Senin, 19 Oktober 2015

Fokus Memandang Allah

                Kekristenan bukan bicara soal agama, tetapi Kekristenan berbicara soal hubungan kita dengan Allah. Ada tiga macam hubungan, hubungan yang pertama adalah friendship, sebuah hubungan pertemanan atau persahabatan yang biasa dilakukan oleh senua manusia. Hubungan yang kedua adalah partnership, sebuah hubungan yang hanya melibatkan orang-orang tertentu saja yang bisa diajak untuk kerjasama, tidak sembarang orang bisa melakukan hubungan partnership dengan orang lain. Hubungan yang ketiga adalah hubungan covenant people, kita adalah anak-anak perjanjian Tuhan, seperti kisah Musa yang membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, tidak diperlukan banyak orang serta alat transportasi bahkan senjata yang canggih untuk membawa bangsa yang besar ini ke tanah perjanjian tetapi cukup dengan musa yang dipakai Tuhan dengan luar biasa.
                “Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram;” Mazmur 16:8-9. Dalam NKJV “I have set the LORD always before me; Because [He is] at my right hand I shall not be moved. Therefore my heart is glad, and my glory rejoices; My flesh also will rest in hope.” Raja Daud mengatakan bahwa ia senantiasa memandang Tuhan. Senantiasa disini tidak berbicara hanya sekali atau kadang-kadang tetapi selalu memandang Tuhan dalam hidupnya. Walaupun Tuhan berkata bahwa bukan Daud yang akan mendirikan rumah Tuhan tetapi Salomo, anaknya yang akan mendirikan rumah Tuhan, Daud tetap fokus dengan apa yang Tuhan katakan dan melakukan apa yang menjadi bagiannya. Teruslah pandang Tuhan dan lakukan apa yang menjadi maunya Tuhan dalam hidup kita.
                Suatu kali Petrus dan saudaranya serta teman-temannya menjala ikan di pantai danau Genesaret. Petrus dan saudaranya serta teman-temannya adalah seorang penjala ikan yang sudah ahli di bidangnya. Sudah semalaman Petrus bersama rekan-rekannya menjala ikan tetapi mereka tidak mendapat ikan satu ekor pun. Terkadang kita juga diijinkan Tuhan untuk tidak mendapat apa-apa meskipun kita sudah melakukan semua yang kita bisa. Hal itu diijinkan Tuhan agar mata kita terus fokus kepada Tuhan. Sesuatu masalah terjadi agar kita terus memandang Tuhan karena Tuhan sedang mempersiapkan setiap kita. Saat kita sudah siap menerima berkat Tuhan, Tuhan pasti mencurahkan berkat itu dalam hidup kita. Di dalam hidup manusia ada dua tabung, tabung kesombongan dan tabung kerendahan hati. Tabung kesombongan secara otomatis akan terisi terus menerus dalam hidup kita tanpa kita usahakan. Tetapi tabung kerendahan hati harus kita usahakan dan kita isi dengan kebenaran Firman Tuhan dalam hidup kita. Jika kita tidak siap menerima berkat Allah maka kesombongan itu akan menjatuhkan setiap kita. Oleh sebab itu Tuhan mengijinkan semua usaha kita tidak mendapat hasil karena kita belum siap dan tidak fokus dengan Tuhan tetapi kita fokus dengan materi atau berkat Tuhan yang akan kita dapat.
                Apa yang kita pandang itu yang menentukan apa yang kita pikirkan, apa yang kita pikirkan itu yang menentukan apa yang kita katakana, apa yang kita katakana itulah yang akan terjadi di dalam hidup kita. Miliki perkataan yang berkuasa karena dunia sedang menunggu perkataan anak Tuhan yang memberkati dunia ini. Kisah 12 pengintai dalam kitab Bilangan, adalah contoh perkataan dan fokus yang benar yang ditunjukan oleh Yosua dan Kaleb. Mengapa kita harus memandang tuhan senantiasa? Agar setiap kita memprioritaskan Tuhan dalam hidup kita. Buatlah prioritas dalam hidup kita. Kalau kita tidak mengeset prioritas dalam hidup kita maka orang lain bahkan keadaan yang akan membuat prioritas buat setiap kita.
                Terus memandang Tuhan bisa kita lihat dari kisah Petrus yang berjalan di atas air. Saat Petrus fokus dan memandang Tuhan, ia bisa berjalan di atas air. Tetapi saat Petrus mulai memandang sekeliling dan merasakan angin yang kencang yang meniupnya, pandangnya sudah berubah dan ia tidak fokus lagi. Petrus mulai takut karena ia memandang sekelilingnya. Akhirnya pun Petrus jatuh ke dalam air tetapi Tuhan menolongnya.  Demikian juga kisah orang lumpuh yang bertemu Petrus dan Yohanes digerbang bait Allah. Mujizat terjadi saat orang lumpuh itu memandang setiap perkataan yang diucapkan Petrus dan percaya bahwa nama yesus bisa melakukan mujizat dalam hidupnya. Rahasia untuk mendapat hidup yang berkemenangan adalah terus memandang Tuhan apapun masalah yang kita alami hari-hari ini.
                “Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.” Mazmur 32:8. Mata Tuhan selalu tertuju kepada setiap kita, kita adalah anak-anak perjanjian Tuhan. Saat mata kita tertuju kepada Tuhan, Tuhan akan menunjukan jalan yang kita tempuh. Ada kemenagan yang akan Tuhan beri buat setiap kita saat mata kita fokus memandang Tuhan. Apa yang tidak pernah kita lihat, apa yang tidak pernah kita pikirkan, apa yang tidak pernah timbul di dalam hati itu yang akan Tuhan beri buat setiap kita. “Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu.” Mazmur 63:2. Terus pandang Tuhan kita ditempat yang kudus, saat kita memandang Tuhan, Tuhan akan membuat setiap kita untuk hidup kudus. “Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.” Mazmur 63:1-2. Walaupun kita hidup mengalami padang gurun, terus pandang Tuhan dan fokus dengan Tuhan. Saat kita fokus dengan Tuhan, ketakutan itu akan pudar dalam hidup kita. Terus pandang Tuhan dan lakukan apa yang kita lakukan semuanya untuk Tuhan. Kolose 3:23. Tuhan mau apapun yang terjadi di dalam hidup kita, kita terus fokus dengan Tuhan. Saat menghadapi Goliath yang Daud lihat bukan musuh di depannya, tetapi Daud terus memandang Tuhan sehingga kemenangan gilang gemilang bisa Daud raih. 
                “Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.” Mazmur 123:2. Terus pandang tuhan dan pastikan kita memiliki hati hamba saat memandang Tuhan. Orang yang memandang Tuhan pasti tunduk akan apa yang Tuhan perintahkan dan dalam kehidupannya orang yang memandang Tuhan, ia pasti akan tunduk akan otoritas yang ada, baik di study, pekerjaan, gereja, keluarga dan dimanapun kita berada. “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." Matius 11:29-30. Saat kita berbeban berat Tuhan akan angkat kuk setiap kita dan menganti dengan kuk yang Tuhan beri buat setiap kita. Kuk yang Tuhan beri buat setiap kita berfungsi agar kita terus memandang Tuhan dan kita jauh dari dosa kesombongan. Tetapi walaupun Tuhan memberi kuk buat setiap kita, ingatlah bahwa kuk yang Tuhan beri enak dan beban kita pasti ringan.

                Ada empat tahap pertumbuhan rohani kita, Exploring God, Beginning in God, Close to God, God Centered.  Setiap manusia pasti mengalami exploring God, saat setiap kita menerima anugerah keselamatan yang Tuhan beri maka kita akan masuk ke tahap berikutnya yaitu Beginning in God, untuk menjadi Close to God setiap kita harus baca Firman tuhan agar setiap kita semakin dekat dengan Tuhan. Untuk mencapai level yang terakhir God Cemntered kita harus fokus dengan tuhan dan menjadikan Tuhan sebagai pusat hidup kita. Ciri orang Kristen yang sudah mencapai God Centered adalah ada kesukaan untuk memberi dalam hidup orang tersebut,. Terus Fokus dengan Tuhan dan jadikan Tuhan pusat hidup kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar