Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak,
kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan
berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."
Yohanes 8:12. Yesus berkata: Akulah terang dunia. Dalam Bahasa aslinya memakai
kata ‘Egoposcosmos’, ‘ego’ memiliki arti aku, ‘pos’ memiliki arti terang dan
‘cosmos’ adalah dunia. Dunia yang dimaksud dari ayat ini adalah manusia yang
mendiami dunia. Jadi maksud dari perkataan Yesus “Akulah terang dunia,”
memiliki arti bahwa Yesus datang untuk menerangi manusia dalam kegelapan. Kita adalah anak Tuhan maka kita harus
menjadi terang buat sekitar kita seperti Yesus yang adalah terang dunia. Hal
ini ditegaskan lagi dalam Injil Matius 5:13-16.
Seperti
kita ketahui kota Samarinda mendapat sebutan Kota Tepian, kota Balikpapan
disebut Kota Beriman, Kota Manado disebut Kota Bersehati, Kota Malang disebut
Kota Atlas, dan banyak lagi sebutan tentang kota. Saat kita datang ke Betlehem
kita akan membaca sebuat kalimat di kota itu yang berbunyi ‘Light Of The World’
yang berarti terang bagi dunia setiap orang menantikan terang itu. Setiap orang
menantikan datangnya Raja Damai yaitu Yesus Kristus. Saat kita membaca Yohanes
8:12, kita akan menemukan kalimat ‘Maka Yesus berkata pula ……’ Ini adalah kedua
kalinya Yesus mengatakan hal tersebut. Yohanes 8:1-11, Yesus berjumpa dengan
perempuan yang berzinah dan Yesus menerangi wanita ini dalam hidupnya. Yahanes
8:32, “dan kamu akan mengetahui kebenaran,
dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Orang akan merdeka dari
dosanya saat Yesus menjadi terang dalam hidupnya dan Firman Allah ada dalam
hidupnya. Tidak ada seorang pun yang bisa mengubah hati manusia kecuali Tuhan.
Oleh karena itu Yesus berkata, Akulah terang dunia. Terang tidak hanya
berbicara menerangi seseorang dalam kegelapan tetapi terang juga berbicara
menyembuhkan setiap sakit penyakit yang kita derita, memberi keberanian pada
orang-orang yang mengalami ketakutan dan kebebasan buat setiap orang yang
terikat.
Bagaimanakah
peran kita sebagai orang Kristen di tengah-tengah dunia ini? Ada tiga peran
yang harus kita lakukan dalam hidup ini:
1. Hidup Penuh Hikmat dan Kebijaksanaan
“Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu
menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain
dibuang dan diinjak orang.” Matius 5:13. Garam yang dimaksud dalam Matius 5:13
berbeda dengan garam yang ada di dapur kita. Garam yang di maksud adalah garam
versi Yahudi dan Rabi-rabi Israel. Garam yang bisa menjadi tawar saat garam
tersebut habis digunakan. Garam disini berbicara tentang hikmat dan
kebijaksanaan setiap kita anak Allah yang harus menerangi sekitar kita.
“Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu
tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.” Kolose 4:6.
Hendaklah kata-kata kita jangan hambar seperti garam yang hambar, karena saat
kita tidak mempunyai hikmat dan kebijaksanaan dalam berkata-kata maka kita akan
menjadi batu sandungan dan tidak menjadi terang buat sekitar kita. Milikilah
perkataan yang penuh hikmat dan kebijaksanaan untuk menerangi orang-orang
disekitar kita. Perkataan berkuasa untuk merobek dan menjahit hati manusia.
Seperti halnya Tuhan Yesus yang mempunyai banyak pengikut-Nya, banyak orang
mengikut Yesus karena pengajaran Yesus yang berbeda, penuh hikmat dan kuasa. Kata
Rasul Paulus dalam Roma 2:19, “dan yakin, bahwa engkau adalah penuntun orang
buta dan terang bagi mereka yang di dalam kegelapan,” Dunia lagi menunggu
anak-anak Allah untuk menerangi dunia.
2. Hidup Harus Berbagi
“Kamu adalah terang dunia. Kota yang
terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang,
melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua
orang di dalam rumah itu.” Matius 5:14-15. Kota Israel adalah kota yang
terletak di gunung dan Israel memiliki 418 gunung dan bukit. Sebagai umat
pilihan Allah yang diberkati Tuhan kita harus hidup berbagi dengan sesama.
Seperti halnya Yesus datang ke dunia untuk berbagi kehidupan dengan setiap
kita. Hari-hari ini roh akhir jaman sedang menguasai setiap manusia, roh cinta
diri mengusai manusia dan banyak manusia yang mementingkan diri mereka sendiri.
Kita harus bisa hidup berbagi jangan hidup untuk diri kita sendiri.
Dalam Alkitab Yesus pernah mengutuki
pohon ara, mengapa hal itu terjadi? Hal itu terjadi karena Tuhan mau memberi
pelajaran untuk setiap kita agar mau berbagi dengan yang lain. Kita harus
berbuah dan buah itu bisa dinikmati oleh orang-orang disekitar kita. Hikmat dan
kepintaran ada agar setiap kita bisa berbagi dengan sekitar. Begitu juga halnya
dengan kekayaan, kekayaan ada agar kita juga bisa berbagi buat orang-orang
disekitar kita. Yesus datang ke dunia untuk berbagi. Ia tidak bertanya kepada
kita apakah kita mau menyembah dan mengikuti Dia saat Ia mati di kayu salib,
tapi ia dengan tulus mau berbagi hidup buat setiap kita.
3. Mengetahui Tujuan Kita Di Dunia
“Demikianlah hendaknya terangmu
bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan
memuliakan Bapamu yang di sorga." Matius 5:16. Kita ada untuk memuliakan
Tuhan kita. Apapun yang kita lakukan semua untuk kemuliaan Tuhan. Kemuliaan
tidak hanya saat kita digereja bertepuk tangan memberi kemuliaan bagi Tuhan, tetapi
kemuliaan berbicara tentang menghormati setiap pekerjaan yang sudah ditanggung
jawabkan ke kita. Kemuliaan yang dimaksud adalah hasil kerja kita di dunia ini.
Apakah kita nisa menyelesaikan setiap pekerjaan kita dengan baik atau tidak?
Apakah hasil kerja atau apapun yang kita lakukan di dunia ini bisa jadi terang
buat sekitar kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar