Selasa, 14 Oktober 2014

Berharga Dimata Allah dengan Tidak Menyia-nyiakan Karya Tuhan



“Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu--kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya.” 1 Korintus 15:1-2. Paulus menyampaikan kebenaran dan pengajaran kepada jemaat di Korintus agar mereka tumbuh di dalam Tuhan. “Sebab itu, baik aku, maupun mereka, demikianlah kami mengajar dan demikianlah kamu menjadi percaya.” 1 Korintus 15:11. Seperti hal nya yang di ajarkan Paulus kepada jemaat di Korintus demikianlah seharusnya yang terjadi pada gereja-gereja zaman ini. Gereja adalah tempat pendidikan bukan sekedar tempat orang berkumpul. Jadikan gereja sebagai pusat pendidikan dan pengenalan akan Allah.
Dalam pendidikan kita diajar bagaimana kita mengubah sikap dan tingkah laku manusia ke arah yang baik. Di dalam pendidikan ada kurikulum dan tujuan kurikulum tersebut. Kurikulum dari Tuhan adalah Firman Allah yang penuh kuasa. Tujuan kurikulum dari Tuhan adalah semua orang diselamatkan. Oleh karena itu jadikanlah gereja sebagai tempat belajar seperti halnya orang Israel yang menjadikan sinagoge menjadi tempat belajar. Marilah kita menjadikan gereja yang membuat jemaatnya menjadi dewasa.
“Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” 1 Korintus 15:33.  Dalam bahasa Yunaninya memakai kata “meplano homolia kakos” yang artinya hindarilah pergaulan dunia yang membuat setiap kita kehilangan pegangan. Pilihlah komunitas yang baik karena pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik. Saat pergaulan kita salah maka kita akan kehilangan generasi kita. Perhatikanlah pergaulan kita agar kita tidak kehilangan generasi. “Raja itu mempergunakan tipu daya terhadap bangsa kita dan menganiaya nenek moyang kita serta menyuruh membuang bayi mereka, supaya bangsa kita itu jangan berkembang.” 1 Korintus 7:19. Tanpa pengajaran kita akan kehilangan generasi. Kita dan generasi kita berharga dimata Tuhan oleh sebab itu jangan sia-siakan karya Tuhan dalam hidup kita. Ada 4 hal yang akan kita pelajari untuk menjadi orang yang berharga dan bagaiman cara kita agar kita tidak menyia-nyiakan karya Tuhan:
1.       Sadarlah bahwa setiap kita adalah orang yang berharga di mata Tuhan
“Karena itu,…..” 1 Korintus 15:58. Kata karena itu memiliki hubungan sebab dan akibat. Dalam bahasa Yunani memakai kata “hoste” yang memiliki arti, “Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba? Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat." Matius 12:12. Kita lebih berharga dari semua ciptaan Tuhan, karena itu Yesus mau mati buat setiap kita. “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih,…” 1 Korintus 15:58. Dalam bahasa Yunani “hoste adelpos agapetos”. Siapakah orang yang dipercayakan dalam hidup kita? Siapakah yang dimaksud saudara tersebut? Mereka adalah keluarga yang ditempatkan disisi kita. Sudahkah kita mengasihi mereka yang sudah diberi Tuhan? Jangan sia-siakan kepercayaan yang sudah Tuhan beri dan kasihilah keluarga yang ada pada kita sekarang.
2.       Beranilah dan siaplah untuk menegur dan ditegur
Siapakah saudara yang dimaksud dalam 1 Korintus 15:58, kata “adelpos” ini sama dengan kata dalam Matius 18:15, "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.” Cara kita menjaga kepercayaan Tuhan adalah mengasihi mereka dan menegur mereka saat mereka berbuat salah. Teguran adalah bukti kasih kita kepada saudara-saudara kita. Jangan segan-segan menegur saudara kita yang salah karena itu adalah bukti kasih kita dan juga kita menyelamatkan jiwa mereka dan mendapatkan mereka kembali. Tidak ada orang tua yang tidak menegur anaknya saat anaknya berbuat salah, karena mereka mengasihi anaknya. Jangan seperti Nabi Samuel dan Imam Eli yang segan menegur anaknya dan juga jangan seperti Ananias yang segan menegur istrinya, karena saat kita membiarkan mereka dalam kesalahan mereka maka ada hal yang buruk yang akan terjadi.
3.       Pasangkan kuk kepada saudara kita dan juga pasangan kita
Kata saudara dalam 1 Korintus 15:58 ini sama dengan kata dalam Matius 11:30, “Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." Dari sini kita diajarkan sejauh mana kita mau memasang kuk kepada saudara kita bahkan kepada pasangan kita. Kuk dipasang dengan tujuan agar kita dan saudara/pasangan kita berjalan bersama dan memiliki tujuan yang sama. Saat kita tidak memasang kuk kepada orang yang kita kasihi maka kita tidak bisa berjalan bersama dia. Mungkin itu seakan tidak mengenakan pasangan atau saudara kita, tetapi pasanglah kuk itu agar berjalan bersama dan menuju tujuan yang sama. Kuk ada agar bisa seirama dan saling menolong demikian keberadaan suami istri. Biarlah mereka saling seirama dan saling menolong satu dengan yang lainnya.
4.       Miliki tujuan yang benar dan jangan goyah
“…..berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan!.....” 1 Korintus 15:58. Jangan pernah goyah dalam pekerjaan Tuhan. Jangan sampai kita bergeser sedikit pun dalam pekerjaan Tuhan. Saat kita giat dalam pekerjaan tuhan yang dipercayakan kepada kita maka berkat Tuhan akan terus turun dalam kehidupan kita. Apapun pekerjaan kita sekarang lakukan dengan baik dan penuh dengan tanggung jawab karena pekerjaan kita adalah ibadah kita kepada Tuhan. Saat pekerjaan itu sudah menjadi “abudan” dalam hidup kita maka kita akan memperoleh “perisos”, berkat yang lebih dalam hidup kita. Jangan sia-siakan pekerjaan yang sudah ada pada kita. 
5.       Percayalah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita
“…..Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” 1 Korintus 15;58. Saat setiap jerih payah kita kita lakukan semua untuk Tuhan maka Tuhan berkata bahwa jerih payah kita tidak sia-sia, “kopos kenos”. Seberapa banyak tangisan kita untuk sekitar kita, untuk orang-orang yang kita kasihi, Tuhan menampung semua itu dalam kirbat-Nya. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dan ia memperhatikan setiap kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar