Senin, 14 Desember 2015

RAHAB



Siapakah Rahab? “…..Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab …..” Yosua 2:1. Tuhan Allah tahu kehidupan setiap manusia. Siapa yang diselamatkan, siapa yang mengeraskan hati, Tuhan tahu semuanya itu. Rahab adalah seorang perempuan sundal, tapi Tuhan tahu ada hati yang rindu untuk menerima keslematan di dalam hidup Rahab. Nama Rahab pun disebutkan di dalam silsilah Yesus dalam injil Matius. Ada lima nama wanita yang disebutkan dalam silsilah Yesus Kristus, Tamar yang menipu Yehuda yang merupakan ayah menantunya, Rahab perempuan sundal yang menikah dengan Salmon salah satu dari dua pengintai yang dikirim Yosua, Rut seorang kafir yang menikah dengan Boas, Betzeba istri Daud yang merupakan mantan istri Uria, dan Maria Ibu Yesus. Dari lima wanita tercatat dalam silsilah Yesus hanya Maria saja yang terdidik dengan benar sedangkan empat lainnya memiliki masalalu tidak baik. Allah tidak melihat masa lalu setiap kita tetapi Allah melihat hati kita yang mau diselamatkan dan bertobat.
                “dan berkata kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu. Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas. Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.” Yosua 2:9-11. Iman timbul dari pendengaran akan Firman Tuhan. Baptis berbicara tentang ketaatan kita dengan Tuhan tetapi percaya dan mengaku Yesus dengan mulut kita itu adalah iman. Rahab mengenal Tuhan bukan karena diinjili oleh seseorang tetapi ia mengenal dan percaya Allah karena ia telah mendengar kabar yang beredar di masayakat waktu itu. Banyak diantara orang Kristen yang sudah sering mendengar Firman Tuhan tetapi masih belum punya iman dan percaya akan setiap Firman yang di dengar. Bukankah Tuhan menjanjikan masa depan yang penuh harapan, bukankah Tuhan menjanjikan bahwa Ia selalu menyertai kita, banyak janji yang Tuhan beri buat kita tetapi kita kurang percaya dan sering kuatir dalam hidup ini. Tetapi berbeda dengan Rahab, lewat perkataan orang-orang sekitar saja ia langsung percaya dengan Allah orang Israel.
“Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan." Roma 10:10-11, “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” Roma 10:17. Rahab percaya pada Allah orang Israel dan ia juga meminta agar keluarganya juga diselamatkan, “Maka sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya, bahwa kamu akan membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan semua orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut." Yosua 2:12-13. Tuhan menginginkan setiap orang diselamatkan. Rahab rindu agar nyawa keluarganya juga diselamatkan, keluarga adalah harta yang berharga bagi Rahab dan setiap kita.  Setiap kita rindu agar keluarga kita diselamatkan, keluarga kita melayani Tuhan dan juga keluarga kita diberkati Tuhan untuk menjadi berkat buat sekitar. “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Matius 6:33. Carilah keraan Allah dan kebenarannya maka semua akan ditambahkan kepada setiap kita. Berkat adalah bonus dari Tuhan saat kita mencari kerajaan Allah dan kebenarannya.
Jangan tinggal dalam dosa masa lalu, tinggalkan semua itu dan semakin maju ke depan. Beranilah melawan arus dunia, melawan baal-baal dan berhala akhir zaman yang membuat kita tidak memprioritaskan Tuhan dalam hidup kita. Hiduplah terus diperbarui dalam Tuhan. “Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka). Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;” Kolose 3:5-10. Masuk lebih dalam lagi dalam pengenalan akan Allah. Saat hati kita benar dihadapan Allah maka marah, geram, kejahatan, fitnah, percabulan, kenajisan, hawa nafsu,keserakahan tidak aka nada di dalam hidup kita. Matikan semua itu dan terus hidup diperbarui dalam Tuhan. Berdirilah sebagai keluarga Allah yang membawa perubahan. Keluarga yang membawa perubahan bagi sekitar kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar