Selasa, 21 Juni 2016

Dewasa Di Dalam Tuhan

Kitab Ibrani banyak berbicara tentang peringatan bahaya kemurtadan rohani yang sedang terjadi di waktu itu. Dari kitab ini kita belajar agar kita hidup tidak murtad kepada Tuhan. Penulis kitab Ibrani melihat tanda-tanda dimana anak Tuhan tidak memiliki hubungan yang dekat lagi dengan Tuhan dan tidak benar-benar dalam pertobatan mereka.  Tidak ada jaminan saat kita murtad kepada Tuhan. “Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,” Ibrani 6:1. Jangan jadi Kristen yang puas sudah punya dasar tetapi tidak mau bertumbuh dalam Tuhan. Setiap kita seharusnya memiliki dasar yang benar dan terus mau tumbuh sampai kita mengalami perkembangan penuh dan setiap kita di dapati dewasa di dalam Tuhan. Sebab hanya orang Kristen yang dewasa yang tidak akan murtad dan meninggalkan Tuhan. Saat kita tidak mau bertumbuh dan dewasa di dalam Tuhan maka saat ada masalah kebanyak kita orang Kristen akan meninggalkan Tuhan karena kita kurang mengenal Tuhan kita.
                Mengapa Yesus bisa memuliakan BapaNya walaupun masalah dan pergumulan hidup yang ia alami sangat besar? “Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.” Lukas 2:40. Yesus bisa terus memuliakan Bapa karena semakin hari ia semakin tumbuh dewasa di dalam pengenalannya akan Tuhan. Hanya Kristen anak-anak yang bisa diperbudak oleh dunia. Jadilah dewasa dalam Tuhan dan milikilah hikmat. Hikmat adalah kemampuan untuk menge;lolah perintah Allah dalam hidup kita dan melakukannya.
                Orang Kristen meninggalkan Tuhan pasti karenha ada suatu masalah atau sebab yang membuat mereka murtad kepada Tuhan. “Sebab itu ….” Ibrani 6:1 menjelaskan bahwa ada alasan mengapa mereka murtad. Hal pertama yang menyebabkan orang bisa murtad karena ia tidak dewasa. Tua itu pasti tetapi dewasa adalah pilihan. Semua tergantung pilihan kita, dunia mengatakan usia 40 tahun adalah usia yang sulit dimana kita harus memilih tetap hidup atau mati, seperti halnya burung rajawali. Agar tetap hidup burung rajawali pertama mematahkan paruhnya, setelah tumbuh ia mencabut kuku-kukunya, setelah itu ia mencabut bulunya dan untuk tumbuh kembali membutuhkan waktu sekitar 5-6 bulan. Pasti sakit saat kita mau tumbuh dewasa dan bisa terus hidup. Tetapi itu adalah pilihannya, mau diproses dan tetap hidup atau mau tinggal dalam zona nyaman tetapi akan mati? Semua tergantung setiap kita. Kisah Harland Sanders pendiri Kentucky Fried Chicken adalah contoh sebuah pilihan dimana meskipun sudah lanjut usia ia tetap berjuang melewati proses selama hidup dan diusia 70 tahun ia menikmati hasilnya. Tinggalkan asas-asas dasar dan tumbuh sampai matang dan dewasa dalam Tuhan. Orang Kristen yang masih anak-anak akan menjadi makanan masalah. Orang yang dekat dengan Tuhan tidak ditakuti oleh setan tetapi orang yang dewasa dalam Tuhan dan punya otoritas dari Allah, setan pasti takut dengannya.
                “Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah;” Ibrani 12:12. Masalah yang kedua adalah tangan yang lemah dan lutut yang goyah. Ada alas an mengapa orang Ibrani lemah pada saat itu. “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.” Ibrani 12:2. Mereka tidak kuat karena tidak ada iman. Orang beriman adalah orang yang melakukan sesuatu dengan mata tertuju kepada Tuhan. Iman itu adalah keinginan Tuhan. Jika kita menginginkan sesuatu tanpa Kristus itu adalah angan-angan. Iman itu bukan angan-angan, iman juga bukan keinginan kita pribadi dan iman bukan juga cita-cita yang kita harapkan untuk masa depan kita. Tapi iman itu kita dapat Saat kita mengarahkan hidup kita ke Kristus dan mata kita terfokus kepada Tuhan. Jangan berkata kita beriman alau kita tidak mengenal Tuhan. Iman membawa kita ke dalam kesempurnaan. Iman membuat kita matang dan semakin dewasa. Jika kita masih menjadi orangt Kristen anak-anak maka kita bukan orang beriman. Orang yang beriman pasti tekun, sabar dan punya harapan. Karena saat kita tekun dan sabar maka apapun masalah dan hinaan datang kita akan kuat dan tak tergoyahkan.

                “Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.” Ibrani 12:28. Saat kita dewasa dalam Tuhan maka kita akan tahu bagaimana cara menghormati dan Takut akan Tuhan. Orang yang murtad biasanya tidak serius dalam ibadah dan tidak menghargai Firman Tuhan. “Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.” Ibrani 13:12. Orang yang belum dewasa adalah orang yang tidak bisa hidup kudus di dalam Tuhan. “Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!" Ibrani 4:7. Orang yang dewasa dalam Tuhan akan dengar-dengaran dengan Tuhan dan tidak bersungut-sungut dalam menghadapi masalah. Saat kita beriman maka kita akan bertekun dalam pengharapan kita kepada Tuhan sampai kita memperoleh kasih Allah dan menyebarkan kasih itu kepada sekitar kita. “Sebab manusia bersumpah demi orang yang lebih tinggi, dan sumpah itu menjadi suatu pengokohan baginya, yang mengakhiri segala bantahan. Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang berhak menerima janji itu akan kepastian putusan-Nya, Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah,” Ibrani 6:16-17. Kalau kita punya iman di dalam Tuhan maka Tuhan akan memberikan sumpahNya kepada setiap kita. Sumpah yang mengakhiri segala perbantahan. Ada kepastian saat kita hidup dewasa di dalam Tuhan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar