“Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau
mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu
terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu
diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan
kepadamu--kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya.” 1 Korintus
15:1-2. Paulus menyampaikan kebenaran dan pengajaran kepada jemaat di Korintus
agar mereka tumbuh di dalam Tuhan. “Sebab itu, baik aku, maupun mereka,
demikianlah kami mengajar dan demikianlah kamu menjadi percaya.” 1 Korintus
15:11. Seperti hal nya yang di ajarkan Paulus kepada jemaat di Korintus
demikianlah seharusnya yang terjadi pada gereja-gereja zaman ini. Gereja adalah
tempat pendidikan bukan sekedar tempat orang berkumpul. Jadikan gereja sebagai
pusat pendidikan dan pengenalan akan Allah.
Dalam pendidikan kita diajar bagaimana kita
mengubah sikap dan tingkah laku manusia ke arah yang baik. Di dalam pendidikan
ada kurikulum dan tujuan kurikulum tersebut. Kurikulum dari Tuhan adalah Firman
Allah yang penuh kuasa. Tujuan kurikulum dari Tuhan adalah semua orang
diselamatkan. Oleh karena itu jadikanlah gereja sebagai tempat belajar seperti
halnya orang Israel yang menjadikan sinagoge menjadi tempat belajar. Marilah
kita menjadikan gereja yang membuat jemaatnya menjadi dewasa.
“Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk
merusakkan kebiasaan yang baik.” 1 Korintus 15:33. Dalam bahasa Yunaninya memakai kata “meplano
homolia kakos” yang artinya hindarilah pergaulan dunia yang membuat setiap kita
kehilangan pegangan. Pilihlah komunitas yang baik karena pergaulan yang buruk
merusak kebiasaan yang baik. Saat pergaulan kita salah maka kita akan
kehilangan generasi kita. Perhatikanlah pergaulan kita agar kita tidak
kehilangan generasi. “Raja itu mempergunakan tipu daya terhadap bangsa kita dan
menganiaya nenek moyang kita serta menyuruh membuang bayi mereka, supaya bangsa
kita itu jangan berkembang.” 1 Korintus 7:19. Tanpa pengajaran kita akan
kehilangan generasi. Kita dan generasi kita berharga dimata Tuhan oleh sebab
itu jangan sia-siakan karya Tuhan dalam hidup kita. Ada 4 hal yang akan kita
pelajari untuk menjadi orang yang berharga dan bagaiman cara kita agar kita
tidak menyia-nyiakan karya Tuhan:
1. Sadarlah bahwa setiap kita adalah orang
yang berharga di mata Tuhan
“Karena itu,…..” 1 Korintus 15:58. Kata
karena itu memiliki hubungan sebab dan akibat. Dalam bahasa Yunani memakai kata
“hoste” yang memiliki arti, “Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada
domba? Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat." Matius 12:12. Kita
lebih berharga dari semua ciptaan Tuhan, karena itu Yesus mau mati buat setiap
kita. “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih,…” 1 Korintus 15:58. Dalam
bahasa Yunani “hoste adelpos agapetos”. Siapakah orang yang dipercayakan dalam
hidup kita? Siapakah yang dimaksud saudara tersebut? Mereka adalah keluarga
yang ditempatkan disisi kita. Sudahkah kita mengasihi mereka yang sudah diberi
Tuhan? Jangan sia-siakan kepercayaan yang sudah Tuhan beri dan kasihilah keluarga
yang ada pada kita sekarang.
2. Beranilah dan siaplah untuk menegur dan
ditegur
Siapakah saudara yang dimaksud dalam 1
Korintus 15:58, kata “adelpos” ini sama dengan kata dalam Matius 18:15,
"Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia
mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.” Cara kita menjaga
kepercayaan Tuhan adalah mengasihi mereka dan menegur mereka saat mereka
berbuat salah. Teguran adalah bukti kasih kita kepada saudara-saudara kita.
Jangan segan-segan menegur saudara kita yang salah karena itu adalah bukti
kasih kita dan juga kita menyelamatkan jiwa mereka dan mendapatkan mereka
kembali. Tidak ada orang tua yang tidak menegur anaknya saat anaknya berbuat
salah, karena mereka mengasihi anaknya. Jangan seperti Nabi Samuel dan Imam Eli
yang segan menegur anaknya dan juga jangan seperti Ananias yang segan menegur
istrinya, karena saat kita membiarkan mereka dalam kesalahan mereka maka ada
hal yang buruk yang akan terjadi.
3. Pasangkan kuk kepada saudara kita dan juga
pasangan kita
Kata saudara dalam 1 Korintus 15:58 ini
sama dengan kata dalam Matius 11:30, “Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan
beban-Kupun ringan." Dari sini kita diajarkan sejauh mana kita mau
memasang kuk kepada saudara kita bahkan kepada pasangan kita. Kuk dipasang
dengan tujuan agar kita dan saudara/pasangan kita berjalan bersama dan memiliki
tujuan yang sama. Saat kita tidak memasang kuk kepada orang yang kita kasihi
maka kita tidak bisa berjalan bersama dia. Mungkin itu seakan tidak mengenakan
pasangan atau saudara kita, tetapi pasanglah kuk itu agar berjalan bersama
dan menuju tujuan yang sama. Kuk ada agar bisa seirama dan saling menolong
demikian keberadaan suami istri. Biarlah mereka saling seirama dan saling
menolong satu dengan yang lainnya.
4. Miliki tujuan yang benar dan jangan goyah
“…..berdirilah teguh, jangan goyah, dan
giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan!.....” 1 Korintus 15:58. Jangan pernah
goyah dalam pekerjaan Tuhan. Jangan sampai kita bergeser sedikit pun dalam
pekerjaan Tuhan. Saat kita giat dalam pekerjaan tuhan yang dipercayakan kepada
kita maka berkat Tuhan akan terus turun dalam kehidupan kita. Apapun pekerjaan
kita sekarang lakukan dengan baik dan penuh dengan tanggung jawab karena
pekerjaan kita adalah ibadah kita kepada Tuhan. Saat pekerjaan itu sudah
menjadi “abudan” dalam hidup kita maka kita akan memperoleh “perisos”, berkat
yang lebih dalam hidup kita. Jangan sia-siakan pekerjaan yang sudah ada pada
kita.
5. Percayalah bahwa Tuhan tidak pernah
meninggalkan kita
“…..Sebab kamu tahu, bahwa dalam
persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” 1 Korintus 15;58. Saat
setiap jerih payah kita kita lakukan semua untuk Tuhan maka Tuhan berkata bahwa
jerih payah kita tidak sia-sia, “kopos kenos”. Seberapa banyak tangisan kita
untuk sekitar kita, untuk orang-orang yang kita kasihi, Tuhan menampung semua
itu dalam kirbat-Nya. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dan ia memperhatikan
setiap kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar