Rabu, 08 Oktober 2014

Bekerja = Ibadah



Nehemia adalah seorang juru minum raja yang hidup dalam keadaan nyaman dan serba berkecukupan. Tetapi ada tugas yang diberikan Tuhan kepada Nehemia untuk membangun tembok Yerusalem yang roboh. Terkadang setiap kita saat kita tinggal dalam keadaan yang nyaman, kita lupa memperhatikan keadaan orang lain dan keadaan sekitar kita. Tetapi berbeda dengan Nehemia, dia mengabaikan kepentingan pribadinya dan mengutamakan kepentingan Tuhan. Walaupun banyak rintangan dan halangan yang akan datang menerpa tetapi ia tetap memilih mengutamakan kepentingan Tuhan daripada kehidupannya yang nyaman. Ia tetap fokus kepada perintah Tuhan apapun masalah yang ia hadapi. Masalah sebesar apapun tidak mengahalangi langkahnya untuk membangun tembok Yerusalem.
Disaat Nehemia meninggalkan segala kenyamanannya dan membangun tembok Yerusalem yang roboh, ada beberapa orang yang tidak suka dengan pekerjaannya. Dalam Nehemia 6:1-10, disebutkan bahwa Sanbalat, Tobia dan Gesyem tidak suka dengan pekerjaan yang dilakukan oleh Nehemia. Mereka hanya bekerja pada diri sendiri “ebed” tetapi berbeda dengan Nehemia yang bekerja mementingkan kepentingan Tuhan “abad”. Seperti halnya Sanbalat, Tobia dan Gesyem, saat mereka bekerja berfokus pada diri sendiri dan ada iri hati dalam hati mereka pasti ada kekacauan yang akan mereka alami, “Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.” Yakobus 3:16. Berbeda saat kita bekerja berfokus pada Tuhan seperti Nehemia maka Tuhan akan melancarkan setiap pekerjaan kita.
Apa yang dilakukan oleh Nehemia adalah suatu bentuk ibadah kepada Tuhan. Karena kata bekerja dalam bahas aslinya di ambil dari kata “abudah” yang artinya adalah Ibadah. Saat kita tahu kalau bekerja sama dengan ibadah maka kita akan berhati-hati dalam  mengerjakan setiap pekerjaan kita. Sehingga kita akan bekerja dengan sebaik-baiknya apapun profesi kita. Baik sebagai guru, dokter, petani, polisi, pegawai pemerintahan, dan yang lainnya bekerja dengan sebaik mungkin. Bahkan sebagai ibu rumah tangga pun harus sebaik mungkin mengerjakan setiap pekerjaan di rumah karena itu merupakan ibadah. Sebagai ayah yang baik harus bekerja dengan sunguh-sungguh dan memberikan teladan yang baik buat anggota keluarganya.  Dan juga sebagai anak harus melakukan tugas dang tanggung jawabnya dengan baik. Baik sekolah ataupun kuliah lakukan semuanya dengan sebaik mungkin karena itu adalah ibadah. Setiap kita harus mengerti konsep ini. Bekerja adalah ibadah dan fokus setiap pekerjaan kita adalah untuk Tuhan. Saat semua orang mengerti konsep ini maka tidak ada orang yang korupsi, curi-curi waktu dalam pekerjaan dan pastinya tidak akan terjadi kekacauan. Ikuti teladan Nehemia yang bekerja berfokus kepada Tuhan dan membawa orang-orang kepada Tuhan bukan kepada dirinya sendiri. Jadikan pekerjaan kita sebagai “abudan” bukan “ebed”. Seperti halnya Abraham, Ishak, Yakub dan tokoh-tokoh Alkitab lainnya, mereka melakukan setiap pekerjaan mereka dengan fokus yang benar. Oleh karena itu, mari kita melayani di tempat kerja kita masing-masing. Jadikan pelayanan sebagai gaya hidup setiap kita dimanapun kita berada.
“Lalu aku mengirim utusan kepada mereka dengan balasan: "Aku tengah melakukan suatu pekerjaan yang besar. Aku tidak bisa datang! Untuk apa pekerjaan ini terhenti oleh sebab aku meninggalkannya dan pergi kepada kamu!" Nehemia 6:3. Nehemia mendapat ancaman dari pihak-pihak yang tidak suka dengan pekerjaannya tetapi ia tetap fokus dengan Tuhan dan tidak mundur. Nehemia percaya bahwa apa yang ia kerjakan adalah pekerjaan yang besar “gadol”. Saat kita melakukan pekerjaan kita dengan sungguh-sungguh maka Tuhan akan mencurahkan berkat kepada setiap kita sampai berlimpah dan kita tidak butuh lagi. Semakin besar pekerjaan yang dilakukan Nehemia semakin besar juga berkat yang ia terima. Nehemia menganggap dirinya hamba, hamba akan melakukan apa yang diperintahkan oleh tuannya dan tidak akan menunda pekerjaannya.
“…. Aku tidak bisa datang!... “ Nehemia 6:3. Kata “tidak bisa” dalam ayat tersebut memakai kata “lo” yang artinya tidak bisa berbuat apa-apa. Karena saat kita menjadi hamba Tuhan ada hal-hal yang kita tidak boleh lakukan, “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,” Mazmur 1:1. Ada tiga hal yang tidak boleh kita lakukan sebagai hamba Tuhan. Pertama yaitu kita tidak boleh berjalan menurut nasihat orang fasik, siapa orang fasik itu? “Tetapi orang yang fasik tidak akan beroleh kebahagiaan dan seperti bayang-bayang ia tidak akan panjang umur, karena ia tidak takut terhadap hadirat Allah.” Pengkhotbah 8:13. Orang Fasik adalah orang yang tidak takut terhadap hadirat Allah. Banyak saudara kita seiman yang terkadang tidak menghargai hadirat Allah saat ibadah, main Hp sendiri, ngobrol dengan temannya dan segala kegiatan yang mengganggu fokus kita kepada Tuhan. Janganlah kita mengikuti mereka tapi jadilah berkat buat mereka. Kedua, Kita tidak boleh berdiri di jalan orang berdosa. Siapakah orang berdosa itu? Orang berdosa adalah orang yang kehilangan tujuan hidup seperti singa betina yang kehilangan anaknya. Ia mengaum-ngaum tidak ada tujuannya. Ketiga, kita tidak boleh duduk dalam kumpulan pencemooh. Yang dimaksud pencemooh disin adalah orang yang kurang ajar dan sombong. “Orang yang kurang ajar dan sombong pencemooh namanya, ia berlaku dengan keangkuhan yang tak terhingga.” Amsal 21:24. Dalam kehidupan keluarga, sebagai seorang anak jangan pernah sombong dan kurang ajar kepada orang tua kita. Sekuno apapun orang tua kita hargailah mereka. “Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku,” Yohanes 10:37. “Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.” Yohanes 14:10. Ikutilah teladan Yesus yang selalu taat dengan perintah Bapanya. Apapun yang Tuhan percayakan kepada kita seekarang, baik yang sudah berkeluarga, bekerja, kuliah atau sekolah, lakukan semuanya dengan baik dan sungguh-sungguh karena itu merupakan ibadah kita kepada Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar