Sebelum manusia diciptakan, Tuhan menyediakan
segala sesuatu yang dibutuhkan manusia kemudian Tuhan menciptakan manusia. Hal
ini merupakan bukti tanggung jawab Tuhan Allah kepada setiap manusia. Allah
selalu menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kata TUHAN
Allah dalam Kejadian 2:8-15 memakai kata YHWH Elohim, TUHAN = YHWH, Allah =
Elohim, arti dari kata ini adalah Tuhan menciptakan dan Tuhan menyelamatkan.
Allah kita memiliki banyak nama dan sebutan, karena Allah kita adalah Allah
yang sempurna. Jangan sampai kita salah mengerti dan memahami siapa Allah kita.
Karena seperti halnya kancing baju, saat kita salah memasang kancing yang
pertama maka kancing berikutnya akan salah semua. Demikian juga pengenalan kita
akan Allah. Milikilah pengenalan yang benar akan Allah kita.
Tujuan Allah untuk manusia sangat besar. “TUHAN
Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk
mengusahakan dan memelihara taman itu.” Kejadian 2:15. Allah ‘menempatkan’ manusia,
menempatkan diambil dari kata ‘yanak’ yang memiliki arti ke tempat yang tenang
untuk menghilangkan kelelahan. Allah rindu agar setiap kita tetap bersekutu
dengan Tuhan karena Tuhan akan memberikan ketenangan dan menghilangkan segala
kepenatan hidup kita. Allah memiliki tujuan yang baik untuk setiap manusia.
Selain Allah menempatkan manusia di taman Eden, sebelumnya Allah ‘mengambil’
manusia, kata mengambil memakai kata ‘lahak’ yang memiliki arti diambil untuk
jalan bersama Allah. Seperti halnya seorang suami yang menggandeng istrinya
menuju masa depan yang penuh kebahagiaan. Kita adalah mempelai perempuannya
Tuhan, seorang mempelai perempuan, istri pasti akan mendapat warisan dari
mempelai lelaki saat mereka jalan bersama. Ada warisan yang Tuhan sediakan buat
setiap kita. Manusia adalah ciptaaan Tuhan yang dilayakan oleh Tuhan. Manusia
tidak bisa berjalan sendiri tanpa adanya Tuhan, jika manusia berjalan sendiri
dengan kemampuannya berarti ia bukan seorang manusia. Karena pada hakakatnya
manusia adalah pribadi yang berjalan bersama Tuhan. Siapakah manusia itu?
1. Gambaran Allah
“Maka Allah menciptakan manusia itu
menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan
perempuan diciptakan-Nya mereka.” Kejadian 1 : 27. Manusia adalah gambaran
Allah. Gambaran Allah bukan berarti kita sama dengan Allah tetapi Gambaran
Allah diambil dari kata ‘teslem’ yang memiliki arti bayangan. Manusia adalah
bayangan Allah. Kalau Allah bergerak maju maka bayanganNya pun harus ikut maju.
Dima asumber bayangan ada disitu bayangan juga ada. Begitu juga dengan hidup
kita. Dimanapun Allah ada, kita harus ada disitu juga. Oleh sebab itu ikutilah
Tuhan, ikuti segala perintahNya, ikuti apa yang menjadi isi hati Tuhan maka
janji Allah yang besar kepada manusia akan menjadi bagian kita. Jika manusia
tidak berjalan mengikuti Tuhan berarti ia bukan manusia. Seperti kisah bangsa
Israel saat dituntun Tuhan ke tanah perjanjian oleh tiang awan dan tiang api.
Saat tiang awan itu naik dan bergerak maka bangsa Israel harus ikut bergerak.
Demikian juga hidup kita sebagai umat yang segambaran dengan Allah.
2. Hormat, Sopan dan Memiliki Pikiran Sehat
“Jadi, karena kita menerima kerajaan
yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada
Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.” Ibrani
12:28. Manusia adalah insan yang memiliki rasa hormat, sopan dan berpikiran
sehat. Manusia harus hormat kepada Tuhan dan juga hormat kepada keluarga dan
ciptaan Allah. “Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan
dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang,
jangan memakai emas atau mutiara atau pun pakaian yang mahal-mahal,” 1 Timotius
2:9. Manusia harus memiliki pikiran yang sehat. Dalam adat Yahudi saat wanita
sudah berkeluarga ia pasti memakai kerudung dan tidak mungkin dikepang-kepang.
Kebiasaan mengepang biasanya dilakukan oleh para gadis yang belum bersuami.
Jadi sebagai manusia kita harus sadar akan kehidupan kita. Hal ini berarti kita
harus sopan. Jika ada manusia yang tidak sopan ia bukan seorang manusia.
3. Diberkati Allah
TUHAN Allah mengambil manusia itu dan
menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.”
Kejadian 2:15. Saat ditempatkan di taman eden, Allah menyuruh manusia untuk
mengusahakan dan memelihara taman eden. Mengusahakan diambil dari kata ‘abudah’
yang berarti ibadah. Pekerjaan dan Ibadah adalah hal yang sejalan. Bekerja
adalah ibadah. Sebelum manusia jatuh ke dalam dosa mereka sudah mengenal apa
yang namanya bekerja. Saat manusia ditempatkan di taman Eden, Allah tidak hanya
menyuruh manusia untuk mengelola taman Eden, tetapi juga memelihara, menjaga
dan melindunginya. Bekerja adalah ibadah, jadi pekerjaan kita adalah tanggung
jawab kita kepada Tuhan bukan kepada bos kita. Bekerjalah sebaiknya karena
bekerja adalah ibadah kita kepada Tuhan.
“Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik
sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia
memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu
tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam
kebahagiaan tuanmu.” Matius 25:23. Tidak cukup kita bekerja dengan baik tetapi
harus bertanggung jawab. Pekerjaan adalah milik Tuhan dan kita adalah orang
kepercayaan Tuhan. 5 Talenta yang Tuhan kasih tidak boleh dibagi-bagi ke orang
lain, begitu juga halnya dengan 2 talenta, apalagi menimbun satu talenta yang
Tuhan kasih. Talenta yang Tuhan kasih harus kita usahakan dan pertanggung
jawabkan. Dari talenta yang Tuhan kasih kita akan menerima berkat dari Tuhan.
“Semuanya ini, ya raja, diberikan Arauna
kepada raja." Arauna berkata pula kepada raja: "Kiranya TUHAN,
Allahmu, berkenan kepadamu.” Tetapi berkatalah raja kepada Arauna: "Bukan
begitu, melainkan aku mau membelinya dari padamu dengan membayar harganya,
sebab aku tidak mau mempersembahkan kepada TUHAN, Allahku, korban bakaran
dengan tidak membayar apa-apa." Sesudah itu Daud membeli tempat pengirikan
dan lembu-lembu itu dengan harga lima puluh syikal perak.” 2 Samuel 24:23-24.
Daud tahu bahwa apa yang Raja beri itu adalah milik Tuhan oleh sebab itu ia
tidak mau menerimanya tanpa membayar tetapi Daud membayar itu untuk korban
bakaran kepada Tuhan. Lakukanlah pekerjaan kita sebaik mungkin karena lewat
pekerjaan kita Allah akan mencurahkan berkatnya kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar