Kamis, 21 November 2013

Ketika Kita Terjepit



          Pernahkan kita mengalami masalah yang bertubi-tubi dalam waktu yang berdekatan? Sehingga masalah-masalah itu membuat kita terjepit dan tak jarang beberapa orang yang mengalami hal tersebut, mengambil jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya.  Begitu juga halnya dengan kebanyakan anak muda, saat mengalami masalah yang bertubi-tubi baik di keluarga, tempat pendidikan, tempat pekerjaan, pacar, mereka sering mengambil jalan pintas agar masalah itu selesai lewat narkoba dan obat-obatan terlarang.
          Raja Daud pun pernah mengalami keadaan terjepit dalam 1 Samuel 30:1-20. Ada beberapa masalah yang dialami Daud yang datang bertubi-tubi:
-      Kota Ziklag terbakar habis (ayat 1)
-      Semua orang, tua-muda, laki-laki perempuan di tawan orang Amalek (ayat 3)
-      Kedua istri Raja Daud di tawan (ayat 4)
-      Rakyat hendak melempari Raja Daud dengan batu (ayat 6)
Pada ayat 4 Raja Daud sempat menangis karena banyak masalah yang datang bertubi-tubi kepadanya. Hari-hari ini banyak orang yang yang terjepit dengan masalah dan pergumulan mereka dan kebanyakan orang sering protes sama Tuhan dan menyalahkan Tuhan. Tapi lewat kejadian yang dialami Raja Daud kita akan belajar sama-sama respon Raja Daud saat terjepit? Respon Raja Daud saat terjepit adalah:
1.  Raja Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya (ayat 6).
     Dia tahu Allah yang ia sembah. Saat masalah datang Raja Daud tidak lari dan menyalahkan Tuhan tetapi Raja Daud terus menguatkan imannya. Raja Daud tahu hanya di dalam Tuhan ada kekuatan. Raja Daud tidak fokus terhadap masalah tetapi Raja Daud terus fokus kepada Tuhan Allah. Raja Daud tahu di dalam Allah ada kekuatan. Dalam hidup ini masalah ada atas ijin Allah dan dalam kedaulatan Allah. Di dalam Tuhan Allah ada janji-janji Tuhan. Raja Daud tidak prustasi menghadapi masalah tetapi dia percaya di dalam Tuhan ada jalan keluar. Apapun masalahmu hari-hari ini, jangan memperlemah imanmu tetapi terus kuatkan imanmu. dan terus ingat masalah ada seijin Tuhan dan di dalam Tuhan pasti ada jalan keluar.
2.  Raja Daud bertanya kepada Tuhan (ayat 8).
     Saat masalah terjadi, Raja Daud tidak bertanya kepada para panglima perangnya, ia juga tidak bertanya kepada penasehatnya tetapi ia bertanya kepada Tuhan. Daud tidak mengandalkan manusia tetapi dengan jelas Firman Tuhan berkata Raja Daud bertanya kepada Tuhan dan mengandalkan Tuhan. Dalam keadaan tersesak Raja Daud mencari Tuhan.
     Terkadang setiap kita datang kepada Tuhan saat tidak ada jalan atau Tuhan adalah opsi terakir buat setiap kita.  Saat kita tidak tahu jalan keluar kita baru berdoa kepada Tuhan. Doa bukan jalan terakhir tetapi doa adalah jalan utama dan terutama. Ketika kita bertanya kepada Tuhan, jawaban Tuhan itu terkadang perlahan dan bertahap, namun dalam kasus ini jawaban Tuhan cepat dan penuh. Hal ini berarti jawaban Tuhan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan kita. Tuhan yang tahu kebutuhan kita bukan kita. Tuhan tahu betul kebutuhan kita. Jawaban Tuhan di dasarkan pada kebutuhan kita. Tuhan menjawab tepat pada waktunya tidak lebih dan tidak kurang tetapi tepat pada waktunya. Tuhan tahu kebutuhan kita dan tahu waktu yang tepat buat setiap kita.
     Tuhan tidak pernah mengecewakan orang yang mengandalkan Dia. Saat mengejar orang Amalek. Rombongan Daud menemukan budak orang Amalek yang sakit dan ditinggal di padang gurun. Daud bertanya kepada budak itu sehingga ia tahu kemana pergi orang-orang Amalek yang menawan istri Raja Daud dan orang-orang yang lain. Ini semua bisa terjadi karena campur tangan dari Tuhan (ayat 17-18) dan pada keesokan hari Daud menghancurkan mereka dan mengambil semuanya. Tidak ada yang hilang satupun dari mereka (ayat 19). Tuhan tidak pernah mengecewakan orang yang menguatkan iman dan bertanya kepada Tuhan saat masalah datang dan menjepit mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar