Kitab Ibrani banyak berbicara tentang peringatan
bahaya kemurtadan rohani yang sedang terjadi di waktu itu. Dari kitab ini kita
belajar agar kita hidup tidak murtad kepada Tuhan. Penulis kitab Ibrani melihat
tanda-tanda dimana anak Tuhan tidak memiliki hubungan yang dekat lagi dengan
Tuhan dan tidak benar-benar dalam pertobatan mereka. Tidak ada jaminan saat kita murtad kepada
Tuhan. “Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang
Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita
meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan
dasar kepercayaan kepada Allah,” Ibrani 6:1. Jangan jadi Kristen yang puas
sudah punya dasar tetapi tidak mau bertumbuh dalam Tuhan. Setiap kita
seharusnya memiliki dasar yang benar dan terus mau tumbuh sampai kita mengalami
perkembangan penuh dan setiap kita di dapati dewasa di dalam Tuhan. Sebab hanya
orang Kristen yang dewasa yang tidak akan murtad dan meninggalkan Tuhan. Saat
kita tidak mau bertumbuh dan dewasa di dalam Tuhan maka saat ada masalah
kebanyak kita orang Kristen akan meninggalkan Tuhan karena kita kurang mengenal
Tuhan kita.
Mengapa
Yesus bisa memuliakan BapaNya walaupun masalah dan pergumulan hidup yang ia
alami sangat besar? “Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat,
dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.” Lukas 2:40. Yesus bisa terus memuliakan
Bapa karena semakin hari ia semakin tumbuh dewasa di dalam pengenalannya akan
Tuhan. Hanya Kristen anak-anak yang bisa diperbudak oleh dunia. Jadilah dewasa
dalam Tuhan dan milikilah hikmat. Hikmat adalah kemampuan untuk menge;lolah
perintah Allah dalam hidup kita dan melakukannya.
Orang
Kristen meninggalkan Tuhan pasti karenha ada suatu masalah atau sebab yang
membuat mereka murtad kepada Tuhan. “Sebab itu ….” Ibrani 6:1 menjelaskan bahwa
ada alasan mengapa mereka murtad. Hal pertama yang menyebabkan orang bisa
murtad karena ia tidak dewasa. Tua
itu pasti tetapi dewasa adalah pilihan. Semua tergantung pilihan kita, dunia
mengatakan usia 40 tahun adalah usia yang sulit dimana kita harus memilih tetap
hidup atau mati, seperti halnya burung rajawali. Agar tetap hidup burung
rajawali pertama mematahkan paruhnya, setelah tumbuh ia mencabut kuku-kukunya,
setelah itu ia mencabut bulunya dan untuk tumbuh kembali membutuhkan waktu
sekitar 5-6 bulan. Pasti sakit saat kita mau tumbuh dewasa dan bisa terus
hidup. Tetapi itu adalah pilihannya, mau diproses dan tetap hidup atau mau
tinggal dalam zona nyaman tetapi akan mati? Semua tergantung setiap kita. Kisah
Harland Sanders pendiri Kentucky Fried Chicken adalah contoh sebuah pilihan
dimana meskipun sudah lanjut usia ia tetap berjuang melewati proses selama
hidup dan diusia 70 tahun ia menikmati hasilnya. Tinggalkan asas-asas dasar dan
tumbuh sampai matang dan dewasa dalam Tuhan. Orang Kristen yang masih anak-anak
akan menjadi makanan masalah. Orang yang dekat dengan Tuhan tidak ditakuti oleh
setan tetapi orang yang dewasa dalam Tuhan dan punya otoritas dari Allah, setan
pasti takut dengannya.
“Sebab
itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah;” Ibrani 12:12. Masalah
yang kedua adalah tangan yang lemah dan lutut yang goyah. Ada alas an mengapa
orang Ibrani lemah pada saat itu. “Marilah kita melakukannya dengan mata yang
tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita
itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib
ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan
takhta Allah.” Ibrani 12:2. Mereka tidak kuat karena tidak ada iman. Orang
beriman adalah orang yang melakukan sesuatu dengan mata tertuju kepada Tuhan.
Iman itu adalah keinginan Tuhan. Jika kita menginginkan sesuatu tanpa Kristus
itu adalah angan-angan. Iman itu bukan angan-angan, iman juga bukan keinginan
kita pribadi dan iman bukan juga cita-cita yang kita harapkan untuk masa depan
kita. Tapi iman itu kita dapat Saat kita mengarahkan hidup kita ke Kristus dan
mata kita terfokus kepada Tuhan. Jangan berkata kita beriman alau kita tidak
mengenal Tuhan. Iman membawa kita ke dalam kesempurnaan. Iman membuat kita
matang dan semakin dewasa. Jika kita masih menjadi orangt Kristen anak-anak
maka kita bukan orang beriman. Orang yang beriman pasti tekun, sabar dan punya
harapan. Karena saat kita tekun dan sabar maka apapun masalah dan hinaan datang
kita akan kuat dan tak tergoyahkan.
“Jadi,
karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap
syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan
hormat dan takut.” Ibrani 12:28. Saat kita dewasa dalam Tuhan maka kita akan
tahu bagaimana cara menghormati dan Takut akan Tuhan. Orang yang murtad
biasanya tidak serius dalam ibadah dan tidak menghargai Firman Tuhan. “Itu
jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan
umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.” Ibrani 13:12. Orang yang belum dewasa
adalah orang yang tidak bisa hidup kudus di dalam Tuhan. “Sebab itu Ia
menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah
sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas:
"Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"
Ibrani 4:7. Orang yang dewasa dalam Tuhan akan dengar-dengaran dengan Tuhan dan
tidak bersungut-sungut dalam menghadapi masalah. Saat kita beriman maka kita
akan bertekun dalam pengharapan kita kepada Tuhan sampai kita memperoleh kasih
Allah dan menyebarkan kasih itu kepada sekitar kita. “Sebab manusia bersumpah
demi orang yang lebih tinggi, dan sumpah itu menjadi suatu pengokohan baginya,
yang mengakhiri segala bantahan. Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang
berhak menerima janji itu akan kepastian putusan-Nya, Allah telah mengikat
diri-Nya dengan sumpah,” Ibrani 6:16-17. Kalau kita punya iman di dalam Tuhan
maka Tuhan akan memberikan sumpahNya kepada setiap kita. Sumpah yang mengakhiri
segala perbantahan. Ada kepastian saat kita hidup dewasa di dalam Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar