Kamis, 29 Oktober 2015

Cakap Menanggung Segala Perkara



            Bertanggung jawab di dalam suatu perkara adalah sesuatu yang perlu kita lakukan untuk menghadapi sesuatu yang ada di depan kita. “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Filipi 4:13. Cakap adalah suatu kemampuan manusia dalam menanggung segala perkara yang mereka alami. Walaupun di dalam penjara, Rasul Paulus tahu bahwa injilah yang menjadi kekuatan di dalam kehidupannya. “Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.” Filipi 4:11-12. Perkara Tuhan ijinkan untuk setiap kita lewati adalah agar setiap kita cakap dan semakin naik level di dalam Tuhan. Perkara Rasul Paulus tidak hanya masalah kebutuhan hidupnya tetapi juga dalam penginjilannya pun Rasul Paulus banyak mengalami perkara karena banyak orang yang menentang hidup Paulus. Apa yang membuat Paulus cakap dalam menanggung perkara?
1.    Mencukupkan Diri Dalam Segala Hal
Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.” Filipi 4:11. Manusia memiliki tingkat kepuasan dalam hidupnya. Saat manusia tidak mencapai itu, mereka akan melakukan berbagai macam cara agar tingkat kepuasannya itu tercapai. Saat hati manusia tidak puas maka manusia akan mencari hal lain dan berusaha mencoba sesuatu yang baru sehingga mereka puas dan dapat menanggung perkaranya dengan hal lain itu yang sebenarnya hal itu juga akan membuat perkara lain bagi dirinya.
Rasul Paulus mencukupkan segalanya dalam segala hal. Dalam doa Bapa kami pun Yesus mengajarkan kepada kita agar kita berdoa supaya Tuhan mencukupkan apa yang kita makan. Yesus tahu bahwa saat orang hidup dalam kelimpahan kecenderungan banyak orang akan lupa akan Tuhan. Oleh sebab itu cukupkan diri kita dalam segala hal.
Kalau kita mencoba melebihi standart yang ada itu akan menjadi masalah buat orang lain. Demikian juga ukuran kerajaan Allah. Mungkin kelihatan secara kasat mata tidak hebat atau tidak luar biasa saat hidup kita serba berkecukupan, tetapi dengan mencukupkan diri kita dalam segala hal itu akan membuat kita mampu menanggung segala perkara hidup kita di esok hari. Paulus berkata di dalam kelemahannya kuasa Tuhan menjadi sempurna dalam hidupnya. Setiap kita pasti memiliki kelemahan dalam mengontrol diri kita tetapi berserahlah kepada Tuhan supaya kuasa Tuhan bekerja secara sempurna di dalam hidup kita.
2.    Karena Kita Menanggung Di Dalam Dia
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Filipi 4:13. Saat hidup kita ada di dalam Tuhan maka Tuhan akan menanggung segala perkara bersama kita. Kita bisa kuat karena Tuhanlah yang membentengi hidup kita. Seperti halnya sebuah gelas minuman saat dilempar dan jatuh ke tanah, maka wadah gelas minuman itu akan rusak dan minuman yang ada di dalamnya tetap bersih. Begitu juga Tuhan melindungi dan menjaga setiap kita dari segala macam perkara yang kita hadapi. Tuhan mendahului kita dan menjaga hidup kita. Jika Tuhan dipihak kita, siapakah lawan kita?
Tetapi Hana menjawab: "Bukan, tuanku, aku seorang perempuan yang sangat bersusah hati; anggur ataupun minuman yang memabukkan tidak kuminum, melainkan aku mencurahkan isi hatiku di hadapan TUHAN.” 1 Samuel 1:15. Saat kita menaruh beban kita di dalam Tuhan, Tuhan akan memberi kelegaan buat setiap kita. Hana mengaduh dan menceritakan apa yang ia alami di hadapan Tuhan. Karena Hana tahu ada kelegaan di dalam Tuhan, hanya Tuhan yang bisa menjaga rahasia hidup kita. Iblis tahu nama kita tetapi ia sering memanggil kita dengan dosa kita, Iblis mengintimidasi kita dengan dosa-dosa kita. Tetapi Allah tahu dosa kita, namun Allah memanggil kita dengan nama kita karena ia melupakan setiap dosa-dosa kita.
Saat kita menceritakan perkara kita di hadapan Yesus dan mengangkat tangan kita berserah kepada Yesus maka Allah akan turun tangan dan merangkul setiap kita disetiap masalah kita. Terkadang kita tidak perlu mengerti jalan Tuhan sejelas-jelasnya tetapi ikuti saja dan percaya jalan-Nya yang terbaik buat setiap kita. Kekuatan terbesar saat kita menghadapi masalah bukan dilihat ketika kita kuat berdiri di hadapan Allat tetapi saat kita bisa berlutut dan berserah kepada Tuhan.
3.    Karena Tuhan Memberi Kekuatan Kepada Kita
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Filipi 4:13. Paulus tahu banyak perkara yang ia hadapi tetapi ia tahu ada tangan Tuhan yang besar yang selalu memberi kekuatan buat setiap kita. Mungkin banyak orang-orang yang mengalami kegoncangan ekonomi hari-hari ini, tetapi perlu kita ingat bahwa sumber ekonomi orang percaya berasal dari sorga oleh sebab itu, tetaplah kuat dan percaya di dalam Tuhan.
Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong.” Mazmur 40:2. Daud mengerti ia harus sabar dan menanti pertolongan dari Tuhan. Sabar menanti seperti halnya seorang ibu hamil yang menanti kehamilan buah hatinya. Tuhan akan memberi kekuatan kita saat kita menanti-nantikan Tuhan. Sumber kekuatan kita yang tak terbatas hanya ada pada Tuhan. “ Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku? ….. Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu. Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.” Maz 13:1, 6.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar