Kamis, 26 Januari 2017

The Year of Perfection



“Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." Matius 5:48. Tahun ini Tuhan akan membawa setiap kita masuk kedalam kesempurnaan. Kesempurnaan ‘teleios’ memiliki arti sempurna, deawas, matang, tidak bercacat cela, tidak rusak, terpelihara sampai kedatangan Tuhan. Sebagai gereja Tuhan tidak hanya kita disempurnakan Tuhan tahun ini tetapi kita juga akan menyempurnakan sesama kita, orang-orang yang sudah tempatkan disekitar kita. Akan ada pemurnian yang akan Tuhan lakukan di dalam kehidupan gereja Tuhan. Dalam Penanggalan Yahudi tahun 2017 adalah tahun kesempurnaan ‘The Year of Perfection’. Tahun 2017 adalah tahun Yobel ke-10 dalam penanggalan Yahudi. Revival Tuhan akan terjadi pada umatnya di tahun ini, pembebasan akan terjadi dalam kehidupan anak Tuhan yang masih dalam keterikatan. Akan ada pemulihan yang terjadi kota dan banga kita, baik bidang ekonomi, bidang social, bidang politik dan setiap bidang akan Tuhan pulihkan. Tahun Yobel akan terjadi dalam umat Tuhan dan kita akan membebaskan orang-orang yang terikat bukan dengan kekuatan kita tetapi dengan kekuatan Tuhan. Bagaimana kita bisa membebaskan setiap orang yang terikat dan menyempurnakan orang lain?
1.       Hidup dalam Pujian, Penyembahan, Doa dan Firman
Sebagai anak Tuhan kita harus senantiasa hidup di dalam pujian dan penyembahan. Ini adalah hal yang dasar yang harus kita hidupi. Yosua 6:2-9, menceritakan kisah Yosua dan bangsa Israel merobohkan tembok Yerikho dengan pujian dan penyembahan yang dinaikan oleh para imam. Bukan dengan kekuatan Yosua dan bangsa Israel tetapi tembok itu roboh karena ada tangan kuat Tuhan yang menyertai mereka. Apapun masalah kita hari-hari ini datanglah kepada Tuhan dan minta pertolongan-Nya. Jika kita ingin mebebaskan dan menyempurnakan sesame kita, terus hidup dalam pujian dan penyembahan serta doa dan Firman Tuhan. Minta hati yang penuh belas kasih dengan jiwa-jiwa dan terus hidup di dalam kasih. “Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN." Yeheskiel 37:14. Tuhan akan membangkitkan tulang-tulang kering yang di alami oleh setiap umat Tuhan saat mereka terus berharap kepada Tuhan. Jangan kehilangan harapan dan putus hubungan dengan Tuhan tetapi miliki pengharapan di dalam Tuhan dan terus miliki hubungan yang intim dengan Tuhan. Jangan sampai kematian rohani terjadi di dalam kehidupan kita sebab Tuhan tidak menginginkan umatnya binasa. Tangan Tuhan selalu terbuka buat setiap kita dan setiap melepaskan apapun yang mengikat hidup kita maupun sesame kita.
2.       Hidup dalam Panggilan Kita
“Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!" Yesaya 6:8. Setiap kita memiliki panggilan masing-masing dari Tuhan. Sebab dari kandungan Tuhan sudah memanggil setiap kita. Tuhan sedang mencari anak-anak Tuhan yag siap dipakai untuk membebaskan orang-orang yang terikat dan menyempurnakannya. Saat kita meresponi panggilan Tuhan di dalam hidup kita, ada penyertaan yang Tuhan berikan menyertai setiap perjalanan hidup kita.
“"Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." Yeremia 1:5. Segala sesuatu Tuhan ciptakan ada tujuannya. “Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya." Matius 3:1-3. Yohanes dipanggil untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Begitu juga di dalam kehidupan kita, siapapun orang yang sudah Tuhan tetapkan ada disisi kita, persiapkan mereka sebelum kedatangan Tuhan. Sempurnakan mereka sebab kita ada untuk membebaskan setiap orang yang terikat. Sebagai orang yang disempurnakan pasti fokus kita bukan diri kita sendiri tetapi biarlah kita memiliki hati buat jiwa-jiwa dan membawa mereka untuk mengenal Tuhan lebih lagi dan disempurnakan Tuhan.

Kamis, 12 Januari 2017

Semakin Hari Semakin Dewasa "Lukas 6:37-40"



“Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barang siapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.” Lukas 6:40. Saat hidup kita sudah sempurna maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. Lukas 6:40 mengatakan bahwa seorang murid yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya, tamat ‘tiso’ memiliki arti menyempurnakan. Hal ini berarti sebuah kesempurnaan tidak terjadi dengan sendirinya tetapi perlu proses. Seperti halnya seorang murid, ada proses yang akan ia jalani untuk tamat belajar. Jika kita ingin hidup disempurnakan kita perlu belajar. Belajar berarti sesuatu yang tidak kita ketahui dan bertentangan dengan diri kita, itulah yang perlu kita pelajari agar semakin sempurna di dalam Tuhan. Agar hidup kita semakin hari semakin dewasa dan semakin sempurna di dalam Tuhan mari kita belajar dari pribadi Yesus.
Kesempurnaan tidak bisa dilakukan seorang diri saja, tetapi kesempurnaan membutuhkan orang lain. Suami dikatakan sempurna jika ada istri, begitu juga istri dikatakan sempurna jika ada suami. Mari setiap kita terus belajar dalam prosesnya Tuhan agar kita terlatih menuju kesempurnaan. Mengapa kita perlu menjadi terlatih?
1.       Membangkitkan iman orang lain
“Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu.” 1 Tesalonika 3:10. Kata menambah disini memiliki arti terlatih. Saat kita menjadi orang yang terlatih maka saat setiap kita berjumpa dan dekat dengan orang disekitar kita, iman orang itu akan bangkit, bertambah dan bertumbuh. Karena kemanapun orang terlatih pergi, ia akan membuat iman orang disekitarnya bangkit. Mari terus latih hidup kita agar Tuhan menyempurnakan hidup kita dan semakin hari kita emakin dewasa di dalam Tuhan. Setiap kita memiliki kelemahan, oleh sebab itu latihlah kelemahan kita agar setiap kita semakin sempurna di dalam Tuhan.
2.       Melengkapi orang lain
“untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,” Efesus 4:12. Kita terlatih untuk disempurnakan agar kita melengkapi orang-orang kudus. Orang yang terlatih pasti selalu mengambil bagian yang tepat untuk melengkapi orang lain. Kata melengkapi dalam Efesus 4:12 memiliki arti kemanapun orang terlatih pergi, ia akan memiliki fungsi untuk melengkapi orang lain. Seorang suami da untuk melengkapi seorang istri, begitu juga sebaliknya. Saat hidup kita bisa melengkapi orang lain maka hidup kita dikatakan sempurna. Melengkapi tidak hanya berbicara hal yang rohani tetapi hal yang jasmani juga. Keberadaan orang terlaih pasti berfungsi buat sekitarnya. Ia tidak hidup untuk kepentinganya sendiri tetapi ia ada untuk kepentingan orang lain.
“kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.” Ibrani 13:21. Orang yang terlatih pasti melakukan hal yang berguna bagi orang lain. Bukan yang baik tetapi yang berguna. Saat hidup kita sudah terlatih maka kita akn berguna bagi orang lain. Istri berguna bagi suaminya, suami berguna bagi istrinya, orang tua berguna bagi anak-anak dan anak-anak berguna bagi orang tua.
3.       Memimpin orang ke jalan yang benar
“Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.” Galatia 6:1. Orang yang terlatih pasti membimbing orang ke jalan yang benar. Kenapa kita harus menjadi orang yang terlatih? Agar rencana Allah terjadi di dalam hidup kita. Orang yang terlatih akan memimpin orang disekitarnya kejalan yang benar. Suami yang terlatih akan memimpin anggota keluarganya ke jalan yang benar. Sudahkan kita membawa orang-orang yang dipercayakan Tuhan ke kita ke jalan yang benar? Sudahkan kita membawa keluarga kita, sahabat kita, rekan kerja kita dan orang-orang yang Tuhan tempatkan disisi kita kejalan yang benar? Kalau belum mari setiap kita belajar dalam prosesnya Tuhan agar kita menjadi orang-orang yang terlatih.
4.       Mempunyai tanggung jawab
“Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka” Matius 4:21. Orang yang terlatih dan hidupnya sudah disempurakan maka hidupnya mempunyai tanggung jawab. Orang yang disempurnakan hidupnya pasti mau dibereskan oleh Tuhan. Selesai bekerja Yakobus dan Yohanes membereskan apa yang mereka kerjakan, mereka bertanggung jawab untuk bekerja dan menyelesaikan pekerjaan yang dipercayakan kepada mereka. Untuk menjadi pribadi yang dewasa, milikilah tangung jawab di dalam kehidupan kita.