Selasa, 07 Januari 2014

Berhala dalam Hati Manusia

                Berapa banyak diantara setiap kita yang rindu Tuhan mengubah keadaan kita? Mengubah kondisi ekonomi kita, mengubah padang gurun dalam hidup kita. Itulah yang banyak diminta setiap kita kepada Tuhan. Tetapi, pernahkan kita meminta Tuhan mengubah hati setiap kita? Seberapa banyak diantara kita juga rindu diberkati oleh Tuhan. Tetapi berapa banyak diantara kita yang rindu Tuhan membebaskan setiap kita dari keterikatan kita?
                “Yakub menghampiri Rahel juga, malah ia lebih cinta kepada Rahel dari pada kepada Lea. Demikianlah ia bekerja pula pada Laban tujuh tahun lagi. Ketika TUHAN melihat, bahwa Lea tidak dicintai, dibuka-Nyalah kandungannya, tetapi Rahel mandul.” Kejadian 29:30-31. Tuhan memperhatikan orang-orang yang tidak memiliki pembelaan dan orang-orang yang tidak mendapat kasih di dunia ini. Dari awal Lea mengetahui kalau ia tidak dicintai oleh Yakub. Ia meratapi nasibnya dan Tuhan memperhatikan keadaan Lea. Maka dibukalah kandungan Lea tetapi Rachel mandul.  Tuhan membuat Lea mengandung dan lahirlah Ruben. “Lea mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ruben, sebab katanya: "Sesungguhnya TUHAN telah memperhatikan kesengsaraanku; sekarang tentulah aku akan dicintai oleh suamiku." Kejadian 29:32. Saat Lea melahirkan Ruben, ia bersaksi tentang kebaikan TUHAN, tetapi di akhir kesaksiannya ia mulai mengandalkan apa yang ia punya. Ia mengandalkan Ruben agar Yakub bisa mencintainya. Mata Lea tertuju pada berkat yang Tuhan kasih yaitu Ruben. Saat Lea tidak punya apa-apa ia mengandalkan Tuhan tetapi saat Tuhan sudah mencurahkan berkat buatnya ia mulai lupa akan Tuhan. Berbeda dengan kisah Petrus yang disuruh Tuhan untuk kembali ke tengah danau dan menebar jalanya, walau Petrus sempat membantah tetapi ia melakukan apa yang Tuhan katakan. Akhirnya Petrus mendapatkan ikan yang berlebih. Saat Tuhan memberkati Petrus, mata Petrus tidak tertuju kepada berkat yang sudah Tuhan beri, matanya tertuju pada Yesus dan ia semakin percaya kalau Yesus adalah Tuhan.
                “Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: "Sesungguhnya, TUHAN telah mendengar, bahwa aku tidak dicintai, lalu diberikan-Nya pula anak ini kepadaku." Maka ia menamai anak itu Simeon. Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: "Sekali ini suamiku akan lebih erat kepadaku, karena aku telah melahirkan tiga anak laki-laki baginya." Itulah sebabnya ia menamai anak itu Lewi.” Kejadian 29:33-34. Seringkali kita minta kepada Tuhan sesuatu dan berpikir hidup kita akan bahagia saat kita mendapatkan apa yang kita minta dan doakan itu. Tanpa kita sadari, sesuatu itu akan menjadi berhala dalam hidup kita. Seperti halnya Lea yang matanya tertuju dengan berkat yang diberi oleh Tuhan kepadanya. Kalau berkat yang diberikan Tuhan membuat mata kita tidak tertuju kepada Tuhan maka berkat itu akan menjadi berhala buat setiap kita. Apapun yang kita andalkan dalam hidup kita selain Tuhan itu namanya berhala. Andalkan terus Tuhan dalam hidup kita. Terkadang setiap kita saat ditanya apakah kita mau dipakai oleh Tuhan? Kita mengangkat tangan kita karena kita mau dipakai oleh Tuhan. Tetapi kenyataannya kitalah yang memakai Tuhan untuk mengabulakan setiap keinginan kita lewat doa-doa kita. Setiap kita pasti mengalami kompetisi dalam hidup ini, tetapi saat kita mengijinkan kompetisi itu masuk ke dalam hati kita, itu akan membuat berhala buat setiap kita. Karena saat kompetisi itu masuk ke hati kita, itu akan membuat setiap kita mau lebih, lebih dan lebih lagi akan kompetisi itu. Demikian juga yang dialami oleh Lea, ia berkompetisi merebut hati Yakub dengan Rahel. Saat Tuhan sudah memberinya anak, ia meminta lebih dan lebih lagi. Begitu juga lah yang akan kita alami saat kita diberkati Tuhan akan sesuatu. Kita pasti tidak akan puas dan terus minta dan minta lagi agar diberkati. Tetapi yang menjadi pertanyaan, apakah yang akan kita lakukan saat kita sudah diberkati Tuhan? Apakah mata kita tertuju pada berkat Tuhan? Apakah dengan berkat itu kita mau dunia melihat kita? Jangan lupa bersyukur kepada Tuhan dan apapun berkat yang sudah kita terima hendaknya mata kita terus tertuju pada Tuhan dan kita semakin cinta dengan Tuhan saat kita diberkati. Saat mata kita tertuju pada berkat Tuhan maka berkat itu akan menjadi berhala buat setiap kita.
                “Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: "Sekali ini aku akan bersyukur kepada TUHAN." Itulah sebabnya ia menamai anak itu Yehuda. Sesudah itu ia tidak melahirkan lagi.” Kejadian 29:35. Akhirnya Lea bersyukur kepada Tuhan. Ia mengalami pertobatan dalam hatinya. Setiap dosa dimulai dari berhala yang muncul dalam hati manusia. Arti nama Yehuda adalah Praise, pujian kepada Tuhan. Lea mengalami metanoya. Ia bersyukur sehingga damai sejahtera itu turun kepadanya, hatinya penuh dalam Tuhan. Ia tidak cemburu lagi pada Rahel karena Tuhan sudah baik akan dia. Tetapi saat Lea bertobat dan berhenti meminta anak agar Yakub semakin cinta. Rahel menjadi cemburu melihat kakaknya. Akhirnya ia memberikan budaknya Bilha sehingga lahirlah Dan dan Naftali. Rahel puas saat lahir Dan dan Naftali. Ia sangat puas karena hatinya dipenuhi kecemburuan dan penyembahan berhala. Kejadian 30:6-8. Ketika melihat hal itu maka Lea pun jatuh kembali kepada penyembahan berhala. Ia juga menyerahkan budaknya perempuan kepada Yakub, yaitu Zilpa maka lahirlah Gad dan Asyer. Setelah itu pun Lea mengandung lagi dan melahirkan Isakhar dan Zebulon. Dan akhirnya ia berhenti mengandung setelah ia melahirkan Dina anak perempuannya. Lea pun akhirnya jatuh pada lubang yang sama saat ia tidak menjaga hatinya. Saat lahir Dina, itu membuat aib buat Lea. Saat seseorang tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah Tuhan kasih maka ia akan mendapatkan aib dari apa yang ia minta. Ia terus mengejar dan ia tidak pernah berhasil mengambil hati Yakub karena matanya tertuju kepada berkat bukan kepada Tuhan.

                Apa yang terjadi dalam hidup Lea, itu bisa terjadi dalam hidup kita semua. Jangan tertuju kepada berkat yang Tuhan kasih tetapi biarlah mata kita tertuju pada Tuhan karena Yesuslah yang memberi arti dalam hidup kita. Yesus datang ke dunia untuk mengubah hati setiap kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar