Minggu, 29 November 2015

Malam



Bulan Desember sudah datang, banyak pernak – pernik natal serta segala sesuatu telah dipersiapkan oleh umat Kristen di seluruh dunia. Yang menjadi pertanyaan buat setiap kita adalah sudahkah kita menyiapkan diri kita? Menyiapkan hati dan pikiran kita? Menyiapkan hidup kita agar semakin baik dan berkenan di hadapan-Nya? Banyak orang memprediksikan bahwa tahun depan belum tentu lebih baik daripada tahun sekarang karena hari-hari ini mulai jahat. Oleh sebab itu, siapkan diri kita menghadapi tahun 2016 karena banyak kabar yang kita dengar hari-hari ini semakin tidak baik. Apapun keadaan dunia saat ini, ada kekuatan yang kita dapat di dalam setiap kebenaran Firman Tuhan. Teruslah dekat dengan Tuhan agar setiap kita bisa bertahan di dalam keadaan dunia yang tidak baik ini.
“Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya. Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.” Roma 13:11-14. Mari kita bangun dari tidur kita dan tinggalkan manusia malam kita. Manusia malam berbicara tentang hawa nafsu, pesta pora, percabulan, iri hati, dan segala yang jahat, oleh sebab itu tinggalkan manusia malam kita dan kenakan manusia siang kita. Di akhir tahun ini, mari kita cek hidup kita. Kegelapan malam dalam Roma 13:11-14 mempunya beberapa arti yang perlu kita pelajari:
1.       Hidup di Dalam Dosa
“Pada suatu kali, ketika Simson pergi ke Gaza, dilihatnya di sana seorang perempuan sundal, lalu menghampiri dia. Ketika diberitahukan kepada orang-orang Gaza: "Simson telah datang ke sini," maka mereka mengepung tempat itu dan siap menghadang dia semalam-malaman itu di pintu gerbang kota, tetapi semalam-malaman itu mereka tidak berbuat apa-apa, karena pikirnya: "Nanti pada waktu fajar kita akan membunuh dia."…” Kisah Simson dalam Hakim-Hakim 16:1-3, mengajarkan kita agar setiap kita tidak tinggal dalam manusia malam kita. Janganlah setiap kita hidup di dalam dosa tetapi tinggalkanlah dosa yang mengikat setiap kita. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan hidup kita ke depan tetapi selagi masih ada kesempatan mari kita tinggalkan manusia malam kita. Setiap kita tidak kebal dengan yang namanya dosa, oleh sebab itu terus jaga hidup kita dengan kebenaran Firman Tuhan dan tinggalkanlah manusia malam kita.
2.       Hukuman Tuhan
“Berkatalah Musa: "Beginilah firman TUHAN: Pada waktu tengah malam Aku akan berjalan dari tengah-tengah Mesir. Maka tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir akan mati, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung budak perempuan yang menghadapi batu kilangan, juga segala anak sulung hewan.” Dalam Kitab keluaran 11:4-5 kegelapan malam memiliki arti hukuman Tuhan kepada Firaun dan Mesir. Firaun mengeraskan hati saat bangsa pilihan Tuhan ingin kembali ke tanah yang dijanjikan Tuhan Allah, oleh sebab itu Allah memberikan tulah kepada bangsa Mesir. Tulah pertama sampai kelima terjadi karena Firaun mengeraskan hati kepada Tuhan, tetapi tulah keenam sampai kesepuluh terjadi karena Tuhan mengeraskan hati buat Firaun dan bangsa Mesir. Kegelapan ini mengambarkan hukuman Tuhan, Tuhan Allah adalah Tuhan yang penuh kasih, Tuhan yang menginginkan setiap umat-Nya yang tersesat untuk kembali, Tuhan ingin tidak ada manusia yang jauh dari Tuhan dan menyimpang ke kanan dan ke kiri. Tetapi saat kita mengeraskan hati dan tidak meninggalkan manusia malam kita, ada waktunya Tuhan akan mengeraskan hati dan memberikan hukumanNya kepada setiap kita. Kita tidak tahu apa yang terjadi di dalam kehidupan ini, semua ada batasnya, lakukan apa yang terbaik yang bisa kita lakukan, baik di dalam keluarga, di dalam pelayanan, di dalam pekerjaan dan studi dan jangan keraskan hati kita saat Tuhan sudah berbicara. Karena terkadang setiap manusia tahu apa yang benar tetapi mereka mengeraskan hati dan melakukan apa yang menurut manusia itu baik di matanya. Tinggalkan manusia lama kita dan ingat bahwa akan ada waktu dimana penghakiman akan terjadi.
3.         Berseru Kepada Tuhan
“Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.” Kisah Para Rasul 16: 25-26. Tengah malam berbicara tentang berseru kepada Tuhan, saat dalam kesesakan dan pergumulan Paulus dan Silas berdoa kepada Tuhan dan sorga tidak tahan mendengar seruan mereka berdua. Sehingga terjadilah gempa yang dahsyat dan pintu-pintu serta belengu yang ada terbuka. Saat ada pergumulan berserulah kepada Tuhan karena Tuhan akan membukakan pintu-pintu yang tertutup.
“Ya TUHAN, berilah kiranya keselamatan! Ya TUHAN, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama TUHAN! Kami memberkati kamu dari dalam rumah TUHAN.” Mazmur 118: 8-9. Saat kita datang kepada Tuhan maka pintu-pintu berkat dan pintu-pintu mujizat akan Tuhan bukakan kepada setiap kita. Tuhan kita adalah Sahabat kita, oleh sebab itu datanglah kepada Tuhan karena ia adalah Sahabat yang baik. Apapun belenggu yang membelenggu setiap kita dan apapun pintu yang ingin kita buka berserulah kepada Tuhan lewat setiap doa-doa kita. Karena lewat seruan doa dan iman kita maka setiap pintu yang tertutup akan Tuhan bukakan. Mungkin manusia tidak bisa menolong setiap pergumulan kita, mungkin manusia bertaka tidak mungkin tetapi berserulah kepada Tuhan dan pasti Tuhan akan turun tangan menolong setiap kita.
4.         Kedatangan Tuhan
Bulan Desember kita memperingati kedatangan Tuhan ke dunia sebagai bayi mungil yang membawa kabar gembira dan kabar keselamatan buat setiap kita. Tetapi kita harus ingat bahwa Tuhan Allah akan datang sekali lagi untuk mengadili setiap kita. Malam disini menggambarkan kedatangan Tuhan yang kedua, sebelum malam itu datang bersiaplah dan berjaga-jagalah. Dunia semakin tidak menentu, pemanasan global sudah terjadi, penggunaan tanda setan sudah mulai bermunculan, tanda-tanda kedatangan Tuhan sudah nyata, oleh sebabh itu hiduplah dalam kebenaran dan kekudusan. Hiduplah sopan dan tinggalkan dosa – dosa kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar