Yesus
yang berasal dari surga rela turun ke bumi hanya untuk setiap kita. Ia datang
ke dunia untuk menyelamatakan setiap kita anak-anakNya. Tetapi terkadang setiap
kita tidak mengerti akan hal ini. Tuhan datang untuk memulihkan keadaan setiap
kita. Menyembuhkan yang sakit, memberkati setiap kita dan menyelamatkan kita.
Tuhan datang ke bumi untuk mengembalikan posisi kita seperti saat manusia
pertama diciptakan. Itulah Tuhan kita Yesus Kristus yang sungguh baik buat setiap
kita.
Dalam
kisah 2 Samuel 9:1-13. Kita akan belajar tokoh-tokoh yang ada dalam kisah
tersebut. Dalam 2 Samuel 9 ini kita akan belajar tentang Daud dan Mefiboset.
Saat Saul di dapati tidak berkenan di hadapan Allah. Kita menemukan tokoh Daud
yang menggantikannya sebagai raja. Saat Samuel datang ke tempat Isai, orang tua
Daud, banyak kakak-kakak Daud yang menurut pemandangan manusia baik dan layak.
Tetapi saat Samuel bertanya kepada Allah, mereka semua tidak di pilih Allah.
Allah justru memilih Daud daripada kakak-kakaknya. Bukan apa yang dilihat
manusia baik yang dipilih Allah. Allah jauh melihat ke dalam hati setiap
manusia. Kenapa Daud dipilih Allah? Daud dipilih Allah karena Daud memiliki
hati yang benar. Mungkin banyak orang tidak melihat kita dan memandang kita
sebelah mata, tetapi ingat ada Tuhan yang terus memperhatikanmu. Terus jaga
hati kita dari segala kewaspadaan karena Allah melihat hati kita bukan paras
kita. Waktu Daud hanya di suruh mengembalakan kambing domba yang Cuma dua tiga
ekor oleh orang tuanya, ia melakukannya dengan senang hati tanpa iri dengan
kakak-kakaknya yang biasa tampil di medan perang.
Daud
selalu mengucap syukur buat setiap hal yang terjadi dalam hidupnya. Apapun yang
di hadapi Daud, ia selalu bersyukur dan tetap memuji Tuhan. Hingga akhirnya
Daud di urapi menjadi raja. Tetapi dalam kisah Daud, ia tidak langsung diurapi
menjadi raja. Ada proses besar yang harus di hadapi Daud. Daud harus melawan
Goliath sebelum ia di urapi menjadi seorang raja. Saat menghadapi Goliath, Daud
tidak takut. Ia memiliki iman yang kuat dan yakin Tuhan akan menolong dan
membelanya. Daud tidak menyerah menghadapi itu semua. Mungkin banyak masalah
atau proses yang diijinkan Tuhan untuk setiap kita alami, saat kita percaya
pada Tuhan Yesus maka tidak ada alasan untuk setiap kita menyerah dalam proses
hidup kita. Seperti halnya Daud yang mengenal Allahnya dengan benar. Saat
Goliath menghina Allah orang srael, Daud maju melawan Goliath. Ia tidak ‘sok-sokan’ saat melawan Goliath. Ia
mendatangi Goliath dengan nama Tuhan dan apa yang ada padanya yaitu
pengalia-alianya. Singkat cerita Daud bisa mengalahkan Goliath dan Ia Bisa
mengatasi dan melewati proses yang Tuhan berikan.
Dalam
1 Samuel 18, kita menemukan tokoh Yonatan anak Saul yang merupakan sahabat dari
Daud. Mereka saling mengasihi seperti saudara sendiri. Sampai-sampai pada 1
Samuel Pasal 20 terjadi perjanjian antara Daud dan Yonatan. 2 Samuel 9: 1. “Berkatalah Daud: "Masih adakah orang
yang tinggal dari keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya
oleh karena Yonatan." Daud masih mengingat janjinya dengan Yonatan.
Saat Yonatan mati pun Daud juga bersedih hati. 2 Samuel 1:25-26. Saat Yonathan
bertemu dengan Daud, umur Yonatan 30 Tahun dan Daud berumur 18 Tahun. Sedangkan
saat itu umur Mefiboset, anak Yonatan adalah 5 Tahun. Saat Saul dan Yonatan
mati, Mefiboset diasuh oleh inang pengasuhnya dan mefiboset pernah jatuh
sehingga ia menjadi cacat tidak bisa berjalan. Tetapi Daud masih ingat
perjanjiannya dengan Yonatan sehingga ia mencari keturunan Saul yang masih
hidup. Akhirnya ditemukan juga Mefiboset.
Saat
Yonatan mati, Mefiboset tinggal di Lodebar. Ia bersama pengasuhnya melarikan
diri ke lodebar dan tinggal dalam kemiskinan. Kata Lodebar memiliki arti ‘Tidak
ada Tuhan’. Berbeda dengan kota Yerusalem yang memiliki arti ‘Kota Damai’. Saat
dipanggil oleh Daud, Mefiboset merasa hina dan tidak pantas. Tetapi tuhan masih
memberikan kasih karunia kepada Mefiboset. Daud mengajak kembali Mefiboset
untuk makan sehidangan dengan raja. Lewat Daud terjadi pemulihan hidup
Mefiboset. Siapapun kita dan bagaimanapun keadaan kita hari ini, terus mengucap
syukur karena kasih karunia Allah masih ada buat setiap kita seperti halnya
kasih karunia yang diterim oleh Mefiboset. Saat diundang Raja, Mefiboset tidak
sombong dan mengakui siapa dirinya. Hari-hari ini respon hati ang benarlah yang
lagi di cari Tuhan. Saat kita bisa rendah hati dan bergantung pada Tuhan, tuhan
akan terus mencuraghkan berkatnya buat setiap kita.
“Sampai dicurahkan kepada kita Roh dari atas:
Maka padang gurun akan menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu
akan dianggap hutan. Di padang gurun selalu akan berlaku keadilan dan di kebun
buah-buahan akan tetap ada kebenaran. Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh
damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk
selama-lamanya. Bangsaku akan diam di tempat yang damai, di tempat tinggal yang
tenteram di tempat peristirahatan yang aman. Hutan akan runtuh seluruhnya dan
kota akan direndahkan serendah-rendahnya Berbahagialah kamu yang boleh menabur
di segala tempat di mana terdapat air, yang dapat membiarkan sapi dan
keledainya pergi ke mana-mana!” Yesaya 32:15-20. Harapkanlah Roh Kudus
turun atas setiap kita. Maka kita akan merasakan damai sejahtera dan ketenangan.
Ada waktunya Tuhan memulihkan keadaan setiap kita. Apapun masalah yang kita
hadapi hari-hari ini, ada Tuhan yang terus menyertai kita. Terus andalkan Tuhan
dalam hidupmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar