Selasa, 02 Desember 2014

Dasar Iman yang Kokoh



Setiap kita pasti pernah mendengar cerita sebelum tidur dari kedua orang tua atau dari guru sekolah kita. Dari berbagai banyak cerita yang ada, kita pasti tahu cerita “Three Little Piglet and a Wolf”. Cerita tentang tiga anak babi dan seekor serigala. Ketiga ekor anak babi masing-masing membuat rumah, anak babi yang pertama membuat rumah dari jerami, anak babi yang kedua membuat rumah dari batang kayu dan anak yang ketiga membuat rumah dari batu bata. Kemudian datanglah serigala dan meniup satu persatu rumah anak babi tersebut. Rumah yang terbuat dari jerami roboh tertiup oleh serigala begitu juga dengan rumah anak babi yang terbuat dari kayu. Akhirnya kedua anak babi tersebut berlindung pada rumah anak babi ketiga yang terbuat dari batu bata. Saat serigala berusaha merobohkan rumah tersebut, rumah tersebut tetap berdiri kokoh dan ketiga anak babi pun aman dalam rumah itu.
Kisah ketiga anak babi itu sama seperti halnya hidup manusia. Mazmur 11:3, “Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?” Jika dasar-dasar hidup orang benar dihancurkan apa yang akan dilakukan orang benar?  Dalam kehidupan orang benar ada bahaya yang senantiasa mengancam mereka. Kehidupan orang benar tergantung pada dasar hidup yang dibangunnya. Saat dasar kita kuat seperti kisah anak babi yang membangun rumah dengan batu bata, maka sekuat apapun ancaman yang datang kita akan tetap aman di dalamnya. Tuhan Yesus berkata: "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya." Matius 7:24-27.
Setiap orang memiliki musim-musim sendiri dalam hidupnya. Kehidupan orang benar dipengaruhi oleh dasar-dasar hidup yang mereka bangun dan mereka letakan, sehingga saat musim badai atau musim ‘paceklik’ datang, kehidupan orang benar tetap bisa berdiri kokoh dan kuat. Dasar apa yang harus kita bangun? Dasar apa yang harus kita letakan? Kalau dasar itu kuat, kita akan tetap berdiri kokoh disetiap musim hidup kita. Apapun yang terjadi hari-hari ini, saat dasar kita kuat kita akan tetap berdiri kokoh.
Ada tiga dasar yang penting yang harus kita letakan pada pondasi rumah kita agar tetap kuat di sepanjang musim kehidupan kita. Keyakinan itu harus didasari oleh diri kita sendiri bukan orang lain. Tiga dasar itu adalah :
1.       Kerendahan Hati
"Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Yakobus 4:6b. Dasar pertama yang harus kita bangun dalam hidup ini adalah kerendahan hati. Setiap orang di dalam Tuhan harus memiliki dasar ini. Jika setiap kita tidak memiliki dasar ini pasti kita akan mendahulukan keegoan dalam hidup ini. Kalau tidak ada kerendahan hati yang ada adalah kesombongan dan kita tidak mengandalkan Tuhan. Kerendahan hati membuat setiap kita terus bersandar kepada Tuhan. Sebab karena Tuhanlah kita bisa kuat. Di dalam kerendahan hati ada pengakuan bahwa aku lemah tetapi bersama Tuhan aku menjadi Kuat. Tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa. Di dalam kerendahan hati kita akan menghormati Tuhan. Saat ada kerendahan hati kita akan mau dituntun oleh Tuhan. Saat ada kerendahan hati kita akan mengalami mujizat-mujizat dari Tuhan. Dalam kerendahan hati ada keselarasan hidup di dalam Tuhan. Milikilah kerendahan hati dalam hidup ini.
Jangan sungkan untuk datang dan melibatkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. Tuhan senang kepada setiap orang yang rendah hati dan datang kepada Tuhan dalam setiap musim kehidupan kita. Jadi milikilah kerendahan hati di hadapan Tuhan, sesama dan juga dalam pelayanan kita.
2.       Mengucap Syukur
“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” 1 Tesalonika 5:18. Hidup orang benar adalah senantiasa mengucap syukur dalam segala hal. Apapun yang terjadi di dalam hidup kita adalah berkat dari Tuhan. Jangan salah merespon saat kita mengalami musim-musim yang mungkin itu tidak nyaman buat diri kita. Karena apapun musim-musim hidup kita, itu adalah berkat dari Tuhan buat setiap kita. Ingatlah ada Tuhan Yesus di setiap musim-musim hidup kita. Ada Tuhan yang terus menyertai hidup kita. Saat kita salah merespon dan bersungut-sungut kita akan kehilangan berkat dari Tuhan. Apapun masalah yang terjadi dalam hidup kita, Tuhan ingin kita belajar sesuatu dari masalah tersebut dan terus mengucap syukur buat setiap hal yang boleh terjadi. Jadi teruslah mengucap syukur karena apapun yang kita terima dari Tuhan itu adalah berkat buat setiap kita.
3.       Kehidupan Doa
Bagaimana orang benar berkomunikasi dengan Tuhan? Kita bisa berkomunikasi dengan Tuhan Yesus lewat setiap doa-doa kita. Setiap hembusan nafas kita adalah doa kita di hadapan Tuhan. Karena doa adalah nafas hidup orang Kristen. Untuk berkomunikasi dengan Tuhan itu sangat mudah. Komunikasi kita dengan Tuhan kita tidak dibatasi oleh waktu-waktu tertentu karena Tuhan Yesus hadir di saat kita membutuhkan pertolonganNya. Kekuatan kita hanya ada di dalam Tuhan. Kehidupan doa membuat dasar kita kuat di dalam Tuhan. Tuhan tidak meminta apa-apa dari kita tetapi Tuhan meminta waktu kita untuk datang dan berkomunikasi dengan Dia lewat setiap doa kita. Doa adalah nafas hidup orang benar. Ada kuasa Tuhan yang bekerja di setiap doa-doa kita. Miliki kehidupan doa yang intim dengan Tuhan yesus karena doa membuat kita kuat di setiap musim-musim hidup kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar