Beriman kepada Kristus itu tidak ngotot. Tuhan
Yesus saat ada di bumi mengajarkan setiap kita sebuah doa yang biasa disebut
dengan doa Bapa kami, dalam doa Bapa kami terdapat bagian “….jadilah
kehendak-Mu… “ Matius 6:10, Kita boleh berusaha sekuat tenaga dalam hidup ini,
tetapi kita harus berserah kepada kedaulatan Tuhan. Bukan kehendak kita tetapi
kehendak Tuhanlah yang terjadi. Sebab semua bergantung kepada Tuhan,
sengotot-ngototnya kita mencari dan menambah berkat semua bergantung kepada
Tuhan. Lakukan bagian kita sebaik mungkin dan selebihnya Tuhan akan melakukan
bagian-Nya. Tidak ada yang mustahil saat kita jalan besama Tuhan.
Dalam Lukas 15 dikisahkan tiga cerita yang parallel
dan berkesinambungan yang ujungnya happy ending. Tiga kisah itu adalah
perumpamaan tentang domba yang hilang, perumpamaan tentang dirham yang hilang
dan perumpamaan tentang anak yang hilang. Tiga persamaan cerita tersebut adalah
ada sesuatu yang hilang dan akhirnya ditemukan kembali.
Lukas 15:1, “Para pemungut cukai dan orang-orang
berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.” Orang-orang
berdosa (baik itu PSK, Koruptor, Pencuri, dan orang berdosa lainnya) suka
berkumpul bersama Tuhan Yesus. Ada sesuatu yang mereka suka dengan pribadi
Yesus. Dalam Lukas 15:1 dikatakan
“…biasanya…” Kata biasanya berarti sesuatu kegiatan yang dilakukan terus
menerus dan sering dilakukan. Orang-orang berdosa sering berkumpul bersama
Yesus karena senang dekat dengan Yesus. Begitu juga dengan pemungut cukai,
pemungut cukai masuk dalam golongan orang berdosa karena mereka suka memungut
lebih dari seharusnya. Bagi orang Israel pemungut cukai sama halnya dengan
orang berdosa dan juga mereka tidak mau membayar pajak kepada para pemungut
cukai. Orang Israel merasa mereka tidak harus membayar pajak kepada pemerintah
yang ada. Oleh sebab itu mereka menyebut para pemungut cukai sebagai orang
berdosa. Ada bebarap alasan para pemungut cukai dan orang berdosa senang
berkumpul dengan Yesus,
1. Yesus Tidak Menghakimi Mereka
Kenapa para pemungut cukai dan orang
berdosa senang berkumpul dengan Yesus? Karena saat dekat dengan Yesus, mereka
merasa tidak dihakimi oleh Yesus dengan setiap kesalahan mereka. Yesus bersama
dengan kumpulan orang berdosa tetapi ia tidak melakukan hal yang sama dengan
mereka. Yesus tidak menghakimi mereka karena kesalahan mereka tetapi Yesus
selalu menegur mereka dengan penuh kasih sehingga para pemungut cukai dan orang
berdosa senang bersama Yesus. Seperti halnya orang yang kedapatan berzinah yang
seharusnya di rajam batu tetapi Yesus menyuruhnya pulang dan jangan berbuat
dosa lagi. Kasih Yesus membuat orang-orang berdosa senang dekat dengan Yesus.
Demikian juga dengan hidup kita. Sudahkah kita seperti Yesus? Sudahkah kita
terapkan kasih itu dalam hidup setiap kita? Jangan membenci seseorang karena
tingkah laku atau perbuatannya yang jahat tetapi bencilah perbuatannya jangan
orangnya.
2. Untuk Mendengar Yesus
Dalam Lukas 15:1, dikatakan bahwa mereka
berkumpul dan dekat dengan Yesus untuk mendengarkan pengajaran dari Yesus.
Mereka benar-benar memperhatikan apa yang Yesus katakan. Mereka kagum dengan
setiap pengajaran Yesus. Matius 7:28-29, “Dan setelah Yesus mengakhiri
perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia
mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat
mereka.” Ajaran yang Yesus ajarkan membuat merberkati kehidupan mereka. Oleh
sebab itu, mereka senang berkumpul dengan Yesus. Ajaran yang Yesus ajarkan
berbeda dengan ahli-ahli Taurat yang ada.
3. Respon
“Kata Yesus kepadanya: "Hari ini
telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.
Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Lukas 19:9-10. Keselamatan terjadi di rumah Zakheus karena Zakheus memiliki
respon yang benar. “Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan:
"Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan
sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali
lipat." Lukas 19:8. Semua kisah orang berdosa yang bertobat di awali
dengan respon yang benar. Keselamatan memang anugerah tetapi kita harus
menunjukan keselamatan yang kita terima. Kisah wanita pendarahan bisa
disembuhkan karena ia berkata, “…kalau Engkau mau…” ia tidak memaksa Tuhan
tetapi ia menyerahkan sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan. Tetapi perlu diingat,
di dalam Tuhan tidak ada sesuatu yang terlalu indah untuk menjadi kenyataan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar