Selasa, 09 Desember 2014

Tabut dipindahkan ke Yerusalem



Tidak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2014. Tak terasa kita sudah melewati tahun 2014 ini. Yang menjadi pertanyaan buat setiap kita adalah apa yang sudah kita lakukan buat Tuhan di tahun 2014. Tuhan mau Ia hadir di tengah-tengah umat-Nya tetapi terkadang setiap kita yang tidak mau mengundang Tuhan hadir di tengah-tengah kita. Kita butuh kehadiran Tuhan dalam kehidupan kita. Jika bukan Tuhan yang mengawal kota maka sia-sialah semuanya. Jika bukan Tuhan yang mengawal dan menyertai setiap langkah hidup kita maka sia-sialah apa yang kita kerjakan. Tanpa kehadiran tuhan semua akan menjadi sia-sia.
Kehadiran Tuhan selalu membawa kebaikan buat setiap kita. Dalam perjanjian lama kehadiran Tuhan dilambangkan dengan adanya Tabut Allah. Oleh karena itu saat Tabut Allah ada di kota Filistin selama 70 tahun, Raja Daud ingin membawa Tabut itu kembali ke Kota Yerusalem. Dan saat Uza mati dalam proses memindahkan Tabut Allah ke Yerusalem, Daud tidak mau membawa lagi Tabut itu dan menaruhnya di rumah Obed Edom. Saat Tabut Allah ada di rumah Obed Edom maka berkat Allah tercurah dalam keluarga Obed Edom.
Sebentar lagi kita akan meninggalkan tahun 2014 ini, sudahkah kita mengundang hadirat Allah? Hadirkan Hadirat Allah dalam hidup kita karena hadirat Allah mendatangkan berkat buat setiap kita. Dari 2 Samuel 6:1-23, kita akan belajar mengapa dalam proses memindahkan Tabut Allah yang pertama mengalami kegagalan. Kita tentunya tidak mau mengalami kegagalan dalam tahun 2015 nanti. Oleh sebab itu kita akan belajar dari kegagalan proses memindahkan tabut ini agar setiap kita tidak gagal dalam memasuki dan menjalani tahun 2015 nanti. Ada 3 hal yang akan kita pelajari dari 2 Samuel 6:1-23.
1.       Tidak Taat dan Memiliki Motivasi yang Salah
“Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya. Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.” 2 Samuel 6:11-12. Dalam Proses memindahkan Tabut Allah yang kedua dari rumah Obed Edom Daud mengangkutnya dengan Sukacita (ayat 12). Apakah dalam proses memindahkan Tabut Allah yang pertama Daud tidak sukacita? “Lalu raja dengan orang-orangnya pergi ke Yerusalem, menyerang orang Yebus, penduduk negeri itu. Mereka itu berkata kepada Daud: "Engkau tidak sanggup masuk ke mari; orang-orang buta dan orang-orang timpang akan mengenyahkan engkau!" Maksud mereka: Daud tidak sanggup masuk ke mari. Tetapi Daud merebut kubu pertahanan Sion, yaitu kota Daud.” 2 Samuel 5:6-7. Saat proses memindahkan Tabut Allah yang pertama, Daud tidak memiliki motivasi yang benar. Ia hanya menunjukan pada orang Yebus kalau dia bisa merebut kota Yerusalem dan membawa tabut Allah ke kota itu. Ada Arogansi dan Ambisi Raja Daud saat memindahkan Tabut Allah. Tidak ada sukacita dalam hatinya. Begitu juga dalam kehidupan kita. Milikilah motivasi yang benar saat datang ke hadirat Allah. Asalkan kita beribadah dengan benar, jangan kuatir akan hidup kita dan persoalan kita.
“Oleh sebab itu ambillah dan siapkanlah sebuah kereta baru dengan dua ekor lembu yang menyusui, yang belum pernah kena kuk, pasanglah kedua lembu itu pada kereta, tetapi bawalah anak-anaknya kembali ke rumah, supaya jangan mengikutinya lagi. Kemudian ambillah tabut TUHAN, muatkanlah itu ke atas kereta dan letakkanlah benda-benda emas, yang harus kamu bayar kepada-Nya sebagai tebusan salah, ke dalam suatu peti di sisinya. Dan biarkanlah tabut itu pergi.” 1 Samuel 6:7-8. Selain memiliki motivasi yang salah, Daud juga mengadobsi cara-cara orang Filistin dalam mengangkut Tabut Allah. Cara orang Israel mengangkat Tabut Allah berbeda dengan dengan cara orang Filistin. Daud tidak taat, seharusnya Daud harus mengangkat Tabut Allah dengan cara mengusung Tabut Allah di pundak orang-orang Lewi. Begitu juga dalam hidup kita, teruslah taat kepada Tuhan. Maka Hadirat tuhan akan selalu ada bersama kita.   
2.       Tidak Ada Penyembahan
“Apabila pengangkat-pengangkat tabut TUHAN itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan.” 2 Samuel 6:13. Ketika Raja Daud melakukan beberapa kesalahan dalam proses yang pertama. Tuhan masih memberi kesempatan kepadanya. Begitu juga dalam hidup kita, Tuhan selalu memberi kesempatan buat setiap kita.  Dalam kisah tersebut, jarak rumah Obed Edom dengan Yerusalem adalah 12 mil atau setara dengan 18 Km. Kalau setiap enam langkah mereka harus mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu  maka ada sejumlah 6.000 lembu yang harus Raja Daud korbankan. Hal ini berbicara tentang penyembahan kepada Tuhan. Saat Proses yang pertama tidak ada penyembahan pada saat memindahkan Tbut Allah. Biarlah dalam hidup kita selalu menyembah Tuhan Allah. Penyembahan tidak hanya sekedar berbicara soal datang ke gereja dan menaikan puji-pujian tetapi dalam pekerjaan pun kita bisa melakukan penyembahan kepada Tuhan. Hadirkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita, baik di pekerjaan, di study atau pun di tengah-tengah keluarga. Saat ada hadirat Allah maka berkat Tuhan akan tercurah dalam hidup kita. Jangan takut dengan apapun saat Tuhan ada bersama dengan kita.  Seperti dalam 2 Samuel 6:11. Obed Edom diberkati Tuhan selama 3 bulan saat Tabut Allah berada dalam rumahnya. Allah bisa mengubah hal yang mustahil menjadi mungkin. Terus miliki gaya hidup menyembah dalam kehidupan kita.
3.       Tidak Ada Kerendahan Hati  
“Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan.” 2 Samuel 6:14. Walaupun Daud memakai baju efod yang menunjuk bahwa ia adalah Raja tetapi Daud tidak malu dan menari-nari sekuat tenaga untuk Tuhan.” Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentung dan ceracap.” 2 Samuel 6:5. Pada proses yang pertama daud juga menari-nari sekuat tenaga tetapi ia tidak memakai baju efodnya. Tetapi saat proses yang kedua ia memakai baju efod dan sebagai Raja ia merendahkan hati kepada Tuhan maka hadirat tuhan menyertai Daud. Milikilah kerendahan hati di hadapan Tuhan. Kalau Tuhan hadir maka semuanya akan beres.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar