Senin, 02 November 2015

Pelita Tubuh

“Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu.” Lukas 11:34. Mata adalah pelita tubuh kita. Mata berbicara tentang cara pandang setiap kita terhadap sekeliling. Tubuh dalam ayat ini berbicara tentang sesuatu yang dapat ditolong atau diselamatkan menurut cara pandang kita. Baik berbicara sehat dan murni. Terang berbicara bercahaya dan memancarkan api. Jahat berbicara tentang buruk, busuk dan penuh dosa. Dan Gelap berbicara kelam dan penuh kejahatan.
Cara pandang setiap kita terhadap sesuatu akan menjadikan hidup kita memancarkan cahaya atau hidup kita dalam kekelaman. Mata kita menerangi seluruh kehidupan kita. Kesukaan kita akan Firman Tuhan akan membuat setiap kita memandang seperti Tuhan memandang keadaan sekitar. Tapi kalau mata kita gelap, maka kita akan tinggal dalam kegelapan dan akan diliputi rasa takut dan kekawatiran dalam hidup. “karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.” 1 Tesalonika 5:5-7. Jangan tertidur dan teruslah berjaga-jaga dan jangan dimabukan oleh dunia ini, kita adalah anak-anak terang-Nya Tuhan. Ingatlah bahwa cara pandang kita menentukan gelap dan terangnya hidup kita. “Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan.” Lukas 11:35.
Manusia lebih mudah menaruh perhatian kepada sesuatu yang buruk atau yang jahat dibandingkan dengan menaruh perhatian kepada hal-hal positif. Hal-hal negatif lebih cepat menyebar diotak manusia dibandingkan dengan hal-hal yang positif. Iblis menawarkan kenikmatan, kesenangan, keberuntungan kepada setiap kita.“…….Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.” Kejadian 3:5-7. Kisah manusia jatuh dalam dosa membuktikan bahwa manusia lebih memilih melanggar perintah Allah dibandingkan dengan kenikmatan yang di depan mata mereka. Saat mata mereka terbuka mereka malu karena mereka sadar bahwa mereka telah telanjang. Dalam Kejadian 2:25 “Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.” Walaupun manusia telanjang tetapi mereka tidak malu karena ada keterbukaan diantara mereka. Tetapi saat mereka makan buah pengetahuan baik dan jahat mereka berdosa kepada Allah. Mereka mengambil cawat untuk menutupi tubuhnya, cawat disini memiliki arti ikat pinggang kebenaran. Setiap orang yang bersalah pasti mencari kebenaran sendiri untuk menutupi kesalahan seperti yang dilakukan adam dan hawa. Tetapi Allah kita penuh kasih, Allah mengorbankan binatang dan mengambil kulitnya agar manusia memakainya. Usaha manusia hanya menutupi sebagian saja dari tubuh mereka tetapi Allah dengan penuh kasih memberikan kebenaran yang sejati buat setiap kita dengan jalan mengorbankan anak-Nya yang tunggal yaitu Yesus Kristus. Pakailah jubah kemuliaan yang Tuhan sudah berikan buat setiap kita. Bagaimana agar setiap kita memiliki cara pandang yang baik dalam hidup kita? Bagaimana agar kita memiliki mata yang baik dan sehat?
1.       Hidup Di Dalam Ketaatan
Hawa melanggar perintah Allah sehingga muncul persoalan dalam hidup mereka. Bukan masalah makan buah tetapi yang menjadi masalah adalah Allah melarang tetapi Hawa melakukannya. Kalau Firman Tuhan berkata jangan maka jangan kita lakukan. Milikilah ketaan akan Firman Tuhan. Ketaatan juga berbicara tentang penundukan diri. Kisah 12 Pengintai adalah contoh yang bisa kita pelajari dari Yosua dan Kaleb, mereka memiliki pandangan yang berbeda terhadap tanah perjanjian yang Tuhan berikan. Mereka juga memiliki ketaatan kepada Musa selama hidupnya. Lebih dari itu Yosua dan Kaleb memiliki ketaatan yang luar biasa akan Firman Allah. Orang yang memiliki ketaatan akan Firman Tuhan akan memiliki pandangan yang berbeda dengan sekitar, mata mereka seperti pelita yang menerangi tubuh mereka.
2.       Hidup Di Dalam Percaya
Orang yang taat belum tentu mereka percaya tetapi orang yang percaya pasti mereka adalah orang yang taat. Kisah bangsa Israel yang keluar dari tanah Mesir adalah contoh ketaatan mereka akan Musa tetapi mereka tidak percaya akan penyertaan Tuhan Allah, saat masalah datang mereka bersungut-sungut karena mereka tidak percaya. Tetapi berbeda dengan kisah Yusuf, Yusuf sempat mengalami kepahitan kepada saudara-saudaranya tetapi Yusuf percaya bahwa manusia boleh mereka-rekakan yang jahat tetapi Tuhan Allah mereka-rekakan yang baik buat hidupnya. Tuhan yang kita sembah adalah Allah yang hidup, Allah yang setia dan Allah yang akan menolong setiap kita saat kita butuh pertolongan. Orang yang percaya pasti orang yang taat dan orang yang percaya Tuhan pasti selalu bersyukur atas segala sesuatu yang boleh terjadi karena orang yang percaya yakin dan percaya kalau tidak ada yang kebetulan dan Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan.
3.       Hidup Di Dalam Kasih

Orang yang mengasihi Allah akan menuruti perintah Allah. Orang yang mengasihi Allah adalah orang yang bisa melihat segala sesuatu dengan cara Allah memandang. Saat kita mengasihi Allah, saat kita mengasihi sekitar kita, kita pasti melihat segala sesuatu dengan positif. Berdoalah agar setiap kita memiliki pandangan yang benar akan segala sesuatu dan memiliki pandangan yang benar akan sekitar kita. Jangan terus melihat kelemahan dan kesalahan orang lain, lihatlah mereka dengan cara pandang Allah memandang mereka. Lihatlah mereka dengan penuh kasih. Yesuspun memandang orang-orang yang menyalibkan-Nya dengan penuh kasih. Ia berdoa kepada Allah agar Allah mengampuni orang-orang tersebut karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan. Teruslah hidup dalam kasih agar setiap kita memiliki pandangan yang benar terhadap suatu masalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar