Senin, 12 Oktober 2015

Tabut Tuhan Dirampas



Perang antara orang Israel dan orang filistin sering kita baca dalam Alkitab perjanjian lama. Setiap kali perang bangsa Israel selalu menang karena Allah semesta alam beserta dengan bangsa ini. Tetapi dalam 1 Samuel 4:1b-11, Israel mengalami kekalahan saat perang dengan bangsa Filistin. Mengapa bangsa Israel kalah? Padahakl dalam 1 Samuel 4:3 dikatakan , “Ketika tentara itu kembali ke perkemahan, berkatalah para tua-tua Israel: "Mengapa TUHAN membuat kita terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini? Marilah kita mengambil dari Silo tabut perjanjian TUHAN, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita dan melepaskan kita dari tangan musuh kita." Tabut Allah sudah bersama mereka tetapi mengapa mereka kalah?
1.       Bangsa Israel Tidak Respect, Tidak Hormat dan Tidak Takut akan Tuhan.
“Kemudian bangsa itu menyuruh orang ke Silo, lalu mereka mengangkat dari sana tabut perjanjian TUHAN semesta alam, yang bersemayam di atas para kerub; kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, ada di sana dekat tabut perjanjian Allah itu.” 1 Samuel 4:4. Tabut Allah sangat kudus dan Allah bersemayam di atasnya. Tabut Allah harus ada di ruang maha kudus dan hanya Imam yang hidupnya kudus yang bisa datang dan masuk ke dalam ruangan itu.
Karena Ingin menang berperang melawan orang Filistin, bangsa Israel pergi ke Silo dan mengambil tabut ini dari Silo dan di bawa ke perkemahan mereka (ayat 5). Mereka tahu Allah mereka adalah Allah yang dasyat yang telah menyertai bangsa ini keluar dari tanah mesir dan telah mengadakan banyak mujizat di depan mereka, tetapi bangsa ini tidak respect dan hormat kepada Tuhan Allah. Mereka tidak mengenal Allah dengan baik dan mereka tidak memiliki rasa takut akan Tuhan. Jika mereka mengenal Allah dengan baik mereka tidak mungkin dengan sembarangan membawa tabut Allah ke medan pertempuran. Tabut Allah adalah lambang kehadiran Allah dan kemuliaan Allah yang harus kita hormati. Milikilah rasa takut akan Allah.
Takut akan Allah harus kita tunjukan dari perkataan kita. “Bicaramu kurang ajar tentang Aku, firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Apakah kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?" Kamu berkata: "Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam? … Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya." Maleakhi 3:13-16. Takut akan Tuhan bisa kita tunjukan dari setiap perkataan kita. Selain perkataan takut akan Tuhan bisa terlihat dari tindakan dan perbuatan kita (Mazmur 14). Selain perkataan dan perbuatan takut akan Tuhan ditunjukan dari respon kita terhadap sesuatu yang terjadi pada kita. “Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.” Maleakhi 3:3. Dari seorang pemurni perak kita belajar tentang respon yang benar. Pemurni perak harus memperhatikan dengan benar dan tahu kapan ia harus mengangkat perak itu. Ia harus diam menjaga perak itu di dekat tungku perapian. Begitu juga halnya dengan kehidupan kita saat Tuhan menguji setiap iman kita. Kita harus menjaga perkataan kita, menjaga tindakan kita dan miliki respon yang benar sambil bersabar menunggu waktunya Tuhan. Miliki respect dengan Tuhanj, hormat dan takutlah akan Tuhan.
2.       Tabut Allah Berada di Tempat yang Tidak Benar.
“Sesudah orang Filistin merampas tabut Allah, maka mereka membawanya dari Eben-Haezer ke Asdod. Ketika orang-orang Asdod bangun pagi-pagi pada keesokan harinya, tampaklah Dagon terjatuh dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN; lalu mereka mengambil Dagon dan mengembalikannya ke tempatnya. ….. Ketika dilihat orang-orang Asdod, bahwa demikian halnya, berkatalah mereka: "Tabut Allah Israel tidak boleh tinggal pada kita, sebab tangan-Nya keras melawan kita dan melawan Dagon, allah kita." 1 Samuel 5:1-7. Ketika Tabut Allah ada di tanah orang Filistin, Tabut Allah mendatangkan malapetaka kepada bangsa ini, Filistin adalah gambar kedagingan sedangkan Tabut Allah adalah lambang kekudusan. Tabut Allah tidak bisa bekerja di tempat-tempat kedagingan. Tabut Allah tidak akan mendatangkan berkat saat ia berada di tempat yang salah, Tabut Allah akan mendatangkan kutuk saat ada di dalam hidup kita yang hidup dalam dosa. Saat hidup kita belum berbalik di jalan Tuhan maka yang datang adalah kutuk bukan berkat. Tabut Allah harus ada di tempat yang benar di tengah-tengah umat Allah yang menyembah Allah dan mengasihi Allah.
Keluarga Obed Edom diberkati saat Tabut Allah ada di rumahnya. Walaupun Obed Edom berasal dari keturunan Esau tetapi keluarga ini diberkati Allah secara luar biasa. Mengapa keluarga ini diberkati Tuhan saat Tabut Allah ada di rumahnya sedangkan saat Tabut ini berada di tanah Filistin mereka mendapat kutuk bukan berkat?  Karena keluarga Obed Edom hidup takut akan Tuhan dan menyembah serta mengasihi Tuhan Allah. Demikian juga hidup kita, milikilah hati yang respect dan milikilah hati yang takut akan Tuhan dan terus hidup menyembah dan mengasihi Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar