Senin, 12 Oktober 2015

MANUSIA

Sebelum manusia diciptakan, Tuhan menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan manusia kemudian Tuhan menciptakan manusia. Hal ini merupakan bukti tanggung jawab Tuhan Allah kepada setiap manusia. Allah selalu menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kata TUHAN Allah dalam Kejadian 2:8-15 memakai kata YHWH Elohim, TUHAN = YHWH, Allah = Elohim, arti dari kata ini adalah Tuhan menciptakan dan Tuhan menyelamatkan. Allah kita memiliki banyak nama dan sebutan, karena Allah kita adalah Allah yang sempurna. Jangan sampai kita salah mengerti dan memahami siapa Allah kita. Karena seperti halnya kancing baju, saat kita salah memasang kancing yang pertama maka kancing berikutnya akan salah semua. Demikian juga pengenalan kita akan Allah. Milikilah pengenalan yang benar akan Allah kita.
Tujuan Allah untuk manusia sangat besar. “TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.” Kejadian 2:15. Allah ‘menempatkan’ manusia, menempatkan diambil dari kata ‘yanak’ yang memiliki arti ke tempat yang tenang untuk menghilangkan kelelahan. Allah rindu agar setiap kita tetap bersekutu dengan Tuhan karena Tuhan akan memberikan ketenangan dan menghilangkan segala kepenatan hidup kita. Allah memiliki tujuan yang baik untuk setiap manusia. Selain Allah menempatkan manusia di taman Eden, sebelumnya Allah ‘mengambil’ manusia, kata mengambil memakai kata ‘lahak’ yang memiliki arti diambil untuk jalan bersama Allah. Seperti halnya seorang suami yang menggandeng istrinya menuju masa depan yang penuh kebahagiaan. Kita adalah mempelai perempuannya Tuhan, seorang mempelai perempuan, istri pasti akan mendapat warisan dari mempelai lelaki saat mereka jalan bersama. Ada warisan yang Tuhan sediakan buat setiap kita. Manusia adalah ciptaaan Tuhan yang dilayakan oleh Tuhan. Manusia tidak bisa berjalan sendiri tanpa adanya Tuhan, jika manusia berjalan sendiri dengan kemampuannya berarti ia bukan seorang manusia. Karena pada hakakatnya manusia adalah pribadi yang berjalan bersama Tuhan. Siapakah manusia itu?
1.       Gambaran Allah
“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” Kejadian 1 : 27. Manusia adalah gambaran Allah. Gambaran Allah bukan berarti kita sama dengan Allah tetapi Gambaran Allah diambil dari kata ‘teslem’ yang memiliki arti bayangan. Manusia adalah bayangan Allah. Kalau Allah bergerak maju maka bayanganNya pun harus ikut maju. Dima asumber bayangan ada disitu bayangan juga ada. Begitu juga dengan hidup kita. Dimanapun Allah ada, kita harus ada disitu juga. Oleh sebab itu ikutilah Tuhan, ikuti segala perintahNya, ikuti apa yang menjadi isi hati Tuhan maka janji Allah yang besar kepada manusia akan menjadi bagian kita. Jika manusia tidak berjalan mengikuti Tuhan berarti ia bukan manusia. Seperti kisah bangsa Israel saat dituntun Tuhan ke tanah perjanjian oleh tiang awan dan tiang api. Saat tiang awan itu naik dan bergerak maka bangsa Israel harus ikut bergerak. Demikian juga hidup kita sebagai umat yang segambaran dengan Allah.
2.       Hormat, Sopan dan Memiliki Pikiran Sehat
“Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.” Ibrani 12:28. Manusia adalah insan yang memiliki rasa hormat, sopan dan berpikiran sehat. Manusia harus hormat kepada Tuhan dan juga hormat kepada keluarga dan ciptaan Allah. “Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara atau pun pakaian yang mahal-mahal,” 1 Timotius 2:9. Manusia harus memiliki pikiran yang sehat. Dalam adat Yahudi saat wanita sudah berkeluarga ia pasti memakai kerudung dan tidak mungkin dikepang-kepang. Kebiasaan mengepang biasanya dilakukan oleh para gadis yang belum bersuami. Jadi sebagai manusia kita harus sadar akan kehidupan kita. Hal ini berarti kita harus sopan. Jika ada manusia yang tidak sopan ia bukan seorang manusia.
3.       Diberkati Allah
TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.” Kejadian 2:15. Saat ditempatkan di taman eden, Allah menyuruh manusia untuk mengusahakan dan memelihara taman eden. Mengusahakan diambil dari kata ‘abudah’ yang berarti ibadah. Pekerjaan dan Ibadah adalah hal yang sejalan. Bekerja adalah ibadah. Sebelum manusia jatuh ke dalam dosa mereka sudah mengenal apa yang namanya bekerja. Saat manusia ditempatkan di taman Eden, Allah tidak hanya menyuruh manusia untuk mengelola taman Eden, tetapi juga memelihara, menjaga dan melindunginya. Bekerja adalah ibadah, jadi pekerjaan kita adalah tanggung jawab kita kepada Tuhan bukan kepada bos kita. Bekerjalah sebaiknya karena bekerja adalah ibadah kita kepada Tuhan.
“Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” Matius 25:23. Tidak cukup kita bekerja dengan baik tetapi harus bertanggung jawab. Pekerjaan adalah milik Tuhan dan kita adalah orang kepercayaan Tuhan. 5 Talenta yang Tuhan kasih tidak boleh dibagi-bagi ke orang lain, begitu juga halnya dengan 2 talenta, apalagi menimbun satu talenta yang Tuhan kasih. Talenta yang Tuhan kasih harus kita usahakan dan pertanggung jawabkan. Dari talenta yang Tuhan kasih kita akan menerima berkat dari Tuhan.

“Semuanya ini, ya raja, diberikan Arauna kepada raja." Arauna berkata pula kepada raja: "Kiranya TUHAN, Allahmu, berkenan kepadamu.” Tetapi berkatalah raja kepada Arauna: "Bukan begitu, melainkan aku mau membelinya dari padamu dengan membayar harganya, sebab aku tidak mau mempersembahkan kepada TUHAN, Allahku, korban bakaran dengan tidak membayar apa-apa." Sesudah itu Daud membeli tempat pengirikan dan lembu-lembu itu dengan harga lima puluh syikal perak.” 2 Samuel 24:23-24. Daud tahu bahwa apa yang Raja beri itu adalah milik Tuhan oleh sebab itu ia tidak mau menerimanya tanpa membayar tetapi Daud membayar itu untuk korban bakaran kepada Tuhan. Lakukanlah pekerjaan kita sebaik mungkin karena lewat pekerjaan kita Allah akan mencurahkan berkatnya kepada kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar