Tema
Gereja GBI Keluarga Imamat Rajani tahun 2016 adalah Kepenuhan Allah, “The
Fullness Of God”. Efesus 3:18-19.“Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama
dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan
tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun
ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam
seluruh kepenuhan Allah.” Setiap kita harus memahami betapa lebar, panjang,
tinggi dan dalamnya kasih Kristus. The Fullness of God adalah kerinduhan Tuhan
buat setiap kita orang percaya. Mengalami kepenuhan akan Allah dalam hidup kita
berarti otoritas Allah menjadi bagian hidup kita, jadi bukan kita lagi tetapi
Allah yang bekerja di dalam hidup kita menurut kemauan dan kerelaan Allah.
Sebelum kita mengalami kepenuhan Allah kita harus menyiapkan wadah terlebih
dahulu. Salah satu hal yang perlu kita siapkan adalah rsifat rendah hati di
dalam hidup kita.
“Pikullah kuk yang Kupasang dan
belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan
mendapat ketenangan.” Matius 11:29. Yesus berkata agar setiap kita belajar dari
pribadi Yesus yang lemah lembut dan rendah hati. Kerendahan hati berbicara
tentang sikap atau karakter atau perilaku seseorang yang direfleksikan dan bisa
dilihat oleh orang lain. Kerendahan hati tidak bisa kita dapat secara instan
tetapi harus ada proses yang kita jalani dalam hidup kita. Kerendahan hati
berarti mengerti bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah berasal dari
Allah. Untuk menjadi seseorang yang rendah hati ada tiga hal yang harus kita
lakukan.
1.
Tidak mempertahankan apa yang sudah ada pada kita
“yang
walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai
milik yang harus dipertahankan,” Filipi 2:6. Yesus tidak mempertahankan
kesetaraanNya dengan Allah tetapi Ia rela turun ke dunia dan menjadi seorang
manusia. Kerendahan hati ‘harpakmos’ memiliki arti tidak menggenggam, Untuk
menjadi seorang yang rendah hati jangan pertahankan apa yang ada pada setiap
kita. Terkadang setiap kita mempertahankan setiap prinsip-prinsip hidup yang
kita punya bertahun-tahun, tradisi-tradisi yang tidak sesuai dengan Firman
Tuhan, dan berupayha dengan segala upaya untuk mempertahankan harga diri yang
sudah kita bangun dalam hidup kita. Tinggalkan setiap prinsip hidup kita yang
tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan dan hiduplah sesuai dengan
prinsip-prinsip Firman Tuhan. Tinggalkan keangkuan hidup dan ego kita
masing-masing agar setiap kita bisa memiliki kerendahan hati dalam hidup kita. Tinggalkan
itu semua agar setiap kita mengalami kepenuhan Allah. Kikislah dan buanglah apa
yang tidak baik dalam hidup kita.
“Carilah TUHAN, hai semua orang yang
rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah
kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.”
Zefanya 2:3. Kerendahan hati harus kita cari di dalam hidup kita dan bersiaplah
untuk menghadapi ujian kerendahan hati.
2.
Menganggap yang lain lebih utama
“dengan
tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya
hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari
pada dirinya sendiri;” Filipi 2:3. Jangan selalu hidup mementingkan diri kita
sendiri tetapi belajarlah menganggap yang lain lebih utama dibanding diri kita.
Begitu juga dalam keluarga dan dalam kehidupan kita di masyarakat. Saat kita
mengutamakan yang lain terlebih dahulu maka orang lain juga akan menghargai
setiap kita. Sebagai orang percaya kerendahan hati harus ada di dalam hidup
kita.
“Demikian jugalah kamu, hai orang-orang
muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah
dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang
congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."” 1 Petrus 5:5. Allah
juga mengajarkan setiap kita untuk tunduk kepada orang yang lebih tua. Miliki
kerendahan hati dan hormati orang yang lebih tua disbanding kita. Saat ada
kerendahan hati maka kepenuhan Allah akan terjadi di dalam hidup setiap kita.
3.
Tidak mementingkan tujuan kita sendiri
“karena
itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam
satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,” Filipi 2:2. Kita harus hidup satu pikir,
satu hati dan satu tujuan oleh sebab itu jangan selalu mementingkan tujuan kita
sendiri. Tuhan tidak melihat fisik kita tetapi Ia melihat jauh ke dalam hati
kita, apakah kita memiliki kerendahan hati seperti yang diteladankan Tuhan
Yesus apa tidak. Sebab dari hatilah terpancar kehidupan, oleh sebab itu
milikilah kerendahan hati. “Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan
Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.” 1 Petrus 5:6.
Miliki kerendahan hati di dalam hidup kita, karena saat kita bisa merendahan
hati kita maka akan ada waktunya Tuhan akan meninggikan setiap kita. Promosi
datangnya dari Tuhan, bagian kita adalah hidup dengan kerendahhatian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar