“Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa,” Efesus
3:14. Berbicara kepenuhan Allah adalah
sesuatu yang tidak mudah. Oleh sebab itu, tidak hanya berdoa kepada Allah
dengan biasa tetapi Paulus sujud sambil berdoa dan memanjatkan setiap doanya.
Ada empat hal yang Paulus minta di dalam doanya:
1. Menguatkan dan Meneguhkan Batin Setiap Kita
Orang yang Percaya.
“Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan
kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,”
Efesus 3:16. Hal pertama yang diminta oleh Rasul Paulus adalah agar Tuhan
menguatkan dan meneguhkan batin setiap kita. Percuma saja kapasitas kita sudah
diperbesar tetapi batin kita tidak kuat. Saat Berkat dan kuasa Allah dicurahkan
dalam hidup kita sudahkah wadah itu besar dan kuat? Kenapa Paulus berdoa agar
batin setiap kita dikuatkan? Karena kekuatan manusia tidak terletak dari
ototnya tetapi pada batinnya. Orang yang memiliki tubuh yang sehat belum tentu
ia kuat. Seorang Penginjil dan motivator Nick Vujicic adalah seseorang yang
memiliki pengaruh yang besar dan jadi berkat buat orang banyak, tetapi ia tidak
memiliki tubuh yang kuat. Dan banyak orang-orang yang memiliki tubuh yang sehat
tetapi mereka tidak kuat di dalam kehidupan mereka, sebab kekuatan manusia terletak
pada batinnya. “Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia
lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari
sehari ke sehari.” 2 Korintus 4:16. Agar kita mengalami kepenuhan Allah di
dalam kehidupan setiap kita hal pertama yang harus kita miliki adalah batin
yang kuat.
2. Kristus Diam Di Dalam Kita dan Kita Berakar
dan Berdasar di DalamNya.
“sehingga oleh imanmu Kristus diam di
dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.” Efesus 3:17.
Hanya dengan batin yang kuat kita akan memiliki iman yang kuat. “Lihat, Aku
berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku
dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama
dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.” Wahyu 3:20. Pintu itu akan terbuka
dengan iman kita. Batin yang kuat akan menciptakan iman yang kuat. Tidak hanya
kita memiliki iman di dalam Tuhan dan Yesus tinggal di dalam hidup kita, tetapi
Yesus harus tetap ada dan tinggal secara permanen di dalam hidup kita. Kita
harus berakar dan berdasar di dalam kasih Kristus. Dasar berbicara tentang
pengharapan dan biarlah kita berpengharapan kepada kasih Allah yang besar di
dalam kehidupan setiap kita. Siapkan batin kita, tinggal di dalam Tuhan,
berakar dan milikilah dasar yang benar supaya saat kuasa dan berkat Allah
dicurahkan kepada setiap kita, kita tidak sombong dan menjauh dari Tuhan.
Kepenuhan Allah berbicara tentang kuasa
Tuhan yang tercurah penuh di dalam hidup kita. Saat kepunuhan Allah terjadi di
dalam hidup kita maka bukan kita lagi yang mengendalikan hidup kita tetapi
Kristus yang diam di dalam hidup kita yang mengendalikan hidup kita. Hati
adalah pusat kehidupan, saat orang menerima Yesus maka hati kita adalah untuk
Yesus dan segala hal yang kita lakukan untuk kemuliaan Tuhan. Saat hati kita
untuk Yesus maka saat kuasa itu dicurahkan buat setiap kita maka kita bisa
dengan tepat menggunakan kuasa itu.
3. Memahami Kasih Kristus Di Dalam Hidup Kita.
“Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama
dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan
tingginya dan dalamnya kasih Kristus,” Efesus 3:18. Rasul Paulus berdoa agar
kita memahami betapa lebarnya ‘platos’, panjangnya ‘mekos’, tingginya ‘hugsos’
dan dalamnya ‘batos’ kasih Kristus. Rasul Paulus berdoa agar kita bersama-sama
orang kudus dapat memahami kasih Kristus. Kita tidak bisa memahami kasih
Kristus dengan sendiri tetapi kita akan memahami betapa besarnya kasih Kristus
secara bersama-sama. Kasih Kristus sungguh besar di dalam hidup kita, oleh
sebab itu dengan orang-orang kudus lainnya kita akan memahaminya.
4. Mengalami Kepenuhan Kasih.
“dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun
ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam
seluruh kepenuhan Allah.” Efesus 3:19. Mengenal Allah berarti kita punya
hubungan yang intim dengan Allah. Mengenal tidak dilakukan sesaat tetapi butuh
proses yang dilakukan secara terus menerus untuk mengenal pribadiNya. Paulus
berdoa agar setiap kita mengalami pengenalan dengan Allah, berjalan bersama
Allah dan mengetahui satu dengan yang lain antara kita dan Allah. Saat kita
mengenal Allah kita harus singkron dengan Allah. Apa yang menjadi maunya Allah
itulah yang akan kita lakukan. Kepenuhan akan Allah akan membuat setiap kita
kembali ke posisi awal kita. Dan apapun yang kita lakukan semua mendatangkan
kemuliaan bagi Allah. “Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari
pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang
bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam
Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.” Efesus 3:20-21.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar