Selasa, 27 Mei 2014

Menjadi Generasi Yang Kuat



Tuhan menginginkan setiap kita untuk menjadi generasi yang kuat. Untuk menjadi generasi yang kuat diperlukan keberanian untuk menerima sesuatu dari generasi sebelumnya dan kesanggupan untuk meneruskannya. Seperti kisah Ishak, ia sanggup menerima sesuatu dari Abraham dan sanggup meneruskannya ke generasi berikutnya. Akhirnya Ishak pun diberkati Tuhan, kian lama ia kian kaya dan bahkan menjadi sangat kaya. Tuhan akan memberikan setiap kita kelimpahan (Perisos). Kita diberkati sampai kita tidak butuh lagi. Berkat dari tuhan akan terus melimpah dalam hidup kita seperti kisah Petrus yang mendapat banyak ikan dan akhirnya ia tidak butuh lagi dan kemudian memanggil yang lainnya untuk menikmati berkat itu. Untuk menjadi generasi yang kuat ada tiga hal yang bisa kita pelajari dari kisah Ishak di negeri orang Filistin.
1.       Memiliki Hati Seorang Pejuang
“Maka timbullah kelaparan di negeri itu. --Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham. Sebab itu Ishak pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin.” Kejadian 26:1. Saat itu terjadi kelaparan di negeri orang Filistin. Tetapi Ishak kian lama kian kaya. “Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya.” Kejadian 26:13. Dalam bahasa Ibrani “Dan orang itu” menggunakan kata “Is”. Orang Semacam apakah yang diberkati Tuhan secara melimpah. Is berbicara tentang seorang pejuang yang menginginkan sesuatu yang terbaik untuk orang-orang yang dilindungi dan dijaganya. Dari awal penciptaan kita diciptakan memiliki hati seorang pejuang. Mengapa kita harus berjuang karena kita diciptakan untuk menjadi seorang juara. Tuhan tidak pernah menciptakan manusia dengan mental pecundang tetapi mental juara. Dalam kejadian manusia kita ada karena satu sel sperma yang berhasil mengalahkan tiga ratus juta sel sperma yang lain. Dari awal kita diciptakan untuk menjadi juara. Jangan pernah memperkecil kapasitas setiap kita.
Kata “Is” ini di ambil dari Yesaya 53:3, “Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.” Seorang pejuang harus tahan dalam hinaan, kesengsaraan dan kesakitan. Miliki mental yang kuat saat orang-orang menghina kita karena kita melakukan kebenaran. Orang yang kuat tidak dilihat saat ia bersama-sama tetapi saat ia sendirin dan siapa yang ia andalkan. Mungkin sekitar kita menghina kita bahkan meninggalkan setiap kita, tetapi tetap kuat dan berjuang karena ada Tuhan bersama kita. Dari semula kita sudah ditetapkan untuk menjadi juara oleh sebab itu jangan lari dari masalah dan pergumulan hidup. Terus berjuan dan jadilah generasi yang kuat. Generasi yang kuat tidak mengenal kata menyerah.
2.       Hidup Terus Menjadi Sumber Berkat
 “Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya.” Kejadian 26:13. Kata “menjadi kaya” dalam bahasa Ibraninya memakai kata “Gadal” yang artinya sama dengan kata “Dusbastakos” sesuatu keayaan yang tidak dapat dipikul. Kekayaan apakah yang tidak dapat dipikul? Semua kekayaan bisa dipikul, tetapi kekayaan apakah yang dimaksud dalam kisah ini? “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.” Kejadian 12:2. Dubastakos berbicara tentang hasil karya, keteladanan, nama baik. Itu semua adalah kekayaan yang tidak bisa kita bawa dan akan menjadi kenangan saat kita sudah di panggil Tuhan. Yang menjadi renungan kita adalah apakah hidup kita memiliki nama baik dimata orang atau malah hidup kita menjadi batu sandungan buat orang sekitar kita. Mental juara menghasilkan nama besar.
“Kian kaya” dalam bahasa Ibraninya memakai kata “Halaq” yang artinya mengalir, bergerak maju dan Semakin hari semakin besar dan hebat. “Dibuka-Nya gunung batu, maka terpancarlah air, lalu mengalir di padang-padang kering seperti sungai;” Mazmur 105:41. Saat kita diberkati Tuhan, memiliki teladan, memiliki nama baik maka hidup kita akan menjadi “Halaq”, seperti bola es yang jatuh dari gunung es, semakin ke bawah bola itu akan menjadi semakin besar. Begitu juga berkat yang akan kita terima dari Tuhan. Oleh sebab itu dibutuhkan jiwa yang besar untuk menerima berkat yang besar dari Tuhan. Saat kita memiliki jiwa yang besar maka kita akan menjadi generasi yang kuat.
3.       Harus Siap Menerima Sesuatu Yang Besar
“Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya.” Kejadian 26:13. Kata “sangat kaya” dalam bahasa Ibraninya memakai kata “maot” yang memiliki arti dengan sendirinya akan berlipat ganda. Suatu berkat yang tidak bisa dibendung lagi. Hal ini berbicara mengenai hal menabur. Saat seseorang menabur maka saat orang itu terlelap pun benih yang ditabur itu akan terus tumbuh dan berbuah. “Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN.” Kejadian 26:12. Kian lama Ishak kian kaya dan menjadi sangat kaya salah satunya karena ia suka menabur. Saat diberkati Tuhan Ishak tahu bahwa ia diberkati Tuhan untuk menjadi saluran berkatnya Tuhan. Dan saat Ishak diberkati Tuhan dengan melimpah ia tidak lupa melakukan “Barakh” berlutut dan bersyukur buat setiap kebaikan Tuhan. disaat kita diberkati Tuhan kita harus berlutut dan kita tahu semua itu Tuhan yang beri bukan karena usaha kita sendiri. Jangan pernah membusungkan dada saat Tuhan sudah memberkati hidup setiap kita karena disaat kita membusungkan dada itu adalah awal dari kehancuran kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar