“Matamu adalah pelita tubuhmu.
Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah
tubuhmu.” Lukas 11:34. Mata adalah pelita tubuh kita. Mata berbicara tentang
cara pandang setiap kita terhadap sekeliling. Tubuh dalam ayat ini berbicara
tentang sesuatu yang dapat ditolong atau diselamatkan menurut cara pandang
kita. Baik berbicara sehat dan murni. Terang berbicara bercahaya dan
memancarkan api. Jahat berbicara tentang buruk, busuk dan penuh dosa. Dan Gelap
berbicara kelam dan penuh kejahatan.
Cara pandang setiap kita
terhadap sesuatu akan menjadikan hidup kita memancarkan cahaya atau hidup kita
dalam kekelaman. Mata kita menerangi seluruh kehidupan kita. Kesukaan kita akan
Firman Tuhan akan membuat setiap kita memandang seperti Tuhan memandang keadaan
sekitar. Tapi kalau mata kita gelap, maka kita akan tinggal dalam kegelapan dan
akan diliputi rasa takut dan kekawatiran dalam hidup. “karena kamu semua adalah
anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau
orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang
lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam
dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.” 1 Tesalonika 5:5-7. Jangan tertidur
dan teruslah berjaga-jaga dan jangan dimabukan oleh dunia ini, kita adalah
anak-anak terang-Nya Tuhan. Ingatlah bahwa cara pandang kita menentukan gelap
dan terangnya hidup kita. “Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada
padamu jangan menjadi kegelapan.” Lukas 11:35.
Manusia lebih mudah menaruh
perhatian kepada sesuatu yang buruk atau yang jahat dibandingkan dengan menaruh
perhatian kepada hal-hal positif. Hal-hal negatif lebih cepat menyebar diotak
manusia dibandingkan dengan hal-hal yang positif. Iblis menawarkan kenikmatan,
kesenangan, keberuntungan kepada setiap kita.“…….Maka terbukalah mata mereka
berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon
ara dan membuat cawat.” Kejadian 3:5-7. Kisah manusia jatuh dalam dosa membuktikan
bahwa manusia lebih memilih melanggar perintah Allah dibandingkan dengan
kenikmatan yang di depan mata mereka. Saat mata mereka terbuka mereka malu
karena mereka sadar bahwa mereka telah telanjang. Dalam Kejadian 2:25 “Mereka
keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa
malu.” Walaupun manusia telanjang tetapi mereka tidak malu karena ada keterbukaan
diantara mereka. Tetapi saat mereka makan buah pengetahuan baik dan jahat mereka
berdosa kepada Allah. Mereka mengambil cawat untuk menutupi tubuhnya, cawat
disini memiliki arti ikat pinggang kebenaran. Setiap orang yang bersalah pasti
mencari kebenaran sendiri untuk menutupi kesalahan seperti yang dilakukan adam
dan hawa. Tetapi Allah kita penuh kasih, Allah mengorbankan binatang dan mengambil
kulitnya agar manusia memakainya. Usaha manusia hanya menutupi sebagian saja
dari tubuh mereka tetapi Allah dengan penuh kasih memberikan kebenaran yang
sejati buat setiap kita dengan jalan mengorbankan anak-Nya yang tunggal yaitu
Yesus Kristus. Pakailah jubah kemuliaan yang Tuhan sudah berikan buat setiap
kita. Bagaimana agar setiap kita memiliki cara pandang yang baik dalam hidup
kita? Bagaimana agar kita memiliki mata yang baik dan sehat?
1. Hidup Di Dalam Ketaatan
Hawa melanggar perintah Allah sehingga
muncul persoalan dalam hidup mereka. Bukan masalah makan buah tetapi yang
menjadi masalah adalah Allah melarang tetapi Hawa melakukannya. Kalau Firman
Tuhan berkata jangan maka jangan kita lakukan. Milikilah ketaan akan Firman
Tuhan. Ketaatan juga berbicara tentang penundukan diri. Kisah 12 Pengintai
adalah contoh yang bisa kita pelajari dari Yosua dan Kaleb, mereka memiliki
pandangan yang berbeda terhadap tanah perjanjian yang Tuhan berikan. Mereka
juga memiliki ketaatan kepada Musa selama hidupnya. Lebih dari itu Yosua dan
Kaleb memiliki ketaatan yang luar biasa akan Firman Allah. Orang yang memiliki
ketaatan akan Firman Tuhan akan memiliki pandangan yang berbeda dengan sekitar,
mata mereka seperti pelita yang menerangi tubuh mereka.
2. Hidup Di Dalam Percaya
Orang yang taat belum tentu mereka
percaya tetapi orang yang percaya pasti mereka adalah orang yang taat. Kisah
bangsa Israel yang keluar dari tanah Mesir adalah contoh ketaatan mereka akan
Musa tetapi mereka tidak percaya akan penyertaan Tuhan Allah, saat masalah
datang mereka bersungut-sungut karena mereka tidak percaya. Tetapi berbeda
dengan kisah Yusuf, Yusuf sempat mengalami kepahitan kepada saudara-saudaranya
tetapi Yusuf percaya bahwa manusia boleh mereka-rekakan yang jahat tetapi Tuhan
Allah mereka-rekakan yang baik buat hidupnya. Tuhan yang kita sembah adalah
Allah yang hidup, Allah yang setia dan Allah yang akan menolong setiap kita
saat kita butuh pertolongan. Orang yang percaya pasti orang yang taat dan orang
yang percaya Tuhan pasti selalu bersyukur atas segala sesuatu yang boleh
terjadi karena orang yang percaya yakin dan percaya kalau tidak ada yang
kebetulan dan Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan.
3. Hidup Di Dalam Kasih
Orang yang mengasihi Allah akan menuruti
perintah Allah. Orang yang mengasihi Allah adalah orang yang bisa melihat
segala sesuatu dengan cara Allah memandang. Saat kita mengasihi Allah, saat
kita mengasihi sekitar kita, kita pasti melihat segala sesuatu dengan positif.
Berdoalah agar setiap kita memiliki pandangan yang benar akan segala sesuatu
dan memiliki pandangan yang benar akan sekitar kita. Jangan terus melihat
kelemahan dan kesalahan orang lain, lihatlah mereka dengan cara pandang Allah
memandang mereka. Lihatlah mereka dengan penuh kasih. Yesuspun memandang
orang-orang yang menyalibkan-Nya dengan penuh kasih. Ia berdoa kepada Allah
agar Allah mengampuni orang-orang tersebut karena mereka tidak tahu apa yang
mereka lakukan. Teruslah hidup dalam kasih agar setiap kita memiliki pandangan
yang benar terhadap suatu masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar