Selasa, 02 Desember 2014

Serupa dengan Gambaran Yesus



“Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.” Roma 8:29. Setiap kita adalah orang-orang yang dipilih dan ditentukan Tuhan dari semula. Ada yang Tuhan targetkan dalam hidup kita. Tuhan memilih dan menentukan kita dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya yaitu Yesus Kristus. Hidup orang percaya harus serupa dengan Yesus. Oleh karena itu kita harus meneladani Yesus dalam hidup kita. Beberapa teladan hidup yang bisa kita teladani dari Yesus adalah:
1.       Dikhianati tetapi tidak membalas
Saat Yesus di muka bumi Petrus adalah murid yang radikal. Tetapi saat Yesus ditangkap Petrus mengikuti Yesus dari jauh dan saat ada perempuan yang bertanya kepada Petrus, Petrus menyangkal Yesus sebanyak tiga kali. Tetapi saat Yesus dikhianati, Ia tidak memalingkan muka kepada Petrus tetapi yang dilakukan Yesus adalah, “Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku." Lukas 22:61. Yesus malah memandang Petrus. Sebuah pandangan yang penuh kasih dan menegur Petrus dengan kuat sehingga Petrus keluar dan menangis. Yesus tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi ia menegur dengan penuh kasih sehingga membuat Petrus menyesal dan menangis. Begitu juga dalam hidup kita, saat setiap kita dikhianati tetaplah kuat dan ikutilah teladan Yesus. “Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!” Roma 12:17.
2.       Berkelimpahan tanpa rasa tamak
Ketika Yesus puasa, Iblis datang dan mencobai Yesus dan menyuruh Yesus menyembahnya dan menawarkan kemewahan dunia kepada Yesus. Yesus tetap kuat dengan pendiriannya dan tidak tamak dengan tawaran yang iblis berikan. “Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah." Lukas 12:21. Yesus menjadi miskin agar setiap kita yang percaya kepadanya menjadi kaya. Tetapi jangan memperkaya diri sendiri jika kita tidak kaya di hadapan Allah.
“Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;” 2 korintus 9:10. Orang yang kaya di hadapan Allah tahu bahwa setiap berkat yang mereka terima ada benih yang harus ditabur dan roti untuk dimakan. Rumusnya adalah cukup bagi kita dan yang lainnya untuk pekerjaan Tuhan buat sekitar kita. Yang menjadi pertanyaan buat setiap kita masing-masing adalah apakah kita sudah menjadi kaya di hadapan Tuhan?
Setiap kita terkadang menunggu diberkati dulu baru mau menabur untuk pekerjaan Tuhan. Hubungan pribadi kita tidak akan beres dengan Tuhan jika hubungan keuangan kita tidak dipulihkan. Sepersepuluh adalah milik Tuhan dan Sembilan persepuluh adalah titipan Tuhan yang harus kita kelolah dengan jujur. “TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.” Kejadian 2:15. Kita bukan pemilik segala sesuatu yang ada pada kita tetapi kita adalah pengelolahnya. Pemilik segala sesuatu yang ada di bumi ini adalah Tuhan.
3.       Hidup kudus di tengah dunia yang rusak
Dunia ini makin hari makin rusak. Oleh sebab itu kita harus hidup kudus di tengah-tengah dunia yang mulai rusak ini. Yesus tinggal di tengah-tengah orang berdosa tetapi ia tidak berbuat dosa. Yesus berada di tengah-tengah pemungut cukai, perempuan sundal dan orang-orang lain yang berdosa tetapi Ia tetap hidup kudus. Jangan beri kesempatan kepada iblis karena iblis senantiasa mencobai kita hari lepas hari tetapi kita harus menang dan hidup kudus di tengah dunia yang rusak ini.
4.       Rendah hati di tengah pujian
Yesus tetap rendah hati sampai hari kematianNya. Karena ia rendah hati maka Allah mengaruniakan Nama di atas segala nama. Rendah hati itu harus diekspresikan kepada yang lain. Yesus memberi teladan membasuh kaki murid-muridNya saat Ia hidup di dalam dunia. Kita harus merendahkan hati satu dengan yang lain. Mungkin ada orang-orang yang menyakiti hati kita, rendahkan hati kita dan lepaskanlah pengampunan kepada orang-orang yang menyakiti hati kita. Bagaimana kita bisa serupa dengan gambaran Yesus. “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” 2 Timotius 3:16-17. Kita perlu baca Firman Tuhan setiap hari agar semakin serupa dengan gambaran Yesus. Beri kesempatan Firman Tuhan dan Roh Kudus berkarya dalam hidup kita sehingga kita diperbarui hari lepas hari. “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” Yohanes 14 : 26.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar