Selasa, 07 Januari 2014

Daud dan Mefiboset

                Yesus yang berasal dari surga rela turun ke bumi hanya untuk setiap kita. Ia datang ke dunia untuk menyelamatakan setiap kita anak-anakNya. Tetapi terkadang setiap kita tidak mengerti akan hal ini. Tuhan datang untuk memulihkan keadaan setiap kita. Menyembuhkan yang sakit, memberkati setiap kita dan menyelamatkan kita. Tuhan datang ke bumi untuk mengembalikan posisi kita seperti saat manusia pertama diciptakan. Itulah Tuhan kita Yesus Kristus yang sungguh baik buat setiap kita.
                Dalam kisah 2 Samuel 9:1-13. Kita akan belajar tokoh-tokoh yang ada dalam kisah tersebut. Dalam 2 Samuel 9 ini kita akan belajar tentang Daud dan Mefiboset. Saat Saul di dapati tidak berkenan di hadapan Allah. Kita menemukan tokoh Daud yang menggantikannya sebagai raja. Saat Samuel datang ke tempat Isai, orang tua Daud, banyak kakak-kakak Daud yang menurut pemandangan manusia baik dan layak. Tetapi saat Samuel bertanya kepada Allah, mereka semua tidak di pilih Allah. Allah justru memilih Daud daripada kakak-kakaknya. Bukan apa yang dilihat manusia baik yang dipilih Allah. Allah jauh melihat ke dalam hati setiap manusia. Kenapa Daud dipilih Allah? Daud dipilih Allah karena Daud memiliki hati yang benar. Mungkin banyak orang tidak melihat kita dan memandang kita sebelah mata, tetapi ingat ada Tuhan yang terus memperhatikanmu. Terus jaga hati kita dari segala kewaspadaan karena Allah melihat hati kita bukan paras kita. Waktu Daud hanya di suruh mengembalakan kambing domba yang Cuma dua tiga ekor oleh orang tuanya, ia melakukannya dengan senang hati tanpa iri dengan kakak-kakaknya yang biasa tampil di medan perang.
                Daud selalu mengucap syukur buat setiap hal yang terjadi dalam hidupnya. Apapun yang di hadapi Daud, ia selalu bersyukur dan tetap memuji Tuhan. Hingga akhirnya Daud di urapi menjadi raja. Tetapi dalam kisah Daud, ia tidak langsung diurapi menjadi raja. Ada proses besar yang harus di hadapi Daud. Daud harus melawan Goliath sebelum ia di urapi menjadi seorang raja. Saat menghadapi Goliath, Daud tidak takut. Ia memiliki iman yang kuat dan yakin Tuhan akan menolong dan membelanya. Daud tidak menyerah menghadapi itu semua. Mungkin banyak masalah atau proses yang diijinkan Tuhan untuk setiap kita alami, saat kita percaya pada Tuhan Yesus maka tidak ada alasan untuk setiap kita menyerah dalam proses hidup kita. Seperti halnya Daud yang mengenal Allahnya dengan benar. Saat Goliath menghina Allah orang srael, Daud maju melawan Goliath. Ia tidak ‘sok-sokan’ saat melawan Goliath. Ia mendatangi Goliath dengan nama Tuhan dan apa yang ada padanya yaitu pengalia-alianya. Singkat cerita Daud bisa mengalahkan Goliath dan Ia Bisa mengatasi dan melewati proses yang Tuhan berikan.
                Dalam 1 Samuel 18, kita menemukan tokoh Yonatan anak Saul yang merupakan sahabat dari Daud. Mereka saling mengasihi seperti saudara sendiri. Sampai-sampai pada 1 Samuel Pasal 20 terjadi perjanjian antara Daud dan Yonatan. 2 Samuel 9: 1. “Berkatalah Daud: "Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan." Daud masih mengingat janjinya dengan Yonatan. Saat Yonatan mati pun Daud juga bersedih hati. 2 Samuel 1:25-26. Saat Yonathan bertemu dengan Daud, umur Yonatan 30 Tahun dan Daud berumur 18 Tahun. Sedangkan saat itu umur Mefiboset, anak Yonatan adalah 5 Tahun. Saat Saul dan Yonatan mati, Mefiboset diasuh oleh inang pengasuhnya dan mefiboset pernah jatuh sehingga ia menjadi cacat tidak bisa berjalan. Tetapi Daud masih ingat perjanjiannya dengan Yonatan sehingga ia mencari keturunan Saul yang masih hidup. Akhirnya ditemukan juga Mefiboset.
                Saat Yonatan mati, Mefiboset tinggal di Lodebar. Ia bersama pengasuhnya melarikan diri ke lodebar dan tinggal dalam kemiskinan. Kata Lodebar memiliki arti ‘Tidak ada Tuhan’. Berbeda dengan kota Yerusalem yang memiliki arti ‘Kota Damai’. Saat dipanggil oleh Daud, Mefiboset merasa hina dan tidak pantas. Tetapi tuhan masih memberikan kasih karunia kepada Mefiboset. Daud mengajak kembali Mefiboset untuk makan sehidangan dengan raja. Lewat Daud terjadi pemulihan hidup Mefiboset. Siapapun kita dan bagaimanapun keadaan kita hari ini, terus mengucap syukur karena kasih karunia Allah masih ada buat setiap kita seperti halnya kasih karunia yang diterim oleh Mefiboset. Saat diundang Raja, Mefiboset tidak sombong dan mengakui siapa dirinya. Hari-hari ini respon hati ang benarlah yang lagi di cari Tuhan. Saat kita bisa rendah hati dan bergantung pada Tuhan, tuhan akan terus mencuraghkan berkatnya buat setiap kita.

                “Sampai dicurahkan kepada kita Roh dari atas: Maka padang gurun akan menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan. Di padang gurun selalu akan berlaku keadilan dan di kebun buah-buahan akan tetap ada kebenaran. Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya. Bangsaku akan diam di tempat yang damai, di tempat tinggal yang tenteram di tempat peristirahatan yang aman. Hutan akan runtuh seluruhnya dan kota akan direndahkan serendah-rendahnya Berbahagialah kamu yang boleh menabur di segala tempat di mana terdapat air, yang dapat membiarkan sapi dan keledainya pergi ke mana-mana!” Yesaya 32:15-20. Harapkanlah Roh Kudus turun atas setiap kita. Maka kita akan merasakan damai sejahtera dan ketenangan. Ada waktunya Tuhan memulihkan keadaan setiap kita. Apapun masalah yang kita hadapi hari-hari ini, ada Tuhan yang terus menyertai kita. Terus andalkan Tuhan dalam hidupmu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar