Selasa, 12 Januari 2016

Kerendahan Hati



Tema Gereja GBI Keluarga Imamat Rajani tahun 2016 adalah Kepenuhan Allah, “The Fullness Of God”. Efesus 3:18-19.“Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.” Setiap kita harus memahami betapa lebar, panjang, tinggi dan dalamnya kasih Kristus. The Fullness of God adalah kerinduhan Tuhan buat setiap kita orang percaya. Mengalami kepenuhan akan Allah dalam hidup kita berarti otoritas Allah menjadi bagian hidup kita, jadi bukan kita lagi tetapi Allah yang bekerja di dalam hidup kita menurut kemauan dan kerelaan Allah. Sebelum kita mengalami kepenuhan Allah kita harus menyiapkan wadah terlebih dahulu. Salah satu hal yang perlu kita siapkan adalah rsifat rendah hati di dalam hidup kita.
“Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.” Matius 11:29. Yesus berkata agar setiap kita belajar dari pribadi Yesus yang lemah lembut dan rendah hati. Kerendahan hati berbicara tentang sikap atau karakter atau perilaku seseorang yang direfleksikan dan bisa dilihat oleh orang lain. Kerendahan hati tidak bisa kita dapat secara instan tetapi harus ada proses yang kita jalani dalam hidup kita. Kerendahan hati berarti mengerti bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah berasal dari Allah. Untuk menjadi seseorang yang rendah hati ada tiga hal yang harus kita lakukan.
1.       Tidak mempertahankan apa yang sudah ada pada kita
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,” Filipi 2:6. Yesus tidak mempertahankan kesetaraanNya dengan Allah tetapi Ia rela turun ke dunia dan menjadi seorang manusia. Kerendahan hati ‘harpakmos’ memiliki arti tidak menggenggam, Untuk menjadi seorang yang rendah hati jangan pertahankan apa yang ada pada setiap kita. Terkadang setiap kita mempertahankan setiap prinsip-prinsip hidup yang kita punya bertahun-tahun, tradisi-tradisi yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan, dan berupayha dengan segala upaya untuk mempertahankan harga diri yang sudah kita bangun dalam hidup kita. Tinggalkan setiap prinsip hidup kita yang tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan dan hiduplah sesuai dengan prinsip-prinsip Firman Tuhan. Tinggalkan keangkuan hidup dan ego kita masing-masing agar setiap kita bisa memiliki kerendahan hati dalam hidup kita. Tinggalkan itu semua agar setiap kita mengalami kepenuhan Allah. Kikislah dan buanglah apa yang tidak baik dalam hidup kita.
“Carilah TUHAN, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.” Zefanya 2:3. Kerendahan hati harus kita cari di dalam hidup kita dan bersiaplah untuk menghadapi ujian kerendahan hati.
2.       Menganggap yang lain lebih utama
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;” Filipi 2:3. Jangan selalu hidup mementingkan diri kita sendiri tetapi belajarlah menganggap yang lain lebih utama dibanding diri kita. Begitu juga dalam keluarga dan dalam kehidupan kita di masyarakat. Saat kita mengutamakan yang lain terlebih dahulu maka orang lain juga akan menghargai setiap kita. Sebagai orang percaya kerendahan hati harus ada di dalam hidup kita.
“Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."” 1 Petrus 5:5. Allah juga mengajarkan setiap kita untuk tunduk kepada orang yang lebih tua. Miliki kerendahan hati dan hormati orang yang lebih tua disbanding kita. Saat ada kerendahan hati maka kepenuhan Allah akan terjadi di dalam hidup setiap kita.
3.       Tidak mementingkan tujuan kita sendiri
karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,” Filipi 2:2. Kita harus hidup satu pikir, satu hati dan satu tujuan oleh sebab itu jangan selalu mementingkan tujuan kita sendiri. Tuhan tidak melihat fisik kita tetapi Ia melihat jauh ke dalam hati kita, apakah kita memiliki kerendahan hati seperti yang diteladankan Tuhan Yesus apa tidak. Sebab dari hatilah terpancar kehidupan, oleh sebab itu milikilah kerendahan hati. “Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.” 1 Petrus 5:6. Miliki kerendahan hati di dalam hidup kita, karena saat kita bisa merendahan hati kita maka akan ada waktunya Tuhan akan meninggikan setiap kita. Promosi datangnya dari Tuhan, bagian kita adalah hidup dengan kerendahhatian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar