Selasa, 09 Februari 2016

Hadirnya Mujizat



                Banyak orang tidak percaya dengan apa yang namanya mujizat karena mereka menganggap bahwa mujizat bisa dijelaskan secara logis. Mujizat tidak disebut lagi mujizat karena mereka menganggap mujizat adalah kemenangan psikologis seseorang terhadap apa yang ia alami. Dalam pelayananNya selama 3,5 tahun Yesus banyak sekali melakukan mujizat di dalam kehidupanNya. Saat seseorang tidak percaya dengan mujizat yang dilakukan Yesus dalam Alkitab maka hal itu akan berbenturan dengan fakta yang lain di dalam Alkitab.
Ada beberapa orang yang berusaha menjelaskan secara rasional mengapa laut Teberau bisa terbelah dua saat Musa dan bangsa Israel melewatinya. Tetapi saat orang berusaha menjelaskan secara logis hal ini maka itu akan berbenturan dengan fakta mengapa tiba-tiba laut itu bisa kembali dan membunuh prajurit Firaun saat mengejar mereka. Mengapa hal itu bisa terjadi dengan waktu yang tepat saat semua bangsa Israel sudah keluar dan pasukan Firaun masih berada di dalam dan aliran laut Teberau kembali seperti semula. Kisah Tuhan Yesus memberi makan lima ribu orang adalah mujizat yang Tuhan lakukan, tetapi ada pendapat bahwa itu adalah hal biasa dimana ucapan Yesus menyentuh hati setiap orang yang datang yang masih membawa roti dan mereka berbagi dengan yang lain. Saat kita tidak percaya akan adanya mujizat maka mujizat tidak akan terjadi tetapi saat kita percaya bahwa mujizat itu masih terjadi sampai sekarang maka setiap kita akan mengalami mujizat Tuhan. Bagaimanakah mujizat bisa terjadi dalam kehidupan setiap kita?
1.       Mujizat dimulai dari IMAN yang luar biasa dalam kehidupan seseorang.
“Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Matius 9:2. Mujizat terjadi karena Tuhan melihat iman yang luar biasa dari orang lumpuh ini. “Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!" Markus 2:4-5. Mujizat dimulai dari iman dalam kehidupan kita. Kisah orang lumpuh yang dibawah bertemu Tuhan lewat atap adalah contoh iman yang bertindak. Iman yang hidup bisa menghadirkan mujizat dalam kehidupan kita. Iman yang hidup adalah iman yang bergerak dan bertindak. Yesus tidak menegur usaha keempat orang itu untuk berusaha bertemu Yesus lewat atap rumah meskipun itu menganggu penyampaian Firman yang sedang dilakukan Yesus. Yesus tidak menegur karena Yesus tahu mereka memiliki iman yang mampu menghadirkan kuasa Tuhan. Karena iman selalu bergerak mencari jalan keluar. Iman adalah lompatan-lompatan tindakan yang tidak masuk akal di mata manusia yang bisa mengubah sebuah keadaan. Mujizat Tuhan hadir kepada orang-orang yang punya iman dalam hidup mereka.
2.       Mujizat hadir bukan suatu proyeksi yang rumit bagi Tuhan.
Bagi orang yang hidup dengan Tuhan, Mujizat adalah hal yang biasa dan mudah untuk Tuhan lakukan buat setiap kita. Mujizat adalah perkara yang biasa di dalam dunia yang luar biasa dan mujizat adalah perkara yang luar biasa dalam dunia yang biasa. Bagi orang-orang yang tinggal intim dengan Tuhan akan sadar dan tahu bahwa Tuhan dengan mudah melakukan mujizat di setiap masalah atau pergumulan manusia yang luar biasa yang mereka alami, dan bagi orang yang biasa-biasa di dalam Tuhan, mereka akan melihat bahwa mujizat adalah hal yang luar biasa saat mereka mengalaminya.
Mujizat bukan sesuatu yang sulit untuk Tuhan kerjakan di dalam kehidupan kita. Semua mujizat di dalam Alkitab tidak rumit bagi Tuhan. Sadari, yakini, dalami dan syukuri betapa baiknya Tuhan kita karena Ia beserta kita untuk cakap melakukan perkara yang besar. Kehidupan kita bersama Tuhan membuat setiap kita mengalami mujizat setiap hari.
3.       Mujizat terjadi dengan tujuan untuk kemuliaan nama Tuhan.
“Maka orang banyak yang melihat hal itu takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia. “ Matius 9:8. Mujizat terjadi dengan tujuan untuk kemuliaan nama Allah. “Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.”  Yohanes 2:11. Hadirnya mujizat agar setiap orang memuliakan Allah. Tidak sedikit orang Kristen salah meresponi mujizat. Kebanyakan orang mencari mujizat untuk kepentingan mereka. Mujizat bukan tujuan utama tetapi kemuliaan Allahlah yang menjadi tujuan utamanya. Saat berdoa dan minta pertolongan Tuhan, apa yang menjadi tujuan kita? Ingatlah bahwa saat kita mengalami mujizat nama Tuhanlah yang harus dimuliakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar