“Kamu akan Kuberikan hati yang
baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu
hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.” Yehezkiel 36 : 26. Ada
tujuan Allah yang luar biasa dalam hidup kita. Apa yang dimaksud dengan hati
yang baru dan roh yang baru? Hati yang baru berbeda dengan hati yang lama. Hati
yang lama adalah hati yang keras yang tidak mau dituntun oleh kebenaran Firman
Tuhan, sedangkan hati yang baru adalah hati yang taat dan mau dibentuk oleh
Tuhan sehingga kita mencapai tujuan Tuhan dalam hidup kita. Tuhan menciptakan
kita dengan tujuan yang jelas. Oleh sebab itu, Tuhan ingin setiap kita mencapai
tujuan yang Tuhan telah tetapkan. Suatu saat, ada waktunya Tuhan akan berkata
kepada setiap kita apakah yang sudah kita lakukan di dunia ini? Sudahkah kita
mencapai tujuan Tuhan dalam hidup kita?
“Bukan kamu yang memilih Aku,
tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu
pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta
kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.” Yohanes 15:16. Kita jadi
orang Kristen bukan pilihan kita sendiri atau bukan karena kita lahir
dilingkungan Kristen. Tetapi kita jadi orang Kristen karena Tuhan yang memilih
setiap kita. Tidak hanya kita tahu bahwa kita dipilih Tuhan tetapi kita harus
tahu mengapa kita dipilih Tuhan. Kita dipilih Tuhan karena Tuhan ingin agar
kita pergi dan menghasilkan buah. Ada tujuan Tuhan yang harus kita capai dalam
hidup kita. Ada goal yang harus kita capai yaitu berbuah dan buah kita tetap.
Tuhan memberi hati yang baru dan roh yang baru agar setiap kita bisa mencapai
tujuan Tuhan dalam hidup kita dan kapasitas kita akan diperbesar oleh Tuhan. Semakin
besar kapasitas kita, semakin besar juga berkat Tuhan yang Tuhan berikan buat
setiap kita, semakin besar juga tanggung jawab yang Tuhan beri dan kita akan
dipakai Tuhan semakin lebih lagi di dalam Tuhan. Ada tiga hal yang harus kita
lakukan agar kita mendapat hati yang baru dan roh yang baru agar kapasitas kita
diperbesar oleh Tuhan:
1. Bersedia Dibentuk Oleh Tuhan
“Apabila bejana, yang sedang dibuatnya
dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya
kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.” Yeremia
18:4. Hidup kita harus sama seperti bejana. Jika bejana yang dibuat tukang
periuk itu rusak maka tukang periuk itu akan membentuk bejana itu kembali
menurut apa yang baik dipemandangannya. Demikian juga hidup kita di tangan
Tuhan. Jika kita bersedia dibentuk oleh Tuhan maka proses yang akan kita lewati
akan sebentar saja. Tetapi jika kita tidak mau dibentuk oleh Tuhan maka prose
situ akan lama seperti yang dialami oleh bangsa Israel. “Celakalah orang yang
berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja! Adakah
tanah liat berkata kepada pembentuknya: "Apakah yang kaubuat?" atau
yang telah dibuatnya: "Engkau tidak punya tangan!" Yesaya 45:9. Kita
harus bersedia dibentuk oleh pembentukannya Tuhan. Jika kita tidak bersedia
maka pembentukan yang akan kita alami itu semakin keras. Tetapi saat kita
bersedia dibentuk oleh Tuhan maka Tuhan akan memberi hati yang baru dan roh
yang baru sehingga kapasitas kita akan diperbesar.
2. Lupakan Masa Lalu & Fokus Pada Tujuan
“Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap,
bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang
telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan
berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi
dari Allah dalam Kristus Yesus.” Filipi 3:13-14. Paulus melupakan apa yang ada
di belakangnya dan mengarahkan matanya kepada tujuan Tuhan dalam hidupnya. Kita
harus mampu melupakan masa lalu dan melangkahkan kaki ke depan. Jika kita
terikat dengan masa lalu kita maka kita tidak akan bisa melangkah ke depan.
Tuhan sudah melupakan dan menebus masa lalu kita. Saat Yesus disalibkan, Yesus
berkata sudah selesai. Segala kegagalan kita di masa lalu sudah Tuhan tebus di
atas kayu salib.
Seperti hal nya Paulus, ia memiliki
masalalu yang tidak baik, masa lalu Paulus adalah seorang Saulus yang merupakan
penganiaya jemaat. Tetapi ia mengalami perjumpaan dengan Tuhan di suatu jalan
dan Tuhan berkata: Saulus mengapa engkau menganiaya Aku? Ketika mengalami
perjumpaan dengan Tuhan Saulus diperdamaikan dengan Tuhan, Saulus diperdamaikan
dengan dirinya sendiri dan saulus diperdamaikan dengan sesamanya. Lupakan
segala kegagalan kita masa lalu dan jangan sampai terintimidasi oleh iblis.
Tuhan sudah memberi hati yang baru dan roh yang baru agar kapasitas hidup kita
semakin diperbesar.
3. Bersedia Melangkah Setahap Demi Setahap
“Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik
sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia
dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara
yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” Matius 25:21.
Terkadang setiap orang ingin langsung mencapai puncak dalam hidupnya. Padahal
sebelum mencapai sebuah puncak gunung kita harus melalui kaki gunung terlebih
dahulu. Tidak ada yang instan dalam hidup ini, semua membutuhkan proses dalam
hidup. Proses membutuhkan kesetiaan, ketekunan dan kesungguhan dalam hidup kita
sampai setiap kita mencapai gold an sasaran Tuhan. Yang dimaksud dengan perkara
kecil adalah kita harus setia dengan tanggung jawab kita sekarang. Tuhan
memproses kita perlahan-lahan agar mental setiap kita siap. Terkadang setiap
orang ingin cepat kaya padahal mereka belum siap untuk menjadi seorang yang
kaya. Bersedialah melangkah setahap demi setahap, jangan seperti gelumbung air
yang cepat terbang tinggi tetapi saat sudah diatas gelembung air itu pecah.
Banyak orang Kristen yang berubah setia karena kesuksesan mereka yang tidak
melewati proses yang ada. Tuhan tidak mau kita hilang seperti gelembung air
tersebut. Bersedialah melangkah setahap demi setahap agar kita mendapat hati
yang baru dan roh yang baru sehingga kapasitas kita diperbesar oleh Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar