Masalah
kelaparan tidak hanya terjadi pada zaman ini, tetapi pada zaman Abraham, Ishak
dan Yusuf pun sudah pernah terjadi kelaparan pada waktu itu. Pada saat terjadi
kelaparan pada zaman Abraham, Ishak dan Yusuf, Tuhan Allah menyelamatkan mereka
dari kelaparan yang terjadi. Demikian juga apa yang terjadi dalam hidup kita
sekarang, Tuhan Allah pasti sanggup menolong setiap kita apapun masalah yang
terjadi sekarang ini. Tuhan tidak akan memberi kelaparan buat setiap orang yang
percaya, Rencana Allah selalu baik dalam kehidupan setiap kita. Tidak ada
rancangan Allah yang tidak baik buat setiap kita.
“Karena
bukan dari debu terbit bencana dan bukan dari tanah tumbuh kesusahan; melainkan
manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya, seperti bunga api berjolak tinggi.”
Ayub 5:6-7. Persoalan ada bukan karena Allah tetapi karena manusia itu sendiri.
Saat manusia pertama ada, Tuhan sudah menyiapkan tempat untuk manusia sebuah
taman Eden yang indah untuk dikelola dan diusahakan. Tetapi kehidupan di Taman
Eden itu dirusak oleh manusia itu sendiri, masalah timbul karena ulah manusia
itu sendiri. Begitu juga dengan kehidupan kita sekarang ini, Tuhan menginginkan
setiap kita mengelola apa yang ada dan mengusahakannya, tetapi banyak manusia
yang memanfaatkan kekayaan alam untuk kepentingan sendiri sehingga satu demi
satu masalah terjadi. Mulai dari penebangan hutan, pengambilan unsur-unsur yang
ada di dalam bumi yang dilakukan melebihi batas dan tidak ada upaya manusia
untuk memelihara itu semua.
Allah
sudah memberikan yang terbaik buat manusia, binatang yang tidak memiliki akal
budi saja tidak akan mengorbankan nyawanya untuk mencari makanan, tetapi
manusia terkadang mengorbankan nyawa mereka untuk mendapatkan makanan. “Bukankah
mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka
yang harus memperoleh keselamatan?” Ibrani 1:14. Tuhan sudah menyuruh para
malaikat untuk menolong setiap kita. Kita punya kuasa untuk mengerakan
malaikat-malaikat Tuhan. Yang jadi masalah biasanya adalah jiwa kita yang lemah
dan merasa kalah dengan keadaan yang ada. Bangkitkan jiwa kita dan hadapi
masalah yang ada. Rancangan Allah buat setiap kita adalah rancangan hari depan
yang penuh harapan. Bagaimana agar rencana Allah bisa terjadi dalam hidup kita
dan kita bisa keluar dari masalah kita?
1. Taat Dan Berpegang Pada Perintah Allah
“Maka
timbullah kelaparan di negeri itu. --Ini bukan kelaparan yang pertama, yang
telah terjadi dalam zaman Abraham. Sebab itu Ishak pergi ke Gerar, kepada
Abimelekh, raja orang Filistin. Lalu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta
berfirman: "Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan
Kukatakan kepadamu. Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan
menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada
keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah
yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu.” Kejadian 26:1-3. Banyak masalah
yang terjadi di dunia ini, baik di Negara maju dan di Negara berkembang, baik
di Yunani, Singapura dan juga Negara kita Indonesia. Seperti kisah Ishak, ia tidak
pergi ke Mesir untuk bertahan hidup dan mencari makan tetapi ia taat akan
Firman Tuhan yang datang kepadanya.
Apa
yang terbaik bagi pikiran kita, belum tentu baik di mata Tuhan. Tetapi apa yang
baik di pikiran Tuhan itu pasti baik buat setiap kita. Saat terjadi masalah di
suatu negeri atau di suatu tempat terkadang setiap kita pergi meninggalkan
negeri itu atau tempat itu. Saat kesulitan datang terkadang kita suka mencari
jalan keluar sendiri. Jangan sibuk cari jalan keluar tapi carilah Tuhan karena
ketaatan orang beriman akan mendatangkan pertolongan Tuhan. Kekuatan dihidup
kita adalah berasal dari Yesus, berserulah kepada Yesus karena Dia tidak pernah
meninggalkan kita dan selalu menopang kita. Tuhan kita sanggup menolong dan
memulihkan keadaan setiap kita. Masalah boleh terjadi di dalam kehidupan kita,
tetapi kemuliaan sudah Tuhan sediakan di balik masalah-masalah yang terjadi.
2. Menabur Dalam pekerjaan Tuhan
“Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan
dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati
TUHAN.” Kejadian 26:12. Apapun yantg kita alami hari-hari ini biarlah itu tidak
menghalangi setiap kita untuk menabur di dalam pekerjaan Tuhan. Menabur adalah
tugas semua orang percaya. Tidak ada cara lain agar kita lepas dari persoalan
selain kita harus menabur. Taburlah apa yang baik untuk pekerjaan Tuhan maka
kita akan menuai yang baik. Suka atau tidak suka kita harus berjuang untuk pekerjaan
Tuhan. Kondisi apapun yang boleh terjadi percayalah mujizat Allah terus
menyertai setiap kita. Masalah boleh datang tetapi percayalah dibalik masalah
yang besar ada kemuliaan yang besar yang Tuhan berikan buat setiap kita. Bangsa
Israel justru mengalami mujizat Tuhan saat mereka ada di padang gurun bukan
saat mereka ada di Mesir yang serba ada. Apapun keadaan kita hari-hari ini
jangan sampai keadaan kita menghalangi kita untuk menabur di dalam pekerjaan
Tuhan.
3. Perhatikan Pasangan Kita
“Ketika orang-orang di tempat itu
bertanya tentang isterinya, berkatalah ia: "Dia saudaraku," sebab ia
takut mengatakan: "Ia isteriku," karena pikirnya: "Jangan-jangan
aku dibunuh oleh penduduk tempat ini karena Ribka, sebab elok parasnya."
Kejadian 26:7. Ishak tidak mengakui Ribka sebagai istrinya, apapun keadaan
ekonomi yang boleh terjadi biarlah kasih itu ada di tengah-tengah keluarga
kita. Perhatikan pasangan kita dan juga keluarga kita. Terlalu mudah seorang
istri untuk tunduk kepada pimpinan perusahaannya dari pada istri tunduk pada
suaminya. Terlalu mudah seorang suami memperhatikan karyawatinya dari pada
suami memperhatikan istrinya. Masalah ekonomi bukan suatu hal yang berat saat
kita bisa menjalani bersama pasangan kita. Biarlah Yesus menjamah setiap kita,
menjamah setiap pasangan suami istri dan juga menjamah setiap keluarga yang
ada. Karena saat ada kesatuan hati diantara pasangan suami istri, kesatuan hati
di tengah keluarga apapun masalah yang terjadi sekarang, kita pasti bisa
melewati itu semua.
4. Jangan Pernah Meninggalkan Ibadah
“Sesudah itu Ishak mendirikan mezbah di
situ dan memanggil nama TUHAN. Ia memasang kemahnya di situ, lalu
hamba-hambanya menggali sumur di situ.” Kejadian 26:25. Jangan pernah
tinggalkan persekutuan dengan Tuhan apapun masalah yang ada sekarang ini. Kita
hanya butuh kemurahan Tuhan dalam hidup kita. Sebab kemurahan Tuhan itu lebih
dari hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar