Pernahkan kita mengalami masalah yang
bertubi-tubi dalam waktu yang berdekatan? Sehingga masalah-masalah itu membuat
kita terjepit dan tak jarang beberapa orang yang mengalami hal tersebut,
mengambil jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya. Begitu juga halnya dengan kebanyakan anak
muda, saat mengalami masalah yang bertubi-tubi baik di keluarga, tempat
pendidikan, tempat pekerjaan, pacar, mereka sering mengambil jalan pintas agar
masalah itu selesai lewat narkoba dan obat-obatan terlarang.
Raja Daud pun pernah mengalami keadaan
terjepit dalam 1 Samuel 30:1-20. Ada beberapa masalah yang dialami Daud yang
datang bertubi-tubi:
-
Kota
Ziklag terbakar habis (ayat 1)
-
Semua
orang, tua-muda, laki-laki perempuan di tawan orang Amalek (ayat 3)
-
Kedua
istri Raja Daud di tawan (ayat 4)
-
Rakyat
hendak melempari Raja Daud dengan batu (ayat 6)
Pada ayat 4 Raja Daud
sempat menangis karena banyak masalah yang datang bertubi-tubi kepadanya.
Hari-hari ini banyak orang yang yang terjepit dengan masalah dan pergumulan
mereka dan kebanyakan orang sering protes sama Tuhan dan menyalahkan Tuhan.
Tapi lewat kejadian yang dialami Raja Daud kita akan belajar sama-sama respon
Raja Daud saat terjepit? Respon Raja Daud saat terjepit adalah:
1.
Raja Daud menguatkan
kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya (ayat 6).
Dia tahu
Allah yang ia sembah. Saat masalah datang Raja Daud tidak lari dan menyalahkan
Tuhan tetapi Raja Daud terus menguatkan imannya. Raja Daud tahu hanya di dalam
Tuhan ada kekuatan. Raja Daud tidak fokus terhadap masalah tetapi Raja Daud
terus fokus kepada Tuhan Allah. Raja Daud tahu di dalam Allah ada kekuatan.
Dalam hidup ini masalah ada atas ijin Allah dan dalam kedaulatan Allah. Di
dalam Tuhan Allah ada janji-janji Tuhan. Raja Daud tidak prustasi menghadapi
masalah tetapi dia percaya di dalam Tuhan ada jalan keluar. Apapun masalahmu
hari-hari ini, jangan memperlemah imanmu tetapi terus kuatkan imanmu. dan terus
ingat masalah ada seijin Tuhan dan di dalam Tuhan pasti ada jalan keluar.
2.
Raja Daud bertanya kepada
Tuhan (ayat 8).
Saat
masalah terjadi, Raja Daud tidak bertanya kepada para panglima perangnya, ia
juga tidak bertanya kepada penasehatnya tetapi ia bertanya kepada Tuhan. Daud
tidak mengandalkan manusia tetapi dengan jelas Firman Tuhan berkata Raja Daud
bertanya kepada Tuhan dan mengandalkan Tuhan. Dalam keadaan tersesak Raja Daud
mencari Tuhan.
Terkadang
setiap kita datang kepada Tuhan saat tidak ada jalan atau Tuhan adalah opsi
terakir buat setiap kita. Saat kita
tidak tahu jalan keluar kita baru berdoa kepada Tuhan. Doa bukan jalan terakhir
tetapi doa adalah jalan utama dan terutama. Ketika kita bertanya kepada Tuhan,
jawaban Tuhan itu terkadang perlahan dan bertahap, namun dalam kasus ini
jawaban Tuhan cepat dan penuh. Hal ini berarti jawaban Tuhan disesuaikan dengan
tingkat kebutuhan kita. Tuhan yang tahu kebutuhan kita bukan kita. Tuhan tahu betul
kebutuhan kita. Jawaban Tuhan di dasarkan pada kebutuhan kita. Tuhan menjawab
tepat pada waktunya tidak lebih dan tidak kurang tetapi tepat pada waktunya.
Tuhan tahu kebutuhan kita dan tahu waktu yang tepat buat setiap kita.
Tuhan
tidak pernah mengecewakan orang yang mengandalkan Dia. Saat mengejar orang
Amalek. Rombongan Daud menemukan budak orang Amalek yang sakit dan ditinggal di
padang gurun. Daud bertanya kepada budak itu sehingga ia tahu kemana pergi
orang-orang Amalek yang menawan istri Raja Daud dan orang-orang yang lain. Ini
semua bisa terjadi karena campur tangan dari Tuhan (ayat 17-18) dan pada
keesokan hari Daud menghancurkan mereka dan mengambil semuanya. Tidak ada yang
hilang satupun dari mereka (ayat 19). Tuhan tidak pernah mengecewakan orang
yang menguatkan iman dan bertanya kepada Tuhan saat masalah datang dan menjepit
mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar