Ada seorang pemuda kaya yang merupakan orang Yahudi
yang selalu melakukan Hukum Taurat selama hidupnya. Pemuda ini merupakan
golongan Farisi yang percaya kehidupan kekal. Sekilas pemuda ini kelihatan
sempurna dan mempunyai kerinduan untk memperoleh kehidupan kekal. Saat pemuda
ini bertanya tentang kehidupan kekal keada Yesus. “Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna,
pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin,
maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah
Aku." Matius 19:21. Mendengar apa yang dikatakan Yesus, pemuda kaya ini
gagal disempurnakan. Mengapa pemuda ini gagal? APa penyebab pemuda ini gagal
disempurnakan?
1. Tidak Melakukan Hukum Kasih
“Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna,
pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin,
maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah
Aku." Matius 19:21. Pemuda ini tidak mau membuat oang lain keadaannya jauh
lebih baik dari sebelumnya dan tidak rela menolong orang miskin. Respon pemuda
ini setelah mendengar perkataan Yesus adalah pergi dan sedih sebab banyak
hartanya.Pemuda ini belum mengerti tentang hukum kasih. Tuhan hendak mendidik
pemuda ini, saat ia sudah menerima segala kebaikan Tuhan dalam hidupnya
seharusnya ia menjadi alat untuk menjadi berkat buat sekitar. Itulah yang
disebut sempurna. Sayangnya ia tidak mengerti apa yang Yesus kehendaki. Tuhan
mengajarkan hukum kasih kepadanya, tetapi ia takut kekurangan saat menyerahkan
semua hartanya. Kasih itu murah hati dan orang yang murah hati adala orang yang
suka memberi. Orang yang sempurna adalah mereka yang mengerti hukum kasih dan
melakukannya.
“Sekalipun aku dapat
berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku
tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang
gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui
segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki
iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai
kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala
sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika
aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.” 1 Korintus
13:1-3. Tanpa kasih semua yang kita lakukan tidak ada faedahnya. Belajarlah
untuk dapat melakuka kasih dan jadilah penyalur berkatNya Tuhan. Sebab kasih
adalah tindakan nyata untuk sesame kita. Allah mau agar setiap kita
mentransferkan kasih Allah dalam hidup kita.
2. Tidak Melakukan Kehendak Allah
“Ketika orang muda itu
mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.” Matius
19:22. Pemuda ini gagal karena tidak mau mengambil resiko untuk melakukan
kehendak Allah. Injil lain mengatakan baha pemuda ini kecea saat mendengar
perkataan Yesus. Apa yang Tuhan perintahkan tidak seperti apa yang ia
bayangkan. Pemuda ini masih terikat dengan hartanya, sebab yang ia andalkan
selama hidupnya bukan Tuhan tetapi harta yang ia miliki. Ini adalah ujian yang
berat buat pemuda kaya ini, ia belum percaya penyertaan Tuhan yang sempurna
saat semua hartanya dijual dan dibagi-bagikan. Kita adalah pengelolah berkatnya
Tuhan, apa yang ada pada kita adalah milik Tuhan jadi apa pun yang Tuhan
perintahkan dalam kehidupan kita lakukanlah. Sebab Tuhan tidak akan membiarkan
kita anak-anaknya yang selalu melakukan kehendakNya terus di dalam pergumulan dan
permasalahan hidup. Orang yang sempurna adalah orang yang mau ngikut kehendak
Tuhan. Jangan pakai kehendak kita tapi pakailah kehendak Tuhan dalam kehidupan
kita.
3. Tidak Mengakhiri dengan Baik
“Yesus berkata kepada
murid-murid-Nya: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke
dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta
masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan
Allah." Matius 19:23-24. Pemuda ini bisa memulai dengan baik tetapi tidak
mengakhirnya dengan baik pula. Sejak masa mudanya pemuda ini hidup baik
dihadapan Allah, tetapi akhir hidupnya setelah bertemu Yesus ia kecewa dan
sedih dan pergi meninggalkan Yesus. Mari kita periksa kehidupan kita masing-masing,
masih adakah kasih mula-mula itu dalam kehidupan kita atau kasih itu sudah
pudar. Karakteristik orang yang sempurna adalah kasih. Biarlah kasih itu tetap
ada di dalam kehidupan kita an hidup kita bisa menjadi berkat untuk sekitar
kita.
v
BalasHapus