Senin, 16 November 2015

Hati yang Baru dan Roh yang Baru Untuk Memperbesar Kapasitas

“Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.” Yehezkiel 36 : 26. Ada tujuan Allah yang luar biasa dalam hidup kita. Apa yang dimaksud dengan hati yang baru dan roh yang baru? Hati yang baru berbeda dengan hati yang lama. Hati yang lama adalah hati yang keras yang tidak mau dituntun oleh kebenaran Firman Tuhan, sedangkan hati yang baru adalah hati yang taat dan mau dibentuk oleh Tuhan sehingga kita mencapai tujuan Tuhan dalam hidup kita. Tuhan menciptakan kita dengan tujuan yang jelas. Oleh sebab itu, Tuhan ingin setiap kita mencapai tujuan yang Tuhan telah tetapkan. Suatu saat, ada waktunya Tuhan akan berkata kepada setiap kita apakah yang sudah kita lakukan di dunia ini? Sudahkah kita mencapai tujuan Tuhan dalam hidup kita?
“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.” Yohanes 15:16. Kita jadi orang Kristen bukan pilihan kita sendiri atau bukan karena kita lahir dilingkungan Kristen. Tetapi kita jadi orang Kristen karena Tuhan yang memilih setiap kita. Tidak hanya kita tahu bahwa kita dipilih Tuhan tetapi kita harus tahu mengapa kita dipilih Tuhan. Kita dipilih Tuhan karena Tuhan ingin agar kita pergi dan menghasilkan buah. Ada tujuan Tuhan yang harus kita capai dalam hidup kita. Ada goal yang harus kita capai yaitu berbuah dan buah kita tetap. Tuhan memberi hati yang baru dan roh yang baru agar setiap kita bisa mencapai tujuan Tuhan dalam hidup kita dan kapasitas kita akan diperbesar oleh Tuhan. Semakin besar kapasitas kita, semakin besar juga berkat Tuhan yang Tuhan berikan buat setiap kita, semakin besar juga tanggung jawab yang Tuhan beri dan kita akan dipakai Tuhan semakin lebih lagi di dalam Tuhan. Ada tiga hal yang harus kita lakukan agar kita mendapat hati yang baru dan roh yang baru agar kapasitas kita diperbesar oleh Tuhan:
1.       Bersedia Dibentuk Oleh Tuhan
“Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.” Yeremia 18:4. Hidup kita harus sama seperti bejana. Jika bejana yang dibuat tukang periuk itu rusak maka tukang periuk itu akan membentuk bejana itu kembali menurut apa yang baik dipemandangannya. Demikian juga hidup kita di tangan Tuhan. Jika kita bersedia dibentuk oleh Tuhan maka proses yang akan kita lewati akan sebentar saja. Tetapi jika kita tidak mau dibentuk oleh Tuhan maka prose situ akan lama seperti yang dialami oleh bangsa Israel. “Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja! Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya: "Apakah yang kaubuat?" atau yang telah dibuatnya: "Engkau tidak punya tangan!" Yesaya 45:9. Kita harus bersedia dibentuk oleh pembentukannya Tuhan. Jika kita tidak bersedia maka pembentukan yang akan kita alami itu semakin keras. Tetapi saat kita bersedia dibentuk oleh Tuhan maka Tuhan akan memberi hati yang baru dan roh yang baru sehingga kapasitas kita akan diperbesar.
2.       Lupakan Masa Lalu & Fokus Pada Tujuan
“Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” Filipi 3:13-14. Paulus melupakan apa yang ada di belakangnya dan mengarahkan matanya kepada tujuan Tuhan dalam hidupnya. Kita harus mampu melupakan masa lalu dan melangkahkan kaki ke depan. Jika kita terikat dengan masa lalu kita maka kita tidak akan bisa melangkah ke depan. Tuhan sudah melupakan dan menebus masa lalu kita. Saat Yesus disalibkan, Yesus berkata sudah selesai. Segala kegagalan kita di masa lalu sudah Tuhan tebus di atas kayu salib.
Seperti hal nya Paulus, ia memiliki masalalu yang tidak baik, masa lalu Paulus adalah seorang Saulus yang merupakan penganiaya jemaat. Tetapi ia mengalami perjumpaan dengan Tuhan di suatu jalan dan Tuhan berkata: Saulus mengapa engkau menganiaya Aku? Ketika mengalami perjumpaan dengan Tuhan Saulus diperdamaikan dengan Tuhan, Saulus diperdamaikan dengan dirinya sendiri dan saulus diperdamaikan dengan sesamanya. Lupakan segala kegagalan kita masa lalu dan jangan sampai terintimidasi oleh iblis. Tuhan sudah memberi hati yang baru dan roh yang baru agar kapasitas hidup kita semakin diperbesar.
3.       Bersedia Melangkah Setahap Demi Setahap
“Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” Matius 25:21. Terkadang setiap orang ingin langsung mencapai puncak dalam hidupnya. Padahal sebelum mencapai sebuah puncak gunung kita harus melalui kaki gunung terlebih dahulu. Tidak ada yang instan dalam hidup ini, semua membutuhkan proses dalam hidup. Proses membutuhkan kesetiaan, ketekunan dan kesungguhan dalam hidup kita sampai setiap kita mencapai gold an sasaran Tuhan. Yang dimaksud dengan perkara kecil adalah kita harus setia dengan tanggung jawab kita sekarang. Tuhan memproses kita perlahan-lahan agar mental setiap kita siap. Terkadang setiap orang ingin cepat kaya padahal mereka belum siap untuk menjadi seorang yang kaya. Bersedialah melangkah setahap demi setahap, jangan seperti gelumbung air yang cepat terbang tinggi tetapi saat sudah diatas gelembung air itu pecah. Banyak orang Kristen yang berubah setia karena kesuksesan mereka yang tidak melewati proses yang ada. Tuhan tidak mau kita hilang seperti gelembung air tersebut. Bersedialah melangkah setahap demi setahap agar kita mendapat hati yang baru dan roh yang baru sehingga kapasitas kita diperbesar oleh Tuhan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar