“Janganlah
kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak
percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau
bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” 2 Korintus 6 : 14. Sebuah
pesan dari Rasul Paulus untuk jemaat Korintus yang hidup dengan berbagai macam
persoalan untuk tidak menajiskan diri dan hidup seimbang dengan pasangan serta
dengan Kristus. Selain harus memiliki pasangan yang seimbang, ayat ini juga
berbicara agar kita juga hidup sepadan dengan Kristus. Kata seimbang,
‘huterosugeo’ memiliki arti kita harus hidup seimbang dan sepadan dengan Tuhan.
Dimana Tuhan memasangkan kuk dengan kita agar kita bisa berjalan dengan Tuhan
dan mengapai tujuan bersama. Yang menjadi ukurannya adalah kita harus sama
dengan Dia. Hidup kita harus sama seperti teladan Kristus. Seperti halnya
Kristus yang sudah mati di kayu salib demikian juga hidup kita, jika kita ingin
hidup seimbang dengan Kristus kita harus mengalami kematian. Kematian yang
bagaimana? Yaitu mematikan segala kedagingan kita dan hidup dalam Kristus dan
meneladani apa yang sudah dilakukan Yesus di tengah-tengah dunia ini. Tanpa
kematian kita tidak bisa seimbang dengan Kristus. Mengapa kita harus sepadan dengan
Kristus? Karena kita satu kuk dengan Tuhan.
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke
tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus
seperti merpati.” Matius 10:16. Alkitab mengajarkan kita harus ‘genomai’. Orang
yang berjalan bersama Tuhan tidak akan pernah hidup seperti serigala yang
selalu membuat domba ketakutan. Orang yang hidup di dalam Tuhan, ia harus
cerdik seperti ular ‘pronimos’ memiliki pikiran yang sehat. Orang yang sehat
adalah orang yang dapat mengekang dan mengendalikan diri sendiri. Orang yang
marah-marah adalah orang yang sakit. Belajarlah dari ular yang dapat
mengendalikan diri. Saat ia tidak lincah lagi mencari mangsa maka ia akan
berdiam diri dan tidak memasakan diri sampai kulitnya terganti baru ia akan
menangkap mangsa lagi. Orang yang cerdik adalah orang yang tenang dan bertindak
di waktu yang tepat. Orang yang tenang seperti ular akan berdiam diri dan
kembali kepada Tuhan untuk memperbaiki kehidupan rohaninya.
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke
tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus
seperti merpati.” Matius 10:16. Alkitab mengajarkan tidak hanya kita cerdik
seperti ular tetapi kita harus tulus seperti merpati. Tulus seperti merpati,
‘akerairos’ adalah orang yang bebas dari tipu muslihat. Merpati adalah binatang
yang tulus, selain itu merpati adalah binatang yang tidak memiliki empedu jadi
kepahitan tidak ada di dalam hidupnya. Orang yang tulus dari merpati adalah
orang yang bebas dari terkaman serigala dan tidak memiliki kepahitan di dalam
hidupnya. Orang yang hidupnya sepadan dengan Tuhan maka kehidupannya tidak
dapat dihancurkan. Apapun yang terjadi Tuhan akan tetap pelihara. “Tetapi
ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berunding, katanya:
Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisan ini menjadi milik
kita.” Lukas 20:14. Orang yang hidup sepadan dengan Tuhan tidak pernah
mengambil sesuatu dengan keras. Ada warisan yang Tuhan beri kepada setiap kita
saat kita hidup sepadan dengan Tuhan. Bukan hanya warisan harta kekayaan tetapi
juga warisan iman dan teladan dalam hidup kita. Warisan kekayaan bisa habis
tetapi warisan iman tidak dapat habis. Warisan iman, warisan kebahagiaan dan
warisan berkat akan kita terima saat kita hidup sepadan dengan Tuhan. Kita
adalah pewaris dari Tuhan.
Saat kita hidup dan berjalan bersama Tuhan maka apa
yang akan kita kerjakan tidak akan hancur karena kita membangun dasar hidup
yang benar. Tetapi apa yang kita kerjakan tanpa Tuhan maka hidup kita seperti
bangunan yang didirikan di atas tanah tanpa dasar. “Akan tetapi barangsiapa
mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang
mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu
segera rubuh dan hebatlah kerusakannya." Lukas 6:49.
Saat kita hidup sepadan dengan Tuhan, maka Tuhan
akan memagari hidup kita dan serigala tidak dapat menyerang kita. Kalau Tuhan
yang memagari hidup kita maka tidak ada orang yang dapat mengambil warisan yang
dianugerahkan Allah kepada kita. Saat
hidup kita sepadan dengan Tuhan maka hidup kita akan sama seperti Kristus dan
hidup kita akan dipasang kuk dengan Yesus. Saat kita hidup sepadan dengan Tuhan
maka kita akan menjadi orang kepercayaannya Tuhan.
Jadilah orang kepercayaan Tuhan bukan orang yang
durhaka kepada Tuhan. “Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan
mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang
melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.” Matius 13:41. Siapa orang durhaka
itu? Orang durhaka adalah orang yang melakukan kejahatan di dalam kerajaan
Allah. Orang yang durhaka adalah orang yang tinggal di dalam kerajaan Allah
tetapi tidak taat kepada Allah. Orang durhaka adalah orang Kristen yang tidak
taat kepada Allah dan tidak mencerminkan teladan Kristus dalam hidupnya. Kalau kita hidup sepadan dengan Tuhan maka
kita akan menjadi orang kepercayaan Allah bukan orang yang durhaka kepada
Allah. Saat kita berjalan bersama Tuhan tidak mungkin kita berjalan dalam kegelapan.
Saat tidak ada Kristus dalam hidup kita maka hidup kita akan gelap seperti
halnya saat Yesus mati di kayu salib dan terjadi gelap gulita, Yesus adalah
terang oleh sebab itu teruslah berjalan bersama Tuhan. Kalau ada Kristus dalam
hidup kita maka otomatis ada terang dalam hidup kita. Biarlah terang itu ada di
hidup kita dan hidup kita terus bisa menerangi sekitar kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar