Senin, 02 November 2015

Allah itu Kekuatan Kita

Mazmur untuk korban syukur. Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai! Mazmur 100:1-2. Kegoncangan, mulai terjadi pada umat Tuhan saat-saat ini, baik kegoncangan masalah perekonomian yang terus-menerus tidak menentu ataupun kegoncangan dalam hal yang lain. Apapun kegoncangan yang terjadi, bersorak-sorailah bagi TUHAN dan beribadahlah dengan sukacita dan sorak sorai karena Allah itu kekuatan setiap kita. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan agar setiap kita kuat dalam menghadapi setiap kegoncangan yang terjadi.
1.      Menjadikan Allah Sebagai Tuhan
Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.” Mazmur 100:3. Tuhan menuntun langkah-langkah orang yang benar di hadapan Tuhan. Kata Tuhan dalam nats ini memakai kata Kurios yang berarti pemilik hidup kita. Jika Tuhan adalah pemilik hidup kita maka apa yang ada pada kita adalah milik-Nya Tuhan. Saat kita menyerahkan hidup kita sebagai miliknya Tuhan  maka Tuhan akan menjaga dan memelihara hidup kita. Tuhan akan membuat perbedaan orang-orang yang rajin beribadah dengan Tuhan dan orang yang tidak beribadah dengan Tuhan. Orang yang menjadikan Allah sebagai Tuhan pasti hidup karena Iman ‘Sola Fide’, hidup karena anugrah ‘Soal Gracia’, hidup karena Firman Tuhan ‘Sola Scriptura’. Olreh sebab itu, jadikan Yesus Tuhan di dalam hidup kita. “Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.” Amsal 16:3. Serahkan segala rencana kita kepada Tuhan, tidak ada rancangan yang gagal saat kita menyerahkannya kepada Tuhan. “sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!” Yesaya 28:16. Saat kita menjadikan Allah sebagai Tuhan maka tidak ada kegelisahan dalam hidup kita apapun masalah yang terjadi.
2.      Menjadikan Allah sebagai Bapa
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;” Yohanes 1:12. Karena kita percaya Yesus maka kita panggil Allah sebagai Bapa kita. “Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,” Matius 6:8-9. Yesus mengajarkan kita memanggil Allah sebagai Bapa. Allah adalah Bapa kita orang percaya, Ia adalah Bapa yang baik yang bertanggung jawab dan mencukupkan segala kebutuhan kita. “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." Matius 7:11. Kalau Bapa di dunia saja tahu memberikan yang baik buat anak-anaknya pasti saat kita menjadikan Allah sebagai Bapa kita maka Allah akan memberikan yang terbaik buat setiap kita. Bapa kita adalah Bapa yang baik, Bapa yang tahu siapa kita sebelum kita dilahirkan di dunia ini. Jadi yakin dan percayalah Allah kita tahu apa yang kita butuhkan hari-hari ini. Oleh sebab itu tetaplah kuat di dalam Tuhan.
3.      Menjadikan Allah sebagai Sahabat Kita

Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah." Yakobus 2:23. Untuk menjadi sahabat Allah kita harus percaya sepenuhnya kepada Allah. Abraham di sebut sahabat Allah karena ia percaya sepenuhnya kepada Allah, saat dia di suruh mempersembahkan Ishak, ia percaya dan melakukan apa yang menjadi perintah Allah. Nuh percaya sepenuhnya saat Allah menyuruhnya membuat bahtera di atas gunung. Orang yang dekat dengan Tuhan dan disebut sahabat Allah pasti melakukan hal-hal yang tidak biasa dilakukan oleh orang lain. Seorang sahabat tahu apa yang di derita dan dialami oleh sabahatnya. Jangan takut dan kuatir dalam menjalani hidup kita, karena saat Allah menjadi sahabat kita, Ia tahu segala pergumulan dan segala sesuatu yang kita perlukan. Allah adalah kekuatan setiap kita, Allah adalah Tuhan kita, Bapa kita yang baik dan Ia adalah Sabahat kita yang mengerti dan tahu apa yang kita butuhkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar