Setiap kita pasti berinteraksi dengan orang-orang
setiap hari. Paling tidak kita pasti setiap hari berinteraksi dengan keluarga
kita. Tidak hanya keluarga bahkan setiap hari kita akan berinteraksi dengan
teman kuliah kita, teman kerja, teman pelayanan di gereja bahkan dengan
masyarakat di lingkungan kita. Kadang kala interaksi kita dengan lingkungan
kita tidak berjalan dengan baik karena mungkin ada kesalahan-kesalahan orang
lain kepada kita atau pun kesalahan kita kepada orang lain. Setiap kita tidak
ada yang sempurna, jadi pasti ada konflik yang terjadi antara kita dengan orang
disekitar kita baik yang sengaja maupun yang tidak sengaja. Ada konflik yang
sebentar saja dapat diselesaikan tetapi ada juga konflik yang memerlukan waktu
alam untuk diselesaikan, tergantung pribadi yang mengalami konflik tersebut
maukah mereka melepaskan pengampunan atau mereka memendam sakit hati yang
mereka rasakan.
“Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang,
Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak
mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." Matius
6:14-15. Lepaskan pengampunan saat ada konflik terjadi, baik di keluarga kita,
lingkungan kita kuliah, kerja ataupun di gereja kita. Terkadang banyak orang
tidak mau menyelesaikan konflik khususnya di lingkunagn keluarga. Ingatlah
bahwa masa lalu menentukan apa yang terjadi pada kita di masa kini dan masa
kini menentukan apa yang terjadi pada kita di masa depan. Saat kita menyimpan
konflik maka konflik itu akan muncul saat keadaan kita tertekan. Saat sebuah
konflik tidak diselesaikan maka hal itu akan mengahalangi berkat Allah turun ke
atas setiap kita.
Mengapa konflik bisa terjadi? Konflik terjadi saat
ada kesalahpahaman antara kita dengan orang terdekat kita, mungkin keluarga
kita, pasangan kita, teman kerja kita, teman kuliah ataupun teman pelayanan
kita. Seseorang yang kita harapkan mengerti tetapi justru membuat hati kita
terluka. Pasangan suami istri yang tidak akur, orang tua yang mendidik anaknya
terlalu keras, anak-anak yang memberontak kepada orang tua itu adalah berbagai
konflik yang sering terjadi di tengah-tengah keluarga. Saat konflik terjadi di
keluarga mampukah kita mengampuni keluarga yang menyakiti kita? Rusaknya anak
muda sekarang kebanyakan terjadi akibat konflik di dalam keluarga yang tidak
diselesaikan.
Kita harus hidup mengampuni karena Yesus datang
untuk mengampuni orang yang bersalah dan berdosa. Jika kita ingin menjadi orang
yang bebas dan berkemenangan kita harus bisa mengampuni orang yang bersalah
kepada kita. Bagaimana cara kita agar bisa melepaskan pengampuni sehingga
berkat Allah turun ke atas hidup kita?
1. Kita Harus Mengambil Keputusan “Saya Harus
Mengampuni”
Saat kita datang ke hadirat Tuhan, jika
tidak ada damai di hati, jika masih ada dendam atau konflik kita dengan orang
lain maka ibadah kita sia-sia belaka. Oleh sebab itu, ambil keputusan untuk
mengampuni orang yang bersalah pada kita. Masalahnya bukan bisa atau tidak bisa
untuk mengampuni orang yang bersalah pada kita tetapi yang jadi masalah adalah
apakah kita mau mengampuni atau tidak mau mengampuni orang yang bersalah pada
kita. Mengampuni bukan omongan di mulut kita saja tetapi pengampunan datangnya
dari dalam hati. Saat kita mau mengampuni orang yang bersalah kepada kita maka
Tuhan akan mengampuni kesalahan kita. Jangan tunggu sampai besok tetapi saat
ini juga ambil keputusan untuk mengampuni siapa saja orang yang sudah menyakiti
hati kita. Saat kita tidak mau mengampuni maka imbasnya tidak hanya terjadi
pada kita saja tetapi orang sekitar kita pun akan menerima akibatnya.
2. Kita Harus Minta Pertolongan Roh Kudus
Pengampunan itu tidak mudah, oleh sebab
itu mintalah pertolongan Roh Kudus agar Roh Kudus memampukan setiap kita. Ingat
ada Roh Kudus yang menginatkan kita, menolong kita dan memampukan kita untuk
melakukan kehendak Allah termasuk mengampuni orang yang bersalah pada kita.
Ambilah keputusan yang tepat saat ini karena keputusan kita saat ini menentukan
masa depan kita. “Dan sesudah berkata
demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. Jikalau
kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa
orang tetap ada, dosanya tetap ada." Yohanes 20:22-23. Saat kita
mengampuni orang yang bersalah pada kita maka dosa orang itu akan diampuni oleh
Bapa tetapi jika kita tidak mengampuni mereka maka dosa mereka tidak diampuni.
Oleh sebab itu lepaskan pengampunan kepada semua orang agar dosa mereka diampuni
oleh Tuhan dan dosa kita juga diampuni oleh Bapa.
"Tetapi kepada kamu, yang
mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang
yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah
bagi orang yang mencaci kamu.” Lukas 6:27-28. Bagaimana kita bisa melakukan ini
jika tidak ada Roh Kudus yang memampukan setiap kita. Undanglah Roh Kudus dalam
hidup kita. “Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan
mengutuk!” Roma 12:14.
3. Kita Harus Bertindak Untuk Mengampuni
“Kemudian datanglah Petrus dan berkata
kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku
jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata
kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali,
melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” Matius 18:21-22. Tuhan
menginginkan setiap kita untuk hidup penuh dengan pengampunan. Identitas orang
Kristen adalah pengampun yang selalu memberi pengampunan kepada orang yang
bersalah kepada kita.
4. Kita Harus Hidup Baru
“supaya
kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang
telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang
sesungguhnya.” Efesus 4:23-24. Sebagai orang percaya tanggalkanlah kehidupan
lama kita dan kenakan kehidupan baru yang dipimpin oleh Roh Kudus. Arti
sesungguhnya pengampunan adalah membatalkan atau menghapuskan. Hapuslah setiap
sakit hati yang ada pada hidup kita, hapus dendam, kebencian, geram dan
batalkan itu semua agar semuanya itu tidak ada di hati kita. Hapus semuanya itu
sehingga hidup kita bisa mebnjadi manusia baru yang siap dipimpin oleh Roh
Kudus. Jadilah orang Kristen yang memiliki identitas pengampun. Dimanapun kita
berada biarlah ada pengampunan dalam hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar