalah mengusahakan ‘abda’ yang memiliki arti bekerja di taman Eden. Bekerja adalah ibadah. Kata menempatkan ‘yanak’ memiliki arti supaya manusia tenang. Saat seorang manusia tidak memiliki pekerjaan maka hidupnya akan kacau. Pekerjaan Tuhan beri kepada setiap manusia agar hidup manusia menjadi tenang.  
Bekerja adalah ibadah saat kita melakukan pekerjaan kita dan bertujuan untuk kemuliaan Tuhan. Tetapi saat pekerjaan kita bertujuan untuk memuaskan diri kita, maka apa yang kita lakukan bukan merupakan ibadah. Allah kita adalah Allah yang suka bekerja. Sampai hari ini Allah tetap bekerja dan Ia adalah adalah rekan kerja setiap kita. Oleh sebab itu kita harus rajin dalam setiap pekerjaan kita karena sahabat pemalas adalah perusak.
Bekerja adalah inisiatif Allah. Sebelum manusia jatuh di dalam dosa bekerja adalah untuk memuliakan Allah. Saat manusia jatuh di dalam dosa, manusia mulai bekerja untuk diri mereka sendiri. Hari-hari ini Negara besar mulai mengalami kegoncangan, seperti halnya Negara Jepang yang mengalami kegoncangan dalam pasar dunia. Fokuskan pekerjaan kita untuk Tuhan karena tujuan Tuhan Allah menciptakan manusia adalah untuk bekerja. Tuhan menciptakan manusia dan menempatkan di taman Eden untuk bekerja dan mengusahakan taman Eden. Tuhan menginginkan kita untuk bekerja. Mujizat bukan tujuan Tuhan, tetapi bekerja adalah tujuan Tuhan. Mujizat itu sifatnya person karena mujizat yang dibutuhkan  orang sakit lumpuh berbeda dengan mujizat yang dibutuhkan oleh orang sakit pilek. Mujizat setiap orang takarannya berbeda-beda.
 “Tujuh hari lamanya harus engkau mengadakan perayaan bagi TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih TUHAN; sebab TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala hasil tanahmu dan dalam segala usahamu, sehingga engkau dapat bersukaria dengan sungguh-sungguh.” Ulangan 16:15. Saat kita taat dengan ibadah kita, Tuhan akan memberkati kita lewat pekerjaan kita. Tujuan Tuhan untuk setiap kita adalah bekerja. Saat setiap anak-anak Tuhan mengerti hal ini maka tidak ada usaha anak-anak Tuhan yang mengalami kebangkrutan. Bekerja adalah cara Tuhan memberkati kita. “Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:” Kejadian 3:17. Bekerja adalah cara Tuhan membebaskan kita dari kutuk. Setiap anak Tuhan harus rajin bekerja karena Tuhan tidak memberkati orang yang malas bekerja. Setiap kita harus rajin agar berkat Tuhan terus tercurah. Terus bekerja untuk kemuliaan Tuhan. Begitu juga dengan gereja Tuhan, geraja Tuhan tidak boleh menganggur tetapi gereja Tuhan harus rajin bekerja mencari jiwa.