Selasa, 21 Juni 2016

Hikmat dari Tuhan (1 Raja-Raja 12:6-15)


Ketika Rehabeam naik tahta menggantikan raja Salomo, Rehabeam meminta nasihat dari para tua-tua yang selama hidup Salomo mendampingi Salomo, ayahnya dan ia juga meminta nasihat orang-orang muda sebayanya. Tetapi dalam pengambilan keputusan Rehabeam tidak mendengar apa yang menjadi nasihat para tua-tua tapi ia mendengar nasihat orang mudah sebayanya. Akhirnya selalu terjadi peperangan dan perpecahan di dalam kepemimpinannya selama Rehabeam hidup. Begitu juga di dalam kehidupan setiap kita, disaat persoalan datang kita biasanya dihadapkan dengan dua keputusan yang berbeda. Jangan sampai kita salah mengambil tindakan ditengah permasalahan dan persoalan hidup kita. Kegoncangan semakin kerap terjadi, tetapi saat kita berada di dalam Tuhan maka sebesar apapun masalah dan goncangan yang terjadi, masalah dan goncangan itu tidak akan menghancurkan setiap kita.
“Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya.” Amsal 22:15. “Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.” Amsal 19:20. Jangan hidup di dalam kebodohan, kita harus pandai-pandai dalam menyingkapi setiap masalah dan goncangan yang terjadi. Tugas kita menjadi murid dan memuridkan, sebagai seoranmg murid kita harus mendengar nasihat guru kita.
Jangan hidup di dalam kebodohan. “Dengan sangat malu aku harus mengakui, bahwa dalam hal semacam itu kami terlalu lemah. Tetapi jika orang-orang lain berani membanggakan sesuatu, maka akupun--aku berkata dalam kebodohan--berani juga!” 2 Korintus 11:21. Tinggalkan kebodohan hidup ini. “Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?” Galatia 3:3. Kebodohan yang dimaksud adalah sesuatu yang dimulai dari Roh dan di akhiri dengan daging. Jangan hidup dalam daging, pesta pora dan mengikuti nafsu dunia. “sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.” Efesus 3:17. Miliki dasar yang benar agar kita tidak tinggal dalam kebodohan. Apapun masalah yang terjadi ada rencana Tuhan dalam hidup kita. Kita harus pandai secara rohani dan mengerti kehendak Allah. Saat kita mengerti kehendak Tuhan maka masalah tidak akan menghancurkan kita.
“Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh.” Amsal 12:16. Jangan cepat marah saat sakit hati, karena orang bijak mengabaikan cemoohan. Jangan sakit hati dan akar pahit dengan sekitar. “"Sungguh, bodohlah umat-Ku itu, mereka tidak mengenal Aku! Mereka adalah anak-anak tolol, dan tidak mempunyai pengertian! Mereka pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik mereka tidak tahu." Yeremia 4:22. Orang yang bodoh adalah orang yang tidak mengenal Allah. Dunia sekarang ini dipenuhi orang-orang seperti itu maka jadilah bijak dan pintar.
Kita perlu hikmat untuk menyingkapi setiap masalah yang ada. Peluang akan muncul saat masalah datang. Saat masalah datang Rehabeam kurang hikmat seperti Salomo, Ayahnya. Miliki himat dan jadilah bijak. Bagamana cara agar kita berhimat dan bijak dalam menghadapi setiap masalah yang ada.
1.       Hidup Takut Akan Tuhan
“Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” Amsal 1:7. Kita perlu hidup takut akan Tuhan karena taklut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan. Buktikan imanmu lewat perbuatanmu. Percaya selalu ada pertolongan dan penyertaan Tuhan saat kita hidup takut akan Tuhan. Apa yang ada di tangan kita, saat kita hidup takut akan Tuhan maka itu akan menjadi berkat banyak orang. Jangan bertindak gegabah tapi berhikmatlah menghadapi masalah dan kegoncangan yang terjadi. Hukum dari sebuah proses Tuhan adalah diam dan nikmati proses itu. Karena proses membawa setiap kita kepada pembaharuan. Terus berpaut kepada Tuhan karena ada pembelaan dan pertolongan Tuhan.
2.       Mendengar Didikan dan Nasihat Orang Tua
“Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian,” Amsal 4:1. “Anak yang bijak mendengarkan didikan ayahnya, tetapi seorang pencemooh tidak mendengarkan hardikan.” Amsal 13:1. Dengarlah didikan oran tua kita. Karena mereka lebih dulu mengalami proses dari Tuhan. Amsal 5:12-23 berkata bahwa tidak hanya orang tua tetapi dengarlah nasihat guru-guru, hamba-hamba Tuhan, Gembala dan orang-orang yang ada di atas setiap kita. Saat kita bosan mendengar nasihat maka berkat akan tertutup dan langit akan menjadi tembaga. Dengarkan nasihat orang-orang tua karena orang bodoh mengabaikan didikan tetapi orang yang bijaksana mendengarkan didikan Tuhan.
“Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN sama seperti keluarga Ahab, sebab sesudah ayahnya mati mereka menjadi penasihat-penasihatnya yang mencelakakannya.” 2 Tawarikh 22:4. Sebagai orang tua kita juga jangan cuek dengan anak kita. Didiklah anak-anak dan generasi muda yang ada. Jangan sibuk sendiri tetapi perhatikan generasi kita. Sebagai anak-anak dengarlah didikan orang tua dan jangan abaikan didikan itu.
3.       Harus ada Harga yang Dibayar

“Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian.” Amsal 23:23. Ada harga yang harus dibayar untuk menjadi berhikmat dan berpengertian. Proses mengajarkan banyak hal dalam hidup ini. Lewat proses yang ada harga yang harus dibayar dan dari setiap proses yang ada kita akan memperoleh hikmat, didikan dan pengertian. Apapun masalah yang terjadi dalam hidup ini, hadapi itu semua. Ujian kehidupan datangnya tiba-tiba dan tidak bisa kita perediksikan. Oleh sebab itu berjaga-jagalah kalau ujian hidup datang. Dengarkan didikan Tuhan dan ada harga yang harus dibayar agar hidup kita bisa jadi berkat untuk orang lain. “Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;” Ibrani 12:5. Jangan anggap enteng didikan Tuhan dan berhati-hatilah dalam bertindak dan mengambil keputusan saat goncangan datang.

Masih Ada Harapan

Mungkin setiap kita merasa hari-hari ini banyak pergumulan yang kita hadapi seakan kita merasa berada di Padang Gurun, tetapi perlu kita tahu bahwa tidak hanya kita saja yang mengalami banyak pergumulan tetapi dunia sedang mengalami turbulence. Semua sedang digoncangkan Tuhan. “Dibuat-Nya sungai-sungai menjadi padang gurun, dan pancaran-pancaran air menjadi tanah gersang,” Mazmur 107:33. Ada janji yang Tuhan beri buat setiap kita dalam setiap pergumulan hidup yang kita rasakan. “Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!" Yesaya 35:3-4. Terus kuat di dalam setiap kehidupan kita. Berjaga-jagalah karena iblis sedang melemahkan iman anak-anak Tuhan hari-hari ini, iblis akan membuat anank-anak Tuhan merasa tidak ada pertolongan Tuhan saat mereka mengalami pergumulan. Terus dekat dengan Tuhan karena masih ada harapan di dalam Tuhan.
                “Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” Mazmur 107:1. Apapun masalah kita hari-hari ini teruslah mengucap syukur sebab Tuhan baik untuk selama-lamanya. Ada empat golongan orang-orang yang sedang mengalami pergumulan di dalam Mazmur 107. “Ada orang-orang yang mengembara di padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan; mereka lapar dan haus, jiwa mereka lemah lesu di dalam diri mereka.” Mazmur 107:4-5. Ada golongan orang yang tersesat dan bingung tentang hidup mereka. Banyak orang yang stress dan salah dalam mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalahnya. Banyak orang yang tidak mau melewati proses. Saat kita sudah mengalami jalan buntu dan bingung mau kemana datanglah beseru kepada Tuhan.
                Kita juga menemukan ada golongan orang-orang yang lapar dan haus di dalam hidup dan jiwa mereka. Banyak orang lapar dan haus karena masalah ekonomi yang semakin hari semakin tidak menentu. Kelaparan terjadi dimana-mana dan tingkat kriminalitas meningkat. Ada juga orang-orang yang lapar dan haus dan tidak menemukan kelegaan di dalam kehidupan mereka. Jiwa mereka kering dan membutuhkan kelegaan. Datang kepada Kristus yang memberi kelegaan di dalam hidup kita.
                Selain itu juga kita menemukan golongan orang-orang yang terpuruk yang hidup dalam kegelapan dan kekelaman. “Ada orang-orang yang duduk di dalam gelap dan kelam, terkurung dalam sengsara dan besi.” Mazmur 107:10. Iblis sedang mengintimidasi dosa masa lalu kita. Banyak orang yang terpuruk dan masih tinggal dalam dosa yang mengikat mereka. Berseru-serulah kepada Tuhan sehingga apapun yang memenjarakan hidup kita dibebaskan oleh Tuhan. Jika mungkin kita merasa selalu gagal dalam usaha kita, kekurangan dalam financial, dan kegagalan dalam hal lainnya berserulah kepada Tuhan, kekuatan kita ada di dalam doa dan Firman Tuhan.
                “Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka;” Mazmur 107:17. Ada golongan orang-orang yang sakit hati terhadap kelakukan orang-orang sekitar. Banyak orang saling menjatuhkan satu dengan yang lain, mereka tidak bersukacita atas keberhasilan orang lain tetapi berusaha menjatuhkan yang lain. Jangan ijinkan rasa sakit hati itu membelenggu setiap kita, pembebas kita sudah naik ke surga menanggung segala akar pahit di dalam kehidupan kita.  Angkat tangan dan berserulah kepada Tuhan karena Tuhan kita tidak pernah mengecewakan.
                Apapun keadaan kita percayalah bahwa Tuhan kita tidak pernah mengecewakan. Andalkan Tuhan di dalam kehidupan kita, jangan andalkan harta, tahta, pengalaman dan apa yang ada pada kita. Dari kisah Ayub kita belajar bahwa harta tidak menjamin segalanya. Harta punya sayab yang bisa terbang kapan saja meninggalkan setiap kita, belajar dari Ayub miliki ketekunan dan kesabaran. Ayub percaya Allahnya tidak akan mengecewakan dia. Tuhan akan mengubahkan segala keadaan kita, padang gurun akan Tuhan ubah menjadi taman yang indah dimana ada sungai-sungai mengalir di dalamnya.
                “Masih ada harapan untuk hari depanmu, demikianlah firman TUHAN: …” Yeremia 31:17. Masih ada harapan untuk masa depan kita di dalam Tuhan. Apapun masalah kita hari-hari ini angkat hati kita kepada Tuhan dan bersyukurlah kepada Tuhan maka akan ada aliran air yang mengalir di tengah masa padang gurun kita.


Dewasa Di Dalam Tuhan

Kitab Ibrani banyak berbicara tentang peringatan bahaya kemurtadan rohani yang sedang terjadi di waktu itu. Dari kitab ini kita belajar agar kita hidup tidak murtad kepada Tuhan. Penulis kitab Ibrani melihat tanda-tanda dimana anak Tuhan tidak memiliki hubungan yang dekat lagi dengan Tuhan dan tidak benar-benar dalam pertobatan mereka.  Tidak ada jaminan saat kita murtad kepada Tuhan. “Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,” Ibrani 6:1. Jangan jadi Kristen yang puas sudah punya dasar tetapi tidak mau bertumbuh dalam Tuhan. Setiap kita seharusnya memiliki dasar yang benar dan terus mau tumbuh sampai kita mengalami perkembangan penuh dan setiap kita di dapati dewasa di dalam Tuhan. Sebab hanya orang Kristen yang dewasa yang tidak akan murtad dan meninggalkan Tuhan. Saat kita tidak mau bertumbuh dan dewasa di dalam Tuhan maka saat ada masalah kebanyak kita orang Kristen akan meninggalkan Tuhan karena kita kurang mengenal Tuhan kita.
                Mengapa Yesus bisa memuliakan BapaNya walaupun masalah dan pergumulan hidup yang ia alami sangat besar? “Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.” Lukas 2:40. Yesus bisa terus memuliakan Bapa karena semakin hari ia semakin tumbuh dewasa di dalam pengenalannya akan Tuhan. Hanya Kristen anak-anak yang bisa diperbudak oleh dunia. Jadilah dewasa dalam Tuhan dan milikilah hikmat. Hikmat adalah kemampuan untuk menge;lolah perintah Allah dalam hidup kita dan melakukannya.
                Orang Kristen meninggalkan Tuhan pasti karenha ada suatu masalah atau sebab yang membuat mereka murtad kepada Tuhan. “Sebab itu ….” Ibrani 6:1 menjelaskan bahwa ada alasan mengapa mereka murtad. Hal pertama yang menyebabkan orang bisa murtad karena ia tidak dewasa. Tua itu pasti tetapi dewasa adalah pilihan. Semua tergantung pilihan kita, dunia mengatakan usia 40 tahun adalah usia yang sulit dimana kita harus memilih tetap hidup atau mati, seperti halnya burung rajawali. Agar tetap hidup burung rajawali pertama mematahkan paruhnya, setelah tumbuh ia mencabut kuku-kukunya, setelah itu ia mencabut bulunya dan untuk tumbuh kembali membutuhkan waktu sekitar 5-6 bulan. Pasti sakit saat kita mau tumbuh dewasa dan bisa terus hidup. Tetapi itu adalah pilihannya, mau diproses dan tetap hidup atau mau tinggal dalam zona nyaman tetapi akan mati? Semua tergantung setiap kita. Kisah Harland Sanders pendiri Kentucky Fried Chicken adalah contoh sebuah pilihan dimana meskipun sudah lanjut usia ia tetap berjuang melewati proses selama hidup dan diusia 70 tahun ia menikmati hasilnya. Tinggalkan asas-asas dasar dan tumbuh sampai matang dan dewasa dalam Tuhan. Orang Kristen yang masih anak-anak akan menjadi makanan masalah. Orang yang dekat dengan Tuhan tidak ditakuti oleh setan tetapi orang yang dewasa dalam Tuhan dan punya otoritas dari Allah, setan pasti takut dengannya.
                “Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah;” Ibrani 12:12. Masalah yang kedua adalah tangan yang lemah dan lutut yang goyah. Ada alas an mengapa orang Ibrani lemah pada saat itu. “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.” Ibrani 12:2. Mereka tidak kuat karena tidak ada iman. Orang beriman adalah orang yang melakukan sesuatu dengan mata tertuju kepada Tuhan. Iman itu adalah keinginan Tuhan. Jika kita menginginkan sesuatu tanpa Kristus itu adalah angan-angan. Iman itu bukan angan-angan, iman juga bukan keinginan kita pribadi dan iman bukan juga cita-cita yang kita harapkan untuk masa depan kita. Tapi iman itu kita dapat Saat kita mengarahkan hidup kita ke Kristus dan mata kita terfokus kepada Tuhan. Jangan berkata kita beriman alau kita tidak mengenal Tuhan. Iman membawa kita ke dalam kesempurnaan. Iman membuat kita matang dan semakin dewasa. Jika kita masih menjadi orangt Kristen anak-anak maka kita bukan orang beriman. Orang yang beriman pasti tekun, sabar dan punya harapan. Karena saat kita tekun dan sabar maka apapun masalah dan hinaan datang kita akan kuat dan tak tergoyahkan.

                “Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.” Ibrani 12:28. Saat kita dewasa dalam Tuhan maka kita akan tahu bagaimana cara menghormati dan Takut akan Tuhan. Orang yang murtad biasanya tidak serius dalam ibadah dan tidak menghargai Firman Tuhan. “Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.” Ibrani 13:12. Orang yang belum dewasa adalah orang yang tidak bisa hidup kudus di dalam Tuhan. “Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!" Ibrani 4:7. Orang yang dewasa dalam Tuhan akan dengar-dengaran dengan Tuhan dan tidak bersungut-sungut dalam menghadapi masalah. Saat kita beriman maka kita akan bertekun dalam pengharapan kita kepada Tuhan sampai kita memperoleh kasih Allah dan menyebarkan kasih itu kepada sekitar kita. “Sebab manusia bersumpah demi orang yang lebih tinggi, dan sumpah itu menjadi suatu pengokohan baginya, yang mengakhiri segala bantahan. Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang berhak menerima janji itu akan kepastian putusan-Nya, Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah,” Ibrani 6:16-17. Kalau kita punya iman di dalam Tuhan maka Tuhan akan memberikan sumpahNya kepada setiap kita. Sumpah yang mengakhiri segala perbantahan. Ada kepastian saat kita hidup dewasa di dalam Tuhan. 

Keluarga yang Dipercaya – Pemuda yang Tangguh

Pada masa mudanya Raja Uzia sudah menjadi Raja menggantikan ayahnya, Amazia. Ada tiga hal yang bisa kita pelajari dari Raja Uzia agar bisa menjadi pemuda yang tangguh saat ia menjadi Raja Israel.
1.       Ada Kemauan Dalam Dirinya
“Segenap bangsa Yehuda mengambil Uzia, yang masih berumur enam belas tahun dan menobatkan dia menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia.” 2 Tawarikh 26:1. Uzia mau menggantikan ayahnya menjadi raja. Ia tidak melihat umurnya tetapi ada kemauan dalam dirinya untuk menjadi seorang raja. Ia tidak melihat dirinya yang kecil tapi ia mau karena ia tahu, ia punya Allah yang besar yang memampukan ia menjadi raja. Saat ada kemauan pasti ada perubahan dalam hidup kita. Seperti hidup raja Uzia, saat ia jadi seorang raja ia berubah dan meninggalkan masa kanan-kanaknya. Ia mau menjadi dewasa di dalam Tuhan. Begitu juga di dalam kehidupan kita, jika kita ingin menjadi pemuda yang tangguh dan menjadi berkat buat sekitar, milikilah kemauan dan tinggalkan masa lalu kita dan berubahlah menjadi lebih baik seperti raja Uzia.
2.       Memiliki Persiapan yang Matang
Selain ada kemauan dalam dirinya, Raja Uzia memiliki persiapan yang matang sebelum ia menjadi seorang raja menggantikan ayahnya. “Uzia berumur enam belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh dua tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yekholya, dari Yerusalem.” 2 Tawarikh 26:3. Persiapan yang dilakukan Uzia terbukti dari kepemimpinannya selama 52 tahun memerintah Yerusalem. Jika kita ingin menjadi pemuda yang tangguh dan berdampak buat sekitar miliki persiapan diri yang baik. Miliki persekutuan yang dekat dengan Tuhan maka Tuhan akan memperbarui hidup kita. Miliki persiapan dan bukalah hati kita biar Tuhan menjamah setiap kehidupan kita.
3.       Mencarai Allah Selama Hidupnya
“Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Amazia, ayahnya. Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil.” 2 Tawarikh 26:4-5. Jika ingin menjadi pemuda yang tangguh dan jadi berkat buat sekitar terhubunglah dengan Tuhan setiap saat. Tidak hanya mau dan memiliki persiapan yang matang tetapi kita harus mencari Allah selama hidup kita dan terhubung dengan Tuhan setiap waktu. Bagaimana kita bisa terhubung dengan Tuhan? “Sesudah itu raja menyuruh orang mengumpulkan semua tua-tua Yehuda dan Yerusalem. Kemudian pergilah raja ke rumah TUHAN dan bersama-sama dia semua orang Yehuda dan semua penduduk Yerusalem, para imam, para nabi dan seluruh orang awam, dari yang kecil sampai yang besar. Dengan didengar mereka ia membacakan segala perkataan dari kitab perjanjian yang ditemukan di rumah TUHAN itu.” 2 Raja-Raja 23:1-2. Seseorang yang terhubung dengan Tuhan pasti memiliki hati yang rindu untuk jiwa-jiwa datang kehadirat Tuhan. Orang yang terhubung dengan Tuhan pasti peduli dengan sekitar.

“Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil.” 2 Tawarikh 26:5. Saat kita hidup mencari Allah maka Tuhan Allah akan membuat segala usaha kita berhasil dan beruntung. Carilah Tuhan selama kita hidup.

DOA

                Tuhan sedang menaruh rasa haus dan lapar kepada anak-anak Tuhan hari ini. Setiap anak-anak Tuhan akan haus dan lapar untuk mengenal Yesus lebih lagi. Yesus sudah mati buat setiap kita, Yesus juga sudah bangkit dihari yang ketiga, oleh sebab itu pengharapan kita akan Tuhan tidak akan sia-sia karena Allah kita hidup. Tuhan sedang mencari anak-anak Tuhan yang mau memberi hidup kepada Tuhan. “Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.” Kisah Para Rasul 12:5, “Dan setelah berpikir sebentar, pergilah ia ke rumah Maria, ibu Yohanes yang disebut juga Markus. Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa.” Kisah Para Rasul 12:12. Kuasa doa masih bekerja sampai hari ini. Doa orang benar bila yakin didoakan akan besar kuasanya. Allah sedang mencari orang yang mau berdoa dan naik ke gunungnya Tuhan. Doa adalah bagian setiap kita. Taburlah doa maka kita akan menuai doa. Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari kisah Rasul Petrus yang dipenjarakan dan kuasa doa orang-orang yang mendoakan Rasul Petrus dalam Kisah Para Rasul 12.
1.       Pelayan Malaikat Itu Nyata
“Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus ….” Kisah Para Rasul 12:7. Pelayanan Malaikat masih terjadi sampai sekarang. Hari-hari ini apapun yang terjadi di dalam kehidupan kita, Tuhan memerintahkan MalaikatNya untuk menolong setiap kita. Tugas Malaikat adalah menyampaikan kabar baik bdan pesan Allah kepada setiap kita. Malaikat Tuhan akan menjaga setiap pekerjaan, keluarga dan apapun yang kita lakukan di dalam hidup kita.
2.       Ada Cahaya yang Masuk ke Dalam Ruangan Itu
“Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. ….” Kisah Para Rasul 12:7. Saat datang ke penjara ada cahaya yang masuk ke dalam penjara. Hari-hari ini kita butuh cahaya di tengah-tengah kegelapan. Hari-hari ini mungkin setiap kita berada di dalam lembah kekelaman, kuasa kegelapan terus melingkupi kita, tetapi dari kisah Petrus berdoalah agar ada cahaya yang menerangi kegelapan di dalam hidup kita. Iblis hari ini akan gencar-gencar ingin menjatuhkan setiap kita. Banyak anak-anak Tuhan yang mulai jatuh ke dalam kegelapan dan dosa, iblis akan gencar-gencar mencarai anak Tuhan yang mau lebih dekat lagi kepada Tuhan. Tetapi jangan takut, teruslah hidup di dalam doa dan biarlah cahaya Allah menerangi kegelapan hidup kita.
3.       Belenggu Dilepaskan
“Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: "Bangunlah segera!" Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus.” Kisah Para Rasul 12:7. Saat Malaikat Tuhan menepuk pundak Petrus maka gugurlah rantai ditangan petrus. Rantai ini berbicara tentang belenggu yang mengikat hidup kita. Belenggu dari si iblis akan terlepas saat ada doa yang dinaikan. Berdoalah dan berjaga-jagalah untuk hamba-hamba Tuhan dan orang-orang disekitar kita, karena setiap orang butuh topangan doa sebab tidak ada orang yang kebal akan dosa. Sebab itu berjaga-jagalah dan berdoa. Tidak ada doa yang sia-sia, lepaskan segala keterikatan yang ada lewat doa.
4.       Pintu Terbuka
“Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia.” Kisah Para Rasul 12:10. Saat belenggu dilepaskan maka berjalanlah Petrus dan sampai kepintu gerbang dan pintu gerbang itu terbuka. Pintu berbiacar tentang otoritas. Jika Tuhan sudah membuka maka tidak ada yang bisa menutupnya. Apapun pintu yang belum terbuka di dalam kehidupan kita berdoalah kepada Tuhan, maka pintu berkat, pintu damai sejahtera, pintu berkat dalam usaha, pintu hubungan yang harmonis dalam keluarga dan pintu-pintu yang masih tertutup akan dibukakan.inilah janji Tuhan di dalam kehidupan kita.
5.       Tuhan yang Berpekara
“Dan pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka. Dan rakyatnya bersorak membalasnya: "Ini suara allah dan bukan suara manusia!" Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.” Kisah Para Rasul 12:21-23. Apapun masalah dan pergumulan kita, bawalah itu semua kepada Tuhan dan biarlah Tuhan yang berpekara. Lepaskan pengampunan dan jangan menghakimi karena itu bukan tugas kita. Ampuni musuh kita dan biarlah penghakiman menjadi bagiannya Tuhan. Jangan ada hati-hati yang pahit dan lepaskan berkat buat setiap orang.
6.       Firman Tuhan Tersebar
“Maka firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang. “ Kisah Para Rasul 12:24. Doa kita adalah agar Firman Tuhan tersebar, berdoalah agar setiap orang mendengar dan menerima setiap kebenaran Firman Tuhan. “Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah. Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,” Efesus 3:18-20. Tetaplah berdoa karena Tuhan akan memberikan kita jauh lebih banyak dari apa yang kita doakan.