Kota Korintus adalah kota kuno yang terletak di
Yunani. Korintus merupakan kota persinggahan karena di kota itu terdapat suatu
pelabuhan tempat hilir mudik orang-orang dari kota-kota yang lain. Oleh karena
itu, di Korintus tidak hanya dihuni oleh orang-orang Yahudi saja tetapi ada
juga orang-orang yang bukan Yahudi.
Orang-orang non Yahudi yang tinggal di korintus adalah para penyembah berhala,
salah satu berhala yang mereka sembah adalah dewi yang mengharuskan seseorang
untuk berbuat seks bebas. Saat Paulus dan tim datang ke kota Korintus Paulus
beserta Tim tidak jemu-jemu mengirimkan surat kepada jemaat di Korintus agar
tidak sesat. Banyaknya budaya di Korintus membuat jemaat di kota itu sering
terpengaruh dengan budaya yang lain. Paulus dan tim melakukan penginjilan di
kota Korintus selama 18 Bulan.
Kota Korintus terkenal sebagai orang-orang yang
angkuh terhadap intelektual dan kaya akan materi. Tetapi kota itu bejat dalam moral
karena budaya mereka yang beraneka ragam. Sehingga muncul surat Korintus ini.
“Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang
pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” 1 Korintus 6:9b-10. Paulus menasihatkan
agar orang di Korintus tidak sesat, karena orang-orang yang sesat dan melakukan
apa yang dilarang Tuhan tersebut tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah. Tidak hanya di kota Korintus, tetapi banyak juga hal-hal yang disebutkan
tersebut terjadi di sekitar kita. Tidak hanya di sekitar mungkin orang-orang
tersebut ada di dalam komunitas kita bahkan di dalam keluarga kita.
Siapakah orang-orang yang tidak dapat mendapat
bagian dalam Kerajaan Allah? Orang Cabul,
orang cabul adalah orang yang keji, kotor, tidak senonoh dan orang yang
melanggar kesusilaan. Kalau kita memperhatikan berita di surat kabar atau media
elektronik, orang-orang semacam ini banyak melakukan pelecehan seksual terhadap
seseorang yang melanggar norma kesusilaan. Cabul dalam bahasa Ibrani diambil
dari kata “pornos” . Jauhkan diri
setiap kita dari macam-macam percabulan yang ada karena orang-orang seperti ini
tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Penyembah Berhala, orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang
menyembah allah-allah lain dalam hidup mereka. Mungkin hari-hari ini tidak kita
jumpai patung-patung atau sesuatu yang disembah-sembah
atau dipuja orang, tetapi berhala-hal zaman sekarang biasanya sering dalam
keterikatan seseorang terhadap seksual. Orang yang diperhamba oleh seksual dan
menghiraukan segala larangan Allah karena mereka telah terikat. Orang-orang
semacam ini juga tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Orang Berzinah, Zinah adalah perbuatan
senggama antara laki-laki dan perempuan yang tidak dalam ikatan perkawinan.
Mereka melakukan hubungan intim sebelum pernikahan. “Dan janganlah engkau
bersetubuh dengan isteri sesamamu, sehingga engkau menjadi najis dengan dia.”
Imamat 18:20. “Apabila seseorang kedapatan tidur dengan seorang perempuan yang
bersuami, maka haruslah keduanya dibunuh mati: laki-laki yang telah tidur
dengan perempuan itu dan perempuan itu juga. Demikianlah harus kauhapuskan yang
jahat itu dari antara orang Israel.” Ulangan 22:22. Hukum perjanjian lama
kepada orang yang melakukan zinah adalah hukum mati, tetapi dalam perjanjian
baru berlaku hukum karunia sehingga Paulus tidak jemu-jemu untuk memperingatkan
ini semua kepada setiap orang yang terikat dalam perzinahan. Banci, Orang yang tidak sebagai
laki-laki atau juga tidak sebagai perempuan. Banci adalah suatu keadaan penis
yang mengecil pada pria dan klitoris yang membesar pada wanita. Pemburit, Orang yang bersetubuh dengan
sesama jenisnya. Baik banci maupun pemburit semuanya tidak mendapat bagian
dalam Kerajaan Allah. Selain keterikatan dalam dosa seksual, Pencuri, Kikir, Pemabuk, Pemfitnah dan penipu tidak masuk dalam Kerajaan
Allah. Tempat mereka adalah dalam neraka.
“Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah
dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu
telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu
halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun.”
1 korintus 6:11-12. Kita adalah orang-orang yang sudah ditebus Allah, jangan
sesat dan jatuh dalam dosa-dosa itu. Jadilah berkat dan tegurlah orang-orang
yang mulai sesat. Jangan biarkan diri kita diperhamba oleh apapun. Kita adalah
Hamba Tuhan.
“Makanan adalah untuk perut dan perut untuk
makanan: tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah
untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh. Allah, yang
membangkitkan Tuhan, akan membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya. Tidak tahukah
kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus
untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak!” 1 Korintus 6:13-15.
Tubuh kita adalah milik Tuhan oleh sebab itu gunakan tubuhmu bukan untuk
percabulan tetapi untuk kemuliaan Tuhan.
Jauhkan diri kita dari percabulan, “Jauhkanlah
dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di
luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya
sendiri.” 1 Korintus 6:18. Orang yang melakukan percabulan berdosa kepada
dirinya sendiri. Seks itu sebenarnya kudus saat dilakukan dalam ikatan
pernikahan. Tetapi saat seks dilakukan di luar nikah maka seks akan menjadi dosa
dan mengikat setiap orang yang melakukannya yang terjadi di dalam dirinya.
Karena orang yang telah melakukan hubungan badan dengan seseorang akan memiliki
ikatan batin dalam diri mereka. Dosa seksual adalah dosa yang dilakukan di
dalam diri kita karena nafsu dan keinginan daging.
“Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait
Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah,
--dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya
telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” 1 Korintus
6:19-20. Jangan sesat dan bebaskan dirimu dari keterikatan dosa seksual. Karena
keterikatan kita dengan dosa seksual akan merusak hadirat Tuhan dalam hidup
kita. Saat kita mengaku dosa-dosa kita maka akan terjadi peperangan peperangan
rohani dalam diri kita. Oleh karena itu,
kita perlu terus menerus di dalam Tuhan. Jadilah kuat di dalam Tuhan. Kita
adalah bait Roh Kudus, Allah itu kudus oleh sebab itu kita harus hidup kudus
agar bisa berkomunikasi dengan Allah. Yang memisahkan kita dengan Allah adalah
dosa-dosa kita, oleh sebab itu lepaskan diri kita dari setiap ikatan dosa.
Taktik iblis yang paling jitu yang sering membuat manusia jatuh adalah dosa
seksual. Dosa ini bisa dinikmati oleh semua orang. Oleh sebab itu Jagalah
kekudusan hidup dan jangan sesat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar