“Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya,
tetapi barang siapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.”
Lukas 6:40. Saat hidup kita sudah sempurna maka yang tidak sempurna itu akan
lenyap. Lukas 6:40 mengatakan bahwa seorang murid yang telah tamat pelajarannya
akan sama dengan gurunya, tamat ‘tiso’ memiliki arti menyempurnakan. Hal ini
berarti sebuah kesempurnaan tidak terjadi dengan sendirinya tetapi perlu
proses. Seperti halnya seorang murid, ada proses yang akan ia jalani untuk
tamat belajar. Jika kita ingin hidup disempurnakan kita perlu belajar. Belajar
berarti sesuatu yang tidak kita ketahui dan bertentangan dengan diri kita,
itulah yang perlu kita pelajari agar semakin sempurna di dalam Tuhan. Agar
hidup kita semakin hari semakin dewasa dan semakin sempurna di dalam Tuhan mari
kita belajar dari pribadi Yesus.
Kesempurnaan tidak bisa dilakukan seorang diri
saja, tetapi kesempurnaan membutuhkan orang lain. Suami dikatakan sempurna jika
ada istri, begitu juga istri dikatakan sempurna jika ada suami. Mari setiap
kita terus belajar dalam prosesnya Tuhan agar kita terlatih menuju
kesempurnaan. Mengapa kita perlu menjadi terlatih?
1. Membangkitkan iman orang lain
“Siang malam kami berdoa
sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang
masih kurang pada imanmu.” 1 Tesalonika 3:10. Kata menambah disini memiliki
arti terlatih. Saat kita menjadi orang yang terlatih maka saat setiap kita
berjumpa dan dekat dengan orang disekitar kita, iman orang itu akan bangkit,
bertambah dan bertumbuh. Karena kemanapun orang terlatih pergi, ia akan membuat
iman orang disekitarnya bangkit. Mari terus latih hidup kita agar Tuhan
menyempurnakan hidup kita dan semakin hari kita emakin dewasa di dalam Tuhan.
Setiap kita memiliki kelemahan, oleh sebab itu latihlah kelemahan kita agar
setiap kita semakin sempurna di dalam Tuhan.
2. Melengkapi orang lain
“untuk memperlengkapi orang-orang kudus
bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,” Efesus 4:12. Kita
terlatih untuk disempurnakan agar kita melengkapi orang-orang kudus. Orang yang
terlatih pasti selalu mengambil bagian yang tepat untuk melengkapi orang lain.
Kata melengkapi dalam Efesus 4:12 memiliki arti kemanapun orang terlatih pergi,
ia akan memiliki fungsi untuk melengkapi orang lain. Seorang suami da untuk
melengkapi seorang istri, begitu juga sebaliknya. Saat hidup kita bisa
melengkapi orang lain maka hidup kita dikatakan sempurna. Melengkapi tidak
hanya berbicara hal yang rohani tetapi hal yang jasmani juga. Keberadaan orang
terlaih pasti berfungsi buat sekitarnya. Ia tidak hidup untuk kepentinganya
sendiri tetapi ia ada untuk kepentingan orang lain.
“kiranya memperlengkapi kamu dengan
segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita
apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai
selama-lamanya! Amin.” Ibrani 13:21. Orang yang terlatih pasti melakukan hal
yang berguna bagi orang lain. Bukan yang baik tetapi yang berguna. Saat hidup
kita sudah terlatih maka kita akn berguna bagi orang lain. Istri berguna bagi
suaminya, suami berguna bagi istrinya, orang tua berguna bagi anak-anak dan
anak-anak berguna bagi orang tua.
3. Memimpin orang ke jalan yang benar
“Saudara-saudara, kalaupun seorang
kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin
orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu
sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.” Galatia 6:1. Orang yang
terlatih pasti membimbing orang ke jalan yang benar. Kenapa kita harus menjadi
orang yang terlatih? Agar rencana Allah terjadi di dalam hidup kita. Orang yang
terlatih akan memimpin orang disekitarnya kejalan yang benar. Suami yang
terlatih akan memimpin anggota keluarganya ke jalan yang benar. Sudahkan kita
membawa orang-orang yang dipercayakan Tuhan ke kita ke jalan yang benar?
Sudahkan kita membawa keluarga kita, sahabat kita, rekan kerja kita dan
orang-orang yang Tuhan tempatkan disisi kita kejalan yang benar? Kalau belum
mari setiap kita belajar dalam prosesnya Tuhan agar kita menjadi orang-orang
yang terlatih.
4. Mempunyai tanggung jawab
“Dan setelah Yesus pergi dari sana,
dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes
saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam
perahu. Yesus memanggil mereka” Matius 4:21. Orang yang terlatih dan hidupnya
sudah disempurakan maka hidupnya mempunyai tanggung jawab. Orang yang disempurnakan
hidupnya pasti mau dibereskan oleh Tuhan. Selesai bekerja Yakobus dan Yohanes
membereskan apa yang mereka kerjakan, mereka bertanggung jawab untuk bekerja
dan menyelesaikan pekerjaan yang dipercayakan kepada mereka. Untuk menjadi
pribadi yang dewasa, milikilah tangung jawab di dalam kehidupan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar