Selasa, 12 Januari 2016

Doa Paulus



“Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa,” Efesus 3:14.  Berbicara kepenuhan Allah adalah sesuatu yang tidak mudah. Oleh sebab itu, tidak hanya berdoa kepada Allah dengan biasa tetapi Paulus sujud sambil berdoa dan memanjatkan setiap doanya. Ada empat hal yang Paulus minta di dalam doanya:
1.       Menguatkan dan Meneguhkan Batin Setiap Kita Orang yang Percaya.
“Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,” Efesus 3:16. Hal pertama yang diminta oleh Rasul Paulus adalah agar Tuhan menguatkan dan meneguhkan batin setiap kita. Percuma saja kapasitas kita sudah diperbesar tetapi batin kita tidak kuat. Saat Berkat dan kuasa Allah dicurahkan dalam hidup kita sudahkah wadah itu besar dan kuat? Kenapa Paulus berdoa agar batin setiap kita dikuatkan? Karena kekuatan manusia tidak terletak dari ototnya tetapi pada batinnya. Orang yang memiliki tubuh yang sehat belum tentu ia kuat. Seorang Penginjil dan motivator Nick Vujicic adalah seseorang yang memiliki pengaruh yang besar dan jadi berkat buat orang banyak, tetapi ia tidak memiliki tubuh yang kuat. Dan banyak orang-orang yang memiliki tubuh yang sehat tetapi mereka tidak kuat di dalam kehidupan mereka, sebab kekuatan manusia terletak pada batinnya. “Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.” 2 Korintus 4:16. Agar kita mengalami kepenuhan Allah di dalam kehidupan setiap kita hal pertama yang harus kita miliki adalah batin yang kuat.
2.       Kristus Diam Di Dalam Kita dan Kita Berakar dan Berdasar di DalamNya.
“sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.” Efesus 3:17. Hanya dengan batin yang kuat kita akan memiliki iman yang kuat. “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.” Wahyu 3:20. Pintu itu akan terbuka dengan iman kita. Batin yang kuat akan menciptakan iman yang kuat. Tidak hanya kita memiliki iman di dalam Tuhan dan Yesus tinggal di dalam hidup kita, tetapi Yesus harus tetap ada dan tinggal secara permanen di dalam hidup kita. Kita harus berakar dan berdasar di dalam kasih Kristus. Dasar berbicara tentang pengharapan dan biarlah kita berpengharapan kepada kasih Allah yang besar di dalam kehidupan setiap kita. Siapkan batin kita, tinggal di dalam Tuhan, berakar dan milikilah dasar yang benar supaya saat kuasa dan berkat Allah dicurahkan kepada setiap kita, kita tidak sombong dan menjauh dari Tuhan.
Kepenuhan Allah berbicara tentang kuasa Tuhan yang tercurah penuh di dalam hidup kita. Saat kepunuhan Allah terjadi di dalam hidup kita maka bukan kita lagi yang mengendalikan hidup kita tetapi Kristus yang diam di dalam hidup kita yang mengendalikan hidup kita. Hati adalah pusat kehidupan, saat orang menerima Yesus maka hati kita adalah untuk Yesus dan segala hal yang kita lakukan untuk kemuliaan Tuhan. Saat hati kita untuk Yesus maka saat kuasa itu dicurahkan buat setiap kita maka kita bisa dengan tepat menggunakan kuasa itu.
3.       Memahami Kasih Kristus Di Dalam Hidup Kita.
“Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,” Efesus 3:18. Rasul Paulus berdoa agar kita memahami betapa lebarnya ‘platos’, panjangnya ‘mekos’, tingginya ‘hugsos’ dan dalamnya ‘batos’ kasih Kristus. Rasul Paulus berdoa agar kita bersama-sama orang kudus dapat memahami kasih Kristus. Kita tidak bisa memahami kasih Kristus dengan sendiri tetapi kita akan memahami betapa besarnya kasih Kristus secara bersama-sama. Kasih Kristus sungguh besar di dalam hidup kita, oleh sebab itu dengan orang-orang kudus lainnya kita akan memahaminya.
4.       Mengalami Kepenuhan Kasih.
“dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.” Efesus 3:19. Mengenal Allah berarti kita punya hubungan yang intim dengan Allah. Mengenal tidak dilakukan sesaat tetapi butuh proses yang dilakukan secara terus menerus untuk mengenal pribadiNya. Paulus berdoa agar setiap kita mengalami pengenalan dengan Allah, berjalan bersama Allah dan mengetahui satu dengan yang lain antara kita dan Allah. Saat kita mengenal Allah kita harus singkron dengan Allah. Apa yang menjadi maunya Allah itulah yang akan kita lakukan. Kepenuhan akan Allah akan membuat setiap kita kembali ke posisi awal kita. Dan apapun yang kita lakukan semua mendatangkan kemuliaan bagi Allah. “Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.” Efesus 3:20-21.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar