Banyak
orang tidak percaya dengan apa yang namanya mujizat karena mereka menganggap
bahwa mujizat bisa dijelaskan secara logis. Mujizat tidak disebut lagi mujizat
karena mereka menganggap mujizat adalah kemenangan psikologis seseorang
terhadap apa yang ia alami. Dalam pelayananNya selama 3,5 tahun Yesus banyak
sekali melakukan mujizat di dalam kehidupanNya. Saat seseorang tidak percaya
dengan mujizat yang dilakukan Yesus dalam Alkitab maka hal itu akan berbenturan
dengan fakta yang lain di dalam Alkitab.
Ada beberapa orang yang berusaha
menjelaskan secara rasional mengapa laut Teberau bisa terbelah dua saat Musa
dan bangsa Israel melewatinya. Tetapi saat orang berusaha menjelaskan secara
logis hal ini maka itu akan berbenturan dengan fakta mengapa tiba-tiba laut itu
bisa kembali dan membunuh prajurit Firaun saat mengejar mereka. Mengapa hal itu
bisa terjadi dengan waktu yang tepat saat semua bangsa Israel sudah keluar dan
pasukan Firaun masih berada di dalam dan aliran laut Teberau kembali seperti
semula. Kisah Tuhan Yesus memberi makan lima ribu orang adalah mujizat yang
Tuhan lakukan, tetapi ada pendapat bahwa itu adalah hal biasa dimana ucapan
Yesus menyentuh hati setiap orang yang datang yang masih membawa roti dan
mereka berbagi dengan yang lain. Saat kita tidak percaya akan adanya mujizat
maka mujizat tidak akan terjadi tetapi saat kita percaya bahwa mujizat itu
masih terjadi sampai sekarang maka setiap kita akan mengalami mujizat Tuhan.
Bagaimanakah mujizat bisa terjadi dalam kehidupan setiap kita?
1. Mujizat dimulai dari IMAN yang luar biasa
dalam kehidupan seseorang.
“Maka dibawa oranglah
kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus
melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Percayalah,
hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Matius 9:2. Mujizat terjadi karena
Tuhan melihat iman yang luar biasa dari orang lumpuh ini. “Tetapi mereka tidak
dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap
yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh
itu terbaring. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang
lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!" Markus 2:4-5.
Mujizat dimulai dari iman dalam kehidupan kita. Kisah orang lumpuh yang dibawah
bertemu Tuhan lewat atap adalah contoh iman yang bertindak. Iman yang hidup
bisa menghadirkan mujizat dalam kehidupan kita. Iman yang hidup adalah iman
yang bergerak dan bertindak. Yesus tidak menegur usaha keempat orang itu untuk
berusaha bertemu Yesus lewat atap rumah meskipun itu menganggu penyampaian
Firman yang sedang dilakukan Yesus. Yesus tidak menegur karena Yesus tahu
mereka memiliki iman yang mampu menghadirkan kuasa Tuhan. Karena iman selalu
bergerak mencari jalan keluar. Iman adalah lompatan-lompatan tindakan yang
tidak masuk akal di mata manusia yang bisa mengubah sebuah keadaan. Mujizat
Tuhan hadir kepada orang-orang yang punya iman dalam hidup mereka.
2. Mujizat hadir bukan suatu proyeksi yang
rumit bagi Tuhan.
Bagi orang yang hidup
dengan Tuhan, Mujizat adalah hal yang biasa dan mudah untuk Tuhan lakukan buat
setiap kita. Mujizat adalah perkara yang biasa di dalam dunia yang luar biasa
dan mujizat adalah perkara yang luar biasa dalam dunia yang biasa. Bagi orang-orang
yang tinggal intim dengan Tuhan akan sadar dan tahu bahwa Tuhan dengan mudah
melakukan mujizat di setiap masalah atau pergumulan manusia yang luar biasa
yang mereka alami, dan bagi orang yang biasa-biasa di dalam Tuhan, mereka akan
melihat bahwa mujizat adalah hal yang luar biasa saat mereka mengalaminya.
Mujizat bukan sesuatu
yang sulit untuk Tuhan kerjakan di dalam kehidupan kita. Semua mujizat di dalam
Alkitab tidak rumit bagi Tuhan. Sadari, yakini, dalami dan syukuri betapa
baiknya Tuhan kita karena Ia beserta kita untuk cakap melakukan perkara yang
besar. Kehidupan kita bersama Tuhan membuat setiap kita mengalami mujizat
setiap hari.
3. Mujizat terjadi dengan tujuan untuk
kemuliaan nama Tuhan.
“Maka orang banyak yang melihat hal itu takut
lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada
manusia. “ Matius 9:8. Mujizat terjadi dengan tujuan untuk kemuliaan nama
Allah. “Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari
tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan
murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.”
Yohanes 2:11. Hadirnya mujizat agar setiap orang memuliakan Allah. Tidak
sedikit orang Kristen salah meresponi mujizat. Kebanyakan orang mencari mujizat
untuk kepentingan mereka. Mujizat bukan tujuan utama tetapi kemuliaan Allahlah
yang menjadi tujuan utamanya. Saat berdoa dan minta pertolongan Tuhan, apa yang
menjadi tujuan kita? Ingatlah bahwa saat kita mengalami mujizat nama Tuhanlah
yang harus dimuliakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar