Nehemia adalah seorang juru minum raja yang hidup
dalam keadaan nyaman dan serba berkecukupan. Tetapi ada tugas yang diberikan
Tuhan kepada Nehemia untuk membangun tembok Yerusalem yang roboh. Terkadang
setiap kita saat kita tinggal dalam keadaan yang nyaman, kita lupa
memperhatikan keadaan orang lain dan keadaan sekitar kita. Tetapi berbeda dengan
Nehemia, dia mengabaikan kepentingan pribadinya dan mengutamakan kepentingan
Tuhan. Walaupun banyak rintangan dan halangan yang akan datang menerpa tetapi
ia tetap memilih mengutamakan kepentingan Tuhan daripada kehidupannya yang
nyaman. Ia tetap fokus kepada perintah Tuhan apapun masalah yang ia hadapi.
Masalah sebesar apapun tidak mengahalangi langkahnya untuk membangun tembok Yerusalem.
Disaat Nehemia meninggalkan segala kenyamanannya
dan membangun tembok Yerusalem yang roboh, ada beberapa orang yang tidak suka
dengan pekerjaannya. Dalam Nehemia 6:1-10, disebutkan bahwa Sanbalat, Tobia dan
Gesyem tidak suka dengan pekerjaan yang dilakukan oleh Nehemia. Mereka hanya
bekerja pada diri sendiri “ebed”
tetapi berbeda dengan Nehemia yang bekerja mementingkan kepentingan Tuhan “abad”. Seperti halnya Sanbalat, Tobia
dan Gesyem, saat mereka bekerja berfokus pada diri sendiri dan ada iri hati
dalam hati mereka pasti ada kekacauan yang akan mereka alami, “Sebab di mana
ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala
macam perbuatan jahat.” Yakobus 3:16. Berbeda saat kita bekerja berfokus pada
Tuhan seperti Nehemia maka Tuhan akan melancarkan setiap pekerjaan kita.
Apa yang dilakukan oleh Nehemia adalah suatu bentuk
ibadah kepada Tuhan. Karena kata bekerja dalam bahas aslinya di ambil dari kata
“abudah” yang artinya adalah Ibadah.
Saat kita tahu kalau bekerja sama dengan ibadah maka kita akan berhati-hati
dalam mengerjakan setiap pekerjaan kita.
Sehingga kita akan bekerja dengan sebaik-baiknya apapun profesi kita. Baik
sebagai guru, dokter, petani, polisi, pegawai pemerintahan, dan yang lainnya
bekerja dengan sebaik mungkin. Bahkan sebagai ibu rumah tangga pun harus sebaik
mungkin mengerjakan setiap pekerjaan di rumah karena itu merupakan ibadah.
Sebagai ayah yang baik harus bekerja dengan sunguh-sungguh dan memberikan
teladan yang baik buat anggota keluarganya. Dan juga sebagai anak harus melakukan tugas
dang tanggung jawabnya dengan baik. Baik sekolah ataupun kuliah lakukan
semuanya dengan sebaik mungkin karena itu adalah ibadah. Setiap kita harus
mengerti konsep ini. Bekerja adalah ibadah dan fokus setiap pekerjaan kita
adalah untuk Tuhan. Saat semua orang mengerti konsep ini maka tidak ada orang
yang korupsi, curi-curi waktu dalam pekerjaan dan pastinya tidak akan terjadi
kekacauan. Ikuti teladan Nehemia yang bekerja berfokus kepada Tuhan dan membawa
orang-orang kepada Tuhan bukan kepada dirinya sendiri. Jadikan pekerjaan kita
sebagai “abudan” bukan “ebed”. Seperti halnya Abraham, Ishak,
Yakub dan tokoh-tokoh Alkitab lainnya, mereka melakukan setiap pekerjaan mereka
dengan fokus yang benar. Oleh karena itu, mari kita melayani di tempat kerja
kita masing-masing. Jadikan pelayanan sebagai gaya hidup setiap kita dimanapun
kita berada.
“Lalu aku mengirim utusan kepada mereka dengan
balasan: "Aku tengah melakukan suatu pekerjaan yang besar. Aku tidak bisa
datang! Untuk apa pekerjaan ini terhenti oleh sebab aku meninggalkannya dan
pergi kepada kamu!" Nehemia 6:3. Nehemia mendapat ancaman dari pihak-pihak
yang tidak suka dengan pekerjaannya tetapi ia tetap fokus dengan Tuhan dan
tidak mundur. Nehemia percaya bahwa apa yang ia kerjakan adalah pekerjaan yang
besar “gadol”. Saat kita melakukan
pekerjaan kita dengan sungguh-sungguh maka Tuhan akan mencurahkan berkat kepada
setiap kita sampai berlimpah dan kita tidak butuh lagi. Semakin besar pekerjaan
yang dilakukan Nehemia semakin besar juga berkat yang ia terima. Nehemia
menganggap dirinya hamba, hamba akan melakukan apa yang diperintahkan oleh
tuannya dan tidak akan menunda pekerjaannya.
“…. Aku tidak bisa datang!... “ Nehemia 6:3. Kata
“tidak bisa” dalam ayat tersebut memakai kata “lo” yang artinya tidak bisa
berbuat apa-apa. Karena saat kita menjadi hamba Tuhan ada hal-hal yang kita
tidak boleh lakukan, “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat
orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk
dalam kumpulan pencemooh,” Mazmur 1:1. Ada tiga hal yang tidak boleh kita
lakukan sebagai hamba Tuhan. Pertama yaitu kita tidak boleh berjalan menurut
nasihat orang fasik, siapa orang fasik itu? “Tetapi orang yang fasik tidak akan
beroleh kebahagiaan dan seperti bayang-bayang ia tidak akan panjang umur,
karena ia tidak takut terhadap hadirat Allah.” Pengkhotbah 8:13. Orang Fasik
adalah orang yang tidak takut terhadap hadirat Allah. Banyak saudara kita
seiman yang terkadang tidak menghargai hadirat Allah saat ibadah, main Hp
sendiri, ngobrol dengan temannya dan segala kegiatan yang mengganggu fokus kita
kepada Tuhan. Janganlah kita mengikuti mereka tapi jadilah berkat buat mereka.
Kedua, Kita tidak boleh berdiri di jalan orang berdosa. Siapakah orang berdosa
itu? Orang berdosa adalah orang yang kehilangan tujuan hidup seperti singa
betina yang kehilangan anaknya. Ia mengaum-ngaum tidak ada tujuannya. Ketiga,
kita tidak boleh duduk dalam kumpulan pencemooh. Yang dimaksud pencemooh disin
adalah orang yang kurang ajar dan sombong. “Orang yang kurang ajar dan sombong
pencemooh namanya, ia berlaku dengan keangkuhan yang tak terhingga.” Amsal
21:24. Dalam kehidupan keluarga, sebagai seorang anak jangan pernah sombong
dan kurang ajar kepada orang tua kita. Sekuno apapun orang tua kita hargailah
mereka. “Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah
percaya kepada-Ku,” Yohanes 10:37. “Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam
Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan
dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang
melakukan pekerjaan-Nya.” Yohanes 14:10. Ikutilah teladan Yesus yang selalu
taat dengan perintah Bapanya. Apapun yang Tuhan percayakan kepada kita
seekarang, baik yang sudah berkeluarga, bekerja, kuliah atau sekolah, lakukan
semuanya dengan baik dan sungguh-sungguh karena itu merupakan ibadah kita
kepada Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar