“Demikianlah
hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya
dipercayakan rahasia Allah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang
demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.” 1 Korintus 4:1-2. Kita
adalah orang-orang kepercayaan Tuhan. Salah satu tokoh dalam Alkitab yang bisa
menjaga kepercayaan Tuhan adalah Yusuf. “Lalu berkatalah Firaun kepada para
pegawainya: "Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang
penuh dengan Roh Allah?" Kata Firaun kepada Yusuf: "Oleh karena Allah
telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian
berakal budi dan bijaksana seperti engkau.” Kejadian 41:38-39. Menjadi orang
kepercayaan Allah harus dimulai dengan dipenuhi Roh Allah.
Sebelum
menjadi orang kepercayaan, Yusuf banyak mengalami proses dalam hidupnya. Ia
dibuang dan dijual oleh saudara-saudaranya. Tetapi dalam Kejadian 50:20 ia
berkata, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi
Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti
yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.” Apa
yang dialami oleh Yusuf seakan-akan kebetulan, tetapi semua sudah direncanakan
Tuhan dari semula.
Roh
Allah ada pada diri seorang Yusuf sehingga ia bisa mengambil respon dengan baik
saat menghadapi masalah atau proses. Di rumah Potifar pun, Yusuf dipercayakan
untuk mengatur segala sesuatu yang ada. Tetapi tidak berhenti sampai situ, Saat
ada kepercayaan yang sudah diberi, pasti ada godaan yang akan kita alami.
Begitu juga halnya dengan Yusuf yang digoda oleh istri Potifar. Di tahun 2014
ini, godaan pasti selalu ada dalam hidup kita. Tetapi bukan masalah godaannya
tetapi bagaimana respon kita saat kita menghadapi godaan itu. Saat dihadapkan
dengan godaan, respon Yusuf adalah menolak godaan itu (Kejadian 39:8-9) dan ia
lari meninggalkan dosa itu. Beranilah berkata tidak untuk dosa. Pegang apa yang
Tuhan percayakan buat setiap kita. Walaupun Yusuf akhirnya dipenjara karena
difitna oleh Istri Potifar. Bersama Tuhan Yusuf akhirnya dibebaskan. Saat Roh
Tuhan ada bersama-sama kita, tidak ada ikatan yang tidak bisa dilepaskan oleh
Tuhan.
“Dalam
kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawab aku dengan
memberi kelegaan. TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat
dilakukan manusia terhadap aku? TUHAN di pihakku, menolong aku; aku akan
memandang rendah mereka yang membenci aku. Lebih baik berlindung pada TUHAN
dari pada percaya kepada manusia. Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada
percaya kepada para bangsawan. ….. Aku ditolak dengan hebat sampai jatuh,
tetapi TUHAN menolong aku. TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi
keselamatanku. Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar:
"Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan, tangan kanan TUHAN berkuasa
meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!" Aku tidak akan
mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN.” Mazmur
118:5-9, 13-17. Jangan berharap pada manusia tetapi teruslah berharap pada
Tuhan. Kalau Tuhan terus bersama dengan kita, ada tangan kanan TUHAN yang
melakukan keperkasaan, ada tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan setiap kita.
Saat Tuhan sudah meninggikan setiap kita, jangan lupa untuk menyaksikan
perbuatan-perbuatan Tuhan kepada sekitar kita. (Mazmur 118:17). Kita adalah
anak-anak Tuhan yang menerima tanda dari Tuhan, kita memiliki tanda untuk
menerima warisan kerajaan Allah. Tanda itu diberikan buat setiap kita bukan
karena kehebatan setiap kita tetapi semua karena ada Roh Allah dalam hidup
kita.
Kalau
Yusuf tidak memiliki integritas yang tinggi, ia akan jatuh saat digoda oleh
istri Potifar, karena saat itu tidak ada orang yang berada di rumah Potifar.
Terus miliki integritas dalam hidup ini. Tidak usah banyak omong, tetapi
biarlah orang melihat dan memandang sendiri dan percaya kalau setiap kita
adalah hamba yang bisa dipercaya. Ujian boleh terus terjadi, bahkan seperti
seorang Daud yang mengalami titik nol saat berada di Ziklag. Tetapi saat ia
berseru kepada Tuhan dan mendengar apa yang Tuhan perintahkan, maka ada
pemulihan dalam hidup Daud.
Promosi
Tuhan juga akan datang kepada setiap kita saat kita pegang perintah Tuhan.
Tetapi saat kita sudah dipromosikan oleh Tuhan, jangan sampai kita lengah akan
promosi itu. Terus mata kita terpaut dengan Tuhan. Hati-hati melangkah di tahun
ini dan jangan sia-sia kan kepercayaan yang Tuhan sudah berikan buat setiap
kita di tahun 2014 ini. Jangan main-main dengan pergaulan kita, jangan
main-main dengan hidup kita, jangan main-main dengan pekerjaan kita, keluarga
kita dan semua hal yang sudah Tuhaan percayakan dalam hidup setiap kita. Saat
kita bisa menjaga kepercayaan Tuhan maka ada hal yang besar yang akan Tuhan beri
buat setiap kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar