Selasa, 07 Januari 2014

Akulah Terang Dunia

                Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." Yohanes 8:12. Yesus berkata: Akulah terang dunia. Dalam Bahasa aslinya memakai kata ‘Egoposcosmos’, ‘ego’ memiliki arti aku, ‘pos’ memiliki arti terang dan ‘cosmos’ adalah dunia. Dunia yang dimaksud dari ayat ini adalah manusia yang mendiami dunia. Jadi maksud dari perkataan Yesus “Akulah terang dunia,” memiliki arti bahwa Yesus datang untuk menerangi manusia dalam kegelapan.  Kita adalah anak Tuhan maka kita harus menjadi terang buat sekitar kita seperti Yesus yang adalah terang dunia. Hal ini ditegaskan lagi dalam Injil Matius 5:13-16.
                Seperti kita ketahui kota Samarinda mendapat sebutan Kota Tepian, kota Balikpapan disebut Kota Beriman, Kota Manado disebut Kota Bersehati, Kota Malang disebut Kota Atlas, dan banyak lagi sebutan tentang kota. Saat kita datang ke Betlehem kita akan membaca sebuat kalimat di kota itu yang berbunyi ‘Light Of The World’ yang berarti terang bagi dunia setiap orang menantikan terang itu. Setiap orang menantikan datangnya Raja Damai yaitu Yesus Kristus. Saat kita membaca Yohanes 8:12, kita akan menemukan kalimat ‘Maka Yesus berkata pula ……’ Ini adalah kedua kalinya Yesus mengatakan hal tersebut. Yohanes 8:1-11, Yesus berjumpa dengan perempuan yang berzinah dan Yesus menerangi wanita ini dalam hidupnya. Yahanes 8:32, “dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Orang akan merdeka dari dosanya saat Yesus menjadi terang dalam hidupnya dan Firman Allah ada dalam hidupnya. Tidak ada seorang pun yang bisa mengubah hati manusia kecuali Tuhan. Oleh karena itu Yesus berkata, Akulah terang dunia. Terang tidak hanya berbicara menerangi seseorang dalam kegelapan tetapi terang juga berbicara menyembuhkan setiap sakit penyakit yang kita derita, memberi keberanian pada orang-orang yang mengalami ketakutan dan kebebasan buat setiap orang yang terikat.
                Bagaimanakah peran kita sebagai orang Kristen di tengah-tengah dunia ini? Ada tiga peran yang harus kita lakukan dalam hidup ini:
1.       Hidup Penuh Hikmat dan Kebijaksanaan
“Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.” Matius 5:13. Garam yang dimaksud dalam Matius 5:13 berbeda dengan garam yang ada di dapur kita. Garam yang di maksud adalah garam versi Yahudi dan Rabi-rabi Israel. Garam yang bisa menjadi tawar saat garam tersebut habis digunakan. Garam disini berbicara tentang hikmat dan kebijaksanaan setiap kita anak Allah yang harus menerangi sekitar kita. “Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.” Kolose 4:6. Hendaklah kata-kata kita jangan hambar seperti garam yang hambar, karena saat kita tidak mempunyai hikmat dan kebijaksanaan dalam berkata-kata maka kita akan menjadi batu sandungan dan tidak menjadi terang buat sekitar kita. Milikilah perkataan yang penuh hikmat dan kebijaksanaan untuk menerangi orang-orang disekitar kita. Perkataan berkuasa untuk merobek dan menjahit hati manusia. Seperti halnya Tuhan Yesus yang mempunyai banyak pengikut-Nya, banyak orang mengikut Yesus karena pengajaran Yesus yang berbeda, penuh hikmat dan kuasa. Kata Rasul Paulus dalam Roma 2:19, “dan yakin, bahwa engkau adalah penuntun orang buta dan terang bagi mereka yang di dalam kegelapan,” Dunia lagi menunggu anak-anak Allah untuk menerangi dunia.
2.       Hidup Harus Berbagi
“Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.” Matius 5:14-15. Kota Israel adalah kota yang terletak di gunung dan Israel memiliki 418 gunung dan bukit. Sebagai umat pilihan Allah yang diberkati Tuhan kita harus hidup berbagi dengan sesama. Seperti halnya Yesus datang ke dunia untuk berbagi kehidupan dengan setiap kita. Hari-hari ini roh akhir jaman sedang menguasai setiap manusia, roh cinta diri mengusai manusia dan banyak manusia yang mementingkan diri mereka sendiri. Kita harus bisa hidup berbagi jangan hidup untuk diri kita sendiri.
Dalam Alkitab Yesus pernah mengutuki pohon ara, mengapa hal itu terjadi? Hal itu terjadi karena Tuhan mau memberi pelajaran untuk setiap kita agar mau berbagi dengan yang lain. Kita harus berbuah dan buah itu bisa dinikmati oleh orang-orang disekitar kita. Hikmat dan kepintaran ada agar setiap kita bisa berbagi dengan sekitar. Begitu juga halnya dengan kekayaan, kekayaan ada agar kita juga bisa berbagi buat orang-orang disekitar kita. Yesus datang ke dunia untuk berbagi. Ia tidak bertanya kepada kita apakah kita mau menyembah dan mengikuti Dia saat Ia mati di kayu salib, tapi ia dengan tulus mau berbagi hidup buat setiap kita.
3.       Mengetahui Tujuan Kita Di Dunia

“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." Matius 5:16. Kita ada untuk memuliakan Tuhan kita. Apapun yang kita lakukan semua untuk kemuliaan Tuhan. Kemuliaan tidak hanya saat kita digereja bertepuk tangan memberi kemuliaan bagi Tuhan, tetapi kemuliaan berbicara tentang menghormati setiap pekerjaan yang sudah ditanggung jawabkan ke kita. Kemuliaan yang dimaksud adalah hasil kerja kita di dunia ini. Apakah kita nisa menyelesaikan setiap pekerjaan kita dengan baik atau tidak? Apakah hasil kerja atau apapun yang kita lakukan di dunia ini bisa jadi terang buat sekitar kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar