Rabu, 15 Februari 2017

Pemuda yang Kaya

Ada seorang pemuda kaya yang merupakan orang Yahudi yang selalu melakukan Hukum Taurat selama hidupnya. Pemuda ini merupakan golongan Farisi yang percaya kehidupan kekal. Sekilas pemuda ini kelihatan sempurna dan mempunyai kerinduan untk memperoleh kehidupan kekal. Saat pemuda ini bertanya tentang kehidupan kekal keada Yesus. “Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Matius 19:21. Mendengar apa yang dikatakan Yesus, pemuda kaya ini gagal disempurnakan. Mengapa pemuda ini gagal? APa penyebab pemuda ini gagal disempurnakan?
1.    Tidak Melakukan Hukum Kasih
Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Matius 19:21. Pemuda ini tidak mau membuat oang lain keadaannya jauh lebih baik dari sebelumnya dan tidak rela menolong orang miskin. Respon pemuda ini setelah mendengar perkataan Yesus adalah pergi dan sedih sebab banyak hartanya.Pemuda ini belum mengerti tentang hukum kasih. Tuhan hendak mendidik pemuda ini, saat ia sudah menerima segala kebaikan Tuhan dalam hidupnya seharusnya ia menjadi alat untuk menjadi berkat buat sekitar. Itulah yang disebut sempurna. Sayangnya ia tidak mengerti apa yang Yesus kehendaki. Tuhan mengajarkan hukum kasih kepadanya, tetapi ia takut kekurangan saat menyerahkan semua hartanya. Kasih itu murah hati dan orang yang murah hati adala orang yang suka memberi. Orang yang sempurna adalah mereka yang mengerti hukum kasih dan melakukannya.
“Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.” 1 Korintus 13:1-3. Tanpa kasih semua yang kita lakukan tidak ada faedahnya. Belajarlah untuk dapat melakuka kasih dan jadilah penyalur berkatNya Tuhan. Sebab kasih adalah tindakan nyata untuk sesame kita. Allah mau agar setiap kita mentransferkan kasih Allah dalam hidup kita.
2.    Tidak Melakukan Kehendak Allah
“Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.” Matius 19:22. Pemuda ini gagal karena tidak mau mengambil resiko untuk melakukan kehendak Allah. Injil lain mengatakan baha pemuda ini kecea saat mendengar perkataan Yesus. Apa yang Tuhan perintahkan tidak seperti apa yang ia bayangkan. Pemuda ini masih terikat dengan hartanya, sebab yang ia andalkan selama hidupnya bukan Tuhan tetapi harta yang ia miliki. Ini adalah ujian yang berat buat pemuda kaya ini, ia belum percaya penyertaan Tuhan yang sempurna saat semua hartanya dijual dan dibagi-bagikan. Kita adalah pengelolah berkatnya Tuhan, apa yang ada pada kita adalah milik Tuhan jadi apa pun yang Tuhan perintahkan dalam kehidupan kita lakukanlah. Sebab Tuhan tidak akan membiarkan kita anak-anaknya yang selalu melakukan kehendakNya terus di dalam pergumulan dan permasalahan hidup. Orang yang sempurna adalah orang yang mau ngikut kehendak Tuhan. Jangan pakai kehendak kita tapi pakailah kehendak Tuhan dalam kehidupan kita.
3.    Tidak Mengakhiri dengan Baik
“Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Matius 19:23-24. Pemuda ini bisa memulai dengan baik tetapi tidak mengakhirnya dengan baik pula. Sejak masa mudanya pemuda ini hidup baik dihadapan Allah, tetapi akhir hidupnya setelah bertemu Yesus ia kecewa dan sedih dan pergi meninggalkan Yesus. Mari kita periksa kehidupan kita masing-masing, masih adakah kasih mula-mula itu dalam kehidupan kita atau kasih itu sudah pudar. Karakteristik orang yang sempurna adalah kasih. Biarlah kasih itu tetap ada di dalam kehidupan kita an hidup kita bisa menjadi berkat untuk sekitar kita.


1 komentar: