Rabu, 03 Desember 2014

Hidup Sepadan



 “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” 2 Korintus 6 : 14. Sebuah pesan dari Rasul Paulus untuk jemaat Korintus yang hidup dengan berbagai macam persoalan untuk tidak menajiskan diri dan hidup seimbang dengan pasangan serta dengan Kristus. Selain harus memiliki pasangan yang seimbang, ayat ini juga berbicara agar kita juga hidup sepadan dengan Kristus. Kata seimbang, ‘huterosugeo’ memiliki arti kita harus hidup seimbang dan sepadan dengan Tuhan. Dimana Tuhan memasangkan kuk dengan kita agar kita bisa berjalan dengan Tuhan dan mengapai tujuan bersama. Yang menjadi ukurannya adalah kita harus sama dengan Dia. Hidup kita harus sama seperti teladan Kristus. Seperti halnya Kristus yang sudah mati di kayu salib demikian juga hidup kita, jika kita ingin hidup seimbang dengan Kristus kita harus mengalami kematian. Kematian yang bagaimana? Yaitu mematikan segala kedagingan kita dan hidup dalam Kristus dan meneladani apa yang sudah dilakukan Yesus di tengah-tengah dunia ini. Tanpa kematian kita tidak bisa seimbang dengan Kristus. Mengapa kita harus sepadan dengan Kristus? Karena kita satu kuk dengan Tuhan.
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.” Matius 10:16. Alkitab mengajarkan kita harus ‘genomai’. Orang yang berjalan bersama Tuhan tidak akan pernah hidup seperti serigala yang selalu membuat domba ketakutan. Orang yang hidup di dalam Tuhan, ia harus cerdik seperti ular ‘pronimos’ memiliki pikiran yang sehat. Orang yang sehat adalah orang yang dapat mengekang dan mengendalikan diri sendiri. Orang yang marah-marah adalah orang yang sakit. Belajarlah dari ular yang dapat mengendalikan diri. Saat ia tidak lincah lagi mencari mangsa maka ia akan berdiam diri dan tidak memasakan diri sampai kulitnya terganti baru ia akan menangkap mangsa lagi. Orang yang cerdik adalah orang yang tenang dan bertindak di waktu yang tepat. Orang yang tenang seperti ular akan berdiam diri dan kembali kepada Tuhan untuk memperbaiki kehidupan rohaninya.
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.” Matius 10:16. Alkitab mengajarkan tidak hanya kita cerdik seperti ular tetapi kita harus tulus seperti merpati. Tulus seperti merpati, ‘akerairos’ adalah orang yang bebas dari tipu muslihat. Merpati adalah binatang yang tulus, selain itu merpati adalah binatang yang tidak memiliki empedu jadi kepahitan tidak ada di dalam hidupnya. Orang yang tulus dari merpati adalah orang yang bebas dari terkaman serigala dan tidak memiliki kepahitan di dalam hidupnya. Orang yang hidupnya sepadan dengan Tuhan maka kehidupannya tidak dapat dihancurkan. Apapun yang terjadi Tuhan akan tetap pelihara. “Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berunding, katanya: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisan ini menjadi milik kita.” Lukas 20:14. Orang yang hidup sepadan dengan Tuhan tidak pernah mengambil sesuatu dengan keras. Ada warisan yang Tuhan beri kepada setiap kita saat kita hidup sepadan dengan Tuhan. Bukan hanya warisan harta kekayaan tetapi juga warisan iman dan teladan dalam hidup kita. Warisan kekayaan bisa habis tetapi warisan iman tidak dapat habis. Warisan iman, warisan kebahagiaan dan warisan berkat akan kita terima saat kita hidup sepadan dengan Tuhan. Kita adalah pewaris dari Tuhan.
Saat kita hidup dan berjalan bersama Tuhan maka apa yang akan kita kerjakan tidak akan hancur karena kita membangun dasar hidup yang benar. Tetapi apa yang kita kerjakan tanpa Tuhan maka hidup kita seperti bangunan yang didirikan di atas tanah tanpa dasar. “Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya." Lukas 6:49.
Saat kita hidup sepadan dengan Tuhan, maka Tuhan akan memagari hidup kita dan serigala tidak dapat menyerang kita. Kalau Tuhan yang memagari hidup kita maka tidak ada orang yang dapat mengambil warisan yang dianugerahkan Allah kepada kita.  Saat hidup kita sepadan dengan Tuhan maka hidup kita akan sama seperti Kristus dan hidup kita akan dipasang kuk dengan Yesus. Saat kita hidup sepadan dengan Tuhan maka kita akan menjadi orang kepercayaannya Tuhan.
Jadilah orang kepercayaan Tuhan bukan orang yang durhaka kepada Tuhan. “Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.” Matius 13:41. Siapa orang durhaka itu? Orang durhaka adalah orang yang melakukan kejahatan di dalam kerajaan Allah. Orang yang durhaka adalah orang yang tinggal di dalam kerajaan Allah tetapi tidak taat kepada Allah. Orang durhaka adalah orang Kristen yang tidak taat kepada Allah dan tidak mencerminkan teladan Kristus dalam hidupnya.  Kalau kita hidup sepadan dengan Tuhan maka kita akan menjadi orang kepercayaan Allah bukan orang yang durhaka kepada Allah. Saat kita berjalan bersama Tuhan tidak mungkin kita berjalan dalam kegelapan. Saat tidak ada Kristus dalam hidup kita maka hidup kita akan gelap seperti halnya saat Yesus mati di kayu salib dan terjadi gelap gulita, Yesus adalah terang oleh sebab itu teruslah berjalan bersama Tuhan. Kalau ada Kristus dalam hidup kita maka otomatis ada terang dalam hidup kita. Biarlah terang itu ada di hidup kita dan hidup kita terus bisa menerangi sekitar kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar