Tidak terasa kita sudah berada di penghujung tahun
2014. Tak terasa kita sudah melewati tahun 2014 ini. Yang menjadi pertanyaan
buat setiap kita adalah apa yang sudah kita lakukan buat Tuhan di tahun 2014.
Tuhan mau Ia hadir di tengah-tengah umat-Nya tetapi terkadang setiap kita yang
tidak mau mengundang Tuhan hadir di tengah-tengah kita. Kita butuh kehadiran
Tuhan dalam kehidupan kita. Jika bukan Tuhan yang mengawal kota maka sia-sialah
semuanya. Jika bukan Tuhan yang mengawal dan menyertai setiap langkah hidup
kita maka sia-sialah apa yang kita kerjakan. Tanpa kehadiran tuhan semua akan
menjadi sia-sia.
Kehadiran Tuhan selalu membawa kebaikan buat setiap
kita. Dalam perjanjian lama kehadiran Tuhan dilambangkan dengan adanya Tabut
Allah. Oleh karena itu saat Tabut Allah ada di kota Filistin selama 70 tahun,
Raja Daud ingin membawa Tabut itu kembali ke Kota Yerusalem. Dan saat Uza mati
dalam proses memindahkan Tabut Allah ke Yerusalem, Daud tidak mau membawa lagi
Tabut itu dan menaruhnya di rumah Obed Edom. Saat Tabut Allah ada di rumah Obed
Edom maka berkat Allah tercurah dalam keluarga Obed Edom.
Sebentar lagi kita akan meninggalkan tahun 2014
ini, sudahkah kita mengundang hadirat Allah? Hadirkan Hadirat Allah dalam
hidup kita karena hadirat Allah mendatangkan berkat buat setiap kita. Dari 2
Samuel 6:1-23, kita akan belajar mengapa dalam proses memindahkan Tabut Allah
yang pertama mengalami kegagalan. Kita tentunya tidak mau mengalami kegagalan
dalam tahun 2015 nanti. Oleh sebab itu kita akan belajar dari kegagalan proses
memindahkan tabut ini agar setiap kita tidak gagal dalam memasuki dan menjalani
tahun 2015 nanti. Ada 3 hal yang akan kita pelajari dari 2 Samuel 6:1-23.
1. Tidak Taat dan Memiliki Motivasi yang Salah
“Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu
tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan
seisi rumahnya. Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN
memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut
Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah
Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.” 2 Samuel 6:11-12. Dalam Proses
memindahkan Tabut Allah yang kedua dari rumah Obed Edom Daud mengangkutnya
dengan Sukacita (ayat 12). Apakah dalam proses memindahkan Tabut Allah yang pertama
Daud tidak sukacita? “Lalu raja dengan orang-orangnya pergi ke Yerusalem,
menyerang orang Yebus, penduduk negeri itu. Mereka itu berkata kepada Daud:
"Engkau tidak sanggup masuk ke mari; orang-orang buta dan orang-orang
timpang akan mengenyahkan engkau!" Maksud mereka: Daud tidak sanggup masuk
ke mari. Tetapi Daud merebut kubu pertahanan Sion, yaitu kota Daud.” 2 Samuel
5:6-7. Saat proses memindahkan Tabut Allah yang pertama, Daud tidak memiliki
motivasi yang benar. Ia hanya menunjukan pada orang Yebus kalau dia bisa
merebut kota Yerusalem dan membawa tabut Allah ke kota itu. Ada Arogansi dan
Ambisi Raja Daud saat memindahkan Tabut Allah. Tidak ada sukacita dalam
hatinya. Begitu juga dalam kehidupan kita. Milikilah motivasi yang benar saat
datang ke hadirat Allah. Asalkan kita beribadah dengan benar, jangan kuatir akan
hidup kita dan persoalan kita.
“Oleh sebab itu ambillah dan siapkanlah
sebuah kereta baru dengan dua ekor lembu yang menyusui, yang belum pernah kena
kuk, pasanglah kedua lembu itu pada kereta, tetapi bawalah anak-anaknya kembali
ke rumah, supaya jangan mengikutinya lagi. Kemudian ambillah tabut TUHAN,
muatkanlah itu ke atas kereta dan letakkanlah benda-benda emas, yang harus kamu
bayar kepada-Nya sebagai tebusan salah, ke dalam suatu peti di sisinya. Dan
biarkanlah tabut itu pergi.” 1 Samuel 6:7-8. Selain memiliki motivasi yang
salah, Daud juga mengadobsi cara-cara orang Filistin dalam mengangkut Tabut
Allah. Cara orang Israel mengangkat Tabut Allah berbeda dengan dengan cara
orang Filistin. Daud tidak taat, seharusnya Daud harus mengangkat Tabut Allah
dengan cara mengusung Tabut Allah di pundak orang-orang Lewi. Begitu juga dalam
hidup kita, teruslah taat kepada Tuhan. Maka Hadirat tuhan akan selalu ada
bersama kita.
2. Tidak Ada Penyembahan
“Apabila pengangkat-pengangkat tabut
TUHAN itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan
seekor anak lembu gemukan.” 2 Samuel 6:13. Ketika Raja Daud melakukan beberapa
kesalahan dalam proses yang pertama. Tuhan masih memberi kesempatan kepadanya.
Begitu juga dalam hidup kita, Tuhan selalu memberi kesempatan buat setiap
kita. Dalam kisah tersebut, jarak rumah
Obed Edom dengan Yerusalem adalah 12 mil atau setara dengan 18 Km. Kalau setiap
enam langkah mereka harus mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu maka ada sejumlah 6.000 lembu yang harus Raja
Daud korbankan. Hal ini berbicara tentang penyembahan kepada Tuhan. Saat Proses
yang pertama tidak ada penyembahan pada saat memindahkan Tbut Allah. Biarlah
dalam hidup kita selalu menyembah Tuhan Allah. Penyembahan tidak hanya sekedar
berbicara soal datang ke gereja dan menaikan puji-pujian tetapi dalam pekerjaan
pun kita bisa melakukan penyembahan kepada Tuhan. Hadirkan Tuhan dalam setiap
aspek kehidupan kita, baik di pekerjaan, di study atau pun di tengah-tengah
keluarga. Saat ada hadirat Allah maka berkat Tuhan akan tercurah dalam hidup
kita. Jangan takut dengan apapun saat Tuhan ada bersama dengan kita. Seperti dalam 2 Samuel 6:11. Obed Edom
diberkati Tuhan selama 3 bulan saat Tabut Allah berada dalam rumahnya. Allah
bisa mengubah hal yang mustahil menjadi mungkin. Terus miliki gaya hidup
menyembah dalam kehidupan kita.
3. Tidak Ada Kerendahan Hati
“Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN
dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan.” 2 Samuel 6:14. Walaupun
Daud memakai baju efod yang menunjuk bahwa ia adalah Raja tetapi Daud tidak
malu dan menari-nari sekuat tenaga untuk Tuhan.” Daud dan seluruh kaum Israel
menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi,
gambus, rebana, kelentung dan ceracap.” 2 Samuel 6:5. Pada proses yang pertama
daud juga menari-nari sekuat tenaga tetapi ia tidak memakai baju efodnya.
Tetapi saat proses yang kedua ia memakai baju efod dan sebagai Raja ia
merendahkan hati kepada Tuhan maka hadirat tuhan menyertai Daud. Milikilah
kerendahan hati di hadapan Tuhan. Kalau Tuhan hadir maka semuanya akan beres.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar