Setiap kita pasti pernah mendengar cerita sebelum
tidur dari kedua orang tua atau dari guru sekolah kita. Dari berbagai banyak
cerita yang ada, kita pasti tahu cerita “Three
Little Piglet and a Wolf”. Cerita tentang tiga anak babi dan seekor
serigala. Ketiga ekor anak babi masing-masing membuat rumah, anak babi yang
pertama membuat rumah dari jerami, anak babi yang kedua membuat rumah dari
batang kayu dan anak yang ketiga membuat rumah dari batu bata. Kemudian datanglah
serigala dan meniup satu persatu rumah anak babi tersebut. Rumah yang terbuat
dari jerami roboh tertiup oleh serigala begitu juga dengan rumah anak babi yang
terbuat dari kayu. Akhirnya kedua anak babi tersebut berlindung pada rumah anak
babi ketiga yang terbuat dari batu bata. Saat serigala berusaha merobohkan rumah
tersebut, rumah tersebut tetap berdiri kokoh dan ketiga anak babi pun aman
dalam rumah itu.
Kisah ketiga anak babi itu sama seperti halnya
hidup manusia. Mazmur 11:3, “Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat
dibuat oleh orang benar itu?” Jika dasar-dasar hidup orang benar dihancurkan
apa yang akan dilakukan orang benar? Dalam
kehidupan orang benar ada bahaya yang senantiasa mengancam mereka. Kehidupan
orang benar tergantung pada dasar hidup yang dibangunnya. Saat dasar kita kuat
seperti kisah anak babi yang membangun rumah dengan batu bata, maka sekuat
apapun ancaman yang datang kita akan tetap aman di dalamnya. Tuhan Yesus
berkata: "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya,
ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu,
tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang
yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang
yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan
datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan
hebatlah kerusakannya." Matius 7:24-27.
Setiap orang memiliki musim-musim sendiri dalam
hidupnya. Kehidupan orang benar dipengaruhi oleh dasar-dasar hidup yang mereka
bangun dan mereka letakan, sehingga saat musim badai atau musim ‘paceklik’
datang, kehidupan orang benar tetap bisa berdiri kokoh dan kuat. Dasar apa yang
harus kita bangun? Dasar apa yang harus kita letakan? Kalau dasar itu kuat,
kita akan tetap berdiri kokoh disetiap musim hidup kita. Apapun yang terjadi
hari-hari ini, saat dasar kita kuat kita akan tetap berdiri kokoh.
Ada tiga dasar yang penting yang harus kita letakan
pada pondasi rumah kita agar tetap kuat di sepanjang musim kehidupan kita.
Keyakinan itu harus didasari oleh diri kita sendiri bukan orang lain. Tiga
dasar itu adalah :
1. Kerendahan Hati
"Allah menentang orang yang
congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Yakobus 4:6b. Dasar
pertama yang harus kita bangun dalam hidup ini adalah kerendahan hati. Setiap
orang di dalam Tuhan harus memiliki dasar ini. Jika setiap kita tidak memiliki
dasar ini pasti kita akan mendahulukan keegoan dalam hidup ini. Kalau tidak ada
kerendahan hati yang ada adalah kesombongan dan kita tidak mengandalkan Tuhan.
Kerendahan hati membuat setiap kita terus bersandar kepada Tuhan. Sebab karena
Tuhanlah kita bisa kuat. Di dalam kerendahan hati ada pengakuan bahwa aku lemah
tetapi bersama Tuhan aku menjadi Kuat. Tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat
apa-apa. Di dalam kerendahan hati kita akan menghormati Tuhan. Saat ada
kerendahan hati kita akan mau dituntun oleh Tuhan. Saat ada kerendahan hati
kita akan mengalami mujizat-mujizat dari Tuhan. Dalam kerendahan hati ada
keselarasan hidup di dalam Tuhan. Milikilah kerendahan hati dalam hidup ini.
Jangan sungkan untuk datang dan
melibatkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. Tuhan senang kepada setiap
orang yang rendah hati dan datang kepada Tuhan dalam setiap musim kehidupan
kita. Jadi milikilah kerendahan hati di hadapan Tuhan, sesama dan juga dalam
pelayanan kita.
2. Mengucap Syukur
“Mengucap syukurlah dalam segala hal,
sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” 1
Tesalonika 5:18. Hidup orang benar adalah senantiasa mengucap syukur dalam
segala hal. Apapun yang terjadi di dalam hidup kita adalah berkat dari Tuhan.
Jangan salah merespon saat kita mengalami musim-musim yang mungkin itu tidak
nyaman buat diri kita. Karena apapun musim-musim hidup kita, itu adalah berkat
dari Tuhan buat setiap kita. Ingatlah ada Tuhan Yesus di setiap musim-musim
hidup kita. Ada Tuhan yang terus menyertai hidup kita. Saat kita salah merespon
dan bersungut-sungut kita akan kehilangan berkat dari Tuhan. Apapun masalah
yang terjadi dalam hidup kita, Tuhan ingin kita belajar sesuatu dari masalah
tersebut dan terus mengucap syukur buat setiap hal yang boleh terjadi. Jadi
teruslah mengucap syukur karena apapun yang kita terima dari Tuhan itu adalah
berkat buat setiap kita.
3. Kehidupan Doa
Bagaimana orang benar berkomunikasi
dengan Tuhan? Kita bisa berkomunikasi dengan Tuhan Yesus lewat setiap doa-doa
kita. Setiap hembusan nafas kita adalah doa kita di hadapan Tuhan. Karena doa
adalah nafas hidup orang Kristen. Untuk berkomunikasi dengan Tuhan itu sangat
mudah. Komunikasi kita dengan Tuhan kita tidak dibatasi oleh waktu-waktu
tertentu karena Tuhan Yesus hadir di saat kita membutuhkan pertolonganNya.
Kekuatan kita hanya ada di dalam Tuhan. Kehidupan doa membuat dasar kita kuat
di dalam Tuhan. Tuhan tidak meminta apa-apa dari kita tetapi Tuhan meminta
waktu kita untuk datang dan berkomunikasi dengan Dia lewat setiap doa kita. Doa
adalah nafas hidup orang benar. Ada kuasa Tuhan yang bekerja di setiap doa-doa
kita. Miliki kehidupan doa yang intim dengan Tuhan yesus karena doa membuat
kita kuat di setiap musim-musim hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar